Assalamu'alaikum WW

Salamo off ambo iyo hanyo maliek di mail-achive sajo... iko barito di surek 
kaba nan lumayan menarik....

Wassalam

Z Chaniago - Palai Rinuak -

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0112/27/DAERAH/nata08.htm

>Kamis, 27 Desember 2001

Natal dan Filosofi Minang...

BANYAK orang, apalagi yang beragama selain Islam, menduga bahwa daerah 
Sumatera Barat (Sumbar) atau Ranah Minangkabau itu kurang toleran terhadap 
perbedaan. Adat istiadat Minang yang terkenal ketat, dengan filosofi adat 
basandi syarak, syarak basandi kitabullah diyakini oleh banyak orang sebagai 
"ganjalan" atau batu penarung, dalam mengarungi kehidupan di daerah yang 
bagai "sorga dunia" itu.
Pandangan yang demikian memberi pertanda bahwa orang tersebut belum pernah 
datang dan tinggal agak lama di Sumbar. Lain halnya bagi yang sudah banyak 
tahu dengan kondisi daerah ini, Sumbar dipandang sebagai tempat tinggal, 
tempat usaha, tempat ibadah, dan tempat "pelarian" yang aman.

Seusai kerusuhan Mei 1998, misalnya, pada saat etnis Tionghoa hidup dalam 
kecemasan dan ketakutan yang luar biasa di berbagai kota besar di Tanah Air, 
diam-diam ribuan dari mereka mencari perlindungan ke daerah yang kini 
berpenduduk 4,2 juta ini.

Waktu itu, Pemerintah Provinsi Sumbar memberikan jaminan keamanan, sekaligus 
tempat penampungan. Bahkan juga tempat perlindungan (yang dirahasiakan) bila 
sewaktu-waktu terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Maka, tanpa publikasi di 
media massa, kecuali informasi yang gencar dari perhimpunan orang-orang 
Tionghoa di Padang dan Bukittinggi, berdatanganlah saudara-saudara kita yang 
merasa khawatir dan tak aman tadi ke Sumbar.

Dan ternyata, Sumbar memang aman bagi siapa pun. Penduduk Sumbar yang 
sebagian besar beretnis Melayu dan beragama Islam, tak pernah 
membeda-bedakan etnis dan agama lainnya. Tak salah-lah kemudian, bila Sumbar 
dinyatakan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sebagai daerah 
teraman kedua di Indonesia, setelah Bali.

Di Sumbar tidak ada keru-suhan bernuansa SARA, tidak ada bom meledak di 
gereja. Yang ada, mereka memberikan perlindungan. "Sebab, agama Islam adalah 
agama cinta damai dan sangat toleran," kata Asril Koto, pengamat 
sosial-kemasyarakatan di Padang. Kalau diamalkan sebagaimana mestinya, tak 
bakal ada kekhawatiran pihak lain; yang ada hanyalah rasa aman tenteram.


***

KONDISI yang aman, rukun, dan damai pada hari Natal kemarin di Sumbar, tentu 
merupakan buah dari bibit yang ditanam selama ini; bibit kesetiakawanan dan 
selalu menghormati adat. Maksudnya, meski menjadi kelompok minoritas, mereka 
sadar sesadar-sadarnya dan tahu diri. Salah satu filosofi adat Minangkabau 
yang dijalankannya oleh segenap penduduk adalah di ma bumi di pijak di situ 
langik dijunjuang (di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung).

"Hanya dengan cara begini kami menjadi tidak merasa asing. Hidup menyatu dan 
saling membantu antar-umat beragama," kata Alex, warga yang bermukim di 
Pondok, Padang, suatu kawasan tempat tinggal dan usaha etnis Tionghoa.

Menurut dia, filosofi orang Minang bila ditelusuri secara mendalam dan 
kemudian dihayati, sangat cocok untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. 
Makanya, wajar saja orang Minang, di mana pun ia merantau, sangat pandai 
membawakan diri dan juga tahu diri.

"Budaya merantau orang Minang adalah perekat persatuan dan kesatuan bangsa. 
Sumbar bisa aman bagi kaum pendatang untuk tempat tinggal dan berusaha, 
serta beribadah, karena orang Minang sendiri pada dasarnya adalah juga kaum 
pendatang di daerah rantau. Dengan filosofi di ma bumi dipijak di situ 
langik dijunjuang, mereka menganggap rantau sebagai daerahnya sendiri. Yang 
dibangun tidak saja kampung halaman, tetapi juga rantau," jelas Alex.

Begitulah. Dengan memahami dan menghayati filosofi Minang, Natal di Ranah 
Minangkabau berjalan aman, rukun-damai selamanya.


======================================================================
                       Alam Takambang Jadi Guru
======================================================================


_________________________________________________________________
Chat with friends online, try MSN Messenger: http://messenger.msn.com


RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Kirim email ke