Ass.ww Ide yang bagus untuk dapat tatap muka, kalau dapat ada organizernya. Jadi pulangnya nanti "sambil menyelam minum air" saat pulang ke tanah air.
Bagi saya sebagai pengguna tenaga kerja siap pakai, sangat terasa ketimpangan dunia pendidikan kita. Apa lagi banyak orang Indonesia yang nggak sanggup untuk bilang nggak sama orang asing, yang seharusnya mereka lakukan ( termasuk birokrat kita pada badan dunia) Kenapa? Karena diklas kita terbiasa dengan menelan mentah-mentah apa yang dikatakan oleh cik guru. Kalau berbicara tentang dunia pendidikan kita ini, sangat banyak yang harus ditingkatkan, bukan ditingkatkan saja tapi malah dirobah. Apa Sumbar dengan modal otonomi daerahnya bisa jadi pioneer dalam perubahan atmosphere didalam klas. Ayo siapa maju. Wass.ww Best Regards Darul Makmur, PT Equinox, Perusahaan Pelayaran Office: +62(21)57907160~62 Fax 5211830 Home: +62(21)8714975, 87703510 Mobile: +62 811 854417 -----Original Message----- From: rahim rahima [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Tuesday, April 02, 2002 10:55 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [RantauNet] Guru,..Dosen,..Pegawai,..? Assalamualaikum Wr.Wb. Saudara Basri Hasan,terimakasih atas sanjungannya,semoga hal itu bukan menaikkan kuping saya,tetapi membuat saya lebih hati-hati lagi. Saudara,Basri,yang selalu mengganjal pikiran saya selama ini,yah..masalah Pendidikan di Indonesia.Terlalu banyak yang akan saya utarakan,namun,tak dapat mengungkapkannya,di mailinglist ini,kecuali saya harus berhadapan langsung dgn orang-orang yang mau berdiskusi dgn saya dalam masalah Pendidikan di Indonesia ini. Seperti kata teman akrab saya,yang ada di negeri seberang sana,kebetulan ia juga sbg seorang pendidik(Dosen),Kami via alam maya ini juga pernah mendiskusikan masalah ini,dan kemungkinan besar,diskusi itu akan berlanjut,dgn tatap muka langsung,suatu saat nantik.Dan ingin dalam hal ini,bukan hanya sekedar diskusi saja,tetapi terwujud dgn amalan yang nyata.Ia juga mengatakan,bahwa pribadi saya spt yang saudara duga itu.Malah ia mengatakan saya manusia "Langka",sehingga saya menjawab,"memangnya saya ini Dino Saurus,atau purbakala..?"(ha..ha...saya mengguminya karena ia lebih banyak kerja,ketimbang mainnya. Ternyata saya lihat-lihat banyak kok yang memperhatikan masalah Pendidikan di Indonesia ini,bagaimana nantik,bila saya pulang, kita khusus mendiskusikan hal ini..?Apa saja langkah-langkah yang kita ambil utk memberantas kemiskinan rakyat,juga kebodohan masyarakat,karena tidak dapat melanjutkan sekolahnya..?Dgn tatap muka langsung saya kira itu lebih bermanfaat,bisa langsung dibentuk tim nya utk melaksanakan hal ini.Kemungkinan saya dalam tahun ini juga ada di Indonesia sekitar tiga Minggu,waktunya akan menyusul kemudian.Kemungkinan besar 6-7 bulan lagi.Bagaimana setuju?.maaf saya ngak bisa berdiskusi masalah ini lewat dunia maya. Wassalam (2-4-02,Rahimarahim) --- Basri Hasan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamualaikum Wr.Wb. > > Tulisan Rahima sangat menyentuh sekali perasaan > manusia normal, mendidik tanpa terasa menggurui, > yang sanagty beda sekali dengan dengan pengajian > di surau maupun yang "dilapau". > Pertanyaan yang mengganjal ialah berapa orangkan > manusia normal yang masih tersisa di negeri ini? RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 ==============================================Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ==============================================