Pak Saaf Yang disabuikan oleh sanak Ridha tu baukanlah penafsiran dari Ridha. Ayatnyo alah jelas dan terang serta Nyata dan indak ado satupun ulama yang menyelisihinyo. Seluruh ulama SEPAKAT bahwa bagian laki-laki duo kali bagian padusi karano nyato dan tasabuik dalam Alqur'an. Ayatnyo jaleh sajaleh Matohari di siang bolong..
Kalau Pak Saaf manayoan Asbabul Nuzul baik awak sabuikkan Hadist riwayat Bukhari dari Jabir Bin Abdillah yang dikutip oleh Ibnu katsir dalam tafsirnya babunyi:Rasulullah salallahu 'alaihi wasalam dan Abu bakar mengunjungiku dengan berjalan melewati Bani Salamah. Nabi Salallahu 'alaihi wasalam mendapatiku tidak dapat memahami apa pun. Maka beliau berdo'a pada air, berwhudu' darinya dan mengompreskannya padaku sehingga aku pun sadarkan diri. Saya berkata" Wahai rasulullah, perbuatan apa yang harus aku lakukan pada harta ku?' maka turunlah ayat:' Allah mewasiatkan padamu sehubungan dengan anak-anakmu bahwa bagi seorang anak laki-laki adalah sama dua bagian anak perempuan. Ketetapan laki-laki duo kali perempuan adalah ketetapan Allah secara mutlak. Indak ado yang buliah manantangnya. Allah manyabuik dalam surek Al Ahzab ayat 36: Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. Kalau io batuah awak seorang Mu'min seperti yang disabuikkan dalam ayat diateh, indok ado pilih lain kecuali Sami'na wa ato' na. Kalau ado pilihan yang lain maka Allah katakan TELAH SESAT DALAM KESESATAN YANG NYATA. Ketahuilah Pak Saaf, Sesungguhnya Allah tidaklah Diskriminasi. Allah maha Adil. Allah mengatakan dalam surek Ali Imran ayat 18" "Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia , Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu . Tak ada Tuhan melainkan Dia , Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Tapi ambo sadar. Pengingkaran pada ayat Allah memang bukan pertamo kali iko. Telah banyak dari urang-urang terdahulu. Seperti yang disabuik Allh dalam surek Ali imran ayat 23: Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab , mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum diantara mereka; kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi . Pado kesempatan iko ambo ingin manyampaikan sebuah Hadist yang diriwayatkan Bukahari dan Muslim tentang penentangan yang dilakukan terhadap Rasulullah Salallahu 'alaihi wasalam yaitu seperti yang dilakukan oleh Dzul khuwaishirah pada Rasulullah Salallahu 'alaihi wasalam : Dari Abi Said Al Khudry rodiallahu anhu, ia menuturkan: Tatkala kami sedang berada di sisi Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam, dan beliau sedang membagi-bagikan pembagian, tiba-tiba datang kepada beliau Dzul Khuwaishirah dia adalah seorang lelaki dari Bani Tamim-, lalu ia berkata: Wahai Rasulullah, berlaku adillah! Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam bersabda: Celakalah kamu, siapakah yang akan berbuat adil bila aku tidak berbuat adil?! Engkau pasti binasa lagi merugi bila aku tidak berlaku adil. Kemudian Umar bin Al KHatthab berkata: Wahai Rasulullah, perkenankanlah aku pada orang ini, akan aku penggal lehernya. Rasulullah shollallahu alaihi wa sallam menjawab: Biarkanlah dia, karena sesungguhnya dia memiliki sahabat-sahabat yang salah seorang dari kalian akan menganggap remeh/sedikit sholatnya bila dibanding dengan sholat mereka, puasanya bila dibanding dengan puasa mereka. Mereka membaca Al-Quran , akan tetapi bacaan Al-Quran mereka tidak dapat melewati tulang lehernya. Mereka akan keluar dari agama islam layaknya sebuah anak panah yang melesat tembus dari binatang buruan. Pada riwayat lain dinyatakan: Sesungguhnya akan terlahir dari keturunan orang ini suatu kaum yang mereka membaca kitab Allah dalam keadaan utuh, akan tetapi bacaannya tidak dapat melewati kerongkongannya. Mereka akan keluar dari agama layaknya sebuah anak panah yang melesat tembus dari binatang buruan. (Muttafaqun alaih) Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Bin Baaz dalam kitab yang berjudul Pembatal keimanan pada poin keempat: Sesorang menjadi Kafir (Khuruj min millah atau keluar dari Islam) apabila membenci sesuatu yang telah ditetapkan oleh Rasulullah salallahu 'alaihi wasalam (Apalagi Alqur'an). Dalil beliau adalah AlQur'an surat Muhammad ayat 9: Yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya mereka BENCI kepada apa yang diturunkan Allah lalu Allah menghapuskan amal-amal mereka. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan Gempa di Sumbar. Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---