ass ww

Satu hal nan amat signifikan adalah nilai nilai adat budaya kito tu bana nan 
indak diajarkan lagi dikeluarhga keluarga Minang terutama di Rantau.Ambo 
perrnah mangalami sendiri ado mamaknuo dari kampuang Anaknyo dihadapan ambo 
mananyokan siapa sih orang tu ma Berlainan sekali saisuak oleh orang tua dan 
famili ambo Itu iduak bako ang Itu anak anak si anu pasaluak nyo jo awak 
seperti ik dsb Bara banyak nan bahkan anak anak awak nan indak mangarati lagi 
bahasa Minang 
Chaidir N Latief

----- Original Message ----
From: benni inayatullah <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, March 27, 2007 9:02:23 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Akhir tragis adat dan budaya lokal

Waalaikumsalam Da Erwin..

sasuai kito tuh..kini pilihannyo apokah kito mampertahankan keunggulan adaik 
kito atau ikuik laruik dalam budaya bangsa lain nan alun tantu labieh elok dari 
budaya kito ?

tampak kecenderungan kini malah laruik..contoh tolong manolong dalam baralek 
dikampuang nan positif sakali untuak silturahmi dan sosial kini diganti dek 
catering dan EO nan proses nyo hanyo labiah kurang 2 jam..

jadi kesimpulannyo adolah perubahan memang perlu dan itu suatu kepastian namun 
perubahan nan ma dan baa caronyo ? musti ado derajad prioritas untuak itu..

salam

Ben
Erwin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Assalamu'alaikum WW

Ben, ambo sasuai pulo dalam hal budaya global ko. Budaya global ko 
macam-macam, tapi intinya ia mengambil bagian-bagian dari budaya lokal. 
Karena sifatnya seperti itu, maka keterikatan terhadap budaya global pun 
tidak sekokoh budaya asli (cair). Mungkin kata ringkasnya, ya sukarela saja. 
Ikut boleh, gak ikut jg gak apa-apa.

Bagaimana budaya lokal menghadapi budaya global? Kalau menurut ambo bisa 
menjadi peluang, bisa pulo menjadi tantangan. Peluangnya bagaimana? bila bisa 
mengimbangi atau lebih unggul dibandingkan budaya global, tentu budaya lokal 
itu semakin diminati orang. Jika tidak, tentu ditinggalkan saja budaya lokal 
itu.

Budaya global yang baik banyak Ben, misalnya kita berinteraksi melalui 
internet ini (efisien, sakutiko), metode dan teknologi produksi modern, 
kepemilikan aset pribadi yang diakui sebagai faktor ekonomis utama, kepastian 
hukum, dll. Yang jelek juga banyak, seperti triping itu kan. he he.

wassalam
erwin z 


On Wednesday 28 March 2007 08:57, benni inayatullah wrote:
> Waalaikumsalam Erwin dan Rahmi,
>
> Saya juga tidak sepenuhnya setuju bila budaya lokal akan mati dan juga
> tidak sepenuhnya setuju budaya lokal akan tetap eksis dengan definisi
> budaya lokal seperti saat ini.
>
> kalau kita melihat betapa globalisasi telah menerjang semua lapisan
> masyarakat termasuk masyarakat MInangkabau maka kekhawatiran itu akan
> menjadi jadi. budaya sebagai hasil cipta karsa dan rasa manusia sekarang
> tergantikan oleh budaya instant yang didapatkan dari proses kloning budaya.
> seperti yang Rahmi paparkan sebelumnya orang timur tenggelam dalam
> kemegahan budaya barat. mulai dari makanan, fashion hingga teknologi
> informasi seperti internet yang kita manfaatkan saat ini. kalau dulu kita
> bersilaturahmi dengan keluarga, sahabat dan teman dengan saling mengunjungi
> sekarang tinggal pencet tombol dan mainkan mouse. kalau dulu pasar
> tradisional adalah tempat bertemunya orang sekampung dengan menampilkan
> wajah apa adanya dan silaturahmi yang terjaga sekarang tergantikan oleh
> mal-mal besar yang penuh berisi kepalsuan. dimana orang kaya berpenampilan
> seperti artis dan orang miskin belagak seperti orang kaya dan tanpa adanya
> sapa menyapa.
>
> masyarakat MInangkabau dulu terkenal dengan sifat gotong royongnya. kalau
> ada keluarga yang akan baralek maka tetangga akan saling membantu apakah
> itu memasak hingga mendirikan pentas. Prosesi adatpun berjalan dengan
> khidmat alua pasambahan maupun alua maajak makan menjadi perhatian dan
> tontonan yang sungguh menarik. begitu pula hiburan randai, talempong dan
> saluang adalah penyampai pesan moral yang sungguh padat dan langsung menuju
> sasaran. tapi sekarang budaya itu tergantikan oleh budaya instant dimana
> yang memegang peranan adalah catering dan even organizer. sanak saudara
> hanya jadi penonton dan tak lebih dari seorang tamu yang datang, salaman,
> duduk dan makan. tak ada lagi alua pasambahan, tak adalagi pesan moral di
> lagu-lagu saluang apalagi kerjasama tolong menolong layaknya beberapa
> dekade lalu.
>
> Bagitu juga di barat seperti rahmi sampaikan juga timbul gejala mempelajari
> adat dan budaya ketimuran. sehingga kloning budaya benar benar tidak hanya
> terjadi disalah satu tempat melainkan telah mengglobal. lalu dimanakah
> nanti peran budaya lokal ? budaya lokal telah beralih menjadi budaya
> prasmanan. aksi comot sana comot sini tak tertahankan lagi. kalau dulu
> saluang nan badendang kini lagu triping nan laku. kalau dulu baju kuruang
> adolah identitas padusi minang, kini jeans ketat dan tank top pakaian nan
> mudo2. namun tetap saja mereka mengaku sebagai orang minang yang
> berlandaskan ABS -SBK. jadi yang ada tidak lagi akulturasi budaya melainkan
> kloning budaya yang menghasilkan budaya prasmanan.
>
> budaya lokal semakin beringsut menjadi budaya global dimana yang akan
> bertahan adalah makanan, cendera mata yang tak lebih adalah produk budaya
> atau kembang kembang budaya itu sendiri. sedangkan isi dari budaya itu
> sendiri telah terbang entah kemana. dunia akan dikuasai oleh budaya global
> yaitu budaya prasmanan.
>
> akankah begitu ?
>
> salam
>
> Ben




Get your own web address.
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.


 
____________________________________________________________________________________
Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
http://autos.yahoo.com/new_cars.html 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa 
Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid 
Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan 
Gempa di Sumbar.

Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke