Ass Wr Wb 
   
  Di bawah iko adolah ota bebas hanifah dengan seorang mamak tentanng 
matrilineal.
   
  Mudah2an ado nan bisa di ambiak. mohon maaf kalau indakm berkenan.
   
  Wass
   
  Hanifah
   
   
  Ass.w.w.,
  Terima kasih, mohon maaf ya baru dibalas, saya juga mengucapkan selamat Idul 
Adha.
   
  Wah, respon-nya perfect betul hingga saya tidak punya peluang lagi untuk 
tidak membenarkannya. Ternyata Hanifah jagoan ya.
   
  Terus terang saya ingin sekali mendapat info tentang adat Minang secara utuh. 
Kemarin saya tanyakan kepada beberapa orang yang lebih tua, mereka mengatakan 
bahwa pusako tinggi itu asalnya untuk kepentingan kolektif. Pemegangnya 
(seseorang dari pihak perempuan) adalah orang yang diberi otoritas oleh 
kelompok itu.
   
  Namun sumber saya itu juga membenarkan bahwa pengalihannya ke generasi 
penerus seolah seperti warisan yang jatuh 100 % kepada anak perempuan.
   
  Saya ingat ada orang yang mengatakan bahwa menurut Mr. Asaat sistem 
matrilineal itu bermanfaat melindungi wanita Minang, mungkin yang beliau maksud 
dari segi perlindungan sosial dan finansial.
   
  Sebagai penambah obrolan, hari Minggu kemarin saya menghadiri pernikahan 
pasangan Banuhampu. Saya datang dari pihak laki2, acara pernikahan dilaksanakan 
di rumah perempuan dengan pengaturan juga oleh pihak perempuan.
   
  Ketika akad nikah diucapkan, pengantin perempuan menolak duduk di sebelah 
mempelai laki2. Setelah akad, baru dia keluar kamar, kemudian acara dilanjutkan 
dengan acara sungkeman..........
   
   
  Salam,
  mufni

hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Ass Wr Wb
   
  Mamak Mufni, Selamat Hari Raya Idul Adha ya.
   
  Maksud saya memotong email mamak Mufni, biar hemat. Kan udah di baca. 
Kayaknya selama ini boleh2 aja kayak gitu, cuman ada juga yang ngasih komentar 
... cut..untk informasi yg dipotong.
   
  Ngomong2 mamak Mufni jagoan nembak juga ya? Main dor aja. Di dor aja udah 
takut nih, apalagi kalau bunyinya gebyaaarrrrrrrrr braaakkkkkkkk. Eh kayaknya 
sejak mamak Mufni rajin nulis lagi, bunyi bom di luaran agak berkurang. Apa ada 
hubungannya ??? (Jangan masuk hati ya mamak, ini kan cuman becanda aja, capek 
kerja, biar agak rileks dikit, ngisi liburan akhir pekan)
   
  Saya coba jawab di bawah ya (basalek an)
  

Achmad Sjarmufni <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  


Kalau manuruik ambo, dek karano adaik tu hasil dari proses akal
budi manusia dalam mengatur tatanan masyarakat yang juga merupakan
jawaban-jawaban atas persoalan pada saat itu sesuai dengan
situasi dan kondisi serta kemampuan urang bapikie saat itu pulo,
maka untuk menilai adaik dan marubahnyo paralu diketahui
filosofis yang mendasari terbentuknya aturan adaik itu.

Saandainyo dalam adaik itu ado harato pusako nan diturunkan
kapado kemenekan perempuan mako di cari apo makosuiknya
urang-urang cadiek pandai kito dahulu menciptakan aturan
sapaitu. Mangaa diturunkan kepado padusi indak kapado
laki-laki, apa alasan nyo ?.

Kok alah kito mangatahui sabok musaboknya aturan tu dibuek, mako
barulah kito bisa menilai apokah aturan itu masih relevan dengan
zaman kiniko, atau alasan nan dibuek itu masih bisa menjadi
alasan nan dapek dipakai sampai kiniko.

Baitu pulo berlaku untuak aturan-aturan adaik nan lain, diuji
pulo dipatanyokan landasan aturan itu dibuek .

Ado sabagian dari adek itu sarupo jo peraturan lalu lintas, inyo
ado berdasarkan hasil kesepakatan, lampu hijau bulieh taruih jalan,
lampu kuning malambekkan kendaraan, lampu merah baranti.
Kok dipatanyokan kanapo digunakan waran merah, kuning, hijau dan
bukan warna lain mako jawabannya adalah kesepakatan.
Tapi apabila disuatu waktu ado nan labih baik lagi tentu
kasapakan itu bisa dirubah.


Arnoldison



 
---------------------------------
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Kami mengundang sanak untuk hadir dalam acara: "Wartawan mengajak Berdoa 
Bersama untuk Keselamatan Negeri" pada tanggal 8 April 2007 jam 08:00 di Masjid 
Istiglal. Acara ini terpicu oleh musibah terbakarnya Ustano Pagaruyuang dan 
Gempa di Sumbar.

Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke