Hmmm....lamo indak ka warnet lai, semakin hari di
Indonesia ko semakin sibuak sajo awak dibueknyo.

Sanak Madahar makasih, jan khawatir, selagi rantaunet
memakai goole ambo indak pernah off atau unsubscribe
dari situ, dan kalau babaliak ka palanta Minang secara
otomatis ambo indak pernah lai jadi angota
disinan(hehehe...)

Kanda Rajo Sampono, indak ado nan parang bagai doh.  

Maaf, ini sejujur dan seikhlas-ikhlasnya saya
sampaikan, kenapa masih banyak diantara netters disini
menyingkat Assalamu'alaikum dengan ass.
Warahmatullahiwabarakaatuhu dengan wrwb.
Saya akui kini ambo sangat jarang sekali membaca
berita RN ini, banyak nan didelete sajo, tapi ado
mamantau saketek-saketek sajo, indak talakik di ambo
mambaco kasadoalahe. 

Saya juga dulu pernah menyingkat
warahmatullahiwabarakaatuhu dengan wrwb, tetapi
setelah saya tahu mana yang benar dan baik itu, ngak
pernah lagi saya singkat. Dulu menyingkat salam itu
memang karena mau cepat2 saja.Hanya Assalamu'alaikum,
yang tidak pernah sama sekali saya singkat sependek
ilmu yang saya ketahui.Agak ganjil rasanya menulis
salam dengan singkatan tersebut, apalagi kalau
diartikan dalam bahasa Arab ngak memiliki makna sama
sekali.tentu kita inginkan adalah yang bermakna.

Sanak Madahar dan dunsanak kasodoalahe, sangat berat
bagi saya seperti dulu lagi untuk aktif menulis,
karena  kondisi kesibukan diluar dugaan saya sama
sekali.Pagi sampai siang tiap hari saya harus
mengajar, masih syukur kini hanya bara hari sajo, dek
alun tahun ajaran baru. Kalau alah tahun ajaran baru
kemungkinan besar selain di madrasah saya juga akan
mengajar di universitas-universitas Islam (IAIN,
STAIN)yang ada di Bukittinggi, Padang dan Bt. Sangkar,
karena saya sudah di minta mereka mengajar disana. 

Sekarang masih sedikit longgar,jd bisa ke warnet,
meski begitu hampir tiap hari urusan ke Padang, bulak
balik Padang-Bukittinggi.Capek luar biasa, namun saya
rasa, mungkin inilah pengabdian secara nyata bagi saya
untuk ranah Minang, ketimbang hanya NATO (Not Action,
Talk Only)belaka.

Dan sudah menjadi perkiraan saya, kalau saya muncul
dikit aja, maka akan banyak mengirim emails kesaya.
Dan saya berterimakasih atas apresiasi tersebut pada
saya, hanya dengan memohon beribu maaf saya lama
sekali membalasnya, bahkan membalasnyapun dengan
sesingkat-singkatnya.

Ingin saya bercengkrama dan menulis di internet
seperti dulu, tapi kondisi saya benar-benar tidak
memungkinkan lagi untuk itu. Saya kini benar-benar
hadir dan mengabdikan diri saya secara nyata buat
masyarakat Minang (Di SUMBAR betul), yang ada
disekitar saya, dan niat ortu saya dulu kesampaian
juga, dan keinginan mamak-mamak, uda-uda, uni ,
adiak-adiak disini yang mengharapkan saya  
mengabdikan diri saya untuk Sumbar tanpa disadari
rupanya telah menjadi kenyataan diluar dugaan saya
sama sekali.

Saya menduga, mana mungkin saya bisa secepat itu
menyesuaikan diri dan diterima di masyarakat Sumbar
ini, karena kondisi bahasa Minang saya NOL sama
sekali, tetapi hal ini bukan jadi penghalang, karena
alhamdulillah masyarakat dimanapun di Sumbar ini saya
berada bisa cepat menerima saya dan keluarga. Sehingga
hidup saya benar-benar betah di ranah Minang ini.
Benar juga, kalau hati kita ikhlas dan bersih dari
berbagai penyakit hati, dimana sajapun kita berada,
akan mudah diterima orang.Kendala saya dulunya
hanyalah bahasa saja, sebab saya banyak ngak ngerti
ketimbang ngertinya bahasa tersebut.

Kalau soal watak, sikap berbagai macam manusia,
alhamdulillah, saya sudah biasa menghadapinya,
maklumlah anak pesantren yang sudah biasa tinggal
beramai-ramai dengan berbagai pola, mana sudah selalu
juga ikut organisasi dimana sajapun saya berada,
organisasi selalu saya ikuti, jadi ngak khawatir
masalah itu dulunya, masalah bahasa ini benar-benar
kendala besar bagi saya. Saya mulanya benar-benar ngak
faham, tapi kini alhamdulillah sudah banyak ngerti
bahasa Minang tersebut. 

Untuak informasi, sudah berapa bulan iko ambo asyik
dengan keluarga-keluarga tak mampu, boleh dikatakan
miskin, sementara mereka memiliki anak-anak yang
cerdas, sangat terganggu kehidupan hanya karena
masalah ekonomi tersebut, selain mengabdikan ilmu saya
dengan mengajar, hal kemiskinan masyarakat inipun
sangat menjadi perhatian saya. Kasihan masyarakat
Sumbar masih banyak kategori keluarga miskin atau tak
mampu. Mungkin  ada baiknya diantara kita memiliki
hati untuk membantu mereka.

Maaf, bukan untuk menyampaikan jasa-jasa saya, bukan
sama sekali, naudzubillahimindzalik, agar jangan pula
ada yang buruk sangka, saya dikira NATO saja, enam
orang mahasiswa sejak keluarganya korban gempa
kehidupan mereka saya bantu sampai kini, belum lagi
masyarakat miskin disekitar saya, dengan memberikannya
lapangan pekerjaan, mudah-mudahan ia bisa hidup tanpa
harus meminta-minta, tetapi bekerja hasil keringat
sendiri. Semoga saja banyak melakukan hal serupa,
ketimbang kita hanya banyak berbicara tanpa aksi sama
sekali.

Wassalamu'alaikum. Rahima Sikumbang Sarmadi.

--- "Madahar (madahar)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> Ijan keras-keras benar mak, nanti berganyi pula uni
> kita ini lagi nanti.
> Terbedo kita bersama karena tidak mendapat ilmu lagi
> darinya. 
> 
> -----Original Message-----
> From: RantauNet@googlegroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of rul_djamal
> Sent: Thursday, April 26, 2007 3:52 PM
> To: RantauNet@googlegroups.com
> Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: FWD: Antara Adat dan Agama
> >>>
> 
> 
> sanak sadoalahe di palanta ko
> 
> ass wr wb
> 
> lah muloi lo baliak parang tuuuuuuu!!!!!!!!!
> 
> Ancak cari se biliak lain untuak parang baduo
> baanyoh
> 
> wass sr wb
> 
> cd rajosampono (58-)
> 
>

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Daftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke