NAMA BAIK DAN STATUS
  Oleh : K Suheimi 
   
  Hari ini air mata saya menetes, ketika mendengar kisah yg sangat tragis. Satu 
kisah yang menarik saya dengar dari Radio Classy FM yang di tulis oleh Yanti 
dan di bacakan Adi. Suara Adi yang lembut itu menyentuh dan menggugah. Nurani 
saya tergugah, Rasa tergugah itu pulalah  yang ingin saya tuliskan untuk 
pembaca agar juga ikut tergugah.
    
  Suatu siang ... seorang ibu bahagia sekali menerima telegram dari anak satu 
satunya yang telah ber-tahun2 ditugaskan perang ke Vietnam pada 4 th yang 
lampau dan sejak 3 tahun yang terakhir , orang tuanya tidak pernah menerima 
kabar lagi dari putera tunggalnya itu ,, Sehingga diduga bahwa anaknya gugur 
dimedan perang ,  Anda tentu bisa membayangkan betapa bahagianya perasaan Ibu 
itu , dan dalam telegram tersebut tercantum bahwa anaknya akan pulang besok,,
  Dan keesokan harinya sang ibu telah disiapkan segalanya untuk menyambut 
kedatangan putera tunggal kesayangannya , bahkan pada malam harinya akan 
diadakan pesta khusus untuk dia , dimana seluruh anggota keluarga maupun rekan2 
bisnis dari suaminya diundang semua,, Maklumlah suaminya adalah Direktur Bank 
Besar yang terkenal diseluruh ibukota,,
  Tapi pada siang harinya si Ibu menerima telepon dari anaknya yang sudah 
berada di airport, 
  "Ibu... ini aku ... saya hanya ingin bertanya ... bolehkah saya membawa kawan 
baik saya ke rumah bu?" , tanya anaknya dari seberang telepon
  "Oh sudah tentu , rumah kita cuma besar dan kamarpun cukup banyak , bawa saja 
, jangan segan2 bawalah!" ,, Jawab ibunya dengan antusias,,
  "Tetapi bu ... kawan saya adalah seorang yang cacat , karena korban perang di 
Vietnam?" ,, sang anak kembali bertanya
  "......oooh tidak jadi masalah , bolehkah ibu tahu , bagian mana yang 
cacad?", kini giliran ibunya yang bertanya dengan nada suara yang sudah agak 
menurun,,
  "Ia kehilangan tangan kanan dan kedua kakinya!" , jawab si anak pelan
  Mendengar hal itu , si Ibu dengan nada agak terpaksa , karena ia tidak mau 
mengecewakan anaknya ,
  "Ya sudah ... tidak masalah lah , asal hanya untuk beberapa hari saja , 
  "tetapi ibu ..., masih ada satu hal lagi yang harus saya ceritakan sama Ibu , 
kawan saya itu wajahnya juga turut rusak begitu juga kulitnya , karena sebagian 
besar hangus terbakar , maklumlah pada saat ia mau menolong kawannya ia 
menginjak ranjau , sehingga bukan tangan dan kakinya saja yang hancur melainkan 
seluruh wajah dan tubuhnya turut terbakar!",,
  Mendengar pertanyaan terakhir ini , si Ibu dengan nada kecewa dan kesal 
langsung berkata
  "Na...ak lain kali saja kawanmu itu diundang kerumah kita , untuk sementara 
suruh saja ia tinggal di hotel , kalau perlu biar saya yang bayar nanti biaya 
penginapannya!" 
  "Tapi ... bu... ia tetap kawan baik saya, saya tidak ingin pisah dari dia!" 
  "aduuhhh... cobalah kamu renungkan , ayah kamu adalah seorang konglomerat 
yang ternama , dan kita sering kedatangan tamu para pejabat tinggi maupun 
orang2 penting yang berkunjung kerumah kita, apalagi nanti malam kita akan 
mengadakan perjamuan malam , bahkan akan dihadiri oleh seorang menteri,, apa 
kata mereka apabila mereka nanti melihat tubuh yang cacad dan wajah yang rusak, 
bagaimana pandangan umum dan bagaimana lingkungan bisa menerima kita nanti? , 
apakah tidak akan menurunkan martabat kita , bahkan jangan2 nanti bisa merusak 
citra binis usaha dari ayahmu nanti.",, 
  penjelasan yang cukup panjang itu ternyat atidak menimbulkan jawaban lebih 
lanjut dari anaknya , hanya saja telepon diputuskan dan ditutup,,
  Tanpa rasa bersalah , orang tua dari kedua anak itu maupun para tamu menunggu 
hingga jauh malam , dan ternyata anak itu tidak pulang , ibunya mengira anaknya 
marah , karena tersinggung , disebabkan temannya tidak boleh datang berkunjung 
kerumah mereka,,
  Hingga jam tiga subuh pagi , mereka mendapat telepon dari rumah sakit , agar 
mereka segera datang kesana , karena harus mengidetifitaskan mayat dari orang 
yang bunuh diri,, Mayat dari seorang pemuda bekas tentara Vietnam , yang telah 
kehilangan tangan dan kedua kakinya dan wajahnyapun telah rusak karena 
kebakar,, Tadinya mereka mengira bahwa itu adalah tubuh dari teman anaknya , 
tetapi alangkah terkejutnya mereka bahwa pada kenyataannya pemuda itu adalah 
anaknya sendiri ,, 
  Classy people , Untuk membela nama baik dan status , akhirnya mereka 
kehilangan putera tunggalnya! ,, mungkin anda akan menilai bahwa orang tua dari 
anak itu kejam , dan hanya mementingkan nama dan status mereka saja , tetapi 
pertanyaan sekarang adalah bagaimana dengan diri kita sendiri? , Apakah kita 
lain dari mereka? ,,
  Untuk itu ingin saya petikkan sebuah Firman suci Nya dalam Al Qur'an surat 
    Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. 
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, 
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, 
ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang 
yang sombong dan membangga-banggakan diri. (QS. 4:36)

       
---------------------------------
Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing. 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke