Assalamu A,laikum wr wb.
Nan ambo hormati Angku DR. H. K.Suhaimi.

Ambo ka batanyo ka Angku manganai sistem pelaksanaan Ujian Nasional dan 
Panantuan Ka lulusan.
1.Baa manuruik angku tantang pelaksanaa ujian nasional,apokoh sasuai hasil nan 
diarok kan jo kanyataannyo?
2.Baitu juo jo syaraik-2 kalulusan nan di tantukan  pamarintah?

wassalamu alaikum wr wb

Habib St Bandaro Kayo


----- Original Message ----
From: suheimi ksuheimi <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]; RantauNet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, May 22, 2007 5:16:52 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] N E M


N . E . M
 
Oleh : Dr.H.K.Suheimi
 
 
N.E.M  adalah singkatan dari Nilai Ebtanas Murni. Betulkah  nilai 
itu  "MURNI".  Inilah yang selalu bergelut  dalam  fikiran  saya. 
"Murnikah  hasil Ebtanas itu?". Saya ngak tahu, sayapun tak  tahu 
kemana harus bertanya dan kepada siapa harus mengadu. Saya  takut 
kalau NEM anak saya yang murni itu tercemar oleh hal-hal yang tak 
murni.  "Karena setitik nila, rusak susu sebelanga" pepatah  yang 
saya ingat ketika masih di SD dulu.
 
Sekarang anak saya Irsyad duduk di bangku SD. SD 05 Padang Pasir. 
SD  teladan. Kalau ada kunjungan tamu-tamu, baik dari jakarta  SD 
inilah yang jadi percontohan. Baik disiplinnya baik cara  gurunya 
mengajar,  banyak  dapat penghargaan. Saya  senang  sekali  waktu 
tahun  lalu diadakan pemilihan dan seleksi SD teladan se  Indone
sia. Ternyata SD 05 Padsang PAsir ini keluar jadi pemenang  nomor 
2  di  seluruh Indonesia. Hanya SD di Yokya saja  yang  mengalah
kannya. Betapa senang dan bangganya saya karena anak saya sekolah 
di sekolah teladan ini.
 
Lebih  bersyukur  saya  lagi ketika keluar NEM  nya.  saya  lihat 
prestasi dan angka yang dicapai anak saya adalah tinggi.  Terbaca 
dalam NEM itu Angka-angka sebagai berikut  9,82.. 9,63... 9,25... 
9,10 .. dan 8,75.  Sehingga komulasinya NEMnya adalah 46,55. Saya 
cium Irsyad saya beri kecupan penghargaan karena dia telah menga 
lahkan saya. Saya ndak pernah mengondol angka sembilan.  Sebagai 
mana  sewaktu  jadi dosen sekarangpun saya tak  dapat  memberikan 
angka sembilan itu pada mahasiswa saya.
 
Saya  beri  dia  hadiah, saya bawa dia makan,  saya  belikan  dia 
mainan, dia senyum dan diapun puas.
Dengan langkah pasti dan tegap saya bawa anak ini melamar ke  SMP 
1,  karena rayonnya memang disitu. Dengan penuh  keyakinan,  saya 
percaya  anak ini akan di terima. Betapa tidak, berasal  dari  SD 
teladan  nomor  dua di seluruh Indonesia.  Mempunyai  nilai  yang 
tinggi diantara teman-temannya. Makanya surat lamaran dan  formu 
lir  pendaftaran  hanya saya isi untuk SMP 1, karena  memang  itu 
rayonnya. Kalau pergi ke SMP lain tentu NEMnya harus lebih tinggi 
lagi.
 
Tapi ternyata kegembiraan saya itu tidak berlangsung lama. Betapa 
terhenyak dan terperangahnya saya ketika hari Jumat,  menyaksikan 
 
papan  pengumuman di SMP 1 anak saya tidak  diterima.  "Anak-anak 
kami, guru SMP 1 juga banyak yang ndak di terima". Kata buk  guru 
SMP  1 yang mendampingi saya. Minimal NEM yang di  terima  adalah 
46,95.  Saya terperanjat kok ada NEM anak SDF yang setinggi  itu. 
Berarti  mereka punya angka sepuluh dalam NEM nya. Oh luar  biasa 
pintarnya.
 
Saya  lebih  terkejut lagi sewaktu melihat  kenyataan,  dari  170 
murid  yang di terima,  113 orang berasal dari sebuah  SD.  Tentu 
NEM  SD tersebut adalah berkisar 48 dan 47. Oh  betapa  hebatnya. 
Kenapa  dulu saya tak tahu bahwa ada SD yang sehebat itu?.  Kalau 
saya  tehu  tentu kesanalah anak saya, saya masukkan  supaya  dia 
bisa menembus SMP 1.
 
Tapi  salahkah  saya  memilih SD terbaik  menurut  penilaian  Tim 
Nasional.  Atau salahkah TIM nasional menilai SD 05?. Dan  kesana 
anak  saya  percayakan?. Saya tidak kecewa pada  anak  saya,  dia 
telah  berusaha untuk mendapatkan NEM 46,55. Cuma nasibnya  belum 
di terima di SMP 1. Mungkin anak saya yang berikutnya nanti  akan
saya  usahakan masuk ke SD yang hampir semua muridnya  memperoleh 
NEM yang sangat tinggi.
 
Sipakakh  yang salah dan apakah yang salah, kata saya dari  dalam 
hati.  Tidak ada yang salah, cuma nasib anak saya yang tak  dapat 
sekolah  negeri, karena saya tidak mendaftarkannya ke SMP  negeri 
yang lain.
 
Lalu saya dengar ceritra lain. "Sedih pak", kata seorang ibu. Ada 
seorang  anak  yang juara sejak dari kelas satu SD  sampai  lulus 
kelas 6. Cuma dia dapat NEM 46. Anak dengan bibit baik sejak awal 
ini  di sekolah yang juga baik, tak dapat memilih sekolah  favor 
itnya SMP 1.
 
Andaikan....  Saya  kadang-kadang suka  berandai-andai.  Andaikan 
N.E.M  yang  singkatannya  adalah Nilai  Ebtanas  "Murni".  Diisi 
dengan  nilai yang ternyata "tidak murni". Maka dari  lubuk  hati 
yang dalam saya berdo'a, kiranya tangan-tangan yang mempermainkan 
kemurnian  dari  satu nilai yang di junjung tinggi ini.  di  beri 
balasan yang setimpal.
 
Untuk  semua itu saya teringat akan sebuah Firman Suci_Nya  dalam 
Al_Qur'an surat An nisaa' ayat 79:
[1]"Apa  saja kebaikan yang engkau peroleh adalah dari  sisi  Allah, 
dan  apa saja bencana yang menimpa engkau adalah akibat  (Kesala 
han) dirimu sendiri...."P[1]
 
 
P a d a n g  6 Juli 1996
 


Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links. 


       
____________________________________________________________________________________Building
 a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to 
get online.
http://smallbusiness.yahoo.com/webhosting 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Konfigurasi dan Webmail Mailing List: http://groups.google.com/group/RantauNet
Tapi harus mendaftar dulu di: https://www.google.com/accounts/NewAccount dengan 
email yang terdaftar di mailing list ini.
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke