TEMPO Edisi. 23/XXXIIIIII/30 Juli - 05 Agustus 2007


Pergulatan Urban Hartati Di Goethe Jakarta, koreografer Hartati menampilkan 
karya terbarunya. Pertunjukan dengan skala lebih kecil dibanding sebelumnya.    
                                                                     
Tangan tiga penari itu membentuk posisi-posisi mudra. Simbol Buddha tentang 
cinta. Tubuh mereka lalu membentuk lingkaran, lantas permainan keenam tangan 
mereka mengekspresikan imaji kelopak padma. Musik elektronik meramu berbagai 
suara benda urban--musik yang juga memperlihatkan kontras pertunjukan: gerak 
feminin, sedangkan musik demikian maskulin.
 
Itulah pertunjukan Hartati berjudul Hari Ini. Bila kita biasa menonton pentas 
Hartati sebelumnya, ada sesuatu yang lain pada pentas malam itu. Biasanya karya 
Hartati merupakan sebuah produksi besar. Karyanya Membaca Meja pada 2002 atau 
Ritus Diri pada 2004, misalnya, melibatkan lebih delapan penari dan iringan 
musik langsung. Kini tiga penari, panggung kecil dan soundscape. "Saya ingin 
minimalis," katanya.
 
Panggung di Goethe tanpa banyak aksesori. Set hanya berupa latar yang dihiasi 
sejumlah gantungan plastik berbentuk segitiga yang dibasuh sorot cahaya biru 
lembut. Adapun di tengahnya dicantelkan kain oranye. Kesan abstrak muncul kuat. 
Koreografi Hartati terdiri dari tiga bagian. Pertama, penari solo Nur Hasanah. 
Tidak banyak yang mencuri perhatian dari geraknya, kecuali ketika ia menyeret 
kabel mikrofon, seraya berdehem.
 
Kedua, menghadirkan tiga penari Andara F. Moeis-Nur Hasanah-Siti Ajeng Soelaman 
mengeksplorasi sarung. Pendekatan Hartati terhadap sarung tampak lain. "Saya 
tidak menempatkan sarung sebagai properti, tapi bagian dari kostum," katanya. 
Meski variasi pergulatan sarung tak banyak, tertangkap bahwa gerakan mereka 
adalah gerak melepaskan kungkungan. Seolah bergulat melepaskan diri dari 
batasan. 
 
Yang mencolok adalah musik. Biasanya koreografi Hartati selalu diiringi musik 
bernuansa Padang, tapi kali ini ilustrasinya karya komposer elektronik asal 
Belgia Marcappart. Musik Marc adalah sebuah soundscape dunia industri. 
Terdengar bunyi bak ketukan palu atau getaran setrum. Produser pertunjukan ini 
yang berasal dari Meksiko, Ines Sommelera, yang memperkenalkan Hartati kepada 
Marc. Marc tidak dapat datang ke Jakarta. Karena itu, setiap fragmen 
koreografinya selesai, Hartati mengirimkan rekaman videonya ke Belgia. Berdasar 
itu, Marc membuat komposisi.
 
Marc sendiri dikenal sebagai peramu tata suara pertunjukan Arco Renz, 
koreografer Belgia. Publik tari Indonesia pernah melihat karya tari solo Arco 
di Indonesian Dance Festival berjudul Heroine. Seorang diri, penari perempuan 
asal Taiwan Su Wen Chi berdiri di panggung. Tanpa banyak bergerak, tubuhnya 
mencari-cari sisi-sisi kekuatan, maskulinitas dalam dirinya. Pada waktu itu 
set, tata lampu, dan musik benar-benar klop. Musik mampu menampilkan kekukuhan, 
keliatan, dan keperkasaan perempuan. 
 
Musik Marc memang menarik, dan karena itu Hartati berani menggunakan musik yang 
secara atmosfer berbeda dengan ekspresi penarinya. Pada bagian-bagian awal 
musik terasa lebih menekan, lebih kuat ketimbang gerak yang dimunculkan 
penarinya. Baru pada bagian ketiga musik dan gerak seperti saling mengisi. Saat 
jaring-jaring plastik tiba-tiba runtuh, ekspresi gerakan makin membebaskan 
diri. Gerakan tangan para penari yang mulanya masih terlihat diambil dari 
khazanah yoga kemudian jadi abstrak. Di situ antara musik dan gerakan kadang 
paralel, kadang saling menindih.
 
Karya tari Hartati sebelumnya dikenal dipenuhi unsur silat Padang yang penuh 
gerakan cepat, tangkas, tempo yang dinamis dengan formasi yang berubah terus. 
Malam itu, unsur tersebut terlihat tidak terlalu ditonjolkan. 
 
Sempat terbayangkan, musik yang demikian urban jika diimbangi dengan gerak yang 
serba sigap dan trengginas demikian akan membuat pentas lebih solid--meski tak 
ada jaminan. Sebab, malam itu antara musik dan tubuh yang berbeda watak kerap 
menghasilkan benturan tak terduga. Tapi andai Marc dapat hadir langsung dalam 
latihan, antara musik dan gerak mungkin akan lebih bertenaga. Percobaan Hartati 
malam itu masih belum terlalu menyatu benar. Namun itulah sebuah titik maju 
dalam perjalanan dirinya sebagai koreografer.
 
Seno Joko Suyono 

       
---------------------------------
Get the Yahoo! toolbar and be alerted to new email wherever you're surfing. 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==========================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke