Bu Nuraini, di kodak tu nan maa gambar ibu?. buliah kok basuo lah bisa
ambo kenal jo ibu, salamo ko di mail sajo.
Wassalam,
Elthaf

________________________________

From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Nuraini B Prapdanu
Sent: Tuesday, July 31, 2007 12:52 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 'Johan Backir';
RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] Bangga Aku Jadi Orang Minang - sponsor iklan...?


Uni Djan dan dunsanak pengurus MAPPAS perwakilan Sumbar 
 
Ide Bagus ini sebaiknya segera ditindak lanjuti saran dan masukannya ,
MAPPAS segera buat program kunjungan sosialisasi ke Masjid - Masjid ,
kami yakin pengurus Perwakilan MAPPAS Sumbar gudangnya para pakar bisa
tampil maksimal , dan melakukan approaching dengan Tokoh Masyarakat,
ninik mamak, cadiak pandai , alim ulamo , semoga MAPPAS perwakilan
Sumbar dapat merealisasikan  dengan segera, kabar lanjut mengenai
kegiatan ini kami tunggu, bila ado kesempatan pengurus MAPPAS pusat ke
Sumbar ( pak KETUM yang sering bolak - balik neh ) mohon dibuatkan pulo
jadwal kunjungan ke Masjid - masjid setempat , hal ini pun telah Ambo
lakukan pada bulan mei yang lalu, ambo diundang jadi pembicara tamu di
Kabupaten Pariaman ( pulang kampung nih ye ) oleh Kalangan Ibu - ibu
majlis ta'lim dan komunitas dharma wanita kecamatan ,serta ibu - ibu
anggota DPR .... dihadiri kurang lebih 500 orang di masjid , respon dari
mereka sangat luar biasa dan memang efektif, topik ambo saat itu peranan
wanita dalam perkembangan dunia pariwisata.    
 
Salam, 
Nuraini 
 
________________________________

From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of benni inayatullah
Sent: Tuesday, July 31, 2007 12:16 PM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: [Wisata Minang] Re: Bangga Aku Jadi Orang
Minang - sponsor iklan...?


Batua bana NI hanifah..pasti ado kekurangan dan kalabiahan nan harus
saliang malangkoki...

Kalau nan tajadi dikampuang ambo, nan pai sholat jumat iko biasonyo dari
sagalo lapisan masyarakaik. sa pareman2nyo urang dan indak sholat wajib
5 x sahari nan sholat jumaik ko yo paralu deknyo..karano mgk masih ado
malu kalau diliek urang banyak. Taroklah pareman iko indak sato namun
target utamo kito yo lapisan nan Uni sabuik tadi, niniak mamak, alim
ulamo, cadiak pandai nan nota bene adolah tokoh masyarakaik
dikampuangnyo nan masih didanga urang. tokoh ikolah nantinyo nan
salanjuiknyo manyambuang estafet ide2 kito untuak ditaruihkan bakeh
masyarakat tamasuak urang rumah masiang2/kaum Ibu.

Nan biasonyo salapeh sholat jumaik ko mereka2 ko tamasuak pareman akan
kongkow2 dulu dilapau sambia minum kopi. Bisa kito bisa pastikan akan
tajadi diskusi nan cukuik paneh disiko. ikolah nan kito harokkan..dari
pembicaraan dari muluik kamuluik akan bakambanglah ide kito untuak
mambantuak budaya melayani tadi.

mengenai kaum padusi selain tantunyo akan cukuik mangatahui apo nan
disammpaikan anggota mappas tadi di musajik, mako kitopun bisa
mamanfaatkan walinagari nan sa ide untuak manyambuangkan ka kumpulan
Ibu2 nan biasonyo ado ditiok nagari yaitu PKK. Nan ibu2 ko kalau
dikampuang kan suko bana bakumpua kumpua apolai nan maundang walinagari.

jadi sabananyo kalau kito manfaatkan masyarakaik kito ko akan banyak
tanago dan kekuatan nan kito dapek. TIngga lai baa panguryuih MAPPAS
sumbar mampu dan mau untuak mamanfaatkan potensi iko. paliang indak kito
nan dirantau apabilo pulang kampuang dan tanyato ado objek wisata disitu
yo kito turun tangan lah salapeh sumbayang jumaik atau kalapau kito
bukak saketek kaji ko...

penyadaran masyarakaik dan pembentukan budaya melayani ko memang ndak
bisa sacaro instant. butuh keseriusan dan kesinambungan. kalau
kito/mappas serius mungkin bisa kito kaja dalam jangko 3- 10 tahun
iko...itu tidak berarti waktu yang panjang dan melelahkan karano samakin
panjang wakatunyo samakin banyak pahalo dari karajo sosial nan kito
dapekkan...Insya Alloh..

salam

Ben

hanifah daman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

        Setuju sanak Benni
         
        Mesjid tempat berkumpul semua lapisan, ada kelompok cadiak
pandai, niniak mamak, dan ada kelompok alim ulama.
        Namun yang ikut sholat Jumat kan cuman bapak-bapak, bagaimana
dengan kaum perempuan ? 
        Rasanya dampak pariwisata lebih banyak dialami oleh perempuan. 
        Baik dampak positif maupun dampak negatif.
        Trus rasanya para pareman jarang pula yang ikut sholat.
        Mudah-mudahan tidak begitu di daerah lain.
         
        Pada prinsipnya tidak satu jalan ke Roma
        Semua jalan punya kelebihan dan kekurangan
        Mudah-mudahan masih ada ide lain lagi yang melengkapi ide yang
ada
         
        Salam
         
        Hanifah
         
        Yang juga bangga jadi wanita Minang
         
         

        benni inayatullah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

                Sanak sadonyo..
                Mohon maaf subject ambo ganti manuruik salero
ambo...banyak sekali ide-ide yang menarik dan visioner yang kita
dapatkan di topik ini. pada intinya adalah untuk menimbulkan rasa
memiliki masyarakat ataupun pelaku pariwisata terhadap industri
pariwisata sehingga perilaku negatif yang banyak kita temui saat ini
bisa berkurang bahkan nihil.
                Sedikit berpendapat menurut saya ide membuat iklan
layanan masyarakat dan membuat TV pariwisata adalah sesuatu yang belum
terlalu dibutuhkan kalau tujuannya untuk menimbulkan rasa memiliki dan
pemahaman masyarakat terhadap hakikat pariwisata dan pentingnya budaya
pelayanan. Menurut sudut pandang saya iklan layanan masyarakat ini
mempunyai cost yang sangat tinggi. Besar sekali biaya yang dibutuhkan
untuk iklan yang hanya berdurasi 30 detik itu mulai dari biaya produksi
hingga biaya penayangannya. Pertanyaan selanjutnya tentu dari mana
biayanya ?
                Kemudia mengenai TV Pariwisata sendiri saya kira
masalahnya juga tidak jauh dari itu yaitu biaya. Untuk membuat satu
stasiun TV swasta dengan memenuhi standar kelayakan yang diminta
Menkominfo sebagai standar pendiriannya membutuhkan lebih kurang 7 M.
Untuk biaya operasional TV yang membutuhkan produksi sebulannya sekitar
300 jt, kalau tidak membutuhkan produksi tentu biayanya kurang dari itu.
Namun dilihat dari sudut manapun ide ini serasa kurang menyentuh akar
persoalan. TV pariwisata ini akan bermanfaat apabila dilakukan untuk me
"maintenance" turis agar tinggal lebih lama di sumbar dan tidak efektif
untuk sarana promosi apalgi untuk sosialisasi ke masyarakat. Setidaknya
dibandingkan ide  saya dibawah ini.
                Saya melihat pendekatan ke masyarakat kita tidak bisa
dengan cara cara yang sepintas lalu. Katakanlah kita membuat iklan
layanan masyarakat di TVRI, masyarakat kita boleh dikatakan amat sangat
jarang menonton TVRi karena boleh dikatakan rata2 yang punya TV punya
parabola dan tentu saja mereka lebih menyukai TV swasta dengan Entong,
eneng ataupun tayangan penuh imajinasi lainnya. Kalau kita tayangkan ke
TV swasta tersebut tentu balik lagi ke persoalan awal siapa yang akan
membiayai ?
                Saya pikir program yang paling "feasible" yang bisa
dilakukan MAPPAS adalah dengan turun langsung ke masyarakat untuk
memberikan penyuluhan ataupun pelatihan. MAPPAS mengundang pelaku
pariwisata di satu lokasi wisata misalnya untuk bersama-sama
membicarakan mengenai pentingnya budaya pelayanan. Hal ini dilakukan di
setiap lokasi wisata yang ada di sumbar dengan menghadrikan ahli
marketing cukup yang lokal saja tidak perlu menghadirkan motivator
handal yang bayaran nya 40 jt sekali tampil itu. 
                Kemudian untuk sosialisasi ke masyarakat yang berada di
sekitar lokasi wisata itu atau nagari dimana masyarakatnya bersentuhan
secara tidak langsung maka forum yang paling ideal adalah sehabis sholat
jumat.  Kebiasaan masyarakat kampung kita kalau ada hal yang perlu
diberitahukan ke masyarakat maka wali nagari sehabis sholat jumat selalu
meminta peserta jumat untuk duduk sebentar untuk mendengarkan
pengumuman. Untuk ini saya rasa setiap pengurus ataupun anggota mappas
bisa berpartisipasi karena forum ini akan berlanjut ke pembicaraan dari
mulut ke mulut yang sudah teruji kehandalannya. Apalagi budaya ota di
lapau masyarakat kita bisa dimanfaatkan untuk sosialisasi ini.
                Bayangkan...efektif mana sosialisasi dua arah yang
dilakukan pengurus MAPPAs di lokasi wisata dan di mesjid dengan
komunikasi searah yang dilakukan oleh iklan di televisi ? mana yang
lebih efektif sekaligus efisien ? silahkan dibahas
                Salam
                Ben
________________________________

                Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in
your pocket:
<http://us.rd.yahoo.com/evt=48253/*http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNX
IC>  mail, news, photos & more.
                
________________________________

                Park yourself in front of a world of choices in
alternative vehicles.
                Visit the Yahoo! Auto Green Center.
<http://us.rd.yahoo.com/evt=48246/*http://autos.yahoo.com/green_center/;
_ylc=X3oDMTE5cDF2bXZzBF9TAzk3MTA3MDc2BHNlYwNtYWlsdGFncwRzbGsDZ3JlZW4tY2V
udGVy> 
                
________________________________

                Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join
Yahoo!'s user panel
<http://us.rd.yahoo.com/evt=48516/*http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yaho
o_panel_invite.asp?a=7>  and lay it on us.
                
                                
                


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Sukseskan Pulang Basamo se Dunia, bulan Juni 2008.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Harap memperhatikan urgensi posting email, yang besar dari >300KB.
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, tidak dianjurkan! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim 
melalui jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id&cd=US&service=groups2.
==========================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke