Wa'alaikum salam Sanak Z,
Meski semakin susah menjawabnya, ambo cubo nan sepengatahuan ambo.

Sebelumnya kita asumsikan dulu:
- sistem transportasi merupakan satu kesatuan
- pengguna transportasi mengutamakan kenyamanan dan tarif yang murah 

a. terkait sistem yang komplementer dan kompetisi
-rasanya ini yang lebih tepat, karena hukum alamnya begitu.
-banyak faktor yang menyebabkan pengguna berpindah dari satu moda transportasi 
ke moda lainnya, tapi jika dibatasi alasan kenyamanan dan tarif murah, jelas 
orang memilih naik mobil lewat tol cipularang dari naik kereta. 
mungkin lain halnya jika kereta jakarta-bandung bisa lebih cepat dan jalurnya 
terintegrasi dengan kereta dalam kota (yang belum ada), bisa jadi pegawai 
lebih memilih kereta.
contoh kasus, jalur serpong-sudirman, peminat kereta eksekutif atau ac reguler 
semakin banyak, dengan pemakai yang meninggalkan motor dan mobilnya di 
stasiun.

-untuk angkutan barang yang under capacity, ini tidak mudah menjawabnya. di 
satu sisi perlu kebijakan zona industri sehingga pengangkutan lebih murah 
dengan kereta yang mengangkut berbagai komoditi. namun jika tak ada kebijakan 
ini, kembali lagi ke moda yang paling efisien yang memang sudah ada.

b. terkait daerah yang berlomba menghidupkan kereta, ambo dapatkan dari 
berita-berita di media.
-di Lampung beberapa bulan yang lalu diresmikan 3 jalur baru antar kabupaten. 
saat diresmikan responsnya cukup baik, mungkin karena gratis satu bulan. 
warga juga meminta diperbanyak keretanya.
-di Sumatera Selatan, sedang persiapan jalur kereta mahasiswa dari 
Palembang-Indralaya sekitar 31 km. di samping jalur kereta, juga dibuat tol.
-daerah-daerah lain ambo agak lupo, tapi dari paparan Pak Chaidir sebelumnya 
cukup intens pula, seperti soal kereta bandara di 5 kota. 

c. terkait prioritas.
Saya menduga ada dua masalah yang dihadapi sektor transportasi barang di 
sumatera di masa depan dengan perkembangan industri yang semakin cepat, yaitu 
biaya transportasi yang semakin mahal dan tidak efisien dan daya dukung jalan 
yang telah semakin kurang karena kelebihan beban.

ketidakefisienan bisa karena daya dukung sektor transportasi yang ada tidak 
berkembang dan justru memburuk, bisa juga karena memang tidak ada moda 
transportasi yang efisien seperti kereta.

sayang ambo indak ado data detail untuk menjawab soal prioritas ini.

demikian dulu.

wassalam
erwin z
 

On Thursday 06 September 2007 08:01, Z Chaniago wrote:
> Assalamu'alaikum Ww
>
> Suatu pencerahan nan labiah realistis disampiang nostalgia Kereta Api Jaman
> Japang daulu....
>
> Memang bukti zaman daulu membuktikan baraso di daerah jawa, kota-kota nan
> dilesati jalur KA relatif maju , dibandiang daerah nan tidak dilewati
> KA...eg Purwokerto labiah maju dibandiang Purworejo...., Kudus labiah maju
> dibandiang Jepara
>
>
> Namun jikok kito disuruah ber andai-andai....
> ado pitih caia dari langik Rp 144 trilyun dengan  : dengan syarat mambuek
> system transportasi di Sumatera dengan kondisi tanggal 7 September 2007.
>
> Nah pilihan apo nan sanak tawarkan ?
>
> Dan menanggapi point yang dikomentari :
> a. Ambo setuju baraso system transportasi saling mendukung secara teori,
> namun pada saatnya juo saling berkompetisi : misalnyo Sepinyo Ka Argo Gede
> dan Pahariangan , setelah tol cipularang di lewati  mobil travel yang cuma
> butuh 2 orang untuk tetap berjalan sesuai schedule,.... disaat bis sanutra
> executive tidak dapat bersaing dengan LCC -, disaat batubaro dibaok jo truk
> labiah efisien daripado jo KA...karena muatan indak sampai di titik impas
> KA
>
> b. Memang tidak fair, namun pertanyaannya adolah PRIORITAS jika harus
> memilih...
> c. Ambo setuju dengan sanak, khususnyo : "tapi kalau
> hitungannya truk, semakin besar volume, biaya semakin mahal, lain dengan
> kereta api yang semakin murah jika volumenya besar." .... namun itu dalam
> keadaan jalan raya dan rel-nya apple to apple...(infrastructure setara) ...
> jika memulai saat ini ??
> d. Mohon informasi di daerah mana di Indonesia berbagai daerah berlomba
> membangun/menghidupkan jalur keretanya dan berhasil (kondisi Sep
> 2007)...apakah Padang,Padang-Pariaman,Tanah Data, Padang Panjang dan
> Sawahlunto...DOANG??
>
> Dalam pemikiran ambo ; sumatera saat ini lebih membutuhkan jalan raya
> dibadiang KA, karena jalan raya labiah memberikan kesempatan customize
> dibandiang KA nan cenderung default dalam memenuhi kebutuhan transportasi
> masyarakat...
>
> Akhirnyo.... antah iyo antah indak....... namun sekurangnya dibandiang
> mauleh Puisi nan ndak mutu....
>
>
>  Wassalam
>
> Z Chaniago - Palai Rinuak
>


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount 
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke