Seperti biasanya, dengan cara penyampaian yang sangat halus - untuk
dimaknai lebih lanjut :-), saya merasa cerita yang diangkat Pak
Suheimi ini secara persis menggambarkan perbedaan sudut pandang
masyarakat minang di rantau dengan yang di ranah, serta "ramainya"
milis kita akhir2 beberapa waktu yang lalu.

Kita terkadang terlalu berharap orang lain bisa berubah dan mengikuti
jalan pikiran atau kemauan kita. Sementara itu, merubah diri kita
sendiripun - walaupun kita sendiri menginginkannya, terkadang kitapun
masih kesulitan.

Di dalam banyak situasi, dimanapun, resistansi terhadap perubahan atau
hal baru umumnya terjadi karena ketidak pahaman atau belum percaya
kalau cara baru tersebut akan menguntungkan. Kalau di bidang usaha,
bidang inilah yang menjadi tugas bagian HRD atau bagian Marketing yang
tugasnya menciptakan "need".

Contoh yang cukup sering diangkat adalah bagaimana sebuah perusahaan
sepatu mengirimkan 2 orang untuk survey ke suatu negara yang
penduduknya masih bertelanjang kaki. Orang pertama kembali dengan
wajah loyo dan melapor bahwa tidak ada gunanya membuka bisnis di
negara tersebut karena penduduknya tidak memakai sepatu. Sementara
orang ke dua dengan penuh semangat menghendaki perusahaan agar segera
berbisnis disana karena potensi yang sangat luar biasa. Perbedaannya,
orang kedua melihat "cara" bagaimana supaya orang di negara tersebut
mau memakai sepatu.

Salam.. Defnil (41th+)

On Oct 3, 11:17 am, suheimi ksuheimi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Jangkrik & Uang Logam
>   Oleh: K.Suheimi
>
>   Suatu ceritra yang menggelitik dan jadi bahan renungan adalah sewaktu saya 
> mendengar Radio Classy dengan judul Jangkrik dan uang logam.
>
>   Ceritra ini di olah oleh Yanti, dia rajin, sebulan yang lalu kebetulan 
> melahirkan di Rs Bunda. Dan saya minta izin untuk ini disampaikan pada 
> pembaca saya, semoga ada hikmah dan manfaatnya, selamat menikmati.
>
>   Suatu hari, seorang dari desa mengunjungi temannya di kota,, Bunyi ribut 
> mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat menganggu orang desa 
> itu,, Kedua orang itupun kemudian berjalan-jalan , tapi tiba-tiba orang desa 
> itu berhenti, menepuk pundak temannya dan berbisik, "Berhentilah sebentar,, 
> Apakah kamu mendengar suara yang kudengar?"
>
>   Teman kotanya itu menoleh ke arah orang desa itu sambil tersenyum, dan 
> kemudian berkata, "Yang saya dengar hanyalah suara klakson mobil serta suara 
> orang lalu-lalang,, Memangnya apa yang kau dengar?"
>
>   "Ada seekor jangkrik di dekat sini dan saya bisa mendengar suara 
> nyanyiannya,,"
>
>   Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu 
> menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Saya pikir kamu hanya bergurau,, 
> Tidak ada jangkrik di sini,, Dan seandainyapun ada, bagaimana orang bisa 
> mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan seperti ini?,, Nah ... sekarang 
> apakah kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?"
>
>   Lalu orang kota itupun menjawab "Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi di 
> sekitar sini sekarang,,"
>
>   Tanpa berdebat panjang... orang desa itu berjalan ke depan beberapa 
> langkah, lalu berdiri di samping tembok suatu rumah,, Di situ ada tanaman 
> yang tumbuh merambat, kemudian ia memetik beberapa daun, dan memang di atas 
> daun itulah terdapat seekor jangkrik yang sedang bernyanyi keras sekali,,
>
>   Teman dari kota itu kini bisa melihat jangkrik itu, dan dia pun mulai bisa 
> mendengar kan suara nyanyiannya,, Ketika mereka kembali berjalan-jalan, orang 
> kota itu berkata kepada teman desanya, "Kamu secara alami bisa mendengar 
> lebih baik dari kami,,"
>
>   Mendengar hal itu , si orang desa itu tersenyum dan kemudian 
> menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berkata, "Saya tidak setuju dengan 
> pendapatmu,, Orang desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota,, 
> Sekarang lihat, saya akan membuktikannya padamu!"
>
>   Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan menjatuhkannya di trotoar,, 
> Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke arahnya,, Kemudian orang 
> desa itu memungut uang logam itu dan menyimpannya kembali di kantungnya, dan 
> kedua orang itu kembali berjalan-jalan,,
>
>   Sambil berjalan , Orang desa itu berkata , "Tahukah kamu sobat, suara uang 
> logam itu tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi,, Meski demikian, 
> banyak orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya,, Di lain pihak, saya 
> adalah satu-satunya orang yang mendengar suara jangkrik itu,, Alasannya tentu 
> bukan bahwa orang desa bisa mendengar lebih baik daripada orang kota,, 
> Tidak,, Alasannya adalah bahwa kita selalu mendengar dengan lebih baik 
> hal-hal yang biasanya kita perhatikan,,"
>
>   Untuk itu ingin saya petikkan sebuah firman suci Nya dalam Al Qur"an
>   Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merobah perkataan dari tempat-tempatnya. 
> Mereka berkata:"Kami mendengar, tetapi kami tidak mau menurutinya". Dan 
> (mereka mengatakan pula):"Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar 
> apa-apa. Dan (mereka mengatakan):"Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan 
> mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan:"Kami mendengar dan patuh, dan 
> dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan 
> lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. 
> Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis. (QS. 4:46)
>
>   Padang 2 oktober 2007
>
>   Tulisan ini dapat dilihat di Website WWW.ksuheimi.blogspot.com
>
> ---------------------------------
> Tonight's top picks. What will you watch tonight? Preview the hottest shows 
> on Yahoo! TV.    


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount 
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke