Assalaamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuhu
 
Disambuang baliak carito nan taanti dulu.
 
Wassalamu'alaikum
 
11. SABTU - 18 AGUSTUS 2007
 
Aku terbangun ketika alaram HP berbunyi jam setengah lima subuh. Aku bangunkan 
istriku. Kami segera bersiap-siap untuk pergi shalat subuh ke mesjid Beyazid. 
Seperti subuh kemarin, kami berjalan kaki di jalan Hazinedar Sok yang sepi 
(nama jalan di depan hotel Kent tempat kami menginap) menuju ke arah mesjid.  
Berbeda dengan subuh-subuh sebelumnya, kali ini agak lebih banyak jamaah di 
mesjid ini. Lebih dari 20 orang. Aku segera sadar bahwa ini adalah hari Sabtu, 
hari libur. Jadi mereka-mereka ini punya waktu untuk datang ke mesjid 
menunaikan shalat subuh. 
 
Seperti kemarin-kemarin kami menunggu agak lama sebelum melaksanakan shalat 
subuh. Padahal waktu mau masuk mesjid aku melihat mobil ‘imam khatib’ sudah 
terparkir diluar. Mungkin sang imam melaksanakan shalat sunat dan zikir dulu di 
ruangan khususnya di mesjid ini.  Selama empat kali aku shalat subuh di mesjid 
ini ada dua orang imam. Subuh ini imamnya sama seperti subuh kemarin. Bacaannya 
bagus, tartil dengan tajwij yang bagus. Bacaan alfatihahnya tanpa bismillah 
yang dijahar.  Zikir dan doa sesudah shalat sama seperti kemarin, sama seperti 
yang dipimpin imam yang satunya lagi. Penutup rangkaian ibadah subuh juga sama 
dengan yang sebelumnya. Imam membaca beberapa ayat al Quran luar kepala dan 
setelah itu semua jamaah berdiri untuk bersalam-salaman. Muazin tua itu 
tersenyum ketika menyalamiku. Dia menggumamkan kata-kata yang ada ‘barakallahu 
lakum’ di antaranya.  Sedih juga aku akan meninggalkan jamaah mesjid ini.
 
Aku bertambah heran ketika kami keluar, ada satu rombongan jamaah lagi yang 
baru akan memulai shalat di bagian belakang mesjid. Jumlah mereka ada belasan 
orang. Persis ketika aku akan keluar pintu, salah seorang dari mereka 
melantunkan iqamat. Jadi benar sekali, bahwa orang-orang yang hari ini terbebas 
dari rutinitas pekerjaan menyempatkan diri untuk hadir shalat berjamaah ke 
mesjid. Mudah-mudahan saja dalam kesehariannya mereka ini adalah orang-orang 
yang tetap mengerjakan shalat.
 
Kami melangkah keluar, menuju ke jalan pulang ke hotel. Kami seberangi jalan 
besar Hazinedar Sok, yang ada rel tram di tengah-tengahnya itu. Seperti pagi 
kemarin kami mampir ke kedai kopi di seberang jalan atau disisi yang sama 
dengan hotel kami. Sejak subuh pertama aku sudah melihat keberadaan kedai di 
pinggir jalan ini tapi baru subuh kemarin kami mampir. Pemiliknya seorang 
separuh baya. Kami memesan kopi susu dan roti bakar berisi keju. Istriku ingin 
mencoba roti berisi daging yang juga dibakar. Iseng, aku tanyakan apakah daging 
itu halal. Pemilik kedai itu menjawab dengan meyakinkan bahwa daging itu halal. 
Aku jelaskan lagi dengan maksud bercanda, halal and thayyib? Dia malah 
mengatakan sesuatu yang kemungkinan sebuah hadits, aku kurang begitu yakin. 
Pengucapan bahasa Arabnya bagus. Aku tanyakan, apakah kamu seorang Muslim? 
Dijawabnya, I am Moslem my friend. Lalu tanyaku, kenapa kamu tidak pergi shalat 
subuh ke mesjid? Kali ini dia hanya tersenyum.
 
Sesudah sarapan roti panggang dan kopi susu (untuk kami berdua harganya hanya 
12 YTL) kami terus pulang ke hotel. Istriku akan mengepak barang-barang 
belanjaannya.  Pagi ini acaranya bebas. Siang nanti kami akan sekalian check 
out dari hotel ini dan mengunjungi istana Dolmabahce sebelum menuju ke Bandara. 
Karena barang belanjaan istriku tidak banyak dia dapat menyelesaikan pengepakan 
itu dengan cepat. Sekitar jam delapan kami turun ke restoran hotel untuk 
sarapan. Selama sarapan itu istriku mendapat ajakan untuk pergi lagi ke pasar 
besar. Ajakan yang langsung membuat istriku menyerah karena diawali dengan 
‘barang yang kita beli kemarin salah ukurannya, coba periksa deh,’ kata seorang 
ibu. Sesudah sarapan, istriku membongkar lagi kopernya untuk memastikan bahwa 
barang yang dimaksud benar-benar keliru ukurannya. Dan ternyata betul. Jadilah 
istriku punya alasan lagi untuk kembali ke Grand Bazaar.
 
Aku tinggal sendirian di kamar hotel. Aku manfaatkan untuk menonton tv. Mataku 
menangkap sebuah acara yang sepertinya sebuah diskusi agama di tv Turki. Ada 
dua orang duduk berhadap-hadapan di sebuah taman. Kebetulan terlihat olehku 
ketika salah seorang sedang membacakan ayat al Quran lalu sesudah itu 
dilanjutkan dengan diskusi diantara mereka berdua. Entah apa yang mereka 
diskusikan. Aku mendengar kadang-kadang mereka membaca ayat al Quran atau 
membacakan hadits (Qaala Rasulullah....).  Kedua orang itu memakai jas dan 
berdasi tanpa penutup kepala. 
 
Sayangnya, sesudah acara itu selesai pemancar tv itu kembali menampilkan 
tayangan Turki sekuler dan moderen. Dengan penyiar wanita yang berpakaian ‘ala 
kadarnya’. Dengan musik seperti yang biasa dilihat di tv Perancis.
 
Aku menyibukkan diriku dengan menonton tv. Pindah dari chanel satu ke yang 
lain.  Meskipun kebanyakan tayangan itu tidak ada yang menarik perhatianku. 
Sempat pula aku saksikan ‘breaking news’ tentang pembajakan sebuah pesawat anak 
perusahaan Turki Air yang sedang terbang dari Siprus menuju Istambul dan 
disuruh mendarat darurat di sebuah kota di Turki bagian tengah.  Pembajaknya 
meminta agar pesawat itu diterbangkan ke Aljazair. Apakah peristiwa ini akan 
berdampak pula kepada penerbangan kami nanti sore, tanyaku dalam hati. 
Mudah-mudahan janganlah.
 
Jam setengah sebelas istriku kembali dari pasar. Tentu saja dengan sedikit lagi 
tambahan belanja, bukan hanya sekedar menukar barang yang salah ukuran. 
Biasalah, ibu-ibu. Yang selalu rajin dan sangat senang berbelanja. Dia kembali 
mengatur dan mengepak barang-barang itu ke dalam koper kami. Tidak sulit karena 
koper itu memang cukup longgar.
 
Kami segera turun ke lobby hotel ketika waktu menunjukkan jam setengah dua 
belas. Menyerahkan kunci kamar dan check out. Aku menukarkan kembali uang YTL 
yang masih tersisa di dompetku ke US$ di tempat penukaran uang persis di 
sebelah hotel. Kecuali membeli oleh-oleh di pasar rempah-rempah dan beberapa 
buku tentang Istambul, Turki, Hagia Sophia aku praktis tidak membeli apa-apa. 
Urusan beli membeli yang lain istriku lebih cekatan.
 
Jam dua belas kami tinggalkan hotel Kent, tempat kami menginap selama empat 
malam. Kami segera pergi makan siang dulu. Untuk seterusnya melakukan kunjungan 
yang terakhir di kota ini sebelum menuju ke Bandara sore nanti.
 
 
                                                                                
    *****
St. Lembang Alam
http://lembangalam.multiply.com

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti (unsubscribe), kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di:
https://www.google.com/accounts/NewAccount
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke