Assalamu'alaikum wr.wb.

Setuju Reza, oleh sebab itu kitalah yang harus kreatif memanfaatkan moment
ini. Apalagi IPR (Intelectual Property Rights) atau di Indonesia disebut
HAKI sedang menjadi issue hangat di dunia internasional.

Biaya pengurusan hak cipta berkisar 100rb s/d 1 juta rupiah, paten
tergantung jenisnya, begitupun yang lain berkisar dari beberapa juta rubiah
sampai dengan beberapa ribu US$. 

Kita memang bisa mulai dengan inventarisasi hal-hal yang layak segera
diurus. Namun selain itu ada beberapa hal yang langsung bisa kita lakukan;

1.      Kita perkarakan pihak Malaysia. Tinggal daftarkan perkaranya sesuai
dengan kasus.
2.      Hasilnya kita gunakan untuk mengurus hak cipta (copyright), paten
(patent), merek (trademark), rahasia dagang, desain industri (industrial
design), desain tata letak terpadu (Integrated Circuit Design), dan varietas
tanaman yang ada di Sumatera Barat.
3.      Kita punya beberapa konsultan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
yang ditunjuk oleh Menteri Hukum dan HAM, malah ada yang di MAPPAS dan
Saudagar Minang.
4.      Di Gebu Minang dan Saudagar Minang kita juga punya Arbiter
(pengacara) yang memiliki license untuk ber acara di Mahkamah Internasional
dan Pengadilan Arbitrase Internsional.
5.      Masyarakat Minang juga ada yang menjadi Director di ICC
(International Chamber of Commerce) yang merupakan lembaga yang menaungi
International Court of Arbitration, dan juga ada 3 orang muda Minang yang
menjadi anggota Commission of Intelectual and Property Rights di World
Chambers Federation. Commission ini sedang menggarap aturan internasional
tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). 

Perkara ini juga bisa menjadi promosi gratis bagi Sumatra Barat. 

Buat yang doyan berperkara, hayoo ini ada kesempatan emas.

Wassalam

ET Hadi Saputra 34 thn 10 bln 9 hr

di tapi lauik Padang

 

  _____  

From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of muhammad syahreza
Sent: 26 Oktober 2007 13:17
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Malaysia Kembali "Bajak" lagu daerah Indonesia,
Dari Sumatera Barat

 

Assalamu'alaikum wr.wb.

 

Tandanya Malaysia hanya sebuah negara yang memang tidak kreatif...bisanya
hanya membajak karya cipta orang lain, lalu diakui seolah-olah karya
bangsanya....Harusnya semua penyelenggara tour n travel menutup semua
kontrak agenda perjalanan wisata ke Malaysia dan meminta pemerintah
Indonesia untuk segera mengeluarkan travel warning ke Malaysia sebagai
protes. Dan pemerintah menghimbau kepada semua masyarakat Indonesia untuk
tidak berobat ke Malaysia, tidak berwisata ke Malaysia dan
menasionalisasikan semua investasi Malaysia di Indonesia. 

 

wassalam

Reza
 

 


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: 
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Jika anda, kirim email kosong ke >>: 
berhenti >> [EMAIL PROTECTED] 
Cuti: >> [EMAIL PROTECTED] 
digest: >> [EMAIL PROTECTED] 
terima email individu lagi: >> [EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke