Sebagian sanak di Palanta tentunya sudah membaca wawancara BA-1 di
Harian Kompas Sabtu 10 Nov kemarin, sayang tidak dapat saya download
karena sudah sekitar 10 hari terakhir ini fasilitas wireless dan LAN
di kantor kami di Banda Aceh lemahnya sekali sehingga saya tidak dapat
mengakses internet. Tapi nakan Is St Marajo rupanya sudah mendownload
dan mempostingkannya ke Palanta.

Berbicara mengenai Gamawan Fauzi (GF) membawa saya kepada kesimpulan
bahwa kultur---bukan ras---Minang masih dapat menghasilkan negarawan
seperti GF dan masyarakat Minang masih memiliki `social capital' yang
masih kuat, yang dapat menampilkan pemimpin berkualitas untuk menjadi
BA-1 seperti GF.

Prestasi GF memimpin Kabupaten Solok selama dua periode memang 
mengesankan. Kab Solok yang menurut kriteria Kantor Meneg Pembangunan
Daerah Tertinggal, sebagai "daerah tertinggal" ternyata diakui banyak
pihak, termasuk Kantor Meneg PAN, sebagai salah satu kabupaten/kota
pelopor dalam penerapan tata laksana pemerintahan yang baik (good
governance). Pernyataan GF mengenai  ketidaktertarikannya dan
ketahudiriannya untuk tidak merespon keinginan beberapa partai untuk
mengusungnya jadi RI-1 dalam Pilpres 2009 — adalah patut diberi kredit
tersendiri.

Bahwa dua tahun kepemimpinannya belum banyak menampilkan hasil yang
kasat mata suatu hal yang dapat dimaklumi, karena masalah yang harus
ditanganinya di Sumbar memang segerobak, dan kualitas birokrasi
yang---maaf, bukan hendak sok pintar---tidak banyak berbeda dengan
daerah-daerah lain di Indonesia, masih bermentalitas ingin dilayani,
dan bukan melayani. Tetapi dari apa yang saya baca di Koran-koran,
beberapa kebijakan yang bersifat fundamental guna mencegah KKN sudah
mulai diterapnya di kalangan Pemprov Sumbar. 

Masih kuatnya `social capital' di kalangan orang-orang Minang adalah
salah satu alasan kita---perantau atau bukan---berkumpul di Palanta
ini dengan cara kita masing-masing mengajukan pendapat, kritik-kritik
agar Sumatera Barat maju, dengan caranya sendiri, sesuai dengan kultur
yang menjadi jati diri orang-orang Minang. Jadi kalau ada kritik
terhadap BA-1 jangan lalu ditafsirkan sebagai usaha hendak
melengserkan atau menggantikan beliau, suatu tafsiran yang menurut
hemat saya, terlalu jauh melenceng. Malah saya percaya, mayoritas
anggota RN, berpendapat GF sangat perlu diberikan kesempatan memimpin
Sumbar pada periode kedua nanti.

Demikian pula kalau ada kritik terhadap kinerja Dinas Parawisata
Sumatera Barat, hendaknya tidak diterima dengan sikap reaktif defensif



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Jika anda, kirim email kosong ke >>:
berhenti >> [EMAIL PROTECTED]
Cuti: >> [EMAIL PROTECTED]
digest: >> [EMAIL PROTECTED]
terima email individu lagi: >> [EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi keanggotaan lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke