Yang menjalankan KA Wisata di Ambarawa adalah ambo sewaktu menjadi Kep 
Eksplotasi Tengah yang berkedudukan di Semarang dalam menarik turis di Jawa 
Tengah Waktu itu masih banyak lok uap di Sumatra Barat Ambo pulo nan mengawasi 
pembelian 10 lok uanp bergigi dari Jepang pada tahun terakhir ambo Kep 
Ekpliotasi Sumbar Bahkan ado yang diberikan ke Pemerintah Belanda  Ambo 
memengiandak mengikuti baa sampainyo di besi tuakan dam dikjua ka urang Madura 
Bahwa kini indak satupun nan tertinggal Itulah yang harus kita sesalkan 
  Jadi untuk waktu dekat masuk akal Jawa Tengah tidak akan menbiarkan lintas 
bergiginta ditutup yang sampai kini masih beroperasi 
  Walau demikian janganlah sampai KA Wisata Sumbar sampai dibatalkan Organisasi 
Pencinta antik  seperti lok uap bergigi ini amt kuat didunia 
  Kita cari nanti jalan keluar kalau kita sudah kuat
  Chaidir N Latief  

Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Satu-satunya Loko Uap ex-Sumbar yang masih hidup di Indonesia, salah 
satunya ya yang di Ambarawa ini. Tetapi Loko Uap tsb tidak optimal disana, krn 
gigi di Ambarawa tsb tidak cocok dg rel gigi kita di Anai. Juga, power Loko tsb 
terlalu besar utk Ambarawa. Disana mereka gunakan kayu sbg pengganti batu bara.
   
  Mnrt Museum KA Sawahlunto, amat disayangkan Tahun 1988 dulu sktr hampir 60 
unit Loko-Loko Sumbar, termasuk jenis Loko ber-GIGI ini, dilego sbg BESI 
TUA...!! Entah apa alasannya Sumbar waktu itu...?? 
   
  Pemko Sawahlunto sebetulnya sudah menyiapkan anggaran Rp.600 juta utk meminta 
kembali Loko yg disumbangkan ke Ambarawa tsb. Tetapi Jateng masih belum mau 
melepas...:(

  Salam,
  Nofrins

  ----- Forwarded Message ----
From: Sutanto <[EMAIL PROTECTED]>
To: Tamasya <[EMAIL PROTECTED]>; Nature Trekker <[EMAIL PROTECTED]>; Indonesia 
Geographic <[EMAIL PROTECTED]>; Explore Indonesia <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, January 7, 2008 4:33:08 PM
Subject: [tamasyaclub] Perjalanan Kereta Wisata Dibatalkan

          Perjalanan Kereta Wisata Dibatalkan 
  Kompas, 7 Januari 2008
   
  SEMARANG, KOMPAS - Jalur kereta api wisata Museum Kereta Api Ambarawa, 
Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, longsor di kilometer 77 antara Stasiun Jambu 
dan Bedono. Pengelola Stasiun Ambarawa terpaksa membatalkan pesanan perjalanan 
paket wisata menggunakan kereta api bergigi yang melintasi jalur ini. 
   
  Jalur kereta api yang melintasi bukit ini amblas sepanjang 23 meter dengan 
kedalaman sekitar sembilan meter akibat tanah yang longsor. Penyangga rel, 
sebagian juga ada yang ikut ambrol. Kejadian ini diketahui petugas dari PT 
Kereta Api hari Jumat (4/1), sehingga satu perjalanan dengan turis dari Jakarta 
hanya sampai Stasiun Jambu.   "Kami tidak berani ambil risiko meneruskan 
perjalanan hingga Bedono karena rel sudah amblas. Longsor ini disebabkan hujan 
yang terus-menerus yang mengguyur sejak tanggal 26 Desember," tutur Kepala 
Stasiun Ambarawa Suhardjono, Sabtu.   Hingga Sabtu sore, belum ada penanganan 
yang dilakukan oleh PT KA untuk memulihkan jalur kereta api wisata ini. Hal ini 
juga menyebabkan pengelola Stasiun Ambarawa belum berani menerima pesanan paket 
perjalanan dengan kereta api bergigi yang menjadi wisata andalan di museum ini. 
Bahkan, dua pesanan yang dilakukan pada tanggal 7 dan 9 Januari terpaksa 
ditunda terlebih dahulu. Perbaikan   Menurut Suhardjono,
 pihaknya sudah melapor kepada Kantor PT KA Daerah Operasi IV Semarang. Namun, 
belum ada kepastian kapan akan dilakukan perbaikan. Pihaknya sementara 
mengalihkan pengunjung untuk menaiki kereta lori dengan rute berbeda.   "Kalau 
wisatawan tetap mau menaiki kereta api bergigi, kami hanya berani hingga 
Stasiun Jambu saja, atau setengah perjalanan," ujar Suhardjono.   Wakil Bupati 
Semarang Siti Ambar Fathonah yang ditemui Minggu (6/1), mengaku belum mendapat 
laporan mengenai peristiwa tersebut. Namun, dia berjanji akan menindaklanjuti 
hal itu, apalagi Museum Kereta Api Ambarawa yang terkenal dengan kereta api 
bergiginya termasuk pariwisata andalan Kabupaten Semarang.   Pada tahun 2007, 
tercatat pengunjung di Museum Kereta Api Ambarawa mencapai 29.314 orang, 
sebanyak 1.491 di antaranya merupakan wisatawan mancanegara. Jumlah wisatawan 
mancanegara tahun 2007 menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 1.766 
orang. Akan tetapi, wisatawan lokal naik dari tahun 2006, tercatat
 27.636 orang.   "Cuaca yang tidak bersahabat ini membuat jumlah pengunjung 
turun. Biasanya bisa mencapai 200-300 orang per hari saat akhir pekan, sekarang 
hanya 50 orang," ucap Suhardjono. (GAL)  

__
  .

 
__,_._,___                         
  



  
---------------------------------
  Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search.




       
---------------------------------
Looking for last minute shopping deals?  Find them fast with Yahoo! Search.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
Website: http://www.rantaunet.org 
=============================================================== 
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Selalu mematuhi Peraturan Palanta RantauNet lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-palanta-rantaunet
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: 
[EMAIL PROTECTED] 

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe 
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount

-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke