Nagari Digital dikampuang awak.... (antahlah....)

Mohon maaf, lah lamo ndak sato, tapi tiok ari ado di dapua palanta RN,
maliek topik diateh, taragak lo sato sapatah duo patah kato, dek
karano, topik diateh sasuai jo beberapa bagian kecil paket program nan
bajalan diladang ambo.

Sebagai perbandiangan sajo, dek tajadi indak di Nagari awak.
Di Provinsi NAD, alah satiok kabupaten kota mempunyai Infrastruktur
dalam hal ini, terutama untuk jaringan, karano manaruik ambo,
infrastruktur jaringan iko nan agak barek.
disatiok kantua pemda, pado umumnyo disiko alah bisa menikmati
wireless gratis, bahkan beberapa kantua NGO atau satuan Kerja, tagak
tali antena wirelesnyo, bahkan, perusahaan provider khusus pemasangan
wireles ini sudah mulai tumbuh. Bahkan kecek kawan ambo nan
dipinjamkan kasiko dari nagari sebuah perusahaan Mas barak Obama, NAD
adolah salah satu provinsi nan memliki Infrastruktur Jaringan Internet
terlengkap di Indonesia (ndak masuak Jakarta do yoo), setelah itu
bali.

Kalau Komputer, jan disabuik juo, mungkin dalam kurun 3 taun kini,
Provinsi nan paliang banyak melakukan pengadaan komputer, tapi kama
painyo???? antahlah...
Baá juo dengan jaringan?? sampai kini masih sibuk jo pelatihan dan
pengembangan, apo nan salah?? antahlahh.. baitu kedaaan pemerintah
awak dima-dima.

Baliak ka pemamfatan Cyber masuak kampuang ko, kalau kito pikia jo
nalar kito nan ingin kemajuan, sangek mandukuang dan masuak aka sajo,
dan tentu sangek besar sekali pemamfatannyo, di indonesia kecek kawan
ambo, baru beberapa kabupaten nan memamfatkan dunia maya ko dalam
urusan ekonomi rakyat, (antah lai masih jalan) karena disiko salah
satu projeknyo percontohannyo dulu, dan masyarakat sudah mulai
memamfaatkannyo.

Sistim pengembangan ekonomi masyarakat dengan menggunakan dunia cyber
ko, nan direncanakan dek kawan tu, dengan membentuk koperasi di
desa/kampuang (mungkin seperti KUD), pemda membantu lewat koperasi
tersebut (kalau disiko alah dibantu) baik dari segi jaringan dan
sarana prasaran termasuak komputer.
Di tempat ini masyarakat akan menjual atau mencari, baik itu tawaran
permodalan, penjualan dan lain halnya lewat inetrnet, kito pasti akan
agak bapikia, apakah masyarakat desa nan petani bisa??

Inilah fungsi koperasi tadi, mungkin ibarat sebuah warnet, disana ada
yang memberikan bantuan dari Opeartor yang sudah terlatih (yg kita
latih) untuk membantu oprasinya, dengan  pengorganisasian yang sudah
distrukturisasi oleh dinas terkait, maka apa apa yang dipasarkan bisa
mencari pasarannya...

Itu nan masih dalam pelaksanaan kini, dan hasilnya.. antahlah nanti...

Tapi, kecek kawan ambo ko, program iko alah berhasil dilaksanakan
disalah satu negara miskin di benua afrika sana...

Antahlah,..... Lai kamungkin lo dikampuang awak sampai co itu??
Iko baru rencana pengembangan untuk ekonomi masyarakat, nan lah
pastinyo, tantu untuak memudahkan segala urusan bagi pemerintah
daerah.

Berita dibawah ko sekilas keseriusan lembaga tampek ambo basawah
mengembangkan program iko


*BRR Habiskan Rp 23 M untuk Program Internet*

BANDA ACEH - Sejak 2006 hingga 2007, BRR NAD-Nias sudah merealisasikan
anggaran Rp 23 miliar untuk membangun jaringan internet di 21
kabupaten/kota di Aceh. Menurut laporan, jaringan yang dibangun itu
sudah difungsikan oleh pemerintah kabupaten/kota dan sebagian sekolah.

Deputi Infrastruktur BRR NAD-Nias, Bastian S Sihombing kepada Serambi,
Selasa (20/11) malam menginformasikan, ide dasar pembangunan jaringan
internet itu adalah untuk menjadikan Aceh sebagai provinsi yang
pelayanan pemerintahannya bisa lebih cepat, efektif, dan efisien. Dengan
terealisasinya program itu menjadikan Aceh yang pertama di Indonesia,
seluruh kabupaten/kotanya memiliki jaringan internet terpadu.

Menurut Bastian, program ini dibuat BRR untuk efisiensi anggaran dalam
penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih. Melaksanakan kegiatan
pemerintah dengan menggunakan jaringan internet, misalnya melalui e-mail
bisa mengurangi biaya administrasi seperti pengadaan kertas, map,
pulpen, pensil, dan fotocopy. Ini sudah dipraktekkan BRR dengan mitra
kerjanya para NGO asing dan negara donor, ujar Bastian.

Berfungsinya jaringan internet di kabupaten/kota??termasuk sekolah??yang
ada di Aceh saat ini karena infrastruktur perangkat lunak dan kerasnya
sudah dibuat BRR, mulai dari pemasangan VSAT, jaringan bawah tanah,
wireless, telecentre, bandwith dan lainnya. Kalaupun pemerintah provinsi
dan kabupaten/kota ingin mengembangkan lebih luas, mereka tinggal
menambah beberapa perangkat lunak lainnya yang tidak terlalu membutuhkan
dana besar, kata Bastian.

Sasaran pertama pengguna jaringan internet yang dibangun BRR ini, kata
Bastian, adalah untuk pelayanan admisnitrasi dan komunikasi
antarpemerintah kabupaten/kota dengan pemerintah provinsi. Program
selanjutnya adalah memasukkan jaringan internet ke sekolah. Ini juga,
kata Bastian, sudah berjalan. Contohnya di Lhokseumawe, jaringan
internet yang dibangun di kompleks Kantor Walikota dan Bupati Aceh Utara
sudah digunakan berbagai sekolah. Misalnya oleh Sekolah Sukma bantuan
Media Group.

Advisor Information dan Comunication Technologi (ITC) BRR/UNDP, Aldi
Haryapratomo mengatakan, program serupa sudah dilakukan di Kota Sabang.
Bahkan untuk pelayanan kepada masyarakatnya juga sudah mulai dirintis
dengan membangun telecenter di Kantor BPDE/Dinas Infokom setempat.
Operator yang akan mengelola telecenter itu juga sudah dilatih.

Sekarang, tinggal bagaimana Pemko Sabang mengembangkan telecenter yang
telah dibangun bisa lebih luas lagi digunakan masyarakatnya umum. Sabang
sebagai kota wisata, perdagangan serta pelabuhan bebas perlu mendapat
prioritas utama dalam pengembangan jaringan internet. Alasannya,
pengembangan internet itu bisa menarik wisatawan masuk ke Aceh lebih
banyak lagi, kata Aldi.

Selain Sabang, lanjut Aldi, daerah-daerah sentra produksi pertanian,
perkebunan, industri, perikanan, dan kerajinan, seperti Aceh Tengah,
Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan pantai barat selatan-utara
timur, juga perlu program yang sama. Untuk program induknya, seluruh
kabupaten sudah dibuat, dan kini tinggal masing-masing kabupaten/kota,
mau atau tidak mengembangkan perangkat yang telah disediakan BRR itu
untuk mencerdaskan rakyatnya.

Kepala Kantor BPDE Aceh, Bahtiar menyatakan, kapasitas jaringan internet
antar kabupaten/kota dan provinsi yang telah disedian BRR sebesar 2 Mega
Byte Per Second (Mbps) itu, sudah padat. Ini artinya, pengguna jaringan
internet BRR tersebut sudah melampaui target. Kondisi itu menunjukkan,
bahwa masyarakat Aceh sudah menyukai internet sebagai sarana komunikasi,
pendidikan, bisnis serta pemerintahan.

Untuk mengatasi kepadatan itu, menurut Bastian, pada usulan RAPBA 2008,
BPDE telah memprogramkan pengusulan anggaran untuk penambahan kapasitas
internet yang ada sekarang ini sebesar 3 Mbps lagi.(her)

<http://www.serambinews.com/old/index.php?aksi=indekberita> »

Pada tanggal 08/01/08, irsyal rusad <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> Ass.
> Untuak maujudkan nagari digital di Sumatra Barat sabananyo bukan suatu yang
> mustahil kalau memang Pemda fokus. Tapi manuruik ambo sabalun sampai ka
> sajauah itu, mungkin bisa kito muloi dari yang kecil-2 dan kito muloi dari
> potensi komunitas nan ado di palantako.
> Karano manuruik pangamatan ambo alun semua jorong/kampuang di Sumatra Barat
> mampunyoi komputer, baa kalau kito komunitas manyumbangkan 1 unit komputer
> untuk jorong2 nan ado di Sumatra barat. Bisa dimulai dulu untuk masing2
> kampuang sendirii, tapi dikoordinir oleh salah satu anggota, misalnyo mak
> Sati. Kalau memang satuju bialah ambo mulai 1 unit komputer PC untuak
> disumbangkan
>
> Wass
>
>
> Irsyal Rusad
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
Website: http://www.rantaunet.org
===============================================================
UNTUK SELALU DIPERHATIKAN:
- Selalu mematuhi Peraturan Palanta RantauNet lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-palanta-rantaunet
- Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply.
- Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan 
menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui 
jalur pribadi.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]

Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di
https://www.google.com/accounts/NewAccount

-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke