Yang benar acaranya tahun 2002 . Pidatonya sebagai berikut :
*Titah Sambutan Yang Dipertuan Raja Alam Pagaruyung Pada Acara Penobatan Gajah Tongga Koto Piliang Tanggal 12 Desember 2002 di Nagari Silungkang* *Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh A'uzubillahiminashaithonirojim Bismillahirrahmanirrohim Alhamdulillahrabil A'lamin Wa sholatu Washollamu A'la Asrafil Ambyai Mursalin Wa'ala Waashabihi Ajmain Ashadu Allailahailollah Waashaduana Muhammadarasulullah Allahumma Sholi Muhammad Wa'ala Ali Muhammad* - Yang sama-sama kita hormati, Bapak Gubernur Sumatera Barat selaku pucuk undang Sumatera Barat - Yang terhormat Ketua DPRD Sumatera Barat - Yang terhormat Bapak-bapak Unsur Muspida Sumatera Barat - Yang terhormat Sdr. Bupati/Walikota Sumatera Barat beserta seluruh pejabat sipil dan militer yang hadir pada acara ini - Yang saya muliakan ketua umum pucuk pimpinan LKAAM Sumatera Barat - Yang sangat saya muliakan Ibunda yang Dipertuan Gadih Pagaruyung - Yang amat mulia orang kaya-orang kaya kami Basa nan Ampek Balai dan Tuan Gadang Batipuah - Yang amat mulia yang Dipertuan/Tuanku/Raja, Sapiah Balahan, Kaduang Karatan, Kapak Radai dan Langgam nan Tujuah Koto Piliang - Khususnya yang mulia Gajah Tongga Koto Piliang, Datuak Pucuak nan Sabaleh di Nagari Silungkang dan Padang Sibusuk - Angku-angku, niniak mamak nan gadang basa batuah, para alim ulama suluah bendang dalam nagari, para cadiak pandai yang arif bijaksana, para bundo kanduang limpapeh rumah nan gadang dan beserta hadirin-hadirat yang saya muliakan. Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat karunianya sehingga dapat terselenggaranya acara penobatan pucuak adat nagari Silungkang dan Padang Sibusuk yakni Gajah Tongga Koto Piliang beserta lima orang penghulu pucuak nagari Silungkang. Selanjutnya kita ucapkan pula salawat dan salam pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi umat Islam berupa kitab suci Al Qur'an dan Hadist. Pada hari ini kita semua telah sama-sama menyaksikan penobatan Irwan Husein Sutan Bagindo sebagai Pucuak Adat Kanagariaan Silungkang – Padang Sibusuak yang bergelar Datuak Pahlawan Gagah Malintang Labieh Kasaktian Gajahtongga Kotopiliang dan DR. IR. Nuzirwan MS yang bergelar Datuak Pahlawan Panungkek Gajahtongga Kotopiliang serta penghulu pucuak nan balimo di Nagari Silungkang. Peristiwa ini adalah peristiwa yang sangat bersejarah baik bagi anak nagari Silungkang dan Padang Sibusuak pada khususnya maupun bagi masyarakat Minangkabau pada umumnya. Kami katakan demikian karena upacara penobatan Gajah Tongga Koto Piliang dan datuak pucuak nan balimo ini adalah suatu wujud untuk membangkitkan batang tarandam yang sekaligus merupakan perwujudan dari program kembali ka nagari dan kembali basurau yang telah dicanangkan oleh pemerintah daerah Sumatera Barat melalui Perda No. 9 Tahun 2000. Dengan telah dibangkitkan kembali kebesaran nagari Silungkang dan Padang Sibusuak yakni Gajah Tongga Koto Piliang yang merupakan salah satu kebesaran Langgam Nan Tujuah Koto Piliang, yaitu : 1. Tampuak Tangkai Koto Piliang di Pariangan – Padang Panjang. 2. Pasak Kunkuang Koto Piliang di Labuatan – Sungai Jambu. 3. Pardamaian Koto Piliang di Simawang – Bukit Kanduang. 4. Cemeti Koto Piliang di Sulit Aia – Tanjuang Balik. 5. Camin Taruih Koto Piliang di Singkarang – Saniang Baka. 6. Harimau Campo Koto Piliang di Batipuah X Koto. 7. Gajah Tongga Koto Piliang di Silungkang – Padang Sibusuak. Langgam Nan Tujuah Koto Piliang ini merupakan Pembantu Utama dari Rajo nan Tigo Selo dibawah koordinasi Basa Ampek Balai. Gajah Tongga Koto Piliang ini adalah Panglima wilayah selatan dalam alam Minangkabau. Di bawah pimpinan Gajah Tongga Koto Piliang inilah pasukan hulubalang Minangkabau dapat mengalahkan dan menghancurkan serangan dari pasukan Singosari yang dikenal dengan ekspedisi Pamalayu I pada tahun 1276 Masehi. Pertempuran besar-besaran ini terjadi di suatu lembah sempit yang pada waktu itu dikenal dengan Lembah Kupitan dan Sungai Batang Kariang. Karena banyaknya mayat-mayat bergelimpangan dan tidak sempat dikuburkan sehingga menimbulkan bau yang sangat busuk sehingga tempat itu dan sekitarnya dikenal kemudian dengan nama Padang Sibusuak. Perlu juga dicatat para peristiwa pertempuran besar-besaran tersebut muncullah hulubalang muda yang dengan gemilang dan tangkasnya membantu Gajah Tongga Koto Piliang dalam mengalahkan pasukan Singosari. Hulubalang muda itu adalah Gajah Mada yang dikenal kemudian dengan Maha Patih Kerajaan Majapahit. Bapak-bapak, ibu-ibu, angku-angku niniek mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang serta hadirin hadirat yang saya muliakan. Cuplikan singkat dari sejarah Nagari Silungkang dan Padang Sibusuak yang kami uraikan tadi hendaknya dapat dijadikan sebagai latar belakang historis dan motivasi bagi anak nagari Silungkang dan Padang Sibusuak untuk menggali, mendalami dan memahami latar dasar dalam menata kembali kehidupan banagari, membangun nagari serta memajukan dan mencerdaskan sumber daay manusia anak nagari ini. Dengan dibangkitkan kembali kebesaran "Gajah Tongga Koto Piliang" kami mengharapkan Datuak Tan Pahlawan Gagah Labiah yang pada dirinya melekat kebesaran Gajah Tongga Koto Piliang bersama-sama dengan Datuak Pucuak nan sabaleh (Datuak Pucuak Nan Balimo di Silungkang dan Datuak Pucuak Nan Baranam di Padang Sibusuak), kiranya dapat menata kembali dengan sebaik-baiknya susunan masyarakat adat, hukum adat, adat istiadat dan tradisi yang berlaku serta kehidupan beragama dikalangan masyarakat anak nagari Silungkang dan Padang Sibusuak. Hanya dengan tatanan masyarakat adat yang kuat, adat budaya yang dipahami dan diamalkan oleh masyarakatnya. Pemahaman dan pengamalan syariat Islam yang benar oleh suku bangsa Minangkabau pada khususnya, bangsa dan Negara pada umumnya akan dapat mempertahankan eksistensinya dari hantaman globalisasi serta pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan budaya bangsa kita. Demikianlah titah sambutan yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini, mudah-mudahan akan ada manfaatnya bagi kita semua dan akhirnya kepada Irwan Husein Sutan Bagindo sebagai Pucuak Adat Kanagarian Silungkang – Padang Sibusuak yang bergelar Datuak Pahlawan Gagah Malintang Labieh Kasaktian Gajah Tongga Koto Piliang dan DR. Ir. Nuzirwan MS yang bergelar Datuak Pahlawan Gagah Panungkek Gajah Tongga Koto Piliang, Datuak Pucuak nan Balimo Nagari Silungkang serta seluruh Niniak mamak, Alim ulama, Cadiak pandai dan Bundo Kanduang serta seluruh anak nagari Silungkang dan Padang Sibusuak kami ucapkan selamat ataslah tabangkiknyo batang tarandam. Akhirnya kami mohon maaf seandainyo alam Titah Sambutan ini terdapat sesuatu yang tidak pada tempatnya "Kok indak di barih nan bapaek, kok indak ditakuak nan ditabang disusun jari nan sapuluah, ditakuahkan kapalo nan satu, kapado Allah ambo minta ampun, kapada kito basamo ambo minta maaf". Wabillahi Taufiq walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu. Pagaruyung, 12 Desember 2002 Daulat Yang Dipertuan Raja Alam Pagaruyung TTD H.S.M. TAUFIQ THAIB, SH (Tuanku Mudo Mahkota Alam) Dalam keadaan asli tercantum tanda tangan Raja Alam Pagaruyung. sumber : tabloid suara Silungkang dan munirtaher.wordpress.com 2008/1/13 bagindochaniago <[EMAIL PROTECTED]>: > > Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. > Kepada Yth, Dunsanak diPalanta RN > > Sekedar informasi & Renungan > > Sultan Pagaruyung Dukung Penegakan Syari'at Islam > Rabu, 01 Agustus 2007 > Pewaris Kesultanan Pagaruyung, Minangkabau, mendesak para tokoh umat > Islam meningkatkan pembinaan guna mempercepat penegakan syari'at > Hidayatullah.com--Sultan Muhammad Taufik Thaib, pewaris Kesultanan > (Kerajaan) Pagaruyung, Minangkabau, mendesak para tokoh umat Islam > meningkatkan pembinaan dan program nyata bagi mempercepat penegakan > syari'at Islam di ranah Minang (provinsi Sumatera Barat). > > Berbicara pada Mudzakarah Ulama, Adat dan Kesultanan yang > diselenggarakan KPSI Sumbar Sabtu dan Ahad lalu, Sultan M. Taufik > Thaib menyatakan, pengamalan syari'at Islam telah dilaksanakan > Kesultanan Pagaruyung sejak dulu hingga hari ini. > > Secara internal, kata pewaris Kesultanan Pagaruyung ini, sejak > masuknya Islam ke Minangkabau, pihak kerjaan telah mereformasi > struktur kerajaan antara lain dengan mengangkat Raja Ibadat dan Raja > Adat serta Tuan Kadhi. Dan, secara eksternal, Kesultanan Pagaruyung > terus menerus melaksanakan penyebaran agama Islam keberbagai wilayah > di Nusantara hingga ke Malaysia dan Thailand. > > Kesungguhan untuk menenggakan dan mengamalkan syari'at Islam, juga > terus dilaksanakan Pewaris Kesultanan Pagaruyung hingga hari ini. > Bahkan di awal era reformasi pada tahun 2001, ketika menobatkan > pewaris Gajah Tongga Koto Piliang, pewaris Kerajaan Pagaruyung ini > sudah mengeluarkan "Titah" (seruan) agar syari'at Islam ditegakan di > wilayah Sumbar. > > Sayangnya, seruan itu kurang mendapat sambutan. Menurut Sultan M. > Taufik Thaib, disamping banyak yang belum benar-benar paham akan > syari'at Islam , banyak pula yang phobia terhadap SI, bahkan masih ada > sebagian ulama yang mempertanyakan, apa perlu penegakan SI di > Minangkabau. Bagaimana dengan Mentawai? > > Padahal seperti Piagam Jakarta, kata S.M Taufik Thaib, kewajiban > melaksanakan Syari'at Islam hanya bagi pemeluknya. Tapi tetap saja ada > yang phobi. Mereka takut jika Islam diamalkan, umat Islam akan kuat > dan negeri ini akan menjadi kuat dan berkembang pesat. > > Untuk ke depan, Pewaris Kesultanan Pagaruyung ini berharap agar para > tokoh dan komponen umat Islam Sumatera Barat bersatu, meninggalkan > friksi-friksi, kepentingan kelompok dan harakah dengan mengutamakan > kebersamaan bagi penengakan syari'at Islam. > > Tak perlu berburu jabatan, "Optimalkan saja dulu struktur dan komponen > yang sudah ada. Sampai ke struktur Kaum Nagari sudah ada Penghulu > Andiko, bahkan di keluarga juga sudah ada Mamak Tungganai dan > seterusnya. Kita mulai saja dari potensi ini dulu. Bantu dan bina > mereka untuk menegakan dan mengamalkan syari'at Islam secara > bersungguh-sungguh," harapnya. > > Untuk itu para ulama dan tokoh umat Islam di Sumbar harus > memperlihatkan keteladan dalam pengamalan syari'at Islam dalam > keluarganya dan di masyarakat. > > Ketua KPSI H. Irfianda Abiddin yang juga moderator acara menyatakan, > pihaknya siap mensosialisasikan hasil mudzakarah Ulama, Adat dan > Kesultanan ini ke masyarakat di pelosok nagari. Untuk hitu diharapkan > bantuan dan dukungan semua pihak. [dodi/www.hidayatullah.com] > > http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=5116 > &Itemid=1 > http://www.indonesia.faithfreedom.org/forum/viewtopic.php?t=15975 > > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== Website: http://www.rantaunet.org =============================================================== UNTUK SELALU DIPERHATIKAN: - Selalu mematuhi Peraturan Palanta RantauNet lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-palanta-rantaunet - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan reply. - Posting email besar dari >200KB akan di banned, sampai yang bersangkutan menyampaikan komitmen akan mematuhi Tata Tertib yang berlaku. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yang berminat dan kirim melalui jalur pribadi. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Webmail Mailing List dan Konfigurasi teima email, lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe Dengan terlebih dahulu mendaftarkan email anda pada Google Account di https://www.google.com/accounts/NewAccount -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---