foto orang asing
dan berkulit hitam ini palsu.
Agar jangan
sampai menjadi hal yang meresahkan,"
ucapnya.
----

Aha, kenapa? Memangkah ada intrigue? Jika disambungkan titik-titik kejadian 
(connecting the dots) dalam masalah musibah ini, apakah "Ramalan" akan 
terjadinya kecelakaan pesawat jatuh di Indonesia atau "hallusinasi" yang 
disiulkan seorang Pendeta Nigeria yang diberitakan sebelumnya mungkin ada 
benarnya ada aktivitas kriminal bawah tanah di balakangnya? apakah Pak Jacky 
tidak/belummembaca posting saya sebelumnya. Mudah--mudhan pihak kepolisian 
nasional dan internasional membacanya dan mengusut tuntas. 

--Nyit Sungut.

--- In rantau...@yahoogroups.com, Jacky Mardono Tjokrodiredjo 
<jackymardono@...> wrote:
>
> 
> 
> Kata Roy Suryo:
> 
> Tak hanya itu, 
> lanjut Roy, 
> isu yang menyebutkan 
> kalau pilotnya juga ditemukan 
> adalah  palsu. 
> 
> Di dalam kokpit, 
> menurut Roy, 
> 
> tidak ada ejecting seat. 
> 
> =========
> 
> Pengunggah Foto 
> Korban Sukhoi Superjet 100 
> Berinisial YS 
> Prins David Saut - detikNews
> Minggu, 13/05/2012 18:13 WIB  
> 
> Jakarta  
> 
> Pengunggah foto korban pesawat 
> 
> Sukhoi Superjet 100 yang 
> sempat meresahkan 
> 
> akhirnya diketahui. 
> 
> Si pengunggah yang meresahkan itu 
> adalah seseorang berinisial YS. 
> 
> "Oleh seseorang yang tidak 
> bertanggung jawab berinisial YS," 
> 
> kata pengamat telematika, Roy Suryo, 
> dalam jumpa pers di RS Polri 
> 
> Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu 
> (13/5/2012).
> 
> Roy mengatakan 
> 
> foto korban pesawat yang sempat 
> beredar dan disebut-sebut 
> 
> sebagai pesawat Sukhoi SuperJet 100 
> 
> adalah  palsu. 
> 
> Foto tersebut diambil dari 
> 
> website Brazil pada tahun 2010. 
> 
> "Memang web ini berisi korban 
> 
> dari kecelakaan transportasi. 
> 
> Di sini web yang 
> 
> berisi foto-foto kecelakaan," ujarnya.
> 
> Si penggunggah foto, YS, 
> 
> pertama kali mengunggah foto ini 
> 
> di akun twitternya. 
> 
> 
> Jika foto yang YS sebarkan 
> 
> membuat resah keluarga korban Sukhoi, 
> 
> maka ia akan melaporkan tindakan YS ini 
> 
> ke Mabes Polri.
> 
> "Mabes siap untuk mengusutnya. 
> 
> Tapi saya sudah merekap bukti-buktinya. 
> 
> Foto  ini palsu, 
> 
> foto orang asing 
> 
> dan berkulit hitam ini palsu. 
> 
> Agar jangan 
> sampai menjadi hal yang meresahkan," 
> 
> ucapnya.
> 
> Tak hanya itu, 
> lanjut Roy, 
> 
> isu yang menyebutkan 
> 
> kalau pilotnya juga ditemukan 
> 
> adalah  palsu. 
> 
> 
> Di dalam kokpit, 
> 
> menurut Roy, tidak ada ejecting seat. 
> 
> "Jadi kabar itu tidak mungkin 
> 
> untuk pesawat sipil. 
> 
> Dari teknis itu tidak ada.
> Saya berharap teknologi informasi 
> 
> tidak digunakan untuk kabar-kabar 
> tidak benar. 
> 
> Tapi bagaimana proses selanjutnya 
> 
> saya serahkan ke 
> kepolisian," imbuhnya.
> 
> 
> (gus/nvt) 
> Pengunggah Foto 
> 
> Korban Sukhoi Superjet 100 
> 
> Berinisial YS 
> Prins David Saut - detikNews
> Minggu, 13/05/2012 18:13 WIB  
> 
> Jakarta  
> 
> Pengunggah foto korban pesawat 
> 
> Sukhoi Superjet 100 yang 
> sempat meresahkan 
> 
> akhirnya diketahui. 
> 
> Si pengunggah yang meresahkan itu 
> adalah seseorang berinisial YS. 
> 
> "Oleh seseorang yang tidak 
> bertanggung jawab berinisial YS," 
> 
> kata pengamat telematika, Roy Suryo, 
> dalam jumpa pers di RS Polri 
> 
> Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu 
> (13/5/2012).
> 
> Roy mengatakan 
> 
> foto korban pesawat yang sempat 
> beredar dan disebut-sebut 
> 
> sebagai pesawat Sukhoi SuperJet 100 
> 
> adalah  palsu. 
> 
> Foto tersebut diambil dari 
> 
> website Brazil pada tahun 2010. 
> 
> "Memang web ini berisi korban 
> 
> dari kecelakaan transportasi. 
> 
> Di sini web yang 
> 
> berisi foto-foto kecelakaan," ujarnya.
> 
> Si
> penggunggah foto, YS, 
> 
> pertama kali mengunggah foto ini 
> 
> di akun twitternya. 
> 
> 
> Jika foto yang YS sebarkan 
> 
> membuat resah keluarga korban Sukhoi, 
> 
> maka ia akan melaporkan tindakan YS ini 
> 
> ke Mabes Polri.
> 
> "Mabessiap untuk mengusutnya. 
> 
> Tapi saya sudah merekap bukti-buktinya. 
> 
> Foto  ini palsu, 
> 
> foto orang asing 
> 
> dan berkulit hitam ini palsu. 
> 
> Agar jangan 
> sampai menjadi hal yang meresahkan," 
> 
> ucapnya.
> 
> Tak hanya itu, 
> lanjut Roy, 
> 
> isu yang menyebutkan 
> 
> kalau pilotnya juga ditemukan 
> 
> adalah  palsu. 
> 
> 
> Di dalam kokpit, 
> 
> menurut Roy, tidak ada ejecting seat. 
> 
> "Jadi kabar itu tidak mungkin 
> 
> untuk pesawat sipil. 
> 
> Dari teknis itu tidak ada.
> Saya berharap teknologi informasi 
> 
> tidak digunakan untuk kabar-kabar 
> tidak benar. 
> 
> Tapi bagaimana proses selanjutnya 
> 
> saya serahkan ke 
> kepolisian," imbuhnya.
> 
> 
> (gus/nvt) 
> =====
> 
> 
> 
> >________________________________
> > Dari: Jacky Mardono Tjokrodiredjo <jackymardono@...>
> >
> >Judul: DIDUGA  JASAD  PILOT  SUKHOI
> > 
> >
> >Layak didiskusikan
> >para angkasawan.
> >Mungkinkah korban masih hidup,
> >sebelum tersangkut di pohon?
> >Korban meluncur dengan
> >kecepatan ratusan km/jam,
> >tanpa pakaian khusus.
> >Kok bisa meloncat dari pesawat?
> >
> >======
> >
> >
> >
> >Ditemukan Jenazah Berparasut 
> >
> >Tergantung di Pohon, 
> >
> >Diduga Pilot Sukhoi 
> >Andri Haryanto - detikNews
> >Sabtu, 12/05/2012 18:49 WIB  
> >
> >Jakarta  
> >
> >7 orang personel Korps Pasukan Khusus (Kopassus) 
> >berhasil membuka jalur 
> >
> >menuju tebing yang menjadi titik kecelakaan 
> >pesawat Sukhoi Jet 100. 
> >
> >Dalam proses evakuasi, tim baret merah itu 
> >berhasil menemukan jasad 
> >
> >yang diduga pilot pesawat. 
> >
> >Kepala regu 
> >tim, Sertu Abdul Haris, 
> >
> >yang memimpin pasukan mengatakan, 
> >
> >dia bersama 6  orang rekan kesatuan 
> >
> >tengah berupaya menuruni tebing curam dengan 
> >tingkat kemiringan 85 derajat.
> >
> >Tim saat itu hanya membawa sekitar
> >50 meter tali 
> >
> >untuk menuruni tebing. 
> >
> >Sementara kedalaman dari puncak 
> >tebing menuju lembah diperkirakan 
> >
> >mencapai 500 meter.
> >
> >"Saat 
> >menuruni tebing kita melihat ada jasad 
> >
> >di atas pohon bergelantungan di 
> >parasut," kata Haris kepada wartawan, 
> >
> >Sabtu (12/5), di Posko evakuasi 
> >Embrio, Kabupaten Bogor.
> >
> >Haris dan tim menduga 
> >
> >jasad yang 
> >ditemukan tidak utuh tersebut 
> >
> >adalah pilot pesawat nahas. 
> >
> >Dugaan kuat 
> >itu dilihat dari ciri wajah
> depan 
> >
> >yang sebagian masih terlihat utuh dan 
> >rambut putih.
> >
> >"Di dompet yang kami temukan di celana 
> >
> >tertera nama orang asing," ujarnya.
> >
> >Tim lalu menurunkan jasad tersebut 
> >
> >dari pepohonan dan memasukannya ke kantung mayat 
> >
> >yang telah dibawa sebelumnya.
> >
> >Selainitu, tim membawa puing-puing pesawat 
> >
> >yang berada di sekitar lembah. 
> >
> >Timjuga membawa bagian-bagian tubuh 
> >
> >yang ditemukan tidak jauh dari jalur 
> >pendakian tebing.
> >
> >7 personel baret merah tersebut 
> >
> >selanjutnya  membawa jasad 
> >
> >melalui jalur darat dengan menyusuri 
> >
> >aliran sungai di  Curug Cinangka. 
> >
> >
> >
> >Perlu waktu sekitar 4-5 jam 
> >
> >untuk mencapai titik transit
> >evakuasi korban di Koramil setempat 
> >
> >untuk selanjutnya dibawa ke HelipadCijeruk 
> >
> >dan diterbangkan ke Halim Perdanakusumah.
> >
> >
> >(ahy/mpr) 


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke