Pak Syafruddin Syaiyar , rahima kumullah.

Saya senang sekali dengan diskusi ini. Terimakasih atas kiriman Khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW. Mari kita fokus pada topik Judul ( subject ), Ada pepatah Arab : 'la tanzur ala man qala, unzur ala ma qala." artinya lebih kurang "jangan lihat orang yang mengucapkan, tapi perhatikanlah apa yang diucapkan". Kalau saya menangkap makna dari pepatah Arab ini " janganlah perdulikan siapa orang nya, sekalipun penjahat , kalau yang diucapkannya suatu kebenaran maka itu tetap dihargai sebagai kebenaran, kalau bukan kebenaran maka lupakan saja" Kebencian yang berlebihan terhadap seseorang apalagi sesama Muslim, termasuk dilarang agama bukan?

Saya tadinya belum yakin benar terhadap informasi KH Said Agiel Siradj tentang isi Khutbah terakhir Nabi Muhammad SAW di Arafah itu., karena belum pernah membacanya. Tapi dengan kiriman sanak itu ternyata benar bahwa Nabi hanya mengucapkan : "ya ayyuhannas" bukan ya ayyuhal muslimin atau mukminin. Informasi itu untuk membuktikan tahap2 yang beliau kemukakan, dalam mengulas 4 tahap yang dilakukan Nabi Muhammad dalam membentuk komunitas Islam, 1.Ukhuwah Islamiyyah ..2.Ukhuwah Wathaniah...3.Ukhuwah Madaniyyah ..4.Ukhuwah Insaniyyah. Penghapusan kata Islam dan al Qur'an dalam Piagam Madinah.. untuk membuktikan tahap 2 dan 3. Sedang Khutbah wada' di Arafah untuk membuktikan tahap 4.Ukhuwah Insaniyyah. Jadi pesan terakhir Nabi bukan hanya ditujukan untuk umat Islam, tapi ditujukan untuk seluruh umat manusia , sebagai penjelasan firman Allah SWT dalam al Qur'an > kanannasu umatan wahidatan....< sesungguhnya umat manusia itu umat yang satu .. Sejalan dengan "wa ma arsalnaka illa rahmatan lil alamin" tidak kami utus engkau (Muhammad) kecuali rahmat bagi seluruh alam semesta.. Jadi jelas itu semua bedasarkan Al Qur'an dan Hadist sebagaimana 2 perkara yang ditinggalkan Nabi itu.

Saya sangat sependapat dengan KH Habib Rizieq Shihab, bahwa untuk persatuan dan kesatuan umat Islam mau berdialog ( musyawarah ) berdiskusi dengan syarat saling menghargai, menghormati, cerdas, lapang dada, tidak egois, santun tulus ikhlas, tidak me maki-maki. persudaraan, kebersamaan dst. Kaum Syi'ah telah diterima sebagai sekte mazhab ke 5,yaitu Syi'ah Imam Ja'fari atas dasar fatwa Kepala Universitas Al Azhar : Sheikh Mahmood Shaltoot. Sejak adanya dialog itu, umat Islam Syi'ah tidak lagi memaki-maki khalifah Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khatab dan Usman.bin Affan. Agaknya umat Islam Indonesia juga mau berdialog seperti tsb diatas, agar semua perjuangan untuk memperjuangkan Syari'ah melalui MPR/DPR dapat berhasil dan tidak perlu digembar gemborkan agar tidak memancing penolakkan. Contoh yang paling bagus adalah UU Bank Syari'ah yang diterima semua pihak, bahkan yang non Islampun banyak tertarik dengan konsep Bank Syari'ah.

Mudah2an diskusi selanjutnya bisa berjalan dengan penuh persaudaraan., karena hati kita sama hanya berbeda pendapat dalam strategi perjuangan..Dan perbedaan itu rahmah.

Wassalam,
AA 110612


--------------------------------------------------
From: "Syafruddin Syaiyar" <syafru...@gmail.com>
Sent: Monday, June 11, 2012 12:15 PM
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Subject: Re: [R@ntau-Net] Peristiwa 18 Agustus 1945

Pak AA.

Tarimo kasih atas penjelasannya, tapi jujur saja, dari track recordnya
dari dulu saya ngak terlalu srek  dengan pemikiran KH DR Said Aqil
Siradj  ini..
Kalo menurut KH pentolan NU  ini penghapusan 7  kata dalam Piagam
Jakarta bukan suatu kehilangan bagi umat islam.. Ngak masalah,  tapi
menurut saya pribadi dengan penghilangan 7 kata tersebut umat islam
Indonesia telah kehilangan dasar yang kokoh untuk membangun masa depan
bangsa indonesia berdasarkan Syariah islam..

Ini sebenarnya masalah persepsi dan keyakinan, kalau KH ini sudah
jelas keyakinannya yang bertamadun dan modern itu identik dengan tidak
memakai dan menonjolkan dan melegalkan  hukum syariah islam.. Kalau
perlu islam dan syariah di tolak dari ruang publik dalam artian
syariah islam bagi mereka ngak relevan dalam tatanan negara dan HAM
dalam masyarakat berbilang kaum walaupun umat islam sangat
mayoritas,... islam dan syariah cukup ngurus masalah pribadi/personal
umat islam saja.. Kasarnya pak kiai ini puas islam cukup ngurus
masalah waktu nikah dan kematian saja..ini kasarnya kok pak, ngak
segitunya...

Jadi ngak heran kalau KH seperti ini akan selalu mencari justifikasi
atas keyakinannya bahwa dia tidak yakin dengan hukum syariah islam
dalam tatanan masyarakat dan negara. Dan ini adalah masalah  idiologi
susah untuk dapat mengubahnya..

Saya ngak punya pegangan dan bacaan kitab kitab kuning, dan juga bukan
jebolan sekolah agama, jadi ngak level lah untuk berargumentasi  dan
menchallange pendapat dan penjelasan Pak Kiai yang punya pengikut
puluhan juta ini..

Saya hanya merujuk dan merefer ke isi khutbah terakhir Nabi Muhamad
SAW yang banyak di jual orang dalam bentuk pajangan kaligrafi....

Dan kalau kita baca dan hayati sedalam-dalamnya khutbah ini...Ada
warning dari Rasulullah pada umatnya...moga2 kita tidak
TERSESAT....INGAT KATA-KATA RASULULLAH INI..Sesungguhnya aku
tinggalkan kepada kamu dua perkara yang sekiranya kamu berpegang teguh
dan mengikuti kedua-duanya, niscaya kamu tidak akan tersesat
selama-lamanya. Itulah ALQURAN dan SUNNAHKU..

Dan menurut pengertaian saya yang awam, hukum syariah islam pastilah
berdasarkan ALQURAN dan SUNNAH Nabi ....Dan begitu juga kita sebagai
orang Minang kalau mau koksekwen dengan ABS-SBK.. SBK-nya tentunya
merefer syariat islam bukannya syariah dan  isme-isme yang lain..

Mudah mudahan kita tidak tersesat di tempat yang terang benderang..
Terlampir di bawah, kutipan Khutbah Terakhir Nabi di Gunung Arafah

Wass,
Sfd, KL, malaysia


Khutbah ini disampaikan pada 9hb Zulhijjah, tahun 10 Hijriah di Lembah
Uranah, Gunung Arafah :

"Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak kukatakan, Aku
tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua
selepas tahun ini. Oleh itu dengarlah dengan teliti kata-kataku ini
dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir disini
pada hari ini.

Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan Kota ini
sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim
sebagai amanah suci.Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu
kepada pemiliknya yang berhak.Janganlah kamu sakiti sesiapapun agar
orang lain tidak menyakiti kami lagi. Ingatlah bahawa sesungguhnya,
kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat perhitungan diatas
segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba, oleh itu segala
urusan yang melibatkan riba dibatalkan sekarang.

Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah
berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka
berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikuti dalam perkara-perkara
kecil.

Wahai Manusia Sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu mereka
juga mempunyai hak di atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak
mereka keatas kamu, maka mereka, juga berhak untuk diberi makan dan
pakaian dalam Susana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kamu dengan
baik dan berlemah-lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka
adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka
ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak
sukai kedalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.

Wahai Manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-kataku ini, sembahlah
Allah, dirikanlah sembahyang lima kali sehari, berpuasalah di bulan
Ramadhan, dan tunaikankanlah zakat dari harta kekayaan kamu.
Kerjakanlah Ibadah Haji sekiranya kamu mampu. Ketahui bahawa setiap
Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama;
tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam
Taqwa dan beramal saleh.

Ingatlah, bahawa, kamu akan menghadap Allah pada suatu hari untuk
dipertanggung jawabkan diatas segala apa yang telah kamu kerjakan.
Oleh itu Awasilah agar jangan sekali-kali kamu terkeluar dari landasan
kebenaran selepas ketiadaaku.

Wahai Manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang
selepasku dan tidak akan ada lain agama baru. Oleh itu wahai manusia,
nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku
sampaikan kepada kamu. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua
perkara yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti
kedua-duanya, necaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah
ALQURAN dan SUNNAHKU.

Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula
kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku
dari mereka yang terus mendengar dariku. Saksikanlah Ya Allah,
bahawasanya telah aku sampaikan risalahMu kepada hamba-hambaMU.



On 6/8/12, Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org> wrote:
Pak Syafruddin Syaiyar,

Dari wawancara KH DR Said Aqil Siradj yang tersebar luas di internet saya
membaca bahwa Nabi Muhammad SAW dalam proses membangun komunitas ada empat

tahap perkembangan:

1. Tahap Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Islam ) yang dibangun di Mekah
selama 13 tahun. Yang non Islam dianggap bukan saudara , walau sekalipun itu

orang tua dan saudara sendiri.
2. Tahap Ukhuwah Wathaniyah ( Persaudaraan Nasional/Kebangsaan ), waktu
pindah /hijrah ke Yatsrib karena disana terdapat masyarakat plural yaitu
Muslim Quraisy, Yahudi dan Nasrani serta Muslim Muhajirin sendiri.
3. Tahap Ukhuwah Madaniyyah ( persaudaraan berperadaban) setelah Yatsrib
diganti namanya dengan Madinah dan  berhasil mengadakan perdamaian dan
menyusun Kesepakatan Madinah yang kemudian disebut Piagam Madinah setelah

ditandatangani.. Kesepakatan itu bertujuan untuk membangun kota yang
masyarakatnya beradab, yang disitu akan ditegakkan kebenaran, hukum,
persamaan ,kesetaraan , tidak ada diskriminasi, leadilan, kesejahteraan,
keamanan dsb. bisa dibaca dalam buku: Sirah Nabawiyyah yang ditulis oleh
Ibnu Hisyam  Anshari ( juz 2 ayat  219-222 )

Yang menarik sekali adalah bunyi Piagam Madinah yang tidak ada kata Islam

dan al Qur'an.. Poin pertama Piagam Madinah berbunyi "Innal mukminin min

Quraisy wa Yatsrib,,wal Yahud, wa man tabi'ahum wa lahiqa bihim" ( Orang
Islam Quraisy Madinah dan Yahudi serta orang2 yang berkoalisi dengan
 mereka )        "innahum ummatun wahidah" ( mereka itu umat yang satu ).
Jadi jelas menunjukkan bahwa umat masing2 agama dipersilahkan menjalankan
agama masing2. Piagam Madinah juga disepakati untuk memberantas kezaliman
atau melawan kezaliman. Jadi masing2 agama , suku mendapat perlindungan dan

keamanan.

Piagam Madinah kata KH Said Agil Siradj menjadi cikal bakal lahirnya konsep

tamaddun. Kota Yatsrib diganti namanya menjadi Madinah al Munawwarah yang
berasal dari kata tamaddun yaitu : Masyarakat yang berperadaban dan sadar
hukum, maju dan modern. Tidak ada disebut Negara Islam tapi Negara Madinah.

Sebagai bukti beliau menyebutkan  Nabi Muhammad mau menerima hadiah dari
seorang perempuan Mesir yang notabene seorang Qobti Ortodoks bernama Mariyah

Qibtiyyah dan hadiah itu diberikan kepada  Hassan bin Tsabit seorang
Kristen. Nabi juga menikahi perempuan Yahudi yang bernama Hafsah bin
Huyain.
Bukti lain adalah orang-orang Kristen Syiria, Syam, Cyprus dan lain2nya
lebih suka berada dibawah kekuasaan Madinah dari pada dibawah kekuasaan
Rumawi. Ini benar2 menunjukan masyarakat berperadaban
( tamaddun )  .

4. Tahap Ukhuwah Insaniyyah, ini dilihat dari Khotbah Nabi Muhammad SAW pada

waktu Wukuf di Arafah 84 hari sebelum nabi wafat. Dalam khutbah itu nabi
hanya mengucapkan " Ya ayyuhannas, wahai  manusia , sesungguhnya nyawa,
harta dan martabat manusia itu suci dan mulya seperti sucinya hari wukuf
pada hari ini dan sucinya Baitullah di Mekah.

Bila yang disampaikan KH Said Agil Siradj ini  benar, maka Penghapusan 7
kata dalam Piagam Jakarta yang walaupun disepakati dengan kesedihan hati
yang dalam terutama Ki Bagus Hadi Kusumo Ketua Muhammadiyyah waktu itu,
saya kira sejalan dengan tahap Ukhuwah Madaniyyah/Wathaniyyah dan Tahap
Ukhuwah Insaniah tsb.demi tegaknya NKRI.. Itulah pengorbanan umat Islam
untuk NKRI..

Usaha mempersatukan Islam ( Ukhuwah Islamiyyah ) bila kita lihat sejarah
perjalanan umat Islam sampai kini tidak pernah padam. KH Habib Muhammad
Rizieq Shihab dalam wawancaranya setelah pulang dari Iran menghadiri acara
Dialog Tahunan 5 Mazhab Islam, mengatakan selama umat Islam masih mau
berdialog dimana semua perbedaan pendapat disikapi dengan hati jernih, dada

lapang, tidak egois, lembut dan santun, saling menghormati dan menghargai,
tidak mencaci maki, dst. maka persatuan umat dapat dicapai dan perpecahan
dapat dihindari. Inilah saya kira yang perlu diprioritaskan di internal umat Islam, bila sudah bersatu dalam Islam yang kaffah dan kuat dalam segala

bidang kehidupan maka perjuangan syari'at Islam akan berhasil. Bukankah
Pendiri Bangsa telah berpesan perjuangkanlah melalui parlemen, .Tidak perlu

lagi berandai-andai, menyesali dan menyalahkan yang sudah lalu. Waspadai
pihak ketiga yang akan selalu melemahkan umat Islam.

Semoga ada gunanya dan maaf bila tidak sependapat.

Wassalam,
AA 080612


 ,
From: "Syafruddin Syaiyar" <syafru...@gmail.com>
Sent: Tuesday, June 05, 2012 5:16 PM
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Subject: Re: [R@ntau-Net] Peristiwa 18 Agustus 1945

Pak Asmadi

Selagi pegangan dan idiologinya macam macam (pancasilais, liberalis,
sosialis dan komunis)  jangan harap umat islam akan bersatu..Tapi
kalau sudah sepakat berpegang teguh pada Al Qur"an  dan Sunnah
persatuan dan kemenangan dunia akhirat dijamin dan digarantii oleh
Yang Maha Kuasa....

Tapi realita sekarang, sangat sangat banyak umat islam yang ngak
percaya dan ragu akan jaminan dari Tuhannya, membelakangi syariah dan
mengagungkan dan malah ada yang mesakral/mensaktikan buatan manusia
terutama dalam tatanan negara..

Banyak intelektual islam sekarang  yang malu dan segan untuk
memperjuangkan syariah, takut dicap fundamentalis.. malahan untuk
berwacanapun banyak dari kita yang takut, ragu ragu malah udah
antipati duluan..

Coba bayangkan, andaikan piagam Jakarta ngak dimansuhkan, barangkali
seluruh dana dan tenaga serta waktu  yang dipakai dan dihabiskan umat
islam indonesia dalam penataran P4 dapat di alihkan untuk mendidik
anak anak islam Indonesia ngaji dan pelajaran akhlak,...Dengan fondasi
agama yang kokoh dan akhlak yang mulia. dekadensi moralitas bangsa
kita seperti sekarang ini tak akan terjadi , bangsa kita akan jauh
lebih maju dan tentunya akan muncul pemimpin pemimpin muda islam yang
mumpuni..

Tapi apa daya umat islam Indonesia lebih percaya idiologi lain dari
pada syariah islam......

Wass
Sfd


On 6/5/12, Asmardi Arbi <asmardi.a...@rantaunet.org> wrote:
Makanya umat Islam bersatu, perkuat diri , kembangkan kekuatan
IPOLEKSOSBUDHANKAM, mandiri, punya Ketahanan Nasional yang akhirnya
mampu
melawan kekuatan orang kafir. Kira2 yang sudah berhasil nampaknya Iran,
sedangkan Saddam, Khadafi, Osama bin Laden sudah keok karena belum kuat
sudah berani melawan.. Jangan hanya mengeluh dan berwacana saja. Islam
kan
dulu orang Islamnya yang masih belum kaffah.

Wassalam,
AA



From: Ahmad Ridha
Sent: Tuesday, June 05, 2012 12:05 PM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Peristiwa 18 Agustus 1945


Kebetulan saya juga punya buku biografi Kasman Singodimedjo yang
menceritakan peristiwa tersebut. Cukup aneh memang. Ketika orang kafir
menuntut, kompromi dilakukan. Ketika muslim menuntut, peluru (termasuk
secara lisan dan tulisan) diluncurkan. Saya jadi ingat sebuah tulisan di
internet yang disandarkan ke Emha Ainun Najib yang salah satu isinya
bahwa
kalau muslim menjadi mayoritas, harus mengalah ke minoritas, sedangkan
kalau
muslim menjadi minoritas, harus tunduk ke mayoritas.

http://ihtiroom.staff.uns.ac.id/?p=213

Wassalaam,
--
Abu 'Abdirrahman, Ahmad Ridha bin Zainal Arifin bin Muhammad Hamim
(l. 1400 H/1980 M)


--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan
di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/


--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain

wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
 1. E-mail besar dari 200KB;
 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
 3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:

http://groups.google.com/group/RantauNet/


--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/


--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
 1. E-mail besar dari 200KB;
 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
 3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/

--
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
 1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke