Pak Saaf, dari sumber yang sama pernah kita baca, ternyata pernyataan ingin "melepaskan diri" dari NKRI dari orang-orang yang tidak seagama kala itu tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Artinya ketika itu, orang-orang yang lain agama (stake holder istilah pak Saaf) tidak dapat tidak kecuali mengikuti suara mayoritas. Dan alhamdulillah mereka ikut. Sebab kalau kita tanya betul kepada siapa-siapa orang Kristen, mereka tetap mengatakan Tuhan itu tiga, walaupun Tiga dalam satu, tetapi tetap tidak mau mengatakan Tuhan itu hanya Bapa yang di sorga (the Father kata mereka atau Allah kata orang Islam). Jadi pernyataan Ketuhanan Yang Maha Esa tetap mereka tolak, akan tetapi mereka minoritas sehingga tidak dapat berbuat apa-apa, dan juga didesak oleh keinginan untuk segera merdeka. Jadi walau bagaimanapun sila pertama itu adalah sila Ketuhanan menurut orang Islam. Kalau kemudian dipahami seperti pemahaman pak Saaf, hal itu bisa terjadi mengingat berbagai hal ditambah oleh pengeliruan Soekarno dan Soeharto, dan telah mengelirukan mayoritas penduduk Indonesia. (contohnya saja, isi dekrit yang menyatakan piagam Jakarta menjiwai UUD 45, walau diterima oleh Soekarno, tetapi tidak pernah dipakai, apalagi di zaman Soeharto, semua dilupakan). Dan yang lebih penting adalah pernyataan pak Saaf tentang statement Ideologis yang bukan Theologis juga sudah memuat anasir Sekularisme masuk ke dalamnya. Dalam Islam statement Theologis adalah statement ideologis, dan tidak bisa dipisahkan sama sekali. Ideologi orang Islam adalah ideologi Ketuhanan bukan yang lain. Kalau ada yang bisa memisahkannya, maka anasir sekularisme sudah merasuki orang tersebut. Mengapa ?. Sebab, kalau dapat terpisahkan, untuk apa susah-susah para pendiri negara Republik Indonesia dulunya memasukkan kata-kata tersebut ke dalam dasar negara. Buat saja yang lain seperti negara-negara lain yang bukan Islam. Malaysia malah lebih logis mengadopsi tuntutan orang lain dengan meletakkan pada sila pertamanya "Kepercayaan kepada Tuhan", bukan "Ketuhanan Yang Maha Esa". (Akan tetapi kepintaran mereka mengikat adalah pada butir "Agama rasmi negara adalah agama Islam" dalam undang-udang dasarnya). Jadi, walaupun mengacu kepada kejadian dari sebelum sampai tercapainya kemerdekaan, pernyataan atau statement "ideologis" dan "theologis" itu tetap tidak sinkron dan mohon pak Saaf renungkan kembali. Karena nanti juga berakibat kepada ABS SBK yang sedang kita tegakkan, sehingga muncul pula pernyataan, ini ABS SBK "ideologist" atau "theologist". Demikian saja pak Saaf. Saya akhiri dengan banyak maaf. Billahil hidayah wat taufiq Wassalam St. Sinaro
--- On Wed, 27/6/12, Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote: From: Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org> Subject: Re: [R@ntau-Net] Fw: MOCHTAR NAIM: SINKRETISME VS SINTETISME DALAM MEMAHAMI SILA PERTAMA PANCASILA To: "Rantau Net Rantau Net" <rantaunet@googlegroups.com> Received: Wednesday, 27 June, 2012, 10:06 AM Sanak Sutan Sinaro, nampaknya kita kembali lagi ke square one. Sila Pertama Pancasila tersebut perlu kita baca dalam konteks mendirikan sebuah negara kebangsaan, karena itu sifatnya ideologis, bukan theologis. Sudah barang tentu Inyiak H. Agus Salim, Mr Mohd Roem dll boleh menyampaikan pemahaman pribadi beliau thd Sila Pertama tsb, namun yang mengikat adalah yang disepakati bersama oleh Bangsa yang bermasyarakat majemuk ini, yg tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang disahkan PPKI tgl 18 Agustus 1945. Mengartikan Sila Pertama hanya Islam tidak sesuai dengan konteks ideologis tersebut, karena akan menyingkirkan demikian banyak stakeholders Bangsa yang ikut mendirikan NKRI ini. Demikian pemahaman saya.Terima kasih atas perhatian Sanak. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. From: Sutan Sinaro <stsin...@yahoo.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 27 Jun 2012 09:10:30 -0700 (PDT) To: <rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Fw: MOCHTAR NAIM: SINKRETISME VS SINTETISME DALAM MEMAHAMI SILA PERTAMA PANCASILA Salah seorang dari pendiri negara ini adalah Haji Agus Salim pak Saaf, beliau ikut serta dalam sidang BPUPKI maupun PPKI dan penanda tangan piagam Jakarta. Sepanjang yang saya baca dalam penjelasan beliau (ada dalam berbagai buku), Ketuhanan Yang Maha Esa menurutnya adalah sebagaimana yang dikemukakan pak Mochtar, karena sebagai seorang ulama tidak mungkin dan tidak layak baginya mengatakan ada agama lain yang ber Ketuhanan Yang Maha Esa. Juga kita bisa melihat penjelasan dari yang lain-lain seperti Mr. Mohd. Roem, yang selalu diiringi dengan kata-kata .."Saya seorang Islam", yang dengan demikian walaupun tidak secara gamblang dikatakan tetapi yang dimaksud adalah seperti yang dikatakan pak Mochtar. Apakah tidak demikian halnya pak Saaf ?. Wassalam St. Sinaro --- On Wed, 27/6/12, Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote: From: Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org> Subject: Re: [R@ntau-Net] Fw: MOCHTAR NAIM: SINKRETISME VS SINTETISME DALAM MEMAHAMI SILA PERTAMA PANCASILA To: "Rantau Net Rantau Net" <rantaunet@googlegroups.com> Received: Wednesday, 27 June, 2012, 8:56 AM Sanak Sutan Sinaro, sila pertama Pancasila itu adalah statemen ideologis, bukan statemen theologis. Untuk memahaminya sebagai statemen idiologis, Sanak perlu benar-benar memahami wacana para Pendiri Negara dlm BPUPKI-PPKI antara bulan Mei sd Agustus 1945. Itu saja. Wassalam, SB. Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. From: Sutan Sinaro <stsin...@yahoo.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 27 Jun 2012 08:31:54 -0700 (PDT) To: <rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Fw: MOCHTAR NAIM: SINKRETISME VS SINTETISME DALAM MEMAHAMI SILA PERTAMA PANCASILA Maaf Pak Saaf dan pak Mochtar, ikut nimbrung, karena ingin bertanya pada pak Saaf. Pertanyaannya, kalau gitu Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama Pancasila, menurut pak Saaf gimana ?. Apakah memang bukan menunjuk kepada Islam ?. Adakah agama selain Islam yang ber Ketuhanan Yang Maha Esa ?. Agama Judaism yang dianut kaum Yahudi juga mengakui Uzair sebagai Tuhan anak, sebagaimana kaum Kristen mengakui 'Isa sebagai Tuhan anak. Agama Hindu mengkui banyak Tuhan, sampai Lembu dan Gajah juga jadi Tuhan. Agama Budha mengakui Sidharta Gautama alias Budha sebagai Tuhan juga. Kong Hu Cu secara tersirat mengakui leluhur mereka akan menjadi Tuhan-tuhan yang akan mengadili mereka walau tidak tersurat. Gimana menurut pak Saaf ?. Wassalam St. Sinaro --- On Tue, 26/6/12, Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org> wrote: From: Dr Saafroedin Bahar <saafroedin.ba...@rantaunet.org> Subject: [R@ntau-Net] Fw: MOCHTAR NAIM: SINKRETISME VS SINTETISME DALAM MEMAHAMI SILA PERTAMA PANCASILA To: "Rantau Net Rantau Net" <rantaunet@googlegroups.com> Received: Tuesday, 26 June, 2012, 10:48 AM ------Original Message------ To: Dr. Mochtar Naim To: Dr. Saafroedin Bahar To: Rantau Net Rantau Net Subject: Re: MOCHTAR NAIM: SINKRETISME VS SINTETISME DALAM MEMAHAMI SILA PERTAMA PANCASILA Sent: Jun 27, 2012 00:47 Pak Mochtar benar, sejak semula kita sudah berbeda faham dalam memahami Pancasila. Dengan kata lain, kita berbeda ideologi. Saya sangat mengerti jalan fikiran pak Mochtar tentang Pancasila, yang disampaikan dalam berbagai kesempatan dan dengan dengan berbagai cara. Yang 'missing' dalam seluruh penjelasan pak Mochtar itu adalah konsep 'nation' dan 'nation-state' dan hal ini sangat mengherankan saya, oleh karena pak Mochtar pernah berdinas selama satu dasawarsa dalam dua institusi 'nation state' NKRI yang berdasarkan Pancasila, yaitu MPR dan DPD. Jika konsisten, seyogyanya pak Mochtar menolak untuk duduk di dalamnya. Saya rasa pak Mochtar tak usah repot-repot menafsirkan jalan fikiran saya dari visi pribadi pak Mochtar tersebut, oleh karena yah kita berbeda ideologi. Mari kita tempuh jalan kita sendiri-sendiri. Wassalam, SB. ------Original Message------ From: Dr. Mochtar Naim To: Dr. Saafroedin Bahar To: Rantau Net Rantau Net Cc: Dr. Mochtar Naim ReplyTo: Dr. Mochtar Naim Subject: MOCHTAR NAIM: SINKRETISME VS SINTETISME DALAM MEMAHAMI SILA PERTAMA PANCASILA Sent: Jun 26, 2012 23:11 Pak Saf dkk di Dunia Maya, Silahkan buka tanggapan saya terhadap pendapat Pak Saf ttg negara Pancasila MN260612 ilah Saafroedin Bahar. Taqdir di tangan Allah swt, nasib di tangan kita. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/