Yo lah ganjie dunie kini
Alah diliek 'lun diliek

(sebuah bait lagu Orkes Gumarang)

Sabana rancak di labuah. Tu ka baa nyo awak

Wassalam, HDB-SBK (L, 69-) 

===

Sumbangan untuk IMF

EDITORIAL Media Indonesia, Rabu, 04 Juli 2012 00:00 WIB     

KONSTITUSI kita memang menjamin pemegang kekuasaan negara untuk aktif dalam
percaturan internasional demi tercapainya perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Namun, langkah itu tetap harus dalam prinsip-prinsip persamaan
derajat tanpa ketertundukan.

Celakanya, apa yang kita saksikan belakangan ini terkait dengan
keikutsertaan Indonesia dalam sebagian forum internasional ialah kesan
latah. Sekadar ikut demi meraih citra global.

Salah satunya ialah keikutsertaan dalam G-20. Alih-alih memperoleh manfaat
ekonomi yang sangat besar, Indonesia justru harus terbebani ini-itu demi
memantapkan posisi di forum yang berisi sejumlah negara maju dan negara
berkembang tersebut.

Kasus terakhir ialah kesepakatan antarnegara anggota G-20 untuk memberikan
kontribusi modal kepada Dana Moneter Internasional (IMF) dalam konferensi
tingkat tinggi di Meksiko, pekan lalu. Jepang siap berkontribusi US$60
miliar, China US$43 miliar, Singapura US$4 miliar, dan Indonesia US$1 miliar
(sekitar Rp9,5 triliun).

Kontribusi itu dimaksudkan untuk memperkuat permodalan IMF yang nantinya
akan disalurkan kepada negara-negara yang terkena imbas krisis ekonomi.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro
yakin benar bahwa kontribusi dalam bentuk pembelian surat berharga IMF
tersebut tidak merugikan negara. Hal itu disebabkan, menurut Bambang, uang
yang dikeluarkan bukan dari APBN, melainkan dari cadangan devisa.

Dengan logika itu, pemerintah yakin uang yang dikeluarkan tetap menjadi aset
negara serta bagian dari pengelolaan devisa. Rencana itu sedang dalam
pertimbangan pemerintah dan keputusan ada di tangan presiden.

Pertimbangan lain membantu IMF ialah ekonomi Indonesia dinilai relatif bagus
sebagai emerging market dan merupakan negara dengan kapasitas ekonomi
terbesar di ASEAN.

Pertanyaannya, benarkah negeri ini berlimpah uang? Bukankah untuk membangun
infrastruktur dan memenuhi segala kebutuhan pemerintah sering kekurangan
dana dan untuk itu harus berutang?

lengkapnya di:

http://www.mediaindonesia.com/read/2012/07/04/330667/70/13/Sumbangan-untuk-I
MF-

 

 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

Kirim email ke