Sanak Bot NAH,
untuk estimasi harga diving, seperti sanak Bot bilang Rp. 450.000 di Pulau 
Cubadak per diving, itu talampau mahal, hampir duo kali hargo diving di Tanjung 
Benoa. Idealnya ongkos diving di Piaman tidak lebih mahal dari Tanjung Benoa, 
bahkan kalau bisa lebih murah sedikit (kisaran Rp. 150.000-200.000). Memang 
akan berat bagi diving operator yang baru. Tapi justru kompensasi harga murah 
itu harus dibundel dengan paket wisata lain.

Misalnya diving pada perayaan Tabuik.

Ambo alun pernah diving sakali pun di salah satu dari "39 world class diving 
spot" nan ado di Sumbar seperti disebutkan Pak Indrawadi, lebih banyak di 
Timur. Konon di salah satu diving spot di Padang ado juo "bangkai kapa" 
(shipwreck) Ulando nan harusnyo bisa jadi daya tarik seperti USS "Liberty" di 
Tulamben.

Mudah-mudahan kalau ado jadwal diving di Padang dsk yang bisa ambo ikuti 
(jadwalnya sesuai) akan ambo ajak juo Arif Hidayat, cucu Dr. M. Djamil, ka 
Padang sekalian napak nilas jejak leluhurnya (dari SMP Arif sudah tinggal dan 
sekolah di AS). Arif iko guru diving ambo sacaro informal. 

Salam,

ANB
 
minds are like parachutes. they work best when open.


________________________________
 From: Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com>
To: "rantaunet@googlegroups.com" <rantaunet@googlegroups.com> 
Sent: Tuesday, December 11, 2012 4:46 PM
Subject: Re: Diving @ Piaman ... [R@ntau-Net] Re: Desa Wisata Bahari
 

Yth Uda Akmal...
Ambo pun senang karena ternyata ada peserta milist RN yang punya hobby sama. 
Saya pun juga baru menggeluti hobi ini sejak tahun 2010.
Tentang alam bawah laut Sumbar yang saya kategorikan C, bukan berarti akan 
kalah bersaing dengan Raja Ampat atau Komodo. Tapi beberapa kelebihan lain 
membuat potensi diving SumBar menjadi kelas A secara hitung2an bisnis. 
Paling tidak, harga/cost untuk diving di Sumbar untuk diver di kota2 seperti 
KL, Singapura, Jakarta, Medan dan Batam menjadi lebih murah, ditambah sajian 
pariwisata lain yang lengkap di Sumbar. Hanya patut disayangkan, objek diving 
di Padang belum diperhitungkan di kalangan diving, disamping kurangnya promosi, 
ketiadaan fasilitas serta operator yang sangat-sangat minim. Usul ke Uda Zul, 
mungkin bisa dijajaki kerjasama management dengan beberapa operator diving
 nasional untuk membuka operator diving di Pariaman, sebagai tahap awal, 
disamping mentrigger masyarakat sekitar untuk ikut serta aktif dalam bisnis ini.
Tentu saja peran pemerintah sangat-sangat diperlukan disini, khususnya sebagao 
trigger awal untuk memasyarakatkan olah raga diving serta benefit2nya bagi 
masyarakat sekitar. 

Uda Akmal...boleh juga kapan-kapan kito ke Padang sama-sama dengan anggota RN 
yang diver untuk diving bareng di Sumbar..:)

Salam
 
Bot Sosani Piliang
Life is a never ending journey
www.botsosani.wordpress.com
Hp. 08123885300


________________________________
 From: Akmal N. Basral <akmal.n.bas...@gmail.com>
To: rantaunet@googlegroups.com 
Sent: Tuesday, December 11, 2012 4:07 PM
Subject: Re: Diving @ Piaman ... [R@ntau-Net] Re: Desa Wisata Bahari
 

Mantap bana penjelasan sanak Bot, sudah seperti SWOT analysis tahap awal. Bisa 
jadi masukan yang berguna bagi Pak Zul Chaniago dan tim.

Apalagi ditambah ekspertis Pak Indrawadi yang merupakan salah seorang pakar 
selam di Indonesia dan di Unand khususnya, insya Allah pengembangan potensi 
diving di Piaman ko bisa "on the right track". (Kalau ndak salah dulu Pak 
Indrawadi pernah menyebut ada 39 world class diving spot di perairan Sumbar, 
mungkin 2-3 tahun lalu).

Sanak Bot, meski diving spot di Piaman mungkin hanya "Kelas C" tapi jika 
dikelola profesional dan bisa menjadi yang terbaik di kelas C, ambo yakin tentu 
akan menjadi modal berarti bagi PAD daerah dan pemberdayaan ekonomi rakyat 
terutama yang terkait langsung dengan kehidupan laut. Selain itu, kondisinya 
yang cocok untuk "beginner diver" dan "medium diving" seperti sanak Bot 
sebutkan, justru mempermudah pengembangan infrastruktur bagi wisata keluarga 
yang sehat. (baca; mengurangi kekhawatiran ninik mamak dan ulama tentang 
kemungkinan wisata bahari menjadi tempat maksiat).

Memang kalau dibandingkan kawasan Timur yang memiliki "heavenly diving spots", 
mungkin pantai Piaman kurang dilirik oleh para dive masters. Tapi jika sejak 
awal dilibatkan peran media massa, seperti majalah "Diving" yang dikomandani 
Riyani Jangkaru, semoga bisa mendapatkan tempat juga sebagai alternatif diving 
spots.

Bulan Juli lalu (2 minggu sebelum masuk Ramadhan) ambo sempat ke Kaimana, Papua 
Barat, jo Arif Hidayat (salah seorang dive master yang juga pakar CGI dan 
special effect untuk film-film iklan. Arif ini cucu kandung Dr. Mohammad 
Djamil, orang Indonesia pertama yang mendapatkan gelar dua doktor dari Utrecht 
dan John Hopkins di tahun 30-an, serta pernah menjadi Gubernur Militer Sumatra 
Tengah, dan sekarang namanya ditabalkan pada RSU M. Djamil di Padang).

Di Kaimana yang topografinya seperti Raja Ampat dengan banyak karst, surga 
underwater ada di Teluk Triton. Cuma karena waktu itu cuaca sedang tidak 
terlalu bersahabat, kami batal "nyemplung". Lokasinya sekitar 1 jam dengan 
speedboat dari Pantai Kaimana yang terkenal. (Pada saat sunset, dan langit 
bagus, dari mulai langit sampai laut akan terlihat bersepuh emas, sehingga jadi 
inspirasi lagu "Senja di Kaimana" yang dinyanyikan Alfian dulu). Salah satu 
daya tarik di sini adalah jalur migrasi paus yang banyak disaksikan nelayan 
setempat.

Tahun lalu, ambo sempat pula hampir ke Taka Bonerate dekat Pulau Selayar, atas 
undangan Gub. Sulsel. Sudah sampai di Makassar tapi badan kurang fit. 
Rencananya hendak melihat "kebun laut" Ibel Orange 1 yang didominasi hard and 
soft coral, serta bentuk topografinya seperti "pinnacle" (kumpulan karang yang 
membentuk bukit).

Senang mendengar ada aktivitis MAPPAS/RN yang juga para diver berpengalaman 
seperti sanak Bot, Pak Indrawadi, dan Pak Yul St. Palito Alam. 

Mungkin nanti kalau pantai Piaman jadi diving spot baru yang dikelola 
profesional, mudah-mudahan ambo bisa ikuik pulo menikmati keindahan bawah laut 
di sana.

Salam,

Akmal N. Basral
Cibubur 

* * *


2012/12/11 Bot S Piliang <botsos...@yahoo.com>

Kebetulan saya juga memegang license Diving dari PADI
International, tertarik untuk membahas oleh raga Diving di Pariaman dan Pesisir
Barat Sumbar secara keseluruhan.
>1.       Secara potensi, Padang (Padang, Pariaman dan
Pesisir Selatan) memiliki potensi sangat2 besar untuk olah raga diving. Bukan
dari sisi keindahan terumbu karang atau objeknya, tapi dari sisi bisnis dan
aksesibilitas. Harus diakui alam bawah laut Sumbar tidak sebagus kawasan timur
Indonesia. Ibaratnya, apabila alam bawah laut komodo dan raja ampat itu kelas
A, di Sumbar hanya kelas C, ini dikarenakan pengursakan terumbu karang yang
masiv terjadi selarah satu abad terakhir dan kualitas air laut yang memang tidak
sebening kawasan Indonesia Tmur (curah hujan, endapan sungai dan kegiatan
pertanian mempengaruhi visibiitas air laut).
>2.       POtensi yang saya maksud antara lain:
>a.       Titik-titik diving yang meratadi ke tiga kota
utama, terbnayak ada di kawasan caroock mandeh, kemudian Padang dan Pariaman.
>b.      Lokasi diving yang sangat mudah diakses dari
kota besar, titik terjauh untuk diving bisa dijangkau dalam waktu 1 jam speed
boat, dan terdekat bahkan bisa dilakukan langsung dari tepian pulau Sumatera.
>c.       Pasar “diver” yang potensial. Kota Padang
memiliki koneksi 1 direct flight dari kota-kota besar yang tidak memiliki
diving spot, sperti Medan, Singapura dan Kuala Lumpur, belum lagi Peknbaru ,
dan Jakarta. Jarak ini sangat2 mempengaruhi seorang divers untuk memilih lokasi
spot divingnya. Untuk Sumatera, dive point competitor Sumbar adaah Pulau Weh,
dimana flight kesana tidak se gampang ke Sumbar/Padang
>d.      Kebanyakan karakter diving spot yang ada di
Sumbar adalah spot diving untuk medium dan pemula, sehingga easy to dive dan
easy to reach
>e.      Sudah menjadi ketentuan, setelah penyelaman terakhir,
harus ada jeda waktu sekitar 18-24 jam sebelum melakukan penerbangan, Biasanya
jeda ini dimanfaatkan untuk melakukan land trip atau jalan2 di darat. Nah,
Pariaman dan Padang memiliki kelebihan disini, karena banyak objek yang bisa
dinikmati pada jeda tersebut. 
>3.       Adapun poin minus menurut saya adalah;
>a.       Minimnya operator diving yang professional atau
tersertfikasi. Setahu saya, Cuma Pulau Cubadak yang memiliki sertifikasi
internasiona (memiliki dive master), sedangkan yang lain lebih kepada
komunitas2 diver. Diving adalah olahraga dengan resiko no 2 tertinggi setelah
terjun paying, buat saya pribadi, kualifikasi/sertifikasi dari Diving Operator
menjadi pertimbangan utama.
>b.      Karena jumlah operator diving sangat2 kurang,
maka harga paket diving di Padang jadi tidak bersaing dengan spot diving lain,
apalagi dengan Pulau Weh yang memang secara kualitas kondisi bawah lautnya
lebih bagus. 1 kali diving di pulau cubadak sekitar Rp. 450.000, belum lagi
harus menginap disana
>4.       Kalau saya boleh usul, khusus untuk Pariaman,
pemerintah dapat memulai untuk mengadakan kerjasama dengan operator diving yang
sudah berpengalaman di beberapa dive site terkenal di Indpnesia, seperti Bali,
Lombok dan Weh. Paling tidak, bis amemanfaatkan jaringan mereka. Disamping
pemda juga melakukan pendidikan untuk pemuda2 Pantai Pariaman untuk menjadi
diver. 
>5.       Beasiswa diving dan magang di oepartor
diving  bagi pemuda2 di kawasan sentrea
kegiatan diving.  Memperoleh sertifikat
diving tidak lah muirah dan peralatan yang diperlukan jug amahal. Oleh karena
itu, apabil akita ingin memberdayakan masyarakat sekitar, otomatis mereka juga
hatus bisa diving dan tersertifikasi. 
>Sedikit ciloteh siang dari ambo
nan mudo matah ko, semoga diving bisa berkembang di Pariaman. 
>Salam
>
>
> 
>Bot Sosani Piliang
>Life is a never ending journey
>www.botsosani.wordpress.com
>Hp. 08123885300
>
>
>________________________________
> From: Akmal N. Basral <akmal.n.bas...@gmail.com>
>To: rantaunet@googlegroups.com 
>Sent: Tuesday, December 11, 2012 11:32 AM
>Subject: Re: Diving @ Piaman ... [R@ntau-Net] Re: Desa Wisata Bahari
> 
>
>
>Satuju bana Pak Z Chaniago,
>dek karano diving ko membutuhkan safety requirement yang tinggi, dan investasi 
>alat-alat selam berstandar internasional yang juga tidak murah, maka agar 
>dalam perencanaan pengembangan harus betul-betul melibatkan dive master 
>profesional seperti Pak Yul St. Palito Alam ko, jangan hanyo hobbyist (seperti 
>ambo yang hanyo sharing pengalaman dalam konteks family diving).
>
>
>Desember tahun lalu sampek pulo ambo ka Pulau Komodo dan Rinca maliek-maliek 
>diving spot basamo beberapa kawan diver nan lebih berpengalaman. Mungkin nanti 
>ado "sesi khusus" bacarito soal ko dek karano meski pengembangan wisata bahari 
>mulai dari Labuan Bajo sampai ka Pulau Komodo, Rinca, Pink Beach dll tangah 
>bangkik pulo namun kehidupan masyarakat Pulau Komodo dan Rinca nan 100 % 
>MUSLIM hampir indak mendapatkan efek pertumbuhan (trickle down) dari 
>pengembangan wisata bahari ko.
>
>
>Bahkan ado satu survei nan dilakukan akademisi Barat (ambo lupo namonya, nanti 
>ambo cari hasil risetnyo) bahwa masyarakat muslim di Pulau Komodo dan 
>sekitarnya termasuk dari "the poorest of the poor society in Indonesia".
>
>
>Iko harus dipelajari juo dalam mengembangkan kawasan bahari Piaman agar tidak 
>mengulangi sejarah buruk warga Pulau Komodo (padahal kampanye internasional 
>SAVE KOMODO tahun lalu aa kurang gencarnyo di media nasional maupun 
>internasional, tapi indak "ngefek" ka panduduak). Sejarah buruk itu juga yang 
>kini berulang di Raja Ampat, Papua Barat (yang kebetulan, juga mayoritas 
>muslim). Investor besar diving business saluruahnya urang asing, dengan 
>resort-resort eksklusif dan akses ke sejumlah pantai nan kini tatutuik pulo 
>untuk umum, rakyat Papua Barat sendiri yang sebenarnya merupakan "pemilik 
>asli" pantai-pantai di Raja Ampat."
>
>
>Salam,
>
>
>Akmal N. Basral
>Cibubur
>
>
>2012/12/11 Z Chaniago <z.chani...@gmail.com>
>
>Assalamu'alaikum WW 
>> 
>>Dear Uda Akmal dan Kanda Zul...
>> 
>>Panukuak-nukuak sajo soal menyelam iko...
>>Kebetulan di balerong RN iko ado Uda Yul St Palito Alam - uday...@yahoo.com  
>>yang beraktifitas sebagai penyelam profesional di Bali. mungkin baliau bisa 
>>juo diminta pandapeknyo tentang silam-manyilam ko..
>> 
>>Wassalam
>>Z Chaniago - Palai Rinuak
>> 
>> 
>>
>> 
>>Pada 11 Desember 2012 10:30, Akmal N. Basral <akmal.n.bas...@gmail.com> 
>>menulis:
>>
>>
>>Pak Zuhrizul Chaniago NAH,
>>>alhamdulillah alah ado kemajuan dalam upayo mamajukan wisata bahari di 
>>>Piaman.
-- 
>>
>>-- 
>>.
>>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>>wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>>http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>>===========================================================
>>UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>>- DILARANG:
>>1. E-mail besar dari 200KB;
>>2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>>3. One Liner.
>>- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>>http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>>- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>>- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>>- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
>>subjeknya.
>>===========================================================
>>Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>>http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> 
>> 
>> 
>>
>
-- 
>-- 
>.
>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>===========================================================
>UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>- DILARANG:
>1. E-mail besar dari 200KB;
>2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>3. One Liner.
>- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
>subjeknya.
>===========================================================
>Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/
> 
> 
> 
>
>
>
>-- 
>-- 
>.
>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>===========================================================
>UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>- DILARANG:
>1. E-mail besar dari 200KB;
>2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>3. One Liner.
>- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
>subjeknya.
>===========================================================
>Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/
> 
> 
> 
>
-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
 
 
 



-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



Kirim email ke