Yo yo ... Hmm, sebutan tu kan buliah2 sajo, nan penting alah mupakaik di kito 
baliak batimba alah pulo sasuai dek kito nan basamo, why not
abp


________________________________
 Dari: "taufiqras...@rantaunet.org" <taufiqras...@rantaunet.org>
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Senin, 25 Februari 2013 17:17
Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] Re: TANGGAPAN MN TERHADAP KOMENTAR PAK SAF
 

Itukah yg dimaksud Masyarakat Madani ??

Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________

From:  Arman Bahar <arman_ba...@ymail.com> 
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Mon, 25 Feb 2013 17:15:24 -0800 (PST)
To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Bls: [R@ntau-Net] Re: TANGGAPAN MN TERHADAP KOMENTAR PAK SAF

Assalamulaikum ww
Sabano no ka nio Negara Islam atau ka indak, itu kan indak penting bana tu doh, 
bia sajo lah kok ka babantuak republik, monarchi atau Pacasila gai, indak 
masalah bana, nan penting lai di negara awak go, para pemimpin dan rakyatnya 
lah sasuai jo nafas dan tuntunan Islam, haa alah jadih tu mah, panga ka 
ba-payah2 bana pulo
Eeeheh ... maaf, sabana no kok indak, ko kan rasio go eh, heee .. 5x

wasalam
abp


________________________________
 Dari: "taufiqras...@rantaunet.org" <taufiqras...@rantaunet.org>
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Senin, 25 Februari 2013 13:37
Judul: Re: [R@ntau-Net] Re: TANGGAPAN MN TERHADAP KOMENTAR PAK SAF
 

Saya bukan ahli agama maupun tata negara

Tapi sekarang banyak daerah di Indonesia termasuk Kabupaten Agam. Yg menyatakan 
menuju Agam yang Madani (apakah ini termasuk visi daerah tsb ?)
Bagaimana pemerintahan Islam di Madinah di Era Rasulullah ? Apakah itu bukan 
dikatakan Negara Islam ?
--TR
________________________________

From:  rn.amiroed...@gmail.com 
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Mon, 25 Feb 2013 17:28:37 +0000
To: R@ntau-net Email Group Rantaunet<rantaunet@googlegroups.com>
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: TANGGAPAN MN TERHADAP KOMENTAR PAK SAF
Mendirikan negara yg berlandaskan agama tidak ada manfaatnya, contoh bila yg 
sedang berkuasa dari aliran tertentu maka diharamkan aliran yg berbeda 
misalnya, kalau berkuasa Gol Sunny, maka gol Syiah akan di habisi, demikian 
sebaliknya, sehingga tdk akan pernah ada perdamaian, NKRI sdh benar dgn 
Pancasila yg menghargai perbedaan
Powered by Telkomsel BlackBerry®
________________________________

From:  Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> 
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Tue, 26 Feb 2013 00:01:25 +0700
To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Re: [R@ntau-Net] Re: TANGGAPAN MN TERHADAP KOMENTAR PAK SAF


Sanak palanta nan budiman,
Mungkin ada baiknya untuk semua yang tertarik tentang ide Negara Islam (apa pun 
bentuk dan variasinya) membaca karya klasik Imam As-Suyuthi, "Tarikh 
Al-Khulafa: Ensiklopedia Pemimpin Umat Islam dari Abu Bakar hingga Mutawakkil". 
Versi bahasa Indonesia sudah diterbitkan Penerbit Hikmah (Mizan Group, 2010).
Buku setebal 703 halaman ini terbagi dalam 4 bab, yakni: 
1. Masa Khulafa Rasyidun (11-40 H/632-661 M) --> 4 Khalifah.
2. Dinasti Umayyah (41-132 H/662-753 M) --> 14 Khalifah.
3. Dinasti Abbasiyah (132-903 H/753-1524 M) --> 52 Khalifah.
4. Lampiran: terdiri dari 3 lampiran Daulah Al-Ubaidiyah, Daulah Bani 
Thabathaba Al-Alawiyyah Al-Hasaniyah, sampai Daulah Thibristaniyah.

Inilah  spektrum 7 abad pertama Islam (total 70 Khalifah) yang sering dipandang 
ultra-romantis sebagai "masa kegemilangan Islam". 

Apakah benar begitu? 
Dengan sedikit pengecualian pada perkembangan ilmu pengetahuan dan ekspansi 
kekuasaan seperti dilakukan para "jenderal" legendaris semisal Thariq bin Ziyad 
(yang namanya kini ditabalkan sebagai Gibraltar oleh lidah Spanyol yang cedal 
mengucapkan Jabal (at) Tariq), Imam Suyuthi yang pakar hadis, tafsir, dan ilmu 
sejarah Islam, memaparkan secara kronologis dan detil bagaimana riwayat dari 
khalifah satu ke khalifah lainnya bisa membuat pembaca, kita yang muslim, sesak 
napas dan menangis. 

Kecuali pada masa dua khalifah pertama (Abu Bakar dan Umar bin Khattab) yang 
relatif "tenang", setelah itu sejarah kekhalifahan, dari perspektif politik, 
adalah sejarah pengkhianatan demi pengkhianatan, penelikungan demi 
penelingkungan, KKN demi KKN (sampai ada khalifah yang 4, bahkan 5 orang, kakak 
adik kandung. Lantas, apa bedanya dengan pewarisan tahta kerajaan pada era 
pra-Islam kalau begitu?), penyelewengan demi penyelewengan, korupsi demi 
korupsi. 

Ada khalifah yang gemar memerintahkan pemenggalan leher lawan-lawan politiknya, 
ada khalifah yang memercayakan kebijakan pemerintahan pada sekumpulan tukang 
nujum, ada khalifah yang untuk mengamankan kekuasaan memilih memerdekakan 
budak-budaknya dan menempatkan mereka pada posisi-posisi penting ketimbang 
menunjuk orang-orang yang benar-benar cakap dan profesional, ada khalifah yang 
takut rahasianya terbongkar (entah rahasia apa) sehingga menyuruh seluruh 
pelayan kepercayaannya dikebiri, ada khalifah yang memerintahkan para pujangga 
untuk menulis sebuah kitab yang isinya 'character assasination' terhadap 
tokoh-tokoh yang menentangnya, dll, dll. 

Mungkin akan menarik jika kita sudah membaca kitab Tarikh Al-Khulafa ini dengan 
cermat, dan mendiskusikannya dengan kritis di Palanta, sehingga yang muncul 
adalah argumentasi yang lebih valid dan bisa diverifikasi.
Wassalam,
ANB
Cibubur

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke