Dinda Akmal. Bapak2 Dan dunsanak di Palantah N.A.H

Izinkan Ambo soto sangenek 


MEMBANTU PEMBANTU.

Hallo !, Selamat pagi Mbak. Saya Ibu Dian (mantan pacarku), Boleh bicara dengan 
Ibu ?

 Baik Ibu, saya panggilkan. Kata pembantu. Ibu Nike diseberang sana langsung 
merepet (marah-marah). 

"Ngape ! Pagi-pagi da nelponku, Kau nich ganggu aku jak". 

"Kau ke rumah akulah !. Lakiku baru balik dari daerah, die bawah makanan yang 
waktu itu kita omongin". 

 Begitulah dialog di pagi itu yang ku dengar melalui Speaker phone.

Tak lama kemudian Nike muncul dirumahku diantar oleh sopirnya dengan dandanan 
seadanya, dan langsung menyantap makanan yang tadi ditawarkan. Setelah makan 
dan sebelumnya bicara ngalor ngidul, Nike mencuci semua peralatan yang 
dipakainya (piring, sendok,  gelas dll). 

Melihat itu, istri dan anakku langsung melarang.

" Hai Nike ! Ngape kau nich, biarkan jak (logat melayu)". Kata istriku dan 
ditimpali anakku. 

"Tante-tante biarkan aja".  Namun Nike tetap mencucinya dan menjelaskan bahwa 
itu adalah kebiasaannya waktu hidup di LN. 

"Kalau di LN kite ndak nyuci habis makan dirumah teman, besok-besok kite tak 
disuguhkannya lagi." Begitu katanya. Hebat yaa….

Kejadian ini ku ceritekan ke teman SMA yang juga teman Nike  (sebut saja Bakri, 
nama samaran) waktu Balek Kampong dan dia langsung berkomentar. 

"Kalau aku ! No wayyyy". Katanya serentak  (suami istri). 

"Kan ada pembantu yang kite gaji, bise-bise pembantu ngelunjak kalau kita 
ngerjain hal-hal kayak gitu. Enak ajaaa omelnya".

Nahhh ini namanya mental melayu, makanya pembatumu hanya tahan sebulan (aku tau 
karena dulu dia pernah curhat masalah itu) dan dia langsung diam seperti kena 
jab yang mematikan ha ha ha…..

Melihat dia tertunduk aku langsung celoteh bahwa TKI di LN dapat libur setiap 
minggu, padahal majikannya belum tentu Pancasilais,. Orang Bule kalau makan di 
MC Donald langsung membersihkan sendiri walaupun pelayan berkliaran, Tiger 
Woods si Pemain Golf  terkaya di Dunia merapikan rumput yang terkelupas hasil 
pukulannya sementara Caddynya yang bergaji lebih dari Dirut ada di belakangnya. 
Luar biasa yaaa

Bangsa kita ? Dikantorku ada program Jumsih (Jumat bersih) , berarti bersih 
sehari kotor enam hari ha ha ha, logika anak kecil  !. Terus waktu lembur, ku 
lihat OB keliling dari meja-ke meja mungutin gelas minuman de el el. Kasian yaa 
!.

"Ku pikir-pikir, kau tu ade gak benarnya, makenya pembantuku kayak ingus, 
keluar masuk, dikantorku OB juga gitu ". Kata si Bakri dengan intonasi yang 
lembut.

"Terus…macem mane ya bagusnye " ? Balik si Bakri nanya ku.

Begini Kawan, mulai sekarang kite rubahlah sifat-sifat yang tak baek itu, 
umpamenye : Pulang kantor gelas dan piring bekas, kite bawa ke Pantry, habis 
makan bungkusnya langsung kite masukan ke tong sampah. Dirumah juga gitu donk ! 
Pakaian kotor yang mau dicuci letakan sendiri pada tempatnya. Bukan kerjaan 
yang berat khan !!!

Kau ni ade-ade jak (ada-ada saja) kata si Bakri sambil tersenyum-senyum.

Puasssss- puassssss he he he..

Salam.

Reflus/L. 55 Th.
Asa nagari Tanjuang Barulak.

Nak urang Tanjuang Barulak.
Barulak barulai pulo.
Den etong lansek nan Masak
Nan busuak tingga dek Ambo.

Iko tukuak....
Iko tambah......

Sent from my iPad

Sent from my iPad

On 21 Mar 2013, at 09:24, "Akmal Nasery Basral" <ak...@rantaunet.org> wrote:

> 
> Mungkin ndak akibat ssat belajar di surau dulu, banyak yang absen/bolos waktu 
> membahas bab thaharah, pak Amiroedin? Jadi disangko nan thaharah tu hanyo 
> wudhu menjelang shalat, indak tamasuak manjago kebersihan lingkungan.
> 
> Ambo pernah mangecek jo surang tokoh nasional, anggota parlemen 
> international, sering ceramah agama pula. Ketika mangecek jo ambo (dan surang 
> kawan) sambia tagak di sebuah halaman kantua, pak tokoh-ulama ko sambia 
> maisok. Habih rokoknya, puntung tun langsung dijatuhkan ke bawah, dan 
> diinjak-injak kakinyo. Indak dicarinyo bagai tampek sampah.
> 
> Tanyato akhlak tokoh ko ka lingkungan ndak beda jauah jo tukang ojek. Gala 
> akademis nan baderet di depan dan belakang namonyo, indak ado pengaruhnya 
> samo sakali. 
> 
> Sajak itu, tiok mambaco namo sang tokoh di media cetak atau mancaliak 
> wajahnyo di TV, bisa Pak Amir bayangkan aa nan malinteh patamo kali di benak 
> ambo. 
> 
> Wassalam,
> 
> ANB
> Cibubur
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> From: rn.amiroed...@gmail.com
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Wed, 20 Mar 2013 23:20:02 +0000
> To: R@ntau-net Email Group Rantaunet<rantaunet@googlegroups.com>
> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] LKAAM SUMBAR Sosialisasikan "ABS-SBK" ke 
> Kabupaten/Kota
> 
> Setuju sekali apa yg dikemukakan oleh Pak ANB, memang tampaknya kecil tapi 
> ini lah justru basic keimanan yg hakiki, bagaimana bisa dikatakan beriman 
> kalau saat sehabis menggunakan Service Area (MCK/WC Umum), dengan entengnya 
> meninggalkan Najisnya tanpa memikirkan orang lain yg sesudah kita yg juga 
> akan menggunakan fasilitas tsb utk membuang hajatnya mendapati dalam keadaan 
> kotor.
> 
> Jamban (WC) memang bukan budaya Masyarakat Indonesia khususnya di daerah krn 
> kalau dikampung umumnya buang hajat dibuat di luar rumah spt Tabek, atau 
> kesemak-semak/hutan, bahkan masyarakat pesisir membuang hajat di pantai/tepi 
> laut dan kegiatan ini memang tdk perlu menyiram atau membersihkannya.
> 
> Rumah2 panggung di Kalimantan, mereka membuat lubang di lantai, dan 
> menyediakan air di ember utk membersihkan diri setelah berhajat.
> 
> Budaya mempunyai WC dan Septiteng setelah Belanda masuk ke Indonesia dan 
> itupun umumnya di kota2 bukan di kampung2.
> 
> Disimpulkan Budaya bersih setelah melepaskan Hajat di service area yg perlu 
> di budayakan, krn kebiasaan ini memang belom membudaya, pengalaman saat naik 
> haji, ikut rombongan haji biasa, yg pesertanya sebagian besar orang dgn 
> penghasilan menengah kebawah dan tingkat pendidikan paling tinggi SMA, 90% 
> nya, bahkan termasuk Ustadz2 setelah berhajat, ditinggalkan begitu saja, baik 
> di penginapan, di WC Mesjidil Haram juga di Nabawi, di Arafah
> 
> Ini sekelumit pandangan saya
> 
> Wass
> RNA
> 
> I
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> From: Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Thu, 21 Mar 2013 00:34:32 +0700
> To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] LKAAM SUMBAR Sosialisasikan "ABS-SBK" ke 
> Kabupaten/Kota
> 
> Cara mengajarkan ABS SBK dimulai dari yang kecil-kecil saja, dan diterapkan 
> lebih dulu oleh mereka yang merasa mengerti ABS SBK, misalnya:
> 
> 1. Kebersihan.
> 
> Karena kebersihan adalah sebagian dari iman, aneh sekali kalau di rumah 
> sendiri bisa bersih, tapi di tempat umum, kotornya "Allahu rabbi". Bukan 
> hanya di pasar, dan halte, bahkan juga sampai surau dan masjid. Tahun lalu 
> saya sempat ke daerah Bidar Alam, Solsel, dan bersama rombongan  shalat di 
> sebuah masjid jami' yang, sayangnya, kotor berdebu "Allahu rabbi". Sampai 
> salah seorang anggota rombongan, dari Jawa, bilang, "Pemandangan di sini 
> banyak yang lebih bagus dari di Jawa. Tapi saya sudah keliling hampir ke 
> semua pojok pulau Jawa, belum pernah bertemu mesjid besar yang sekotor ini."
> 
> Sepanjang Sumbar belum dikenal sebagai daerah (paling) bersih di Indonesia, 
> selama itu pula ABS SBK hanya "bertanam tebu di bibir". Sebab, kebersihan di 
> luar itu mencerminkan kebersihan di dalam (di hati/pikiran).  Allah Maha 
> Indah, dan suka keindahan. Dan kebersihan adalah gerbang menuju keindahan 
> yang sesungguhnya.
> 
> Kalau luarnya sudah tak bersih, kumuh, ruwet, cara berpikir 
> masyarakat/komunitas itu pun akan ruwet pula cara berpikir dan 
> berinteraksinya.
> 
> Karena itu, sungguh heran betul saya ketika melihat untuk pertama kali 
> Mushalla Iqra' di Sicincin (Jl Raya Padang-Bukittinggi Km 45) milik Pak 
> Taufiq Ismail yang ditambahi tulisan "Surau Percontohan". Percontohan apanya? 
> Oo ternyata percontohan untuk surau yang BERSIH dan WANGI.
> 
> Masya Allah, surau yang BERSIH dan WANGI kok harus dicontohkan? Bukannya itu 
> seharusnya sudah "given" dalam jiwa Rang Minang? Sayangnya, nyatanya tidak! 
> 
> Mengajarkan kebersihan kepada orang Islam? Di lingkungan masjid dan mushalla? 
> Bagi saya kok terdengar seperti mengajarkan ayam jantan berkokok dan ayam 
> betina berkotek. "Hil yang mustahal" ujar Asmuni Srimulat. Tapi itulah yang 
> terjadi, di ranah kita sekarang. 
> 
> Dengan sedikit perkecualian pada beberapa tempat yang memang bersih, sebagian 
> besar Minang sekarang ini sudah tak malu lagi mengikuti wilayah-wilayah yang 
> gagal menjaga kebersihan dengan menjadi tempat sampah raksasa.
> 
> Sepanjang persoalan kebersihan ini belum dilihat sebagai bagian strategis 
> dari ABS SBK, percayalah sampai kapan pun ABS SBK hanya akan menjadi wacana 
> tak berkesudahan. Sementara wilayah-wilayah lain seperti New Zealand atau 
> Swiss yangnsudah khatam dengan malah kebersihan, justru lebih terasa ABS 
> SBK-nya. 
> 
> 
> 2. Tubuh kita adalah pinjaman, jangan egois dipakai sendiri.
> 
> Tragedi manusia modern sekarang adalah masih muda (di umur 30/40) badan sudah 
> rontok, digelayuti penyakit beraneka ragam yang sebenarnya "nggak penting" 
> karena pola makanan konsumtif, dan jarang olah raga. Tubuh letoy, loyo, jalan 
> beberapa langkah terengah-engah, tapi tajam mulut bisa berkilo-kilo meter.
> 
> Padahal Nabi mengajarkan (anak-anak) muslim harus diajari berkuda, berenang, 
> memanah. Anak-anak Minang, bahkan yang dewasa, apakah merupakan etnis yang 
> paling bugar di Indonesia? Kalau jawabannya bukan, berarti masih ada salah 
> kaprah dalam memahami konsep kesehatan dalam Islam.
> 
> Yang lebih parah, sudahlah tubuh yang dipinjamkan cuma-cuma oleh Allah tidak 
> dirawat sebaik-baiknya, masih juga pelit dan egois bagi orang lain. 
> Contohnya, donor darah. Orang-orang yang paham tanggung jawab ilahiah dalam 
> menjaga tubuh, juga akan menjaga kualitas darahnya sebaik-baiknya. Untuk apa? 
> Agar darahnya berguna bagi orang lain. Itu artinya "sampai tetes darah 
> penghabisan".
> 
> Alhamdulillah jika tak ada dalam keluarga kita yang punya penyakit genetik 
> berkaitan dengan darah (Thalalassemia, Hemophilia, dll). Tapi cobalah lihat 
> penderita, terutama anak-anak, yang mengalami penyakit bawaan darah, di saat 
> itulah terasa betapa setetes darah sehat begitu luar biasa berguna.  Ajarkan 
> generasi muda Minang sejak sekarang melihat langsung anak-anak tak berdosa 
> yang setiap 3 bulan sekali harus dapat transfusi, yang sebulan sekali harus 
> ditansfusi, bahkan kalau perlu yang 1-2 pekan sekali harus mendapat pasokan 
> darah donor.
> 
> Sudahkah bapak-bapak dan ibu-ibu di palanta yang budiman ini melakukan itu? 
> sudahkah kita "mewakafkan" (mendonorkan) darah kita bagi anak-anak malang 
> seperti ini (jangan hanya berpikir donor darah bagi orang yang kecelakaan 
> berat atau akan operasi besar saja). 
> 
> Tidak tersentuhkah hati kita melihat makin banyaknya anak-anak penderita 
> kelainan darah, sementara sebagian dari kita menyia-nyiakan darah yang ada di 
> dalam tubuh dengan memasukkan berbagai macam jenis racun, sehingga kualitas 
> darah kita begitu buruk sampai memenuhi syarat hemoglobin minimal pun tak. 
> Apatah lagi bisa menjadi donor bagi orang lain.
> 
> Generasi muda Minang ke depan harus sejak kecil diajarkan untuk menjaga tubuh 
> dengan sebaik-baiknya, dan menggunakan semua anugerah di dalam tubuh, 
> terutama darah, untuk kepentingan sesama.  Tubuh bukan untuk dirusak akibat 
> ketidaksiplinan di masa muda.
> 
> Itu 2 sumbang saran dari saya, sebagai pemancing diskusi, yang saya yakin 
> tidak "berbobot" dari sisi "teori" ABS SBK, karena saya lebih menyukai yang 
> aplikatif ketimbang teoritis penuh bunga kata-kata. 
> 
> Sebab kalau menyangkut "teori" atau bahkan "grad theory" ABS SBK, bukankah 
> orang Minang sudah menjadi maestro sejak dulu? Tapi yang terjadi? Dari 
> generasi ke generasi yang terlihat adalah kemerosotan demi kemerosotan 
> implementasi ABS SBK. 
> 
> Hmmm.. sudah lewat tengah malam WCi (Waktu Cibubur), saatnya istirahat, meski 
> kalau mau berlindung di balik hujjah Raja Dangdut Rhoma Irama, "Begadang 
> boleh saja, asal ada gunanya ..."
> 
> Wassalam,
> 
> ANB
> 
> Pada Rabu, 20 Maret 2013, St. eF Al Zain Sikumbang menulis:
> Padang, (Antara Sumbar) - Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) 
> Sumatera Barat mensosialisasikan falsafah adat Minangkabau Adat Basandi 
> Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABSSBK) pada masyarakat di delapan 
> kabupatan/kota di provinsi itu.
> 
> Ketua LKAAM Sumbar, Sayuti Dt Rajo Pangulu di Padang, Rabu mengatakan, 
> pemangku adat dan juga pihak terkait lainnya untuk kembali menggalakkan 
> filosofi adat Mingakabau dalam keseharain, terutama ABSSBK, untuk menyadarkan 
> generasi muda pentingnya adat, agama, dan Alquran dalam pedoman hidup setiap 
> harinnya.
> 
> "Tujuan sosialisasi yang terus dilakukan ini pada tahun 2013, agar ABSSBK 
> tersebut tidak hanya sekedar sologan, namun dijalankan dalam kehidupan 
> sehari-hari ditengah masyarakat, dan rumah-rumah ibadah kembali diramaikan 
> oleh aktifitas keagamaan seperti yang diajarkan selama ini dalam budaya 
> Minangkabau," kata Sayuti.
> 
> Dia menambahkan, aplikasi dilapangan ini perlu ditingkatkan masyarakat, sebeb 
> dalam era globalisasi ini, tanpa adanya adat, agama, dan kitab suci sebagai 
> pegangan maka dapat berakibat buruk bagi moral generasi muda.
> 
> Sehubungan dengan itu, hingga saat ini untuk sosialisasi tersebut, LKAAM 
> Sumbar menjelaskan telah melukannya di delapan kabupatan dan kota, 
> diantaranya di Kabupaten Dhamasraya, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten 
> Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, 
> Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Pasaman Barat.
> 
> Sementara itu, sosialisasi yang paling baru dilakukan LKAAM Sumbar adalah di 
> Kota Payakumbuh, yang dilaksanakan pada Selasa (19/3), dimana diikuti oleh 
> setidaknya puluhan orang pemangku adat, dan masyarakat didaerah itu.
> 
> "Semua daerah yang telah dilakukan sosialisasi tersebut merupakan daerah yang 
> dianggap paling baik dalam melaksanakan ABSSBK dilapangan, sebab itu perlu 
> didorong utuk terus ditingkatkan," jelasnya.
> 
> Sosialisasi tersebut tidak hanya program yang dilakukan LKAAM namun juga 
> kerjasama dengan pihak pemerintah provinsi setempat, dimana kegiatan semacam 
> itu mendapat dukungan dari Dinas Sosial.
> 
> "Semoga dengan sosialiasasi yang dilakukan secara terus menerus, kesadaran 
> tentang filosofi Mingakabau ini benar-benar diresapi oleh masyarakat," 
> tegasnya. (*/sun)
> 
> ANTARA Sumbar hari ko
> 
> sumber : 
> http://www.antarasumbar.com/berita/provinsi/d/1/278421/lkaam-sumbar-sosialisasikan-abs-sbk-ke-kabupaten-kota.html
> ----
> sangenek barito kampuang, Alhamdulillah perjuangan taruih balanjuik..
> 
> Wassalam,
> 
> 
> st. eF Al Zain Sikumbang
> Kuala Lumpur
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
> Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>  
>  
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
> Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>  
>  
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
> Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>  
>  
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
> http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
> Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>  
>  

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke