Sebahagian besar dari postingan masalah Bid'ah ini saya copykan dari artikel yang dikirim via internet. Karena saya merasa, ada kesesuaian dengan yang akan saya tulis, yah..demi penghematan waktu, saya copykan saja. Akan kelihatan sebenarnya kalau itu bukan tulisan dari saya sendiri dari singkatan SWT, dllnya.
Wassalamu'alaikum. Rahima. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh Bismillaahirrahmaanirraahiim. 2) Melakukan Bid'ah(Amalan-amalan baru) Penyebab kedua kenapa seseorang tidak mengikuti AlQuran dan Assunnah adalah Bid'ah. Ada orang yang membagi bid'ah menjadi dua bahagian. Sebenarnya itu adalah pembahagian menurut bahasa. Karena secara bahasa, Bid'ah adalah :"Sesuatu yang baru diadakan".Sementara defenisi bid'ah menurut syara' bisa kita lihat dari beberapa hadits berikut: Sabda Rasulullah s.a.w yang sering diulang-ulang dalam khutbah Jum'atnya : "Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad s.a.w, seburuk-buruk perkara (di dalam agama) adalah perkara-perkara yang diada-adakan, setiap perkara yang diada-adakan adalah bid'ah, setiap bid'ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan (tempatnya) di neraka." (HR Muslim, dengan isnad shahih) Jadi, bid'ah adalah Mengubah, menambah atau mengurangi ajaran, aturan syari'at yang telah pasti dalilnya berdasarkan Al Quran dan Assunnah dengan tradisi-tradisi nenek moyang yang tak sesuai dengan syari'at.(lihat kitab bahaya kemusyrikan oleh h.Wilyudin A.R hal 29) Kemudian kita lihat lagi Pengertian Bid'ah Bid'ah secara etimologis berasal dari sebuah kata yang mempunya arti "membuat sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya". Misalnya : Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi, dan itu tidak ada contoh sebelumnya. Wright bersaudara menciptakan pesawat terbang pertama kali, itu juga tidak ada contoh sebelumnya. Ibtida' (membuat sesuatu yang baru) ada 2 macam : 1. Ibtida' dalam hal-hal kebiasaan (atau urusan keduniaan), seperti penemuan-penemuan dalam bidang teknologi modern. Hal ini boleh-boleh saja, karena hukum asal dalam adat (kebiasaan) adalah mubah (boleh). 2. Ibtida' dalam masalah agama, dan hal ini haram hukumnya. Karena hukum asal dalam hal keagamaan adalah tauqif (terbatas pada nash wahyu). Hal ini berdasarkan hadits-hadits sebagai berikut : Rasulullah s.a.w bersabda : "Barangsiapa yang membuat (sesuatu yang baru) dalam urusan (agama) kita ini, yang bukan darinya (Al Qur'an dan Hadits) maka ia tertolak." (HR Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan : "Barangsiapa yang melakukan amalan yang tidak ada padanya (dasarnya dalam) urusan (agama) kita, maka dia tertolak." (HR Muslim) Hukum Bid'ah Dalam Agama Setiap bid'ah dalam agama adalah sesat berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w, "Jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang diada-adakan, (sebab) sesungguhnya setiap perkara yang baru (yang diada-adakan) itu adalah bid'ah dan setiap bid'ah itu sesat." (Musnad Ahmad 4/126, HR Abu Daud no.4607, HR Tirmidzi no.2676, HR Ibni Majah no.42 dan Shahih al-Jami' no 2546) Dalam riwayat lain disebutkan, "Barangsiapa yang membuat dalam urusan (agama) kita sesuatu yang tidak termasuk darinya maka ia tertolak." (HR Bukhari no.2697 dan HR Muslim no.1718) Dalam sebuah riwayat lain rasulullah s.a.w bersabda : "Barangsiapa yang melakukan amalan yang tidak ada padanya (dasarnya dalam) urusan (agama) kita, maka dia tertolak." (HR Muslim no.18) Hadits-hadits di atas menunjukkan bahwa setiap perkara yang diada-adakan dalam hal agama adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat dan tertolak. Artinya, bid'ah dalam ibadah dan i'tiqad (keyakinan) hukumnya haram, hanya saja keharaman tersebut bobotnya berbeda sesuai dengan jenis bid'ahnya. Adakah bid'ah hasanah (bid'ah yang baik) dan bid'ah sayyi'ah (bid'ah yang buruk) ? Membagi bid'ah menjadi bid'ah hasanah dan bid'ah sayyi'ah berarti telah menyelisihi sabda Rasulullah s.a.w : "Sesungguhnya setiap bid'ah itu adalah sesat." Sebab, beliau telah menetapkan hukum bahwa setiap bid'ah itu adalah sesat, sementara dia menyatakan bahwa tidak semua bid'ah itu sesat, tapi ada bid'ah hasanah (baik). Al-Hafizh Ibnu Rajab dalam Syarah al-Arbain berkata : "Sabda Nabi s.a.w 'kullu bid'atin dhalaalah' termasuk kalimat pendek yang sangat padat makna, tidak ada sesuatu apapun yang keluar darinya, dan hadits ini merupakan salah satu landasan agung dalam agama. Ini hampir serupa dengan hadits : Barangsiapa yang membuat (sesuatu yang baru) dalam urusan (agama) kita ini, yang bukan darinya (Al Qur'an dan Hadits) maka ia tertolak. Maka setiap orang yang membuat sesuatu (dari dirinya) lalu menisbatkannya pada agama, padahal tidak ada suatu dasarpun dalam agama yang bisa dijadikan rujukan dalam hal tersebut maka sesuatu itu adalah kesesatan, sedangkan agama adalah suci dari kesesatan itu. Baik hal tersebut berkaitan dengan masalah aqidah, amalan maupun perkataan yang zhahir maupun batin." Demikian penjelasan lengkap beliau. Tidak ada dalil yang menunjukkan adanya bid'ah hasanah kecuali perkataan Umar bin Khattab r.a tentang shalat tarawih berjama'ah, yaitu : "Ini adalah sebaik-baik bid'ah". Yang dimaksud bid'ah di sini adalah bid'ah dalam pengertian bahasa, bukan dalam pengertian agama. Rasulullah s.a.w pernah melakukan shalat tarawih berjamaah bersama para sahabat walaupun hanya 3 malam saja. Kemudian Rasulullah s.a.w tidak melanjutkannya lagi bersama mereka karena takut ini menjadi kewajiban. Selanjutnya, para sahabat melakukan shalat tarawih sendiri-sendiri tetapi dalam kelompok kecil-kecil semasa Rasulullah s.a.w masih hidup hingga beliau wafat. Akhirnya Umar bin Khattab mengumpulkan mereka kembali dengan satu imam, seperti halnya yang telah pernah mereka lakukan bersama Rasulullah s.a.w. Sedangkan masalah pengumpulan mushaf Al Qur'an dalam satu kitab mempunyai dasar dalam agama karena Rasulullah s.a.w pernah memerintahkannya. hanya saja tulisan-tulisan tersebut terpencar-pencar , lalu para sahabat mengumpulkannya dalam satu mushaf agar bisa terjaga.(keterangan mengenai bid'ah diatas ditulis saya ambil dari badan kordinasi dakwah islam yang mengambil rujukan buku dari 1. Ensiklopedi Bid'ah, oleh Hammud bin Abdullah al-Mathar, Penerbit Darul Haq. 2. Kumpulan fatwa : Syaikh Abdul Azis bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, Syaikh Abdullah bin Abdurrahman al-Jibrin, Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan Dr. Mustafa Ashur dalam telaahannya pada kitab karangan Imam As`Syuhuthi:"Al Amru bil Ittiba' wannahyu 'anil Ibtida'"(memerintahkan untuk mengikuti sunnah, dan melarang melakukan bid'ah(yang diada-adakan tanpa adanya sumber dari syara') Setiap kali berganti masa, maka tanpaklah keasingan Islam bagi kaum Muslimin. Kekaburan terjadi antara yang haq dan yang bathil, semua urusan bercampur aduk, amalan baru dan khurafat dianggap sebagai hukum, sehingga manusia bingung dalam masalah agamanya. Selanjutnya hal-hal yang tergolong "amalan baru" dianggap sebagai sunnah, dan yang sunnah dianggap sebagai amalan baru. Dalam iklim yang asing tersebut, nyaris sekali pikiran yang murni lenyap dari syari'at Islam. Seorang Muslim yang masih antusias terhadap agamanya bertanya:"bagaimanakah jalan menuju Allah, dan bagaimana pula jalan menuju sunnah?" Bersambung....(Rahima, Kairo, 20 Pebruari 2008) ____________________________________________________________________________________ Never miss a thing. Make Yahoo your home page. http://www.yahoo.com/r/hs --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---