*Kantor OPM di Inggris Sebagai Dukungan Separatisme Indonesia?*

Senin, 06 Mei 2013, 13:18 WIB
<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/06/mmd5je-kantor-opm-di-inggris-sebagai-dukungan-separatisme-indonesia#comments-list>



napiremkorwa.blogspot.com

[image: Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).]

Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia tidak bisa menganggap
sebelah mata pembukaan kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Oxford,
Inggris. Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq mengatakan pembukaan kantor
OPM tersebut merupakan bentuk eskalasi perjuangan politik OPM memisahkan
Papua dari wilayah NKRI.

"Pemerintah harus tegas," kata Mahfudz melalui pesan singkat kepada *
Republika* di Jakarta, Senin (6/5).

Mahfudz menyatakan pembukaan kantor OPM di Oxford, Inggris bukan kasus
terakhir. Sebab OPM juga berniat membuka kantor perwakilan di Jerman.

Dia meminta pemerintah untuk mendesak pemerintah Inggris dan Jerman tidak
memfasilitasi gerakan OPM. "Karena hal itu bisa dinilai sebagai dukungan
terhadap gerakan separatisme Indonesia," ujar Mahfudz.

Dibukanya kantor perwakilan OPM di luar negeri tak bisa dilepaskan dari
sikap pemerintah. Menurut Mahfydz, pemerintah Indonesia lamban melakukan
solusi komprehensif dan tuntas soal Papua. Ia juga mengkhawatirkan
pembukaan kantor perwakilan OPM berimplikasi pada rusaknya hubungan
diplomatik.



*Reporter :* Muhammad Akbar Wijaya

*Redaktur :* Citra Listya Rini

* *

*SBY Didesak Kembalikan Gelar Kehormatan kepada Inggris*

Sabtu, 04 Mei 2013, 17:04 WIB

 Antara

[image: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi Ibu Ani
Yudhoyono (kanan) berjalan menuju pesawat kepresidenan di Bandara Halim
Perdanakusuma, Jakarta, Senin (22/4).]

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) didampingi Ibu Ani Yudhoyono
(kanan) berjalan menuju pesawat kepresidenan di Bandara Halim
Perdanakusuma, Jakarta, Senin (22/4).

A+<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/04/mm9qnb-sby-didesak-kembalikan-gelar-kehormatan-kepada-inggris>|
Reset 
<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/04/mm9qnb-sby-didesak-kembalikan-gelar-kehormatan-kepada-inggris>|
A-<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/04/mm9qnb-sby-didesak-kembalikan-gelar-kehormatan-kepada-inggris>

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Presiden SBY didesak mengembalikan gelar
'Knight Grand Cross in the Order of the Bath’ dari Ratu Elizabeth II pada
Oktober 2012 lalu. Desakan itu menyusul dibukanya kantor perwakilan Papua
Merdeka di Oxford, Inggris pada 28 April lalu.

Namun, Jubir Presiden SBY, Julian Aldrin Pasha berkelit jika gelar tersebut
diberikan Ratu Inggris, bukan Pemerintah Inggris. Jadi, menurutnya Julia,
pengembaliannya tidaklah relevan.  "Gelar itu *kan *dari Ratu, tidak ada
kaitannya," katanya, Sabtu (4/5).

Staf khusus presiden bidang hubungan internasional, Teuku Faizasyah
mengatakan, pemberian gelar dengan peresmian kantor perwakilan Papua
Merdeka dua hal yang berbeda. Ia menegaskan gelar yang diberikan kepada SBY
karena apresiasi Ratu atas prestasi SBY dalam memajukan Indonesia,
memajukan ekonomi, demokrasi dan juga terkait upaya bersama hubungan
bilateral.

"Gelar itu penghargaan dari Ratu, sama sekali tidak terkait dengan
pemerintahan dan parlemen. Perlu dibedakan," katanya.

Kantor Perwakilan Papua Merdeka resmi dibuka aktivis yang menamakan diri *Free
West Papua Campaign*. Pembukaan dihadiri Wali Kota Oxford Mohammaed Niaz
Abbasi, anggota parlemen Inggris, Andrew Smith, dan mantan wali kota
Oxford, Elise Benjamin. Kabarnya, kantor tersebut dibuka untuk memenuhi
tuntutan kampanye.

*Reporter :* Esthi Maharani

*Redaktur :* Karta Raharja Ucu





*Fraksi Demokrat Desak Kemenlu Tutup Kantor Papua Merdeka*

Sabtu, 04 Mei 2013, 19:26 WIB [image: Saan Mustofa]

Saan Mustofa

A+<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/04/mm9x8i-fraksi-demokrat-desak-kemenlu-tutup-kantor-papua-merdeka>|
Reset 
<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/04/mm9x8i-fraksi-demokrat-desak-kemenlu-tutup-kantor-papua-merdeka>|
A-<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/04/mm9x8i-fraksi-demokrat-desak-kemenlu-tutup-kantor-papua-merdeka>

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat meminta Pemerintah Indonesia
melalui Kementerian Luar Negeri secepatnya mengupayakan penutupan kantor
Papua Merdeka di Oxford, Inggris.

"Kemenlu harus secepatnya melayangkan protes dan meminta Pemerintah Inggris
untuk menutup kantor tersebut," kata Sekretaris FPD DPR, Saan Mustopa,
kepada ROL, Sabtu (4/5).

Menurut Saan, dukungan pemerintah wilayah Oxford terhadap gerakan pro
kemerdekaan Papua yang menamakan dirinya 'Free West Papua Campaign' itu,
adalah perilaku politik yang tidak elok.

Pemerintah Inggris seolah tidak menghormati kedaulatan NKRI. Karena jelas
diketahui Papua merupakan bagian yang sah, resmi secara konstitusional
sebagai bagian dari NKRI. "Itu sama saja pemerintah Inggris tidak
menghormati kedaulatan Indonesia," sebut anggota Komisi III DPR tersebut.

Sebelumnya, laman freewestpapua.org melaporkan, Wali Kota Oxford, Moh Niaz
Abbasi, didampingi kordinator Free West Papua Campaign (FWPC), Benny Wenda,
anggota Parlemen Inggris, Andrew Smith, dan mantan wali kota Oxford, Elise
Benjamin, secara resmi membuka kantor perwakilan Papua Merdeka di Inggris,
Ahad (28/4) kemarin

*Reporter :* Ira Sasmita

*Redaktur :* Karta Raharja Ucu





*OPM Buka Kantor di Oxford, Pemerintah Indonesia Layangkan Protes Keras*

Sabtu, 04 Mei 2013, 23:29 WIB
<http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/05/04/mma8gq-opm-buka-kantor-di-oxford-pemerintah-indonesia-layangkan-protes-keras#comments-list>

*Komentar : 0 [image:
http://static.republika.co.id/files/images/icon-komentar.png]<http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/05/04/mma8gq-opm-buka-kantor-di-oxford-pemerintah-indonesia-layangkan-protes-keras#comments-list>
*



Antara/Suwandy

[image: Minister of Foreign Affairs Marty Natalegawa]

Minister of Foreign Affairs Marty Natalegawa

A+<http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/05/04/mma8gq-opm-buka-kantor-di-oxford-pemerintah-indonesia-layangkan-protes-keras>|
Reset 
<http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/05/04/mma8gq-opm-buka-kantor-di-oxford-pemerintah-indonesia-layangkan-protes-keras>|
A-<http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/05/04/mma8gq-opm-buka-kantor-di-oxford-pemerintah-indonesia-layangkan-protes-keras>

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar
Negeri pada Sabtu malam menyampaikan protes keras dan keberatan yang
mendalam atas pembukaan Kantor "Organisasi Papua Merdeka" (OPM) di Oxford,
Inggris.

"Atas instruksi kami, Dubes RI di London telah menyampaikan posisi
pemerintah tersebut kepada pemerintah Inggris dan hal yang sama akan kami
sampaikan kepada Kedubes Inggris di Jakarta," kata Menteri Luar Negeri,
Marty Natalegawa, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu
malam.

Menlu Marty menegaskan bahwa pembukaan kantor tersebut jelas tidak sesuai
dan bertolak belakang dengan hubungan bersahabat yang selama ini terjalin
di antara kedua negara.

"Bahkan posisi pemerintah Inggris sendiri yang selama ini mendukung
integritas wilayah NKRI termasuk di dalamnya Papua dan Papua Barat sebagai
bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah NKRI," tegas Marty.

Selain itu, Marty menjelaskan bahwa tindakan tersebut juga bertolak
belakang dengan pandangan masyarakat internasional yang secara tegas
mendukung NKRI.

"Perkembangan dimaksud sebenarnya lebih mencerminkan keputusasaan pihak
separatis menghadapi kenyataan dimaksud," katanya.

Menurut Marty, pemerintah Inggris melalui Kedubesnya di Jakarta telah
menyampaikan tanggapan terhadap perkembangan dimaksud yang intinya
menegaskan kembali sikapnya yang tidak mendukung OPM.

"Selanjutnya Pemerintah Inggris menegaskan pula bahwa Dewan Kota Oxford
tidak memengaruhi kebijakan politik luar negeri Inggris dan memandang bahwa
keputusan untuk membuka kantor dimaksud sepenuhnya adalah keputusan Dewan
kota Oxford," kata Menlu.

Namun Marty menegaskan bahwa pemerintah Indonesia telah menekankan agar
pemerintah Inggris senantiasa konsisten dan nyata menunjukkan kebijakannya
untuk tidak mendukung tindakan apapun yang terkait dengan separatisme
Papua, sesuai dengan hubungan bersahabat Indonesia dan Inggris dan sejalan
dengan pandangan masyarakat internasional terkait integritas wilayah NKRI.

Sebelumnya diberitakan bahwa Kantor OPM dibuka di Oxford dengan dihadiri
sejumlah pejabat, anggota parlemen Inggris, dan Wali Kota Oxford Moh Niaz
Abbasi. Meskipun demikian pemerintah Inggris berkilah bahwa upaya itu tidak
berkaitan dengan kebijakan luar negeri Inggris terhadap Indonesia.

  *Redaktur :* Heri Ruslan

  *Sumber :* Antara





*Penjelasan Duta Besar Inggris tentang Pembukaan Kantor OPM di Oxford *

Sabtu, 04 Mei 2013, 23:46 WIB
<http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/05/04/mma99j-penjelasan-duta-besar-inggris-tentang-pembukaan-kantor-opm-di-oxford#comments-list>

*Komentar : 0 [image:
http://static.republika.co.id/files/images/icon-komentar.png]<http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/05/04/mma99j-penjelasan-duta-besar-inggris-tentang-pembukaan-kantor-opm-di-oxford#comments-list>
*



napiremkorwa.blogspot.com

[image: Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).]

Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM).

A+<http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/05/04/mma99j-penjelasan-duta-besar-inggris-tentang-pembukaan-kantor-opm-di-oxford>|
Reset 
<http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/05/04/mma99j-penjelasan-duta-besar-inggris-tentang-pembukaan-kantor-opm-di-oxford>|
A-<http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/05/04/mma99j-penjelasan-duta-besar-inggris-tentang-pembukaan-kantor-opm-di-oxford>

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pembukaan kantor Organisasi Papua Merdeka
(OPM)di Oxford, Inggris menuai protes keras dari pemerinath Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan  Djoko Suyanto,
memerintahkan Kemenlu  untuk memanggil Dubes Inggris terkait masalah
tersebut.

Dalam siaran pers yang diterima ROL, Sabtu (4/5),  Duta Besar Inggris untuk
Indonesia,  Mark Canning mengatakan,
"Saya berharap dapat menjelaskan posisi pemerintah Inggris terkait isu Free
West Papua. Kami memahami kesensitifan isu ini bagi pemerintah Indonesia."

Menurut Canning, pihaknya telah menjelaskan kepada Duta Besar Indonesia
untuk Inggris Bapak Hamzah Thayeb pada Jumat  (3/5/) di London, pandangan
Dewan Kota Oxford terlebih visi Benny Wenda, tidak mewakili pandangan
pemerintah Inggris.

"Dewan Kota Oxford seperti halnya dewan-dewan lainnya di Inggris, bebas
mendukung tujuan apapun yang mereka inginkan. Mereka bukan bagian dari
pemerintah. Segala bentuk tindakan mereka tidak ada hubungannya dengan
pemerintah Inggris dalam hal ini," tutur Dubes Inggris.

Menurut dia, Posisi pemerintah Inggris cukup jelas. "Kami menghargai Papua
sebagai bagian dari Indonesia dan kami ingin Papua mencapai kesejahteraan
dan perdamaian, sama seperti provinsi-provinsi lainnya di seluruh
Indonesia."

Namun, kata dia, pemerintah Inggris juga sependapat dengan pernyataan
perwakilan Komisi HAM PBB Navi Pilay yang pada Jumat lalu (3/5/) mengatakan
bahwa masih ada beberapa keprihatinan dugaan pelanggaran HAM di Papua yang
harus ditangani.

"Tetapi saya juga menyadari bahwa ada usaha-usaha yang dilakukan untuk
memperbaiki keadaan ini, seperti halnya untuk mengatasi masalah ekonomi dan
pembangunan sosial, dan kami sepenuhnya mendukung usaha-usaha tersebut,"
paparnya.

"Kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak yang ingin memajukan Papua
termasuk Gubernur Papua yang baru, Bapak Lukas Enembe, yang minggu lalu
saya temui," ungkap Canning.

  *Redaktur :* Heri Ruslan





*Respons SBY Soal Kantor Perwakilan OPM di Inggris*

Minggu, 05 Mei 2013, 19:21 WIB
<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/05/mmbroe-respons-sby-soal-kantor-perwakilan-opm-di-inggris#comments-list>

*Komentar : 0 [image:
http://static.republika.co.id/files/images/icon-komentar.png]<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/05/mmbroe-respons-sby-soal-kantor-perwakilan-opm-di-inggris#comments-list>
*



IST

[image: Presiden SBY.]

Presiden SBY.

A+<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/05/mmbroe-respons-sby-soal-kantor-perwakilan-opm-di-inggris>|
Reset 
<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/05/mmbroe-respons-sby-soal-kantor-perwakilan-opm-di-inggris>|
A-<http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/05/mmbroe-respons-sby-soal-kantor-perwakilan-opm-di-inggris>

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku
kecewa dengan adanya kantor perwakilan Papua Merdeka di Inggris.

"Presiden kecewa dan merasa prihatin," kata Staf Khusus Presiden Bidang
Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah di Jakarta, Ahad (5/5).

Ia mengatakan SBY telah menginstruksikan Kementerian Luar Negeri untuk
menindaklanjuti hal tersebut. Menurut Teuku, pemerintah Inggris pun sudah
dengan cepat memberikan respons atas peristiwa tersebut.

Peresmian kantor perwakilan Papua Merdeka di Oxford tidak merepresentasikan
sikap pemerintah Inggris. Namun, ditekankan mereka tidak ada perubahan
posisi pemerintah Inggris terhadap kedaulatan NKRI.

"Itu tidak merefleksikan pemerintah Inggris. Tidak adda perubahan posisi
pemerintah Inggris. Namun, untuk lebih mempertegas, pemerintah Indonesia
tetap akan menindaklanjuti hal tersebut," ujar Teuku.

Sebagaimana diketahui di Inggris tepatnya Oxford telah diresmikan kantor
Papua Merdeka. Kantor tersebut dibuka oleh aktivis yang menamakan diri Free
West Papua Campaign.

Pembukaan dihadiri Walikota Oxford Mohammaed Niaz Abbasi, anggota parlemen
Inggris, Andrew Smith dan mantan walikota Oxford, Elise Benjamin. Konon,
kantor tersebut dibuka untuk memenuhi tuntutan kampanye.

*Reporter :* Esthi Maharani

*Redaktur :* Citra Listya Rini

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://rantaunet.wordpress.com/2011/01/01/tata-tertib-adat-salingka-palanta-rntaunet/
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke