Jilid II  :     Ula Sirah Ameh

 

Pagi-pagi sekali sudah berdatangan beberapa perempuan ke rumah wali nagari
Bumi membawa beberapa macam panganan kesukaan Aswin untuk diberikan pada
bocah ini. Mereka ingin memastikan bahwa Aswin baik-baik saja, tidak
mengalami demam atau kesakitan yang sangat. Bahkan tetua Nurdin menyempatkan
diri menjenguk anak ini sebelum pergi ke Kayu Aro untuk menjual hasil
kerajinan tangannya ke sana.  

 

Tidak lama semakin banyak penduduk yang datang silih berganti untuk
menjenguk Aswin, bocah ini sangat senang sekali menerima perhatian semua
orang dan menikmati makanan yang diberikan mereka sambil sekali-kali
meringis menahan sakit di pantatnya. Sang ayah hanya bisa melihat dan tidak
bisa protes kepada penduduk atas perlakuan mereka pada Aswin. Tapi dalam
hati para penduduk dan ayahnya terbesit keheranan kenapa Aswin tidak
mengalami demam seperti pada umumnya anak-anak jika sedang kesakitan. Malah
wajahnya berseri-seri sehat seperti tidak dalam kondisi sakit, para penduduk
hanya berpikir seorang wali nagari yang sakti mandraguna seperti Wali Bumi
pasti juga punya obat yang ampuh untuk sembuhkan anaknya, dan si anak
sendiri pasti punya kekuatan yang lain dari anak biasa karena berayahkan
seorang pendekar ternama.

 

Anak nakal ini mewarisi kecerdikan sang ibu, keberanian sang ayah, sedangkan
dari segi sifat dia mengambil sifat periang ibunya dan sifat adil ayahnya.
Berhubung dia memang anak yang jahil dan iseng, dia tidak mengakui rasa
sakit di pantatnya sudah tidak ada lagi, bahkan pada saat dia bangun tadi
pagi diapun merasa heran kenapa di pantatnya sudah tidak ada jejak bekas
pukulan dan tidak merasakan sakit lagi. Karena senang perhatian semua orang
maka dia pura-pura masih kesakitan di bagian pantat. Tapi saat pengasuhnya
datang mau mengobati pantatnya dia berkeras menolaknya dan ingin
mengobatinya sendiri, dia tidak mau banyak pertanyaan dari pengasuhnya
mengenai kesembuhannya karena dia sendiri tidak tahu jawabannya di samping
itu dia masih ingin menikmati perhatian orang-orang padanya.   

 

Teman-teman mainnya, Burhan, Bastian, Karim dan Saiful juga datang untuk
menjenguk dia, dan mereka duduk di sana menemani Aswin menerima limpahan
sayang dari orang dewasa, sedikitpun tidak ada perasaan iri hati atau dengki
kepada Aswin, mereka malahan tertawa-tertawa melihat kelakuan Aswin. Mereka
tahu teman mereka ini memang jahil dan iseng tapi sangat baik hati, setia
dan berani membela mereka jika terjadi suatu masalah, bahkan suka menghibur
mereka jika ada yang menangis karena dimarahi atau dipukul oleh orang tua
mereka, pokoknya Aswin bagi mereka merupakan teman yang disenangi dan secara
tidak sadar mereka sudah menganggap dia sebagai pimpinan mereka. Walau orang
lain melihat bahwa Burhan yang berperan sebagai komando mereka tapi
sebenarnya secara tidak sadar anak-anak ini tahu yang selalu tampil di
setiap situasi genting adalah Aswin, dan dialah sebenarnya pemimpin mereka
dengan semua ide kreatif seorang anak yang suka membuat situasi sesuai
dengan keinginan hatinya. 

 

Dan mereka juga tahu sebenarnya Aswin tidak dalam kesakitan karena pada saat
sepi dari orang-orang dewasa, Aswin dengan terkikik geli memperlihatkan
pantatnya pada teman-temannya. Mereka heran kenapa pantat Aswin mulus tidak
seperti habis dipukul, ketika mereka menanyakan hal ini, dia tidak bisa
menjawab, pikirnya pasti ada seseorang mengobati dia waktu dia sedang tidur
tadi malam, kejadian ini sudah terjadi beberapa kali tapi selalu jika
bundanya tidak ada di tempat untuk mengobatinya.. 

 

Anehnya lagi kadang-kadang waktu dia tidur, dia bermimpi ada seseorang
memasukan sesuatu ke mulutnya, lalu mengurut-urut tubuhnya, dan pada saat
dia bangun keesokan harinya badannya terasa segar dan nyaman sehingga sering
membuat dia ingin berlari-lari mengelilingi nagari ini. Kejadian ini sudah
berlangsung lama, yang dia sendiri tidak tahu pasti kapan mulai orang itu
memasuki kehidupannya, dia merasa mempunyai pelindung yang akan selalu
menjaganya, akibatnya dia menjadi semakin nakal dan percaya diri, ini
menimbulkan keberanian dalam dirinya untuk melakukan hal-hal yang oleh anak
seusia dia tidak berani lakukan.

 

Sekarang teman-temannya selain menemani Aswin, juga tertawa-tawa geli
melihat bagaimana tingkah Aswin dilimpahi kasih sayang oleh para orang
dewasa itu, bagi mereka ini merupakan tontonan yang mengasyikan. Apalagi
melihat tingkah Aswin yang sengaja seolah-olah pantatnya masih sakit bekas
pukulan itu, dia benar-benar  menikmati perhatian dan kasih sayang yang
mereka limpahkan kepadanya. Dia tidak merasa bersalah menerima semua
perhatian ini, karena dia tidak pernah memintanya, tapi mereka yang baik
hati memberikan kepadanya, jadi dia merasa wajar saja dengan tidak
mengatakan pada mereka bahwa dia sudah sembuh dari bekas pukulan di pantat
semalam itu. Benar-benar pemikiran seorang anak yang mempunyai egosentris
yang besar walau di balik itu semua dia juga mempunyai kualitas kebaikan
dalam dirinya. 

 

Semua penduduk di daerah itu tahu siapa Aswin dan mereka sangat
menyayanginya serta melindungi anak ini jika kenakalannya menyebabkan
kemarahan sang ayah. Ibu anak ini sudah lama meninggal sejak Aswin berusia 2
tahun, dia dibesarkan oleh adik ibunya yang bernama Siti, yang oleh Aswin
dipanggil Bunda. Dari sang bunda inilah Aswin menerima pendidikan membaca,
menulis dan dasar-dasar pengenalan ilmu pengobatan serta dasar-dasar ilmu
mengatur barisan. Siti sendiri merupakan seorang perempuan yang terpelajar
dan cukup dikenal di dunia persilatan karena keahlian pengobatannya, dia
dinamakan Dewi Tangan Dingin.

 

Banyak sudah orang persilatan yang disembuhkan Siti, dan mereka merasa
berhutang budi pada sang perempuan nan cantik ini. Orang menamakan dia Dewi
Tangan Dingin karena memang Siti ini selain seorang perempuan yang cantik
nan rupawan, berkulit hitam manis dan mempunyai tangan yang dingin sejuk
setiap menyentuh orang yang sakit, sehingga mereka menamakan dia sesuai
dengan keahliannya itu. 

 

Kakaknya yang bernama Sabai Nurleila merupakan ibu kandung Aswin juga sangat
terkenal di dunia persilatan dengan gelar Dewi Kuniang (Kuning) nan Cadik
(cerdik), dia berkulit kuning bersih, keistimewaan sang kakak adalah daya
ingatnya dan kecerdikannya dalam membaca situasi-situasi yang terjadi (alun
takilek ala tabayang) menjadikan dia seorang ahli strategi perang yang
hebat,  anak kesayangan bupati Painan yaitu Sutan Gadang Merapi yang juga
merupakan ayah dari kedua perempuan hebat ini.

 

Walaupun mereka mempunyai penampilan dan keahlian yang berbeda tapi kedua
wanita ini saling sayang menyayangi dan saling melindungi satu dengan yang
lainnya. Sang kakak mewarisi ilmu dan sifat sang ayah yang tegas dan periang
tapi dikaruniai kecantikan sang ibu yang unik karena mempunyai darah
keturunan Tionghoa sehingga mempunyai kulit kuning bersih, sedangkan sang
adik mewarisi  keahlian dan sifat sang ibu yang pendiam dan lembut tetapi
mewarisi kecantikan khas orang Minang dan berkulit gelap seperti sang ayah,
ini menyebabkan mereka mempunyai kecantikan dan ciri khas masing-masing. 

 

Bersambung……


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition. 
Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.9/1292 - Release Date: 21/02/2008
16:09
 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke