Ambo ma-amini tando satuju jo kato sanak Tulus tu. Yobana tulusnyo inyo bakomentar. Namun awak jan sampai manyarah jo kaadaanko. Masak kalah awak jo pareman. Bali nan alah maju wisatanyo masih baparang jo kriminal. Mak Ngah kanai ciloknyo di Granada, Spanyol. Di Paris-pun banyak pulo tukang palak dakek Menara Eifel. Di Ulando ambo kanai palak di Rotterdam dek pareman ambon. Di Pasa ateh ado pula nan mancubo mangaruak saku ambo. Kamanga awak lai. Sia nan namuah jadi preman. Ikokan tapaso kaadaan sajo. Mappas maju taruih mangana-an pemerintah soal paremanko. Agak bainsuik nampaknyo tungku ciekko. Mimpi ambo mambao rombongan pulangbasamo dari USA, nampaknyo agak susah diwujuikkan, Tapi kami indak manyarah. Promosi Wisata Sumbar taruih kami lakukan di Amrik. Maju terus Minang jo wisatanyo! ajoduta.60+/usa
Bot S Piliang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kalau mau jujur, ini adalah BENAR dan kenyataan di lapangan. Mudah-mudahan tulisan ini juga sampai pada pihak yang bersangkutan, PEMDA, NInik Mamak, dsb. Salam ----- Original Message ---- From: Sandi Yudha <[EMAIL PROTECTED]> To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Monday, February 25, 2008 7:02:19 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Promosi Wisata Sumbar tidak Sesuai Kenyataan Kepada nan berwenang dalam masalah pariwisata Nagari tacinto SUMATERA BARAT mudah-mudahan dapek segera ditanggulangi...dulupun ambo pernah agak tabarek mancaritokan masalah premanisme...kini iyo bana sadiah hati mambaco surek kaba nan mangatokan Wisata SUMATERA BARAT tidak sesuai kenyataan... Promosi Wisata Sumbar tidak Sesuai Kenyataan PADANG--MI: Pelaku bisnis pariwisata internasional Ridwan Tulus mengatakan, sejumlah promosi wisata yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumbar banyak yang tidak sesuai kenyataan di lapangan (di objek wisata) sehingga hal ini akan berdampak buruk terhadap pencitraan daerah ini. "Sebagai contoh, Sumbar dipromosikan dengan masyarakatnya yang ramah terhadap tamu (wisatawan, red), tapi nyatanya di objek wisata keramahtamahan masih jauh dari yang disampaikan dalam promosi," kata Ridwan kepada Antara di Padang, Minggu (24/2). Bagaimana bisa dikatakan ramah, jika di objek wisata masih ada praktik premanisme (pemaksaan pada pengunjung), tambahnya. Kemudian para wisatawaan dimintai membayar tiket, tapi berbagai fasilitas bagi mereka justru tidak ada di objek wisata. Belum lagi soal tiket masuk yang kadang dimintai lebih dari satu kali kepada pengunjung, kata Ridwan. Contoh lainnya, dalam promosi wisata banyak ditampilkan atraksi budaya seperti tarian khas Minang, namun saat wisatawan datang ke daerah itu atraksi tersebut justru sulit ditemukan, tambahnya. Menurut dia, itu baru sebagai contoh buruk yang nyata di obyek wisata Sumbar, tapi dalam promosi selalu disampaikan hal-hal yang terbaik untuk menarik wisatawan. Tulus yang merupakan pemimpin biro wisata Sumatera and Beyone dengan segmen pasar wisatawan Eropa itu itu menyatakan, promosi yang tidak sesuai kenyataan ini akan membuat wisatawan merasa tertipu dan hal ini jelas akan merugikan bagi Sumbar secara lebih luas. "Orang akan enggan datang berwisata ke Sumbar dan akan menyebabkan kerugian besar bagi daerah ini, apalagi Sumbar sudah ditetapkan sebagai daerah tujuan utama kunjungan wisatawan di wilayah Indonesia bagi Barat," tambahnya. Ia mengatakan, lebih baik Sumbar melakukan pembenahan menyeluruh di sektor pariwisatannya sebelum melakukan promosi ke luar daerah apalagi ke luar negeri. "Kini prioritas dulu di objek wisata, tingkatkan upaya sosialisasi kepada semua pihak terkait pariwisata, terutama masyarakat di kawasan wisata," tegasnya. Ia menambahkan, masyarakat termasuk pemerintah daerah harus mampu menunjukkan sikap ramah terlebih dahulu, baru mengundang wisatawan datang berkunjung. "Tanpa adanya pemebenahan dan hanya melakukan promosi dengan dana besar, maka pariwisata Sumbar justru akan mengalami kerugian," kata Ridwan Tulus. (Ant/OL-03) --------------------------------- Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---