Dana tsb juga bisa diputarkan untuk kaum atau nagari yg akan mengelola
Tanah Ulayatnya menjadi CORPORATE FARMING.... sehingga tidak ada lagi tanah
ulayat yg terlantar dikampuang kito
Marindo Palar
Laki laki 52 thn
Suku Tanjuang - Kampuvang Kuraitaji Piaman
On Jun 22, 2013 3:18 PM, "Reflusmen Ramli" <reflus.ra...@yahoo.com> wrote:

>
>
> Assalamualaikum warachmatullahi wabarakatu
>
> Dengan segala kerendahan hati, Ambo mohon izin menuangkan ide ini.
> Mudah2an dapat sambutan dan masukan yang membangun.
>
> Salam
>
> Reflus
> * “Membangun Nagari”*
> *Dasar Pemikiran*.
>
> 1.    Dari hasil pembicaraan ngalor ngidul dengan beberapa teman, 100%
> punya niat untuk membantu kampuang sepanjang terdapat wadah atau organisasi
> yang dapat dipercaya untuk meneruskan/mengelola bantuannya.
> 2.    Selama ini sudah banyak yang membantu, baik secara perorangan,
> kelompok kecil (sesuku, senagari, kelompok alumni/almamater dan lain-lain),
> sehingga dana yang terkumpul jumlahnya terbatas.
> 3.    Dana pada point 2 sifatnya seperti memberi ikan. Di kasih sekarang
> besok habis. Sebaiknya memberi pancing agar dapat dimanfaatkan untuk
> seterusnya.
> 4.    Terlalu banyak potensi yang bisa dikembangkan, namun karena tidak
> didukung oleh dana yang memadai dan pengelolaannya tidak berkesinambungan,
> potensi tersebut tidak bisa digarap dengan maksimal.
> 5.    Bantuan yang akan diberikan bersifat suka rela (tidak mengharapkan
> keuntungan). Kata lainnya, Bukan Investasi, Bukan saham. Bantuan tersebut
> berasal dari Zakat, sedekah. Infaq dan lain-lain.
> 6.    Perlu dicoba pendekatan yang tidak biasa (terobosan) untuk
> mengangkat taraf hidup yang lebih baik urang di kampuang.
> 7.    Jumlah perantau Minang di seluruh di dunia diperkirakan sebanyak 5
> juta orang. Mereka punya kedudukan yang dapat dibanggakan antara lain :
> Pejabat Pemerintah (Eksecutive, Legislatif dan Yudicative),  Pengusaha,
> Direktur: (BUMN, Bank) dan lain-lain. Terlalu banyak yang bisa diuraikan
> disini.
> 8.    "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh"
> 9.    "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing"
> 10. "Satu batang lidi tak berguna, tapi bila dikumpulkan dan diikat bisa
> menjadi sapu"
>
> *Alternatif Organisasi yang akan mengelola*.
>
> "Baitul Mall " yayasan yang Bergerak dalam bidang Amal.
> Yayasan ini dikelola secara profesional dimana pengelolanya/pegawai
> mendapat imbalan jasa (gaji) yang memadai.
>
> *Potensi dana yang bisa dihimpun*.
>
> Potensi dana yang bisa dihimpunan Triliyunan Rupiah dengan penjelasan sbb.:
>
> Jumlah perantau Minang di seluruh dunia diperkirakan sebanyak 5 juta
> (pembulatan untuk mempermudah hitungan). Masing- masing keluarga 5 orang,
> maka terdapat 1 juta KK.
> Bila setiap KK menyumbang per bulan sebesar Rp 10.000,- atau Rp 50.000
> atau Rp 100.000,- maka jumlah yang terkumpul setiap bulan = Rp.
> 10.000.000.000,- ( Rp 10 miliar ) atau Rp.50.000.000.000 ( Rp. 50 miliar )
> atau Rp. 100.000.000.000,-( Rp. 100 miliar).
>
> Jumlah terkumpul per tahun = Rp. 120 miliar atau Rp 600 miliar atau Rp.
> 1,2 triliun.
>
>  Bila dari 1 juta KK diasumsikan sumbangan yang diberikan bertingkat
> (tidak merata) berdasarkan jabatan, pekerjaan (pegawai/ pengusaha), maka
> besarnya sumbangan yang berpotensi untuk diraih semakin besar pula.
>
>
> Dari 3  kemungkinan jumlah sumbangan, kita ambil yang di tengah yaitu Rp.
> 50.000 per bulan sehingga yg terkumpul Rp 50 miliar per bulan atau Rp. 600
> miliar per tahun.
> Disamping menyumbang setiap bulan, kita himbau Agar membayar sumbangan
> dimuka untuk satu tahun  sebesar Rp. 600 ribu. Jumlah yg membayar dimuka (
> per tahun) diasumsikan sebanyak 50% dan membayar setiap bulan 50%.
>
> Pada bulan pertama akan terkumpul sebesar ( 500.000 X Rp 600.000) + (
> 500.000 X Rp. 50.000) = Rp. 300 miliar + Rp. 25 miliar = Rp 325 miliar.
>
> Yang menyumbang sebesar Rp. 600 ribu langsung dibuatkan sertifikat yang
> dikirim melalui email, supaya tidak ada biaya.
>
> Dari yg terkumpul pada bulan pertama sebesar Rp 325 miliar sudah banyak
> program yang bisa dilakukan umpamanya :
>
> *Program Jangka Pendek*.
> 1.    Bea siswa untuk siswa/mahasiswa berprestasi dari golongan tidak
> mampu.
> Yayasan bekerja sama dengan seluruh sekolah dan Universitas yg ada di
> Sumbar menginformasikan / mengusulkan daftar siswa dan mahasiswa yg layak
> dapat bea siswa. Bea siswa dikirim setiap bulan dan di update setiap tiga
> bulan oleh Sekolah dan Universitas yg menyatakan bahwa siswa/mahasiswa
> tetap layak diberikan bea siswa karena prestasinya masih sesuai dengan
> kriteria semula. Hal ini dilakukan agar penerima Bea Siswa dapat
> mempertahankan prestasinya. Ambo pikir prestasinya akan menjadi lebih baik.
> Tidak dapat Bea Siswa saja prestasinya sudah baik, apalagi setelah dapat
> Bea Siswa.
>
>
>  2.    Penyuluhan/Pelatihan.
> Sebagaimana yg sering dikeluhkan bahwa Pariwisata Minang sulit berkembang
> karena prilaku atau mental manusia yang terlibat tidak ramah. Yang terlibat
> di sini bisa sopir, pedagang pelayan Hotel dsb nya.
> Untuk mengatasi ini, kepada mereka perlu diberikan wawasan yang luas
> berupa : pola pikir, tata krama, Bahasa Inggris ala kadarnya dan lainnya.
> Saya pikir di Palanta ini banyak yang lebih paham tentang ini dan bisa
> memberikan masukan yang positif. Pelaku Wisata ini diberikan tambahan
> pengetahuan berupa kursus singkat.  Peserta kursus tidak membayar alias
> gratis dan diberikan perangsang uang jalan sebagai pengganti pendapatan yg
> hilang selama mengikuti kursus.
>
> Siapapun yang akan melaksanakan kursus ini bisa memintakan dana kepada
> Yayasan.
> Apabila Penyuluhan/Pelatihan ini berjalan dengan baik, maka Yayasan dapat
> menghubungi perusahaan yang mempunyai dana CSR untuk membiayai
> Penyuluhan/Pelatihan ini.
>
> 3.    Bantuan untuk pedagang kecil/UKM (Debitur)
> Yayasan membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Bank Nagari dan BPR.
> Isi dari PKS antara lain :
> Yayasan akan menempatkan dana di Bank Nagari dan BPR tanpa meminta imbalan
> (Bunga). Dana tersebut untuk disalurkan kepada Debitur
> Debitur dikenakan bunga yang sangat murah karena cost money dari dana yang
> disalurkan NIHIL. Besarnya bunga yang harus ditanggung oleh Debitur adalah
> overhead ditambah sedikit keuntungan.
> Apabila sumber dana untuk Debitur bukan berasal dari Yayasan atau berasal
> dari sumber internal Bank Nagari dan BPR, maka Yayasan akan menanggung Cost
> of Money Bank Nagari atau BPR tersebut.
>
> Sebagai ilustrasi perhitungan Laba/Rugi Bank Nagari dan BPR.
> Bunga Debitur – (Cost of Money + Overhead ) = Keuntungan/Spread
> Bunga Debitur lebih tinggi.
>
> Dana bersumber dari Yayasan. Bunga Debitur rendah karena Cost of Money
> NIHIL  sehingga Bank Nagari atau BPR tetap dapat Keuntungan/Spread.
>
> Bunga Debitur – Overhead  = Keuntungan/Spread
>
> Dana bersumber dari internal Bank Nagari atau BPR
>
> Bunga Debitur – Overhead  = Keuntungan/Spread
> Cost Money Bank Nagari atau BPR ditanggung oleh Yayasan
>
> Apabila Debitur menjadi macet (tidak mengembalikan kredit sesuai yang
> diperjanjikan), kredit dapat di write off (hapus buku) oleh Bank Nagari
> atau BPR dimana kredit macet tersebut menjadi tanggung jawab Yayasan dengan
> catatan :
> Write off (hapus buku) mendapat persetujuan Yayasan sepanjang kredit
> disalurkan oleh Bank Nagari atau BPR sesuai dengan Standard Procedure
> Operasional (SOP) yang disepakati saat PKS dibuat.
>
> 4.    Asuransi Kesehatan.
> Ide ini mencontoh KJS (Kartu Jakarta Sehat) ala Jokowi. Kalau KJS untuk
> semua penduduk DKI tanpa membedakan kaya atau miskin. Dalam program ini,
> Asuransi Kesehatan hanya untuk golongan miskin saja.
>
> 5.    Bantuan untuk membangun/Renovasi Surau.
> Dalam program ini, bantuan yang diberikan sifatnya dana pendamping dari
> dana yang sudah diusahakan oleh masyarakat setempat.
>
> *Program Jangka Panjang.*
> Dana yang terkumpul pada bulan pertama saja sudah banyak yang bisa
> dilakukan.
> Dalam tempo 5 tahun, dana yang terkumpul sebanyak 5 X Rp 600 miliar = Rp.
> 3 triliun. Dengan asumsi bantuan sebesar Rp 100 miliar per tahun, maka
> Jumlah dana yang menganggur atau saldo Kas di tahun ke 5 ada sebesar Rp.
> 2,5 triliun atau bertambah sebesar Rp 500 miliar pertahun. Tahun ke 10
> sudah ada dana sebesar Rp. 5 Triliun.
> Dari dana tersebut, Yayasan membuat Holding Company dimana Holding Company
> ini menanam saham di beberapa perusahaan yang sudah berjalan. Tidak perlu
> membuat perusahaan baru.
> Prioritas pada perusahaan yang banyak merekrut tenaga kerja dan perusahaan
> yang mempunyai efek domino untuk kemajuan Parawisata.
> Umpamanya perusahaan Taxi, Hotel dan lain-lain (silahkan ditambah ).
> Sebelum menanam Saham, terlebih dahulu dilakukan Due Diligent untuk
> mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan ini.
> *Bagaimana merealisasikan ide ini ?*
> Gambaran secara sekilas potensi dana yang bisa dikumpulkan
> disosialisasikan kepada seluruh masyarakat Minang, terutama kepada Perantau
> yang ingin membantu kampung.
> *Kalau membantu sendiri tidak banyak yang bisa dilakukan. Tapi, dengan
> potensi dana yang begitu besar apapun bisa dilakukan.*
> Langkah pertama adalah mengajak atau berbicara dengan Pejabat, Urang Tuo
> candiak pandai seperti : Menteri, mantan Menteri, mantan Gubernur, Direktur
> BUMN, Direktur, Pengusaha. Bapak-bapak ini suaranya bisa didengar dan
> sangat bisa mempengaruhi orang lain untuk berbuat kebaikan.
> 1.    Mensosialisasikan ide ini melalui perkumpulan Nagari/Kabupaten
> seperti SAS (Sulit Air Sepakat) PKPD dll.
> Yakinkan anggota perkumpulan bahwa dana yang terkumpul akan sampai ke
> kampong mereka.
>
> 2.    Duduk bersama dengan Pengurus Gebu Minang untuk mengetahui kendala
> apa yang dihadapi selama ini. Setelah diketahui kendalanya, di petakan
> langkah-langkah solusi untuk mengatasinya.
> Kira-kira ide ini ada yang mendukung ?
> Salam
> Reflus/L. 55 Tahun
> Nagari : Tanjung Barulak, Batusangkar
> Domisili Jatiwaringin, Bekasi
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Kirim email ke