Restoran Pagi Sore nan ado di Rawamangun dimuko pasa Sunan Giri dan kini bukak pulo di Kalimalang. Nan di Kalimalang ko suasana no babedo bana jo rumah makan Padang biaso, interior no sabana sajuak, full ac, ado kolam jo aia mancua. Makanan no pun banyak variasi dan nan anti kolesterol pun ado pilihan.
Tan Ameh From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf Of andi.j...@gmail.com Sent: Wednesday, September 04, 2013 10:42 To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Warung Minang "Tambuah Ciek" Om Duta dan Maturidi Hal seputar RMP awak ko. Memang lah banyak di bahas disiko..dari segala aspekny mulai, bisnis ekonomi, pelayanan, kebersihan. masakan, gizi, kesehatan dll Lah barulangkali bahasan nan cukuik komplit tapi sayang ndak terdokumentasi khusus hal iko...ambo sabananyo sangat tertarik dan menaruh minat dalam seni kuliner ranah minang sampai ka usahonyo melalui RM dan Resto2, tapi yo itu tadi ndak talalu banyak ambo copas lalu ambo save satiok pandapek members. Mungkin suatu saat...ado waktu ambo bongka2 baliak apopun carito, komen dan pandapek seputar iko Luar biaso ambo caliak satiok pandangan2 dari members yang beragam latar belakang disiplin ilmunyo kalo lah manyangkuik seni kuliner ranah minang dengan segala produknyo serta usaho2 yang memberikan nilai ekonomi bagi para pelakunyo dengan segala kelemahan-kekuatan, kelebihan - kekurangannya Takadang ambopun heran..lingkungannyo lapau buruak, jauh dari barasiah secara umum..tapi kok masakannyo lamak...tetap juo di buru penggemarnyo..paling tidak "kalau lari stelan paruik/saleronyo makan ditempat" ..biaso di bungkuih baok pulang. Selagi gak masalah dengan kesehatan..semisal sakik paruik, diare, muntah2 keracunan dll..nan konsumen kalo lah masalah "los lambuang" ko walau lingkungan tampek manggaleh kurang rancak atau bahkan RM nyo "basilemak peak sajo" kalau kito alah kabalakang bagian dapuanyo tetap juo rami..jadi ambo pikia iko masalah "taste" masalah selera...yang enak tetap enak..yang namanya selera tidak pernah bohong Memang segala sesuatu labiah ka konsumen banyak pilihan dan pertimbangan..kalo nan "jajok dan gali" indak namuah mambali ka RMP nan agak kurang dalam pelayanan, lingkungan kebersihan, tapi labiah banyak pulo nan indak "jajok dan gali" konsumennyo. Nan paliang babahoyo bagi ambo segala kekurangan dan kelemahan RMP kito adolah kalau konsumen keracunan karano samba2 lah basi, terkontaminasi zat2 beracun dll..dari segi estetika memang apo nan dicaritokan Pak Maturidi perlu kironyo jadi perhatian RMP di berbagai kelas terutama menengah ke bawah Tapi kalo segi selera dan cita rasa...lah paten mah....dari dulu2 hingga kini dan seterusnya begitulah masakan minang/padang sepanjang masa, sudah menjadi bagian lidah dari semua suku masyarakat di nusantara, terutama Saya pikir hanya masakan minang s secara umum sudah menjadi "lidah rasa" bagi semua suku...nan agak dakek2 dan sebanding adolah masakan Sunda Wass-Jepe Powered by Telkomsel BlackBerryR _____ From: ajo duta <ajod...@gmail.com> Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 4 Sep 2013 09:54:59 +0700 To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Warung Minang "Tambuah Ciek" Sanak ambo, Waktu ambo sempat bakuliliang di KalimantaN Barat dan makan di RMP. Ambo perhatikan caronyo babeda. Palanggan datang ka etalase. Maminta apo nan kadimakan atau malah maambiak surang. Salasai tingga mambayia kakasir. Baitu juo kondisi di Sabah dan Brunei dan di Semenanjung sekalipun. jadi indak ado nan piriang baisi gulai nan babaliak. Caro mahidang piriang banayk di meja pasti indak di approved di Amerika dan nagari maju lain. RMP di di NY pesan dari daftar menu. Kemudian nan dipesan diolah dulu. kalau indak abih buliah dibungkuih bawo pulang. You pay what you order. ---------------------------------------------------------------------------- ------------------- Sukseskan Halal bil Halal dan Peringatan 20 Tahun Rantau Net Hari/Tanggal: Sabtu, 28 September 2013 Jam: 09:00-15:00 Tempat: Rumah DAMAI Indonesia Jl H Saabun No 20 (Mangga Besar) Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540 Biaya: Badoncek Wassalaamu'alaikum Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - Jakarta - Sterling, Virginia USA ------------------------------------------------------------ 2013/9/4 Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com> Kawan-kawan sanak sapalanta dan pengelola RMP/RMM n..a.h Kita besyukur Rumah Makan Padang atau Rumah Makan Minang (dominan masakan asli Minang) sudah berkembang di Nusantara dan mulai merambah keluar negeri. Dengan banyak permohonan maaf dengan tidak bermaksud meninggikan atau merendahkan, peminat makanan minang ini mungkin (sekali lagi mungkin) bisa dibagi menjadi 3 kelas. 1. Karena dalam perjalanan, sudah lapar tak pilih warung, kebetulan stop di RMP/RMM. 2. Karena dalam perjalanan ,datang jadwal makan, cari warung yang sesuai dengan selera. 3. Baik dalam perjalanan atau tidak, ingin mencoba makan di rumah makan. Cara penghidangan: RMP/RMM kecil penghidangan ala warteg. RMP/RMM menengah, ruangan belum memadai, hidangan makanan dibawa sekali banya lalu digelontorkan di meja dimana tamu menunggu. RMP/RMM besar, hidangan menggunakan kerta sorong ala rumah sakit membagikan obat ke pasien. Diantara 3 kelas peminat RMP/RMM ini, peminat yang ke 3 mungkin agak beda.Peminat kelas ini umumnya kelas menengah keatas, pada tingkat ini kebersiha pelayanan sangat diperhatikan. Karena kebersihan ini akan mengikuti dampak kesehatana berikutnya. Maff sekali lagi maaf, mungkin pernah kita melihat , mungkin juga anggota RN ada yang pernah melihat, makanan yang sudah selesai dari meja tamu sisanya kembali keruang/loket makanan, kemudian yang masih utuh tetap di kereta, yang telah berkurang (misalnya goreng ayam tadinya 2 potong, tinggal 1 potong) ditambah dengan kelebihan dari kereta lain, kalau gorengan masih kering, kalau gulai... Memang ini tak bisa dihindari karena sistim penghidangan yang dipakai Bagaimanapun kalau makan sudah dihadapan tamu yang siap makan, mesti ada saja yang pegang-pegang atau pilih-pilih besar atau kecil,masak atau kurang masak dengan membalik-balik dsb yang ujungnya hampir semua lauk pauk yang dihidangan itu sudah terpegang jari jemari tamu sebelumnya meskipun disediakan sendok dan garpu, syukur kalau habis oleh tamu kalau tersisa maka yang tersisa inilah kembali keloket untuk digabung dengan sisa kereta lainnya. Yang mungkin menganggu pemikiran bagi tamu yang sedang duduk menunggu datangnnya hidangan, para tamu ini juga memperhatikan makanan yang mondar mandir di kereta sorong ini. Lebih fatal lagi kalau minta tambahan lauk, diambilkan dari makan yang barusan tersisa dari tamu yang baru meninggalkan meja. Memang suatu hal yang tidak mungkin bagi pengelola RMP/RMM dengan gaya hidangan sampai sekarang untuk membuang makanan yang tersisa dari meja sebelumnya tapi masih utuh, kalau lauk pauk kering masih mending, kalau yang berupa gulai-gula, pernah dijamah... . Hanya karena penghidangan secara gelontoran, semua lauk pauk yang layak, dihidangkan kedepan tamu, kadang lebih dari 5 macam lauk pauk, terserah tamu suka atau tidak. Kedepan secara bertahap, sekali lagi secara bertahap, menengok kondisi, mungkin mulai dipikirkan oleh pengelola RMP/RMM untuk mengurangi hal-hal yang disebutkan kurang menimbulkan selera diatas. Saran kita, sambil melihat kondisi dan situasi, kedepan mungkin secara bertahap ada baiknya, beberap RMP/RMM demi kebersihan dan kesehatan memulai merobah cara pelayanan, dari penggelontoran makana didepan meja tamu dirobah menjadi: makanan yang dihidangkan hanya yang dipesan dengan demikian tak ada makanan yang kembali. Ini tentu banyak effisiensi. Kekurangannya mungkin ada tapi jauh lebih baik dari segi kebersihan dan efisiensi pelayanan. Biasanya pemesan bayar duluan sesuai apa yang dipesan, hanya RPM/RMM menyedakan makanan imitasi di etalase makanan. Mohon maaf kalau saran ini belum berkenan wass. Maturidi (75) Asal Talang Solok- Kutianyia Duri- Riau Pada 4 September 2013 00.32, st. eF Al Zain Sikumbang <efmuhan...@gmail.com> menulis: ba a kok dak tabik lo salero mamak? dek banyak minyak lo?atau lah batuka lo lidah mak dut dek lamo di rantau? hehe.. st kl Pada Selasa, 03 September 2013, ajo duta<ajod...@gmail.com> menulis: > Namun orang yang peduli kesehatan sekarang mulai meninggalkan masakan Minang yang penuh dengan minyak dan santan. RM Dapur Sunda sudah merebak dimana-mana. Malah di Padang sekalipun. > Tapi walaupun mancubo mangelak-ngelak masakan awak. Paling kurang sakali-dua saminggu kangen juo basalero Minang. > Hari tadi mangawani "induak bareh" ka Pasar Tanah Abang. Tantu pai malapeh salero di lantai 8. Bakulilang mancari RMP, basuo jo RMP Simpang Raya. Namonyo seperti terkenal. Tapi dicigok di etalase, kok kurang tabik salero. Nampak juo SMS (sate mak Syukur). Tapi ambo kurang berminat. Akhirnya mampir > di RM Sunda ala pransmanan. > > > ---------------------------------------------------------------------------- ------------------- > Selamat 'Idulfitri 1434 H Mohon Maaf Lahir Bathin Atas Kesalahan > dan Kekeliruan. Semoga Amal Ibadah Kita Diterima Allah SWT. Amin > Wassalaamu'alaikum > Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), > 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo > Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - > Jakarta - Sterling, Virginia USA > ------------------------------------------------------------ > > 2013/9/3 St. eF Al Zain Sikumbang <efmuhan...@gmail.com> > > DARI pelosok kampung di Sumatera Barat, warung minang menyebar bagai organisme makhluk hidup. Warung-warung itu berbiak di mana saja, mulai dari Jakarta sampai mancanegara. Setiap saat, "tambuah ciek lai" alias tambah satu lagi. > > Tanah Minang seolah pindah ke jalur pantura, Jawa Barat. Begitulah kesan yang kami tangkap ketika menyusuri jalur itu awal Agustus lalu. Betapa tidak, mulai dari perempatan Tol Cikampek-Cikopo hingga Indramayu, lebih dari seratus warung minang berdiri di sisi kiri dan kanan jalur tersebut. > > Warung-warung itu sebagian tampil amat dominan. Papan-papan namanya besar-besar seolah hendak menenggelamkan warung jawa, sunda, atau cirebon yang jumlahnya dari tahun ke tahun kian sedikit. Ukuran warungnya pun tergolong raksasa. Tengoklah RM Taman Selera di Losarang, Indramayu, milik Rusdi Safry (48) yang luasnya 4 hektar. > > Empat hektar? Ya, 4 hektar! Rusdi bahkan berencana membuat satu lagi warung padang di dekat Pintu Tol Palimanan seluas 7 hektar. Alamak! Warung minang tambuah ciek. > > Dengan luas 4 hektar, Taman Selera mirip Terminal Bus Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kamis malam pukul 23.00, awal musim mudik Lebaran, puluhan bus Sinar Jaya masuk-keluar area parkir rumah makan itu. Setiap mampir, bus-bus memuntahkan puluhan penumpang. > > Rusdi mengatakan, setiap malam ada 400-an bus Sinar Jaya yang singgah di warungnya. Pada musim mudik Lebaran, Agustus lalu, setiap bus terisi penuh 60 penumpang. Dengan begitu, Rusdi melayani sekitar 24.000 penumpang sehari semalam. Setengah dari mereka atau 12.000 orang hampir pasti makan besar. > > KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Sajian warung khas Kapau di Pasar Pabukoan, Nagari Kapau, Agam, Sumatera Barat, Rabu (10/7/2013). Nagari Kapau menjadi asal muasal warga pengusaha Warung Kapau yang tersebar luas di pelosok Indonesia. > Satu porsi nasi dan lauk di Taman Selera dibanderol rata-rata Rp 20.000. Jadi, uang yang masuk dari penjualan nasi sebanyak 12.000 porsi setidaknya Rp 240 juta sehari. Belum lagi pemasukan dari penjualan minuman, mi instan, makanan ringan, rokok, hingga pemakaian toilet yang dibanderol Rp 2.000 untuk sekali buang air kecil. > > Rusdi adalah generasi kedua pengusaha warung minang asal Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, yang menggarap jalur pantura. Pelopornya bernama almarhum Edy Johniwar yang membuka RM Citra Rasa di Indramayu awal tahun 1980-an ketika warung minang di kawasan itu masih bisa dihitung jari. Ketika sukses, Edy membawa sejumlah warga Sumpur untuk bergabung. Salah seorang di antaranya adalah Rusdi yang masih terhitung keponakan Edy. > > Rusdi bekerja sekitar tiga tahun di Citra Rasa. Setelah itu, ia memberanikan diri membuka warung minang sendiri tahun 1988. Ketika warung itu sukses, ia membuka pintu lebar-lebar bagi warga sekampung yang ingin bekerja di warungnya. "Asal mau kerja silakan datang," katanya. > > Saat ini ada 15-20 orang Sumpur yang bekerja di rumah makannya. Sisanya sebanyak 180-an orang berasal dari Indramayu. Dulu, kata Rusdi, ada banyak anak muda Sumpur yang bekerja di RM miliknya. Beberapa di antara mereka memisahkan diri dan menjelma jadi juragan warung minang baru. Salah seorang di antaranya adalah Nedy (42), yang kini berkibar di pantura dengan Singgalang Jaya dan Alam Wisata. > > Rusdi mengatakan, sekarang ada 12 warung minang di jalur pantura yang pemiliknya dari Nagari Sumpur, antara lain Rancak Minang, Minang Permai, Sabana Minang, Sinar Minang A dan B, Pesona Minang, dan Permata Minang. "Kami tak bersaing, justru saling menguatkan. Saya percaya setiap orang punya rezeki sendiri," ujar Rusdi. > > Begitulah, satu warung menetaskan sekian warung atau cabang baru. Jangan kaget jika di pantura ada RM Mitra 1, 2, 3, 4; Siang Malam 1, 2; dan Bagadang 1, 2, 3. > > Warung-warung nasi kapau di kawasan Pasar Senen, Jakarta, berbiak dengan cara serupa. Andau, warga Nagari Kapau, Kota Bukittinggi, menceritakan, pada tahun 1977, adiknya, Erni, membuka warung kapau di pasar itu. Setelah usaha itu maju, Andau diajak bergabung. Tahun 1981, satu petak warung Erni berbiak menjadi 14 petak. Beberapa di antaranya dikelola Andau. > > KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Sajian warung khas Kapau di Pasar Pabukoan, Nagari Kapau, Agam, Sumatera Barat, Rabu (10/7). Nagari Kapau menjadi asal muasal warga pengusaha Warung Kapau yang tersebar luas di pelosok Indonesia. > Beberapa tahun belakangan, muncul belasan warung nasi kapau lain di Pasar Senen dan Kramat Raya. "Tapi, warung kapau Kramat Raya yang dimiliki orang asli Kapau cuma dua. Sisanya milik orang Jawa atau orang Minang dari nagari lain yang pernah bekerja di warung nasi kapau," kata Andau, yang turun-temurun berdagang nasi mulai dari ayah, mertua, istri, ipar, kakak, adik, anak > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. > -- st. eF Al Zain Sikumbang Kuala Lumpur -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.