Restoran Pagi Sore nan ado di Rawamangun dimuko pasa Sunan Giri dan kini
bukak pulo di Kalimalang. Nan di Kalimalang ko suasana no babedo bana jo
rumah makan Padang biaso, interior no sabana sajuak, full ac, ado kolam jo
aia mancua. Makanan no pun banyak variasi  dan nan anti kolesterol pun ado
pilihan.

 

Tan Ameh

 

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On
Behalf Of andi.j...@gmail.com
Sent: Wednesday, September 04, 2013 10:42
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Warung Minang "Tambuah Ciek"

 

Om Duta dan Maturidi

Hal seputar RMP awak ko. Memang lah banyak di bahas disiko..dari segala
aspekny mulai, bisnis ekonomi, pelayanan, kebersihan. masakan, gizi,
kesehatan dll

Lah barulangkali bahasan nan cukuik komplit tapi sayang ndak terdokumentasi
khusus hal iko...ambo sabananyo sangat tertarik dan menaruh minat dalam seni
kuliner ranah minang sampai ka usahonyo melalui RM dan Resto2, tapi yo itu
tadi ndak talalu banyak ambo copas lalu ambo save satiok pandapek members.

Mungkin suatu saat...ado waktu ambo bongka2 baliak apopun carito, komen dan
pandapek seputar iko

Luar biaso ambo caliak satiok pandangan2 dari members yang beragam latar
belakang disiplin ilmunyo kalo lah manyangkuik seni kuliner ranah minang
dengan segala produknyo serta usaho2 yang memberikan nilai ekonomi bagi para
pelakunyo dengan segala kelemahan-kekuatan, kelebihan - kekurangannya

Takadang ambopun heran..lingkungannyo lapau buruak, jauh dari barasiah
secara umum..tapi kok masakannyo lamak...tetap juo di buru
penggemarnyo..paling tidak "kalau lari stelan paruik/saleronyo makan
ditempat" ..biaso di bungkuih baok pulang.

Selagi gak masalah dengan kesehatan..semisal sakik paruik, diare, muntah2
keracunan dll..nan konsumen kalo lah masalah "los lambuang" ko walau
lingkungan tampek manggaleh kurang rancak atau bahkan RM nyo "basilemak peak
sajo" kalau kito alah kabalakang bagian dapuanyo tetap juo rami..jadi ambo
pikia iko masalah "taste" masalah selera...yang enak tetap enak..yang
namanya selera tidak pernah bohong

Memang segala sesuatu labiah ka konsumen banyak pilihan dan
pertimbangan..kalo nan "jajok dan gali" indak namuah mambali ka RMP nan agak
kurang dalam pelayanan, lingkungan kebersihan, tapi labiah banyak pulo nan
indak "jajok dan gali" konsumennyo.

Nan paliang babahoyo bagi ambo segala kekurangan dan kelemahan RMP kito
adolah kalau konsumen keracunan karano samba2 lah basi, terkontaminasi zat2
beracun dll..dari segi estetika memang apo nan dicaritokan Pak Maturidi
perlu kironyo jadi perhatian RMP di berbagai kelas terutama menengah ke
bawah

Tapi kalo segi selera dan cita rasa...lah paten mah....dari dulu2 hingga
kini dan seterusnya begitulah masakan minang/padang sepanjang masa, sudah
menjadi bagian lidah dari semua suku masyarakat di nusantara, terutama

Saya pikir hanya masakan minang s secara umum sudah menjadi "lidah rasa"
bagi semua suku...nan agak dakek2 dan sebanding adolah masakan Sunda

Wass-Jepe

Powered by Telkomsel BlackBerryR

  _____  

From: ajo duta <ajod...@gmail.com> 

Sender: rantaunet@googlegroups.com 

Date: Wed, 4 Sep 2013 09:54:59 +0700

To: rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>

ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com 

Subject: Re: [R@ntau-Net] Warung Minang "Tambuah Ciek"

 

Sanak ambo,

 

Waktu ambo sempat bakuliliang di KalimantaN Barat dan makan di RMP.

Ambo perhatikan caronyo babeda. Palanggan datang ka etalase. Maminta

apo nan kadimakan atau malah maambiak surang. Salasai tingga mambayia 

kakasir. Baitu juo kondisi di Sabah dan Brunei dan di Semenanjung sekalipun.

jadi indak ado nan piriang baisi gulai nan babaliak.

 

Caro mahidang piriang banayk di meja pasti indak di approved di Amerika dan

nagari maju lain. RMP di di NY pesan dari daftar menu. Kemudian nan dipesan
diolah dulu. kalau indak abih buliah dibungkuih bawo pulang. You pay what
you order.

 




----------------------------------------------------------------------------
-------------------

Sukseskan Halal bil Halal dan Peringatan 20 Tahun Rantau Net

Hari/Tanggal: Sabtu, 28 September 2013
Jam: 09:00-15:00
Tempat:
Rumah DAMAI Indonesia
Jl H Saabun No 20 (Mangga Besar)
Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540

Biaya: Badoncek 

 

Wassalaamu'alaikum

Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),

17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo

Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -

Jakarta - Sterling, Virginia USA

------------------------------------------------------------

 

2013/9/4 Maturidi Donsan <maturid...@gmail.com>

Kawan-kawan sanak sapalanta  dan pengelola RMP/RMM n..a.h

Kita besyukur  Rumah Makan Padang atau Rumah Makan Minang (dominan masakan
asli Minang)  sudah berkembang di Nusantara dan mulai merambah keluar
negeri. Dengan banyak permohonan maaf dengan tidak bermaksud meninggikan
atau merendahkan, peminat makanan minang ini mungkin (sekali lagi mungkin)
bisa dibagi menjadi 3 kelas. 

1. Karena  dalam perjalanan, sudah lapar tak pilih warung, kebetulan stop di
RMP/RMM.

2. Karena dalam perjalanan ,datang jadwal makan, cari warung yang sesuai
dengan selera.

3. Baik dalam perjalanan atau tidak, ingin mencoba makan di rumah makan.

Cara penghidangan: RMP/RMM kecil penghidangan ala warteg. RMP/RMM menengah,
ruangan  belum memadai, hidangan makanan dibawa sekali banya lalu
digelontorkan di meja  dimana tamu menunggu. RMP/RMM besar, hidangan
menggunakan kerta sorong  ala rumah sakit membagikan obat ke pasien.

Diantara 3 kelas peminat RMP/RMM ini, peminat yang ke 3 mungkin agak
beda.Peminat kelas ini umumnya kelas menengah keatas, pada tingkat ini
kebersiha pelayanan sangat diperhatikan. Karena kebersihan ini akan
mengikuti  dampak kesehatana berikutnya. Maff sekali lagi maaf, mungkin
pernah kita melihat , mungkin juga anggota RN ada yang pernah melihat,
makanan yang sudah selesai dari meja tamu sisanya kembali keruang/loket
makanan, kemudian yang masih utuh tetap di kereta, yang telah berkurang
(misalnya goreng ayam tadinya 2 potong, tinggal 1 potong) ditambah dengan
kelebihan dari kereta lain, kalau gorengan masih kering, kalau gulai...
Memang ini tak bisa dihindari karena sistim penghidangan yang dipakai
Bagaimanapun kalau makan sudah dihadapan tamu yang siap makan, mesti ada
saja yang pegang-pegang atau pilih-pilih besar atau kecil,masak atau kurang
masak dengan membalik-balik dsb yang ujungnya hampir semua lauk pauk yang
dihidangan itu sudah terpegang jari jemari tamu sebelumnya meskipun
disediakan sendok dan garpu, syukur kalau habis oleh tamu kalau tersisa maka
yang tersisa inilah kembali keloket untuk digabung dengan sisa kereta
lainnya. Yang mungkin menganggu  pemikiran bagi tamu yang sedang duduk
menunggu datangnnya  hidangan, para tamu ini juga memperhatikan makanan yang
mondar mandir di kereta sorong ini. Lebih fatal lagi kalau minta tambahan
lauk, diambilkan dari makan yang barusan tersisa dari tamu yang baru
meninggalkan meja. Memang suatu hal yang tidak mungkin  bagi pengelola
RMP/RMM dengan gaya hidangan sampai  sekarang  untuk membuang makanan yang
tersisa dari meja sebelumnya tapi masih utuh, kalau lauk pauk kering masih
mending, kalau yang berupa gulai-gula, pernah dijamah... .
Hanya karena penghidangan secara gelontoran, semua lauk pauk yang layak,
dihidangkan kedepan tamu,   kadang lebih dari 5 macam lauk pauk, terserah
tamu suka atau tidak.

Kedepan secara bertahap, sekali lagi secara bertahap, menengok kondisi,
mungkin mulai dipikirkan oleh pengelola RMP/RMM untuk mengurangi hal-hal
yang disebutkan  kurang menimbulkan selera diatas.

Saran kita, sambil  melihat kondisi dan situasi,  kedepan mungkin secara
bertahap ada baiknya, beberap RMP/RMM  demi kebersihan dan kesehatan memulai
merobah cara pelayanan, dari penggelontoran makana  didepan meja tamu
dirobah menjadi: makanan yang dihidangkan hanya yang dipesan dengan demikian
tak ada makanan yang kembali. Ini tentu banyak effisiensi.
Kekurangannya mungkin ada tapi jauh lebih baik dari segi kebersihan dan
efisiensi pelayanan. Biasanya pemesan  bayar duluan sesuai apa yang dipesan,
hanya RPM/RMM menyedakan  makanan imitasi  di etalase makanan.

Mohon maaf kalau saran ini belum berkenan

wass.

Maturidi (75)

Asal  Talang Solok- Kutianyia

Duri- Riau

 

   

 

 

Pada 4 September 2013 00.32, st. eF Al Zain Sikumbang <efmuhan...@gmail.com>
menulis:

 

ba a kok dak tabik lo salero mamak?
dek banyak minyak lo?atau lah batuka lo lidah mak dut dek lamo di rantau?
hehe..

st
kl

Pada Selasa, 03 September 2013, ajo duta<ajod...@gmail.com> menulis:


> Namun orang yang peduli kesehatan sekarang mulai meninggalkan masakan
Minang yang penuh dengan minyak dan santan. RM Dapur Sunda sudah merebak
dimana-mana. Malah di Padang sekalipun. 
> Tapi walaupun mancubo mangelak-ngelak masakan awak. Paling kurang
sakali-dua saminggu kangen juo basalero Minang.
> Hari tadi mangawani "induak bareh" ka Pasar Tanah Abang. Tantu pai malapeh
salero di lantai 8. Bakulilang mancari RMP, basuo jo RMP Simpang Raya.
Namonyo seperti terkenal. Tapi dicigok di etalase, kok kurang tabik salero.
Nampak juo SMS (sate mak Syukur). Tapi ambo kurang berminat. Akhirnya mampir
> di RM Sunda ala pransmanan.
>
>
>
----------------------------------------------------------------------------
-------------------
> Selamat 'Idulfitri 1434 H Mohon Maaf Lahir Bathin Atas Kesalahan
> dan Kekeliruan. Semoga Amal Ibadah Kita Diterima Allah SWT. Amin
> Wassalaamu'alaikum
> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
> Jakarta - Sterling, Virginia USA
> ------------------------------------------------------------
>
> 2013/9/3 St. eF Al Zain Sikumbang <efmuhan...@gmail.com>
>
> DARI pelosok kampung di Sumatera Barat, warung minang menyebar bagai
organisme makhluk hidup. Warung-warung itu berbiak di mana saja, mulai dari
Jakarta sampai mancanegara. Setiap saat, "tambuah ciek lai" alias tambah
satu lagi.
>
> Tanah Minang seolah pindah ke jalur pantura, Jawa Barat. Begitulah kesan
yang kami tangkap ketika menyusuri jalur itu awal Agustus lalu. Betapa
tidak, mulai dari perempatan Tol Cikampek-Cikopo hingga Indramayu, lebih
dari seratus warung minang berdiri di sisi kiri dan kanan jalur tersebut.
>
> Warung-warung itu sebagian tampil amat dominan. Papan-papan namanya
besar-besar seolah hendak menenggelamkan warung jawa, sunda, atau cirebon
yang jumlahnya dari tahun ke tahun kian sedikit. Ukuran warungnya pun
tergolong raksasa. Tengoklah RM Taman Selera di Losarang, Indramayu, milik
Rusdi Safry (48) yang luasnya 4 hektar.
>
> Empat hektar? Ya, 4 hektar! Rusdi bahkan berencana membuat satu lagi
warung padang di dekat Pintu Tol Palimanan seluas 7 hektar. Alamak! Warung
minang tambuah ciek.
>
> Dengan luas 4 hektar, Taman Selera mirip Terminal Bus Lebak Bulus, Jakarta
Selatan. Kamis malam pukul 23.00, awal musim mudik Lebaran, puluhan bus
Sinar Jaya masuk-keluar area parkir rumah makan itu. Setiap mampir, bus-bus
memuntahkan puluhan penumpang.
>
> Rusdi mengatakan, setiap malam ada 400-an bus Sinar Jaya yang singgah di
warungnya. Pada musim mudik Lebaran, Agustus lalu, setiap bus terisi penuh
60 penumpang. Dengan begitu, Rusdi melayani sekitar 24.000 penumpang sehari
semalam. Setengah dari mereka atau 12.000 orang hampir pasti makan besar.
>

> KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Sajian warung khas Kapau di Pasar Pabukoan,
Nagari Kapau, Agam, Sumatera Barat, Rabu (10/7/2013). Nagari Kapau menjadi
asal muasal warga pengusaha Warung Kapau yang tersebar luas di pelosok
Indonesia.
> Satu porsi nasi dan lauk di Taman Selera dibanderol rata-rata Rp 20.000.
Jadi, uang yang masuk dari penjualan nasi sebanyak 12.000 porsi setidaknya
Rp 240 juta sehari. Belum lagi pemasukan dari penjualan minuman, mi instan,
makanan ringan, rokok, hingga pemakaian toilet yang dibanderol Rp 2.000
untuk sekali buang air kecil.
>
> Rusdi adalah generasi kedua pengusaha warung minang asal Nagari Sumpur,
Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, yang menggarap jalur
pantura. Pelopornya bernama almarhum Edy Johniwar yang membuka RM Citra Rasa
di Indramayu awal tahun 1980-an ketika warung minang di kawasan itu masih
bisa dihitung jari. Ketika sukses, Edy membawa sejumlah warga Sumpur untuk
bergabung. Salah seorang di antaranya adalah Rusdi yang masih terhitung
keponakan Edy.
>
> Rusdi bekerja sekitar tiga tahun di Citra Rasa. Setelah itu, ia
memberanikan diri membuka warung minang sendiri tahun 1988. Ketika warung
itu sukses, ia membuka pintu lebar-lebar bagi warga sekampung yang ingin
bekerja di warungnya. "Asal mau kerja silakan datang," katanya.
>
> Saat ini ada 15-20 orang Sumpur yang bekerja di rumah makannya. Sisanya
sebanyak 180-an orang berasal dari Indramayu. Dulu, kata Rusdi, ada banyak
anak muda Sumpur yang bekerja di RM miliknya. Beberapa di antara mereka
memisahkan diri dan menjelma jadi juragan warung minang baru. Salah seorang
di antaranya adalah Nedy (42), yang kini berkibar di pantura dengan
Singgalang Jaya dan Alam Wisata.
>
> Rusdi mengatakan, sekarang ada 12 warung minang di jalur pantura yang
pemiliknya dari Nagari Sumpur, antara lain Rancak Minang, Minang Permai,
Sabana Minang, Sinar Minang A dan B, Pesona Minang, dan Permata Minang.
"Kami tak bersaing, justru saling menguatkan. Saya percaya setiap orang
punya rezeki sendiri," ujar Rusdi.
>
> Begitulah, satu warung menetaskan sekian warung atau cabang baru. Jangan
kaget jika di pantura ada RM Mitra 1, 2, 3, 4; Siang Malam 1, 2; dan
Bagadang 1, 2, 3.
>
> Warung-warung nasi kapau di kawasan Pasar Senen, Jakarta, berbiak dengan
cara serupa. Andau, warga Nagari Kapau, Kota Bukittinggi, menceritakan, pada
tahun 1977, adiknya, Erni, membuka warung kapau di pasar itu. Setelah usaha
itu maju, Andau diajak bergabung. Tahun 1981, satu petak warung Erni berbiak
menjadi 14 petak. Beberapa di antaranya dikelola Andau.
>

> KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Sajian warung khas Kapau di Pasar Pabukoan,
Nagari Kapau, Agam, Sumatera Barat, Rabu (10/7). Nagari Kapau menjadi asal
muasal warga pengusaha Warung Kapau yang tersebar luas di pelosok Indonesia.
> Beberapa tahun belakangan, muncul belasan warung nasi kapau lain di Pasar
Senen dan Kramat Raya. "Tapi, warung kapau Kramat Raya yang dimiliki orang
asli Kapau cuma dua. Sisanya milik orang Jawa atau orang Minang dari nagari
lain yang pernah bekerja di warung nasi kapau," kata Andau, yang
turun-temurun berdagang nasi mulai dari ayah, mertua, istri, ipar, kakak,
adik, anak
>

> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 

st. eF Al Zain Sikumbang

Kuala Lumpur

 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke