وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Pak Bakhtiar dan sanak2 sa palanta yth.

Menarik sekali pengalaman pribadi pak Bakhtiar dalam menghadapi 
missionaris/pendeta Kristen yg datang ke rumah. Mereka diajak berdialog dengan 
menunjukkan kelemahan2 kitab Injil. Kiranya ini hanya bisa dilakukan oleh 
orang2 yg kapasitas pengetahuan ttg Islam dan Kristen setara pak Bakhtiar. 
Sayangnya banyak orang2 kita di ranah yg kelihatannya jauh di bawah itu.

Pada akhir posting pak Bakhtiar menulis: 
"mohon feedback dari ninik mamak, alim ulama, cendekiawan, sanak saudaro yg 
mengikuti rantaunet ini."
Saya termasuk salah satu sanak saudaro tsb.
Ada beberapa feedback dari saya terhadap pernyataan2 pak Bakhtiar yg saya kutip 
dan tanggapi sbb:

1. "Beda Islam dan Kristen itu sangat tipis. Bedanya hanya dalam memahami 
figure Yesus, yg bagi ummat Islam Isa adalah nabi, sedangkan bagi ummat 
Kristiani lebih dari sekedar nabi."

Dalam ajaran agama Kristen Yesus itu anak Tuhan (ada juga yg mengatakan Tuhan 
yg menjelma sbg manusia ke bumi). Jelas perbedaan aqidah yg sangat besar. 
Tauhid vs Musyrik. Banyak perbedaan besar/prinsip lainnya dalam beribadah dan 
muammalah.

2. "Kalau dilihat dari sejarah Kristiani di Sulut, sebetulnya raja2 di Sulut 
sudah masuk Islam sebelumnya. Karena Sulut pendidikan rendah, raja2 Islam Sulut 
mengundang missionaris ke Sulut untuk memajukan pendidikan.Dari udangan raja2 
Islam, kepada misionaris itulah Kristen berkembang di Sulut. Jadi di Sulut, 
Ummat Islam dan Kristen itu bersaudara."

Topik pembahasan adalah kontroversi pembangunan RS Siloam dan sekolah oleh 
organisasi Kristen di Padang. Lalu apakah mau meniru raja2 Sulut itu shg agama 
Kristen bisa berkembang di ranah Minang dg damai dan penuh rasa persaudaraan?

Cerita ttg raja Sulut mengundang misionaris itu perlu didukung referensi yg 
kuat. Apa betul begitu?

3)."Bandung adalah pusat Kristen, seperti juga Sulut. 30% penduduk Bandung 
Kristiani. Secara matematis tidak mungkin Ridwan Kamil yg didukung oleh PKS, 
bisa menang di Bandung. Bandung juga pusat militer. Militer juga kurang 
bersahabat dengan PKS. Bandung juga daerah PNI/PDIP sejak dulu."

Data yg mendukung bhw 30% penduduk Bandung itu kristen perlu disebut 
referensinya. Ridwan Kamil tidak didukung PKS secara langsung, tapi melalui 
calon wakil walikotanya. Juga tak disebutkan kenapa militer kurang bersahabat 
dg PKS. Betulkah Bandung daerah PNI/PDIP sejak dulu? Mantan walikota Dada 
Rosada selama 2 periode didukung oleh Golkar. Sebelumnya militer, Kol Aa 
Tarmana,yg jadi walikota.

Faktor yg memenangkan Ridwan Kamil antara lain karena lawan utamanya adalah 
wakil walikota Bandung inkumben (didukung PDIP) yg berpasangan dg istri 
walikota inkumben. Yg lain al ketua DPRD kota Bandung, mantan Sekda dll. 
Semuanya dinilai tidak becus karena bagian dari pemerintahan Dada Rosada 
sebelumnya yg gagal memperbaiki kondisi kota Bandung sehingga semakin parah: 
jalan2 banyak berlubang (sampai 2 orang mati krn kecelakaan) dan macet, sering 
banjir, banyak sampah dll. Faktor lain krn pendekatan Ridwan Kamil yang 
populis/dekat dg rakyat. Dia telah lama aktif memperbaiki lingkungan.

4). "Kalau perkembangan ummat Kristiani di Sumbar seperti sekarang ini, dalam 
waktu yg tidak lama, Ummat Kristiani dan Ummat Islam akan seimbang. "

Pernyataan di atas kualitatif dan tidak didukung data. Berapa tingkat 
pertumbuhan pemeluk kristen di Sumbar sekarang? (Kalau tidak salah pak Zaid 
Dunil sudah pernah menyampaikannya). Berapa lama lagi jumlah pemeluk Islam dan 
Kristen akan seimbang di Sumbar?

Mohon ma'af kalau ada kata2 yang kurang berkenan

Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65Bdg

 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: "Bakhtiar Muin" <bmsa...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Sun, 17 Nov 2013 05:27:49 
To: <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: <bmsa...@gmail.com>
Subject: [R@ntau-Net] Dakwah Islam & Kristen

Assalamualaikum.

 

Para Ninik Mamak, Alim Ulama, Cendekiawan Minang, seluruh peserta rantaunet
yg budiman.

 

Ramainya masalah pembangunan RS Siloam dan diskusi ABS-SBK diruangan ini,
ambo ingin menyampaikan sedikit pengalaman pribadi dalam berhadapan dengan
issue Kristenisasi.

Sebagai ummat Islam yg menyakini kebenaran ajaran Islam, wajar ummat Islam
terusik, kalau pendakwah kristen mengetuk pintu kita, dan mengajak masuk
Kristen.

 

Selama ambo di Madison, Wisconsin, sering bangat kedatangan misionaris
Kristen, ketuk pintu , mengajak mengikuti ajaran Yesus. Pintu ambo terbuka
lebar untuk pendakwah Kristen, silahkan masuk dan berdialog. Ber bagai macam
aliran berkunjung ke rumah, dan ambo hadapi dengan dialog. Umumnya satu dua
kali dialog, mereka tidak sanggup meneruskan, kemudian mendatangkan
pendetanya berdialog.

 

Para pendeta datang, ambo ajak makan, buka2 kitab Injil, dan mempertanyakan
ayat2 di dalam Injil, yg sering kontroversi antara 4 penulis Injil. Umumnya
para pendeta itu, merasa sangat sedih, ambo belum juga masuk Kristen, karena
umumnya para pendeta berkeyakinan, satu2nya jalan masuk surga adalah
mempercayai ajaran Yesus. Ambo Jawab, tolonglah yakinkan ambo, sehingga ambo
bisa mengikuti ajaran Yesus. Ambo banyak belajar dari pendeta2, ber macam2
aliran ajaran Kristen. Ilmu itu ambo pakai untuk berdialog dengan ummat
Kristen. Hasil dari dialog dengan ummat Kristiani, mereka jadi muallaf.

 

Injil ambo pelajari dengan baik, dan apa yg ditulis di Injil ambo cari di Al
Qur'an. Jadi ambo menghadapi ummat Kristiani dengan berdialog, membaca Injil
dan Al Qur'an. Tidak begitu lama baca2 Injil dan Alqur'an, Kristen yg sangat
taat bersedia masuk Islam. Kemudian ambo tanyo ke pada muallaf, bagaimana
reaksi keluarga anda. Yg muallaf ini ber ragam2 reaksi keluarganya, ada yg
menerima, ada yg keras tidak menerima. Bagi keluarga yg keras tidak menerima
saudaranya masuk Islam, ambo sarankan tetap rajin ke gereja.

 

Lebih mudah me muallafkan Kristiani, dari pada mengajak orang Minang yg
sekuler, yg sinis terhadap Islam, agar kembali ke ajaran Islam yg
sesungguhnya.

 

Beda Islam dan Kristen itu sangat tipis. Bedanya hanya dalam memahami figure
Yesus, yg bagi ummat Islam Isa adalah nabi, sedangkan bagi ummat Kristiani
lebih dari sekedar nabi.

Ambo Januari-Augustus 2013, berada di Sulawesi Utara, berinteraksi dengan
ummat Kristiani dan Islam. Dalam setiap keluarga ummat Kristiani di Sulut,
ada yg Islamnya. Kalau dilihat dari sejarah Kristiani di Sulut, sebetulnya
raja2 di Sulut sudah masuk Islam sebelumnya. Karena Sulut pendidikan rendah,
raja2 Islam Sulut mengundang missionaris ke Sulut untuk memajukan
pendidikan.Dari udangan raja2 Islam, kepada misionaris itulah Kristen
berkembang di Sulut. Jadi di Sulut, Ummat Islam dan Kristen itu bersaudara.
Agak berbeda dengan ummat Kristen di Jawa, sikapnya terhadap ummat Islam ada
yg bersaudara, ada yg kurang bersahabat. Kalau Ummat Kristen di Amerika
serikat, dan di Sulut, sikapnya tidak ada perasaan benci terhadap ummat
Islam. Kalau Kristen Jawa, dan Kristen Minang, karena mereka baru jadi
muallaf Kristen, ada sebagian yg bersikap kurang bersahabat, malah kristen
Minang, sering melihat keburukan2 yg ada di ummat Islam Minang. Rada sudah
berdialog dengan orang Minang yg masuk Kristen.

 

Berhadapan dengan ummat Kristiani, kalau ninik mamak, alim ulama,
cendekiawan yg ada di ruangan ini, ambo anjurkan dengan sikap bersahabat
dengan Kristiani, ketuk hatinya agar kembali ke ajaran monoteisme yg hakiki.

 

Bandung adalah pusat Kristen, seperti juga Sulut. 30% penduduk Bandung
Kristiani. Secara matematis tidak mungkin Ridwan Kamil yg didukung oleh PKS,
bisa menang di Bandung. Bandung juga pusat militer. Militer juga kurang
bersahabat dengan PKS. Bandung juga daerah PNI/PDIP sejak dulu.

Ridwan Kamil mencanangkan, beliau akan memerintah seperti Rasulullah, dan
ber cita2 menjadikan Bandung pusat peradaban Islam. Ummat Kristiani
mendukung Ridwan Kamil sehingga terpilih dengan suara lebih dari 44%. Dengan
bersahabat dengan ummat Kristiani, Insha Allah menjadikan Bandung pusat
peradaban Islam, sampai saat ini, tidak mendapatkan resistansi.

Jadi rada kontroversial, ranah Minang yg traditionally pusat peradaban Islam
dan pemikir Islam, jadi banyak yg berpindah keyakinan ke Kristiani,
sedangkan di pusat Kristiani di Sulut, Islam berkembang dengan pesat.

Kota Bitung, Sulawesi Utara, muslimnya saat ini sudah mencapai 40%. Kalau
perkembangannya seperti sekarang ini Sulut, antara Ummat Islam dan ummat
Kristiani akan seimbang dalam 20 tahun mendatang.



Kalau perkembangan ummat Kristiani di Sumbar seperti sekarang ini, dalam
waktu yg tidak lama, Ummat Kristiani dan Ummat Islam akan seimbang. Jadi
Islam berkembang di Sulawesi Utara, sedangkan Kristen berkembang di Sumbar,
jantung peradaban dan pemikir Islam.

 

Jadi orang Minang, sudah waktunya introspeksi diri, kenapa bisa terjadi
permurtadan di ranah Minang, sedangkan ummat Kristiani di negara2 maju, dan
di Sulut, jadi muallaf.
Yang sangat menarik, menurut TB Irving,historian terkenal, penterjemahkan
Quran ke American English yg jadi muallaf.Menurut beliau, Islam berkembang
pesat di daerah Niagara Falls, karena disitu tidak banyak ummat Islam
pendatang. Kalau banyak Islam pendatang, perkembangan Islam mandeg didaerah
tsb.

 

Kalau ummat Islam Minang ingin berdakwah, pelajari ajaran Islam dengan
benar, pelajari juga ber-bagai2 aliran Kristiani. Ada beda yg sangat
fundamental yg perlu ummat Islam merenung, bedanya dengan ummat Kristen.
Ummat Islam dalam keyakinan nyaris bersatu, masjidnya sama, bacaan sholatnya
sama, cara ibadahnya sama, tapi ber cerai berai dalam kehidupan nyata. Ummat
Kristiani bercerai berai dalam keyakinan beragama, setiap sekte punya gereja
sendiri2, cara sembahyangnya juga ber beda2, tidak bisa disatukan, tapi
dalam kehidupan nyata mereka bersatu. Suatu hal yg sangat paradok.

 

Jadi ummat Islam, bersatu dalam keyakinan, bercerai berai dalam kehidupan,
sedangkan ummat kristiani bercerai berai dalam keyakinan, bersatu dalam
kehidupan.

Kenapa hal ini bisa terjadi?

 

Mohon maaf, kalau tulisan ini kurang berkenan. Ada hal2 yg tidak berkenan,
mohon feedback dari ninik mamak, alim ulama, cendekiawan, sanak saudaro yg
mengikuti rantaunet ini.

 

Salam

BakhtiarM, 65 th

 

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke