Iko ciek lai dari warung sabalah :

Thomas Alva Edison, bersama dengan Leonardo Da Vinci, Alexander Graham
Bell, Steven Spielberg, Tom Cruise , Muhammad Ali, Ingvar Kamprad (boss
IKEA, pernah menjadi orang terkaya di dunia), dll (daftar lebih panjang
bisa di lihat di sini
http://www.bdadyslexia.org.uk/about-dyslexia/famous-dyslexics.html) ,
'menderita' suatu gejala yang disebut Dyslexia.

Dyslexia adalah salah satu gejala specific learning difficulties dimana
otak 'penderita' memproses informasi, dalam hal ini membaca-menulis, dengan
cara berbeda dengan 'orang kebanyakan'. Dalam prakteknya di sekolah
murid-murid penderita dyslexia seringkali dianggap buta huruf, bodoh,
malas, pembuat onar dan lain-lain stigma negatif yang bila tidak ditangani
dengan hati-hati bisa menghantam kepercayaan diri mereka dan sering menjadi
'true prophecy'.....

Anyway, sistem pendidikan di tanah air, dengan penekanan pada kemampuan
membaca bahkan pada level TK, hafalan/rote learning, seleksi masuk, test
dan ujian dll., sangat tidak memadai untuk mendiagnosa apalagi menangani
anak2 dyslexic. Ahirnya ya para guru dan pihak sekolah mengambil jalan
pintas dengan memberikan label2 seperti diatas, meninggalkan anak yang
'bodoh' dan berkonsentrasi pada mereka yang 'pintar' serta tindakan extrem
seperti men DO atau mendesak orangtua untuk memindahkan anaknya karena akan
merusak Nilai NEM sekolah tersebut.

Diluar sekolah, juga tidak banyak lembaga-lembaga yang berkemampuan
menangani dyslexia (Dibanding dengan lembaga yang menangani autism,
misalnya). Hal ini cukup mengherankan karena ada penelitian yang menyatakan
bahwa di English Speaking Countries 5-15% dari murid bisa dikategorikan
sebagai dyslexic. Bayangkan, dalam typical  kelas yang berisi 40 murid, ada
2 sampai 6 orang.... mereka harus berjuang praktis tanpa dukungan.

Kisah perjuangan salah satu anak dyslexic Indonesia, yang beruntung karena
orang tuanya cepat menyadari dan mempunyai kemampuan (finansial) untuk
mengintervensi bisa dibaca di tautan ini
http://nasional.kompas.com/read/2010/08/24/11200242

Nah kira-kira apa yang bisa IDN lakukan untuk membantu  mereka?

Salam pagi dari Brisbane, Australia
Oki

*-----------------------------------------------------------------------------------------------*
*"Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini"
(Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)*

Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA
------------------------------------------------------------


2013/11/18 ZulTan <zul_...@yahoo.com>

>
>
> Nampaknyo ingin dipapanjang dek Ajo Duta. Bialah ambo tambahan saketek lai.
>
> Manuruik saya perlu second opinion. Paling tidak ada 10 alasan:
>
> 01. Psikolog bukan Tuhan.
>
> 02. Tidak ada manusia yang tidak salah.
>
> 03. Untuk menghilangkan keraguan.
>
> 04. Dua pendapat lebih baik daripada satu.  Membeli rumah, mobil bahkan
> motor pun memerlukan beberapa pendapat sebelum diputuskan.
>
> 05. Tes psikologi, kejiwaan, atau kecerdasan bukanlah tes yang “kasat
> mata” yang dapat diukur seperti diabetes, kolesterol, atau darah tinggi
> sehingga tidak memerlukan second opinion.
>
> 06. Ini akan jadi stigma seumur hidup bagi penderita.
>  Adalah sebuah keniscayaan untuk mencari pendapat lain.
>
> 07. Dalam upaya mencari advis terbaik, bagaimana mungkin tanpa
> membandingkan?
>
> 08. Ada saja pendapat pakar yang keliru. Di luar negeri pun terjadi
> kekeliruan antara autis dan genius. (Pernah saya share perihal si Jake yang
> saat ini tengah mengejar Nobel Prize di usia 14 tahun.)
>
> 09. Ini agak berat mengatakannya, yakni tingkat kepakaran, metode, dan
> perangkat serta pengalaman yang dimilikinya akan mempengaruhi hasil.
>
> 10. Terakhir, paling berat untuk dikatakan, jangan sampai pendapat yang
> dibuat karena akan menguntungkannya.
>
> Catatan: Pakar bilang, para profesional ini seharusnya memberi kesempatan
> kepada pasien untuk mencari second opinion. Jika justru menghambat atau
> tersinggung apalagi marah, Anda perlu meragukan kualifikasi mereka.
>
> Salam,
> ZulTan, L, 53, Bogor
> ------------------------------
> *From: * ajo duta <ajod...@gmail.com>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sun, 17 Nov 2013 22:49:57 +0700
> *To: *rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: Educating Peter, Educating Rizki... Re: [R@ntau-Net] Hasil
> Test Rezki
>
> Iko komentar tentang Rizky di milis subalah....
>
> Rizky ini mungkin seperti yang dibilang di Amerika anak 2E (twice
> exceptional) artinya ada hal2 dimana dia sangat menonjol dan ada hal2
> dimana dia kemampuannya sangat rendah. Akibatnya kalau IQ dirata2 dia bisa
> jadi compositenya average atau di bawah average atau slightly di atas
> average. Yg perlu diperhatikan ialah jangan sampai kemampuan dia yang
> menonjol jadi hilang krn dipaksa jadi seperti 'rata2', atau jangan sampai
> dia rendah diri krn ada kemampuan yang rendah. Nurture his strength, build
> up his weaknesses.
>
> Typical surat kabar indonesia -- headlinenya nggak mengenakkan ... (sin of
> omission ?). Kebayang tidak bgmn keluarga Rizki perasaannya dengan headline
> spt itu ? Mungkin sehrsnya si psikolog jangan bilang IQ total di bawah
> rata2 ttp bisa bilang bhw dia mnonjol/sangat2 berbakat dalam abc, ttp agak
> kurang di d, e, f ... Einstein sptnya juga spt itu ... mungkin kl IQ rata2
> ditest sama psikolog hasilnya bisa2 spt Rizki, ttp spt Rizki, dia punya
> kemenonjolan yg tinggi (Rizki bid.. bhs, Einstein bid math and physics).
>
> Wassalam
> Dian
>
>
> *-----------------------------------------------------------------------------------------------*
> *"Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini"
> (Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)*
>
> Wassalaamu'alaikum
> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
> Jakarta - Sterling, Virginia USA
> ------------------------------------------------------------
>
>
> 2013/11/17 Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org>
>
>> Rizki di Bawah Level Rata-rata
>> Minggu, 17 November 2013 01:04
>>
>> BUKITTINGGI, HALUAN— Teka-teki sosok Rizki, bocah berumur 10 tahun
>> warga Jorong Lurah Surau Baranjuang Kenagarian Kubang Putiah Kecamatan
>> Banuhampu Kabupaten Agam, yang disebut-sebut memiliki kecerdasan luar
>> biasa, menguasai banyak bahasa serta disebut-sebut sebagai generasi
>> Einstein dan BJ Habibie akhirnya terjawab sudah.
>>
>> Dari hasil pemeriksaan kecer­dasan, tes kreativitas, tes kepribadian
>> dan sosial yang dilakukan Psikolog Zera Mendoza, M.Psi.,­Psikolog
>> terhadap Rizki beserta kedua orangtuanya selama tiga hari hingga Kamis
>> (14/11) sore , diketahui bahwa intelegensi Rizki ternyata berada di
>> bawah rata-rata.
>>
>> “Dari skor  secara umum, Rizki tidak termasuk anak yang cerdas, malah
>> berada pada level di bawah rata-rata. Tapi memang ada beberapa
>> kemampuan yang tampak menonjol, seperti kemam­puan berbahasa,
>> kemampuan ketertarikan di teknologi tertentu,” ujar Zera Mendoza
>> kepada Haluan, Kamis (14/11).
>>
>> Menurut Zera Mendoza, Rizki juga mengalamai beberapa masalah sosial
>> dan emosional seperti kemampuan memahami informasi yang disampaikan
>> orang lain, kemampuan mema­hami tugas-tugas sederhana yang diberikan,
>> kemampuan mengen­dalikan diri, mengenal orang lain, serta kemampuan
>> untuk menga­lah.
>>
>> Zera Mendoza melanjutkan, Rizki merupakan anak yang berkebutuhan
>> khusus yang butuh pendidikan khusus dan butuh pendekatan khusus.
>> Menurutnya, Rizki sangat bisa dilatih, dan sangat bisa untuk dididik.
>> Segala kelemahan Rizki menurutnya bisa untuk diatasi, sementara
>> potensi yang sudah dimiliki Rizki masih bisa ditingkatkan lagi dengan
>> penanganan yang tepat.
>>
>> “Banyak tugas yang diberikan, tapi Rizki bisa betah, bisa melakukan
>> perintah, bahkan sangat disiplin. Kami tidak mentoleransi sedikitpun
>> keterlam­batan, namun dia bisa mengikuti dengan nyaman. Rizki memang
>> harus disekolahkan khusus,” jelas Zera Mendoza.
>>
>> Ia menambahkan, tes yang dilakukan Rizki dan keluarga telah selesai
>> serta tidak ada tes lanjutan. Menurutnya, dalam waktu dekat dirinya
>> akan memberikan hasil tes secara tertulis kepada Dinas Pendidikan
>> Kabupaten Agam.
>>
>> Zera Mendoza juga mengkla­rifikasi beberapa pemberitaan yang
>> menyudutkan dirinya. Ia mene­gaskan tidak pernah menya­takan bahwa
>> Rizki adalah anak yang cerdas. Selama memberikan tes kepada Rizki juga
>> tidak semuanya menggunakan Bahasa Inggris.
>>
>> Hasil tes yang dikeluarkan psikolog ini sangat mengejutkan dan
>> bertolak belakang dengan berbagai opini dan dugaan yang mengapung di
>> masyarakat, mengingat selama ini Rizki disebut-sebut sebagai anak yang
>> memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
>>
>> Sementara itu, Isra selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Agam
>> mengatakan, Pemda Agam masih menunggu hasil tertulis dari psikolog,
>> sebelum melakukan langkah selanjutnya. Ia tidak memper­salahkan Rizki
>> bersekolah di Kota Bukittinggi atau dimana saja, sesuai yang
>> diinginkan orangtua Rizki. Menurutnya, Pemda Agam tetap akan
>> memberikan bantuan pendidikan bagi Rizki. (h/wan)
>>
>>
>> --
>> *
>> *
>> *Wassalam
>>
>> *
>> *Nofend St. Mudo
>> 37th/Cikarang | Asa: Nagari Pauah Duo Nan Batigo - Solok Selatan
>> Tweet: @nofend <http://twitter.com/#!/@nofend> | YM: rankmarola
>> *
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>   1. Email besar dari 200KB;
>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Grup Google.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke