Sdr ANB dkk di RN, Serikat Dagang Minang atau organisasi bisnis apapun yang hendak kita dirikan, semua itu harus dimulai dengan mendudukkan dan meletakkan dasar dari sistem ekonomi yang hendak kita bangun.
Dengan berpijak pada prinsip budaya yang sudah kita sepakati, yaitu ABS-SBK, maka sistem ekonomi yang hendak kita bangun dan kembangkan tidak lain dari sistem ekonomi syariah, yang kebetulan juga sudah dicanangkan oleh SBY untuk dikembangkan di seluruh Indonesia, dengan Gerakan Ekonomi Syariah (GRES), Seyogyanya kita di Sumbar yang pun telah mencanangkan prinsip budaya ABS-SBK itu memulai dan mempelopori bergeraknya GRES ini. Tugas kita di awal bergerak ini adalah merumuskan apa persisnya yang kita maksudkan dengan GRES itu dalam berhadapan dengan prinsip ekonomi liberal-kapitalistik-materialistik yang sudah mendunia dan membelit ekonomi nasional kita itu di bawah aglomerasi para konglomerat Cina non-pri dan kapitalis multi-nasional itu. Mari kita pasakokkan dalam membahasnya ini. Tafadhdhalu...! MN 18 tabaliak, dalam manunggu hari natalnya On Saturday, December 7, 2013 12:11 AM, asmun sjueib <kinno...@yahoo.co.id> wrote: Aww. Ddn.ANB nan ambo banggakan sarato Palanta nan berbahagia. aaa) Menarik judul diateih " Serikat Dagang Minang " dan kalimat paragraph kaduo terakhir "Minang Inc," takaiek jo "Ekonomi Kerakyatan" adolah hal nan paralu "kembali" dibahas di Palanta mnanko. bbb) Lagi-lagi ambo indak pulo ingin memuja-muja ataupun mangangkeik2 guru "Ekonomi Kerakyatan" seperti MCB dan juo Bapak Koperasi Indonesia "Bung Hatta" nan alah menetapkan "Pasal 33 UUD RI Tahun 1945 yang diundangkan tanggal 18 Agustus 1945" misalnya ataupun Prof. Dr. (alm) Mubyarto ataupun Ekonom Senior Edy Swasono ataupun tantu banyak nan lain2nyo. ccc) Kudian adolah kalimat terakhir Ddn. ANB tsb. bagaimana pandapeik dan pemikiran Palanta? Untuk sekedar masukan dan mangingeik-ingeikan baliek carito lamo terlampir kami taruihkan baliek "reading materials" satantangan hal diateih yaitu "Serikat Dagang Minang", "Minang Inc." dan Ekonomi Kerakyatan. Patuik ambo tegaskan bahwa khusus untuk Minang Inc. alah terdaftar unit koperasi nasional pada Kementrian Koperasi UKM dengan namo "Koperasi Marapalam Indah Cemerlang" disingkeik dengan "KopMinInc", dengan alamat sekretariat Jalan Walang Baru 7A no. 7, Plumpang. ddd) Dinamika perkembangan KopMinInc sangat bervariasi katiko awal-awal berdirinyo dengan duduknyo beberapo pengurus mudo nan kudian juo menghilang satalah indak salasainyo missi nan diemban, kudian ambo harus kembali melaporkan keberadaan dan eksistensi KopMinInc ke Deputi Kelembagaan Kemenkop UKM sampai disuatu waktu terbitnyo UU RI No. 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. Saat kiniko ambo sadang barusaho baliek manduduekkan posisi KopMinInc tasabuik sasuai jo ketentuan2 nan berlaku (mohon maaf Angku Ketum jo Pengurus , hal iko paralu ambo kamukokan supayo stake holder Minangkabau dapeik memahami bahwasanyo "topik atau judul" Ddn. ANB diateih sejak lamo ado dipikiekan ; eee) Sekian sekedar tanggapan awal dan semoga bermanfaat dalam artian bahwa kata kunci adolah "Ekonomi Kerakyatan", "Serikat Dagang Minang", "KopMinInc", "Globalisasi/Arus Kuning (MN) " , "Trading House", "Back to Masjid". Have a nice week end! Wassalam dan mohon maaf pabilo ado hal nan kurang "berkenan", H.A.A.S.M.A Depok Pada Jumat, 6 Desember 2013 22:43, Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> menulis: Sanak sapalanta RN n.a.h. Kekhawatiran terhadap dominasi etnis Cina dalam bidang ekonomi sebetulnya bukan hanya terasa pada Indonesia modern (yakni sejak Proklamasi 1945). Bahkan saat negeri ini masih menjadi embrio, kekhawatiran itu sudah dirasakan oleh para pedagang pribumi, khususnya di pulau Jawa. Namun mereka mengatasinya secara nyata, lewat inisiatif Haji Samanhudi, seorang pedagang batik di Surakarta, yang mendirikan Sarikat Dagang Islam pada 1905 dengan tujuan tunggal: membendung dominasi pedagang Cina. Niat Haji Samanhudi disambut oleh HOS Tjokroaminoto di Jogjakarta dan Tirto Adhi Soerjo (TAS) yang ikut mendeklarasikan SDI di Batavia dan Bogor. Gerakan kebangkitan SDI muncul hampir dari setiap kota besar di Jawa, meski dalam perjalanannya kemudian SDI bermetamorfosis menjadi lebih politis dan menjadi Sarikat Islam. Kini lebih dari satu abad kemudian, sejarah kembali berulang. L'histoire se repete, kata orang Prancis. Dominasi para saudagar Cina di dalam negeri kembali menciutkan hati. Yang menjadi pertanyaan sekarang: siapa yang akan mengambil posisi sebagai Haji Samanhudi, Tjokroaminoto dan TAS di era digital berbasis social media ini? Apakah spirit perlawanan itu kembali muncul dari Tanah Jawa? Atau menyeberang sampai ke Minang, misalnya dengan berdirinya semacam "Serikat Dagang Minang", "Minang Inc." atau apa pun namanya yang lebih berkiprah dalam membangkitkan spirit ekonomi kerakyatan? Bagaimana menurut adidunsanak Palanta yang paham dunia bisnis? Wass, ANB 45, Cibubur -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.