Diparatian bedo, indak apo lai.

FHB
26, Banuhampu

Sent from my iPhone

On 4 Des 2013, at 17:32, Syafruddin Syaiyar <syafru...@gmail.com> wrote:

> Sanak ANB n a h.
> 
> Partamo tamo mokasih ateh pencerahannyo, dan maaf kalo komentar
> spontan ambo mereduksi niat baik sanak ANB memposting sepak terjang
> Ahok yang patuik kito appresiasi basamo bukannyo berprasangka buruak..
> Dalam hal  ko sanak ANB banaa saratuih persen..
> 
> Tapi dari suduik yang lain, kito andaknyo harus fair juo manilai
> sagalo sesuatunyo..
> Dan maaf ambo mendapek kesan fenomena Ahok dan Jakowi di Jakarta,
> antah sangajo ato indak sangajo apresiasinyo agak balabiahan....Apopun
> yang dikarajokan Ahok dan Jokowi, walaupun itu jaleh tugas dan
> tanggung jawabnyo antah sangajo ataupun indak sangajo diekposs secara
> luar biasa..
> 
> Memang suatu ironi, kondisi umat islam kiniko.. kurang tokoh panutan,
> kurang role model yang dapek dicaritokan ka anak anak.. Yang banyak
> diekposs dan menghiasi headline berita dunia, hanyo kondisi yang
> memprihatinkan.. banyak yang jadi koruptor, saliang jegal dan saliang
> mengkafirkan bahkan saliang bunuah.. yang namonyo ukuwah jauh sakali..
> 
> Ambo bukannyo terlalu naif, tapi cukuik realistis.. bunda Teresa dan
> Paus Paulus merupakan dua tokoh humanisme yang duniapun mengakuinyo,
> tapi manuruik pemahaman ambo sebagai urang islam kito cukuik mangakui
> tapi bukannyo mengagumi dan jadi panutan karano mereka indak
> bariman...dan  itulah yang manurik pengertian ambo pribadi
> keberpihakan yang nyato ka agamo yang kito anut..
> 
> Tapi memang zaman alah barubah.. pamikiran ambo barangkali sangaik
> konservatif indak tarbuka dan berwawasan luas..bantuak kebanyakan umat
> Islam kiniko...
> 
> Bantuak kajadian di Mesir, sampai kinipun indak masuak dipikiran ambo
> Grand Sheikh Al Azhar.. berpihak dan bergandeng tangan dengan kelompok
> liberal, atheis dan meliter menghancurkan dan membunuhi saudaranya
> sendiri pendukung Presiden Morsi dan MB yang jelas jelas telah dipilih
> mayoritas rakyat Mesir dan mengusung project Islamisasi..
> 
> Tarimo kasih sakali lai, karano alah ma-ingek-an ambo.. InsyaAllah
> saketek saketek ambo lai juo bapikia dan berbuat untuak masyarakat
> minimal yang terjangkau, tapi kalo dibandingkan dengan Ahok yaa jelas
> ambo nothinglah... ,
> Talabiah takurang mohon maaf..
> 
> Wass,
> Sfd, KL, Malaysia
> 
> 
> On 12/4/13, Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org> wrote:
>> Adidunsanak Palanta RN n.a.h,
>> rupanya topik ini sudah memanjang, melebar, meluas, sampai mengait-kaitkan
>> dengan RS Siloam, bahkan terus menjalar sampai Bunda Theresa dan Paus
>> segala.
>> Lucu juga penarikan kesimpulan seperti ini.
>> 
>> Untuk menyegarkan kembali apa tugas pokok seorang Wakil Gubernur (yang di
>> Jakarta saat ini dipegang oleh Ahok), ambo kutip UU No. 32/2004 pasal 26
>> huruf F yang menerangkan adanya 12 (dua belas) tugas ex officio Wagub DKI,
>> yakni:
>> 
>> 1. Ketua Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah
>> 2. Ketua Lembaga Kerjasama Tripartit
>> 3. Ketua Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA)
>> 4. Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)
>> 5. Ketua Dewan Pembina Jakarta Islamic Center
>> 6. Ketua Badan Pembina Lembaga Bahasa dan Ilmu Al Qur’an
>> 7. Ketua Badan  Pembina Pengembangan Tilawatil Qur’an
>> 8. Ketua Dewan Pertimbangan Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (BAZIS)
>> 9. Ketua Dewan Pembina Badan Pembina Perpustakaan Masjid
>> 10. Ketua Badan Pembina KODI
>> 11. Ketua Dewan Penasehat Forum Kerukunan Umat Beragama
>> 12. Ketua Majelis Pembimbing Daerah dan Majelis Pembimbing Daerah Harian
>> Gerakan Pramuka DKI Jakarta.
>> 
>> Tugas no 5-9 (font hijau) berkaitan langsung dengan dunia keislaman untuk
>> wilayah DKI. Jadi, dari tupoksi Wagub ini saja terlihat bahwa perhatian
>> Ahok terhadap para hafizul Qur'an di DKI memang masih bertaut dengan bidang
>> kerjanya (Ahok sebagai Wagub, bukan Ahok sebagai non-muslim dan Cina).
>> Apalagi seperti dalam artikel itu, disebutkan Ahok tidak jalan sendiri tapi
>> berkonsultasi dengan Dr. Quraish Shihab, Direktur Pusat Studi Al Qur'an
>> Jakarta.  Ambo pernah mendapat penjelasan dari salah seorang mubaligh muda,
>> anak buah Dr. Shihab di PSAQ, di mana anak muda juga seorang doktor dari Al
>> Azhar Kairo dan menantu pahlawan nasional dari Bekasi, KH. Noer Ali, bahwa
>> perhatian PSAQ bukan hanya pada studi akademis tentang Qur'an, melainkan
>> juga kehidupan para penghafal Qur'an sehari-hari.
>> 
>> Di Cibubur sendiri, sekitar 10 km radius dari rumah ambo, ambo kenal
>> pribadi dengan hampir 10 orang hafizul Qur'an yang merupakan imam rawatib
>> di sejumlah masjid. Salah seorang hafiz ini, umur 27 tahun, sudah menikah
>> dan punya anak 1, awalnya sempat ditawari sebagai guru oleh salah satu
>> sekolah Islam swasta di Cibubur. Tetapi kemudian tak diambilnya. "Tugasnya
>> lebih banyak dari honor yang ditawarkan," kata alhafiz yang sedang kuliah
>> S-2 di PTIQ ini. "Sehingga akhirnya saya menerima tawaran masjid ini
>> (sebagai imam)" katanya.  Saya tak bertanya, berapa yang dia dapatkan
>> sebagai imam masjid. Tapi yang jelas, untuk rumah bagi keluarganya
>> disediakan oleh sang pemilik masjid.
>> 
>> Ini yang ambo kira dimaksud Ahok bahwa para penghafal Qur'an itu
>> hebat-hebat, punya daya ingat yang bagus, sehingga kalau diberdayakan
>> sebagai penerjemah atau bidang lain yang berkaitan dengan transformasi ilmu
>> agama, akan membuat standar hidup mereka juga lebih baik.
>> 
>> Jadi, ketika ambo mengirim link (awal) berita ini, dalam konteks Ahok
>> sebagai Wagub DKI yang punya tugas di bidang keagamaan ini (sekali lagi
>> secara ex officio tugas Wagub, bukan tugas Gubernur) maka ambo menambahkan
>> komentar "Pejabat muslim lain ke mana?" yang selayaknya dibaca, "para Wagub
>> muslim lainnya sebelum ini (sebelum) Ahok, apakah juga memikirkan kehidupan
>> para hafizul Qur'an?"
>> 
>> Cobalah para apak, bundo, mamanda, uni, uda, yang lamo tingga (atau paranah
>> tingga) di Jakarta, mangingek-ingek ado ndak sabalun ko seorang Wagub DKI
>> pernah secara terbuka menyatakan pikirannya tentang kehidupan para
>> penghafal Qur'an?
>> 
>> Lha kok kini dek karano ado surang Wagub nan mamikiakan kehidupan para
>> alhafiz nan sudaro-sudaro awak tu, malah sang Wagub yang diberondong
>> su'udzhon dengan macam-macam tudingan? Bukankah seharusnya awak bersyukur
>> ado Wagub nan bapakia sajauah ko? Dan publikasi tentang perhatian Ahok
>> kepada para penghafal Qur'an ini justru sebaiknya disebarluaskan, bukan
>> untuk memuji Ahok membabi buta, melainkan kelak sebagai kontrol sosial bagi
>> Ahok pula kalau karena satu dan lain hal (mungkin akibat tumpukan banyak
>> tugas lain) dia terlalai mewujudkan janjinya ini.
>> 
>> Kalaupun niat Ahok mendapat kesangsian dari sejumlah dunsanak, apo indak
>> sabaiaknyo awak istighfar dan mambuka baliek pasan Nabi bahwa Allah
>> mencatat niat baik hamba-Nya (tidak disebutkan dalam matan hadis hanya
>> mencatat niat baik muslim sajo, tapi mencatat niat baik hambaNya, yang
>> berarti semua orang) dengan satu kebaikan, dan kalau hamba itu mewujudkan
>> niat kebaikannya maka akan diganjar 1o kebaikan sampai 700 kebaikan,
>> sementara jika hamba itu berniat jahat, tidak ada catatan kejahatan atas
>> niat itu sampai kejahatan itu diwujudkan sang hamba, dan dicatat malaikat
>> sebagai satu kejahatan.
>> 
>> Bayangkan, betapa murah hatinya Allah Swt terhadap niat baik hambaNya.
>> Sementara Allah begitu baik, kok bisa kita yang sama-sama makhluk dengan
>> orang yang sudah berniat berbuat baik seperti Ahok, malah menyabot hak
>> menilai niat seseorang yang sejatinya hanya milik Allah?
>> 
>> Yang juga penting kita renungkan adalah QS 5:8: ... *dan janganlah
>> kebencianmu terhadap satu kaum membuatmu tidak berlaku adil. Berlaku
>> adillah karena itu lebih dekat pada ketakwaan* ..."
>> 
>> Bukan salah Ahok dia terlahir berdarah Cina. Dan bukan karena dia Cina maka
>> kita mengukur tugasnya sebagai Wakil Gubernur DKI. Tapi karena dia sekarang
>> menjadi Wagub dan ada tugas Wagub yang berkaitan dengan kehidupan komunitas
>> muslim seperti pada paparan tugas di atas, dalam konteks itulah ambo
>> memberikan apresiasi.
>> Nanti kalau Ahok melenceng dalam tugasnya sebagai Wagub, ya kita kritik.
>> Tapi juga bukan karena dia Cina, melainkan karena dia tidak kapabel
>> menjalankan tugas konstitusi yang diamanatkan kepadanya sebagai Wagub.
>> 
>> Jadi bagi sanak Syafruddin Syaiyar yang (ingin ambo khususnya)
>> membandingkan hal ini dengan kisah khalifah Umar bin Abdul Aziz, jangan
>> naiflah kalau belum mengerti konteks masalah ini sanak. Apo sanak
>> Syafruddin nan tingga di KL, Malaysia, lai tahu kehidupan para penghafal
>> Qur'an di Jakarta? Kalau iyo lai tahu, apo paranah sanak mamikiakan serius
>> masalah ko? Kalau alah paranah juo mamikiakan serius masalah ko, buliah
>> tahu ambo apo nan alah sanak lakukan untuk para sudaro-sudaro awak nan alah
>> mendedikasikan waktu dan hidup mereka sebagai hafizul Qur'an tu?
>> 
>> Wallahu a'lam
>> 
>> Salam,
>> 
>> ANB
>> 45, Cibubur
>> 
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===========================================================
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>  1. Email besar dari 200KB;
>>  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>  3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===========================================================
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup
>> Google.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim
>> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
> 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>  1. Email besar dari 200KB;
>  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
>  3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> --- 
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
> Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
> email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke