Samo-samo Prof Hilman n.a.h.
Sayangnyo ambo tamnpaknyo tamasuak nan indak "mencermati situasi
Universitas Indonesia 15 thn terakhir ... dlm usaha untuk menelikung UI".
Jadi ambo indak tahu apo kejadian riil nan Prof mukasuik. Mungkin Prof bisa
mambarikan contoh?

Wass,

ANB
45, Cibubur



Pada 14 Desember 2013 05.21, <hilman.mahyud...@gmail.com> menulis:

> Terima kasih nakan ANB atas pencerahannya serta kaitannya dg Sum.
> Barat.Mereka yang menvcermati situasi Universiytas lndonesia 15 thn
> terakhir, akan menyadari bagaimana cara2 yg dilakukan MR dlm usaha utk
> menelikung UI.Apakah kita tak bisa menilai pengusaha2 yg "hitam" yang
> menghalalkan segala cara?Apakah kebanyakan Ekonom2 tak menilai cara2 bisnis
> yg dilakukan Konglomerat? Kemaren saya juga menyaksikan dilingkungan
> Kedokteran Indonesia yang tak usah saya buka disini.Wassalam.
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> ------------------------------
> *From: * Akmal Nasery Basral <ak...@rantaunet.org>
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Sat, 14 Dec 2013 03:16:18 +0700
> *To: *rantaunet@googlegroups.com<rantaunet@googlegroups.com>
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] Urang Minang menatap masa depan
>
>
> Pak BM n.a.h.
>
> 1/
>
> Ado bagian tulisan bapak nan ambo highlight kuning pada tulisan asli di
> bawah ini yang menarik diperdalam:
>
> 1. Jadi evangelist Amerika yg pro Israel, pendukung Bush, yg terkenal
> begitu galak membunuhi ummat Islam di Irak,
>
> ...
>
> 2. Yang menyebabkan Amerika *keluar dari Irak*, dan sekarang di desak
> keluar dari Afganistan, adalah desakan2 gereja2 di Amerika,
>
> Jadi yang mendorong invasi AS ke Irak adalah evangelist (gereja) dan yang
> menyebabkan AS keluar dari Irak juga gereja? Apa ini tidak kontradiktif
> Pak? Salah satu dari dua poin itu ada yang tidak pada tempatnya, tapi yang
> mana?
>
> Seperti kita tahu kemenangan George Bush Jr. pada term pertama sebagai
> presiden (2000) sangat tipis dari lawannya. Lalu terjadilah Tragedi 9/11
> (2001) yang digunakan Bush untuk mendongkrak popularitasnya lewat sebuah
> invasi terencana pada 2003. Pendukung utamanya adalah rakyat AS yang
> terutama hidup di kawasan "Sabuk Injil" (Bible Belt) di kawasan tengah.
> Gereja-gereja yang secara tradisional mendukung Partai Republik, GOP.
> Kenapa mereka mendukung? Karena Bush selalu menyatakan "moral values"
> (untuk melawan terorisme/kejahatan) sebagai dasar tindakannya. Dan ini yang
> memikat banyak gereja untuk berbaris di belakang Bush.  Di belakang itu,
> untuk sayap politik dan militer muncul yang disebut kubu "Hawkish" yang pro
> pada apa pun bentuk invasi militer AS ke negara lain. (Termasuk tokoh yang
> pernah begitu populer di Indonesia, mantan dubes Paul Wolfowitz yang saat
> itu sebagai Wamenhan). Itu sebabnya mengapa di awal invasi ke Irak,
> popularitas Bush meroket begitu tinggi. Bahkan untuk memperkuat citra
> sebagai Kristen yang saleh, dalam wawancara-wawancara saat itu Bush
> menyatakan dirinya "born again Christian" (Kristen yang terlahir kembali),
> seperti mesiah yang tersadar pada tugas sucinya untuk "membasmi segala
> kejahatan di atas bumi".
>
> Taktik ini berhasil. Sehingga pada pemilu 2004, Bush dengan mudah
> memenangkan pertarungan dengan cukup telak (berbeda dengan pemilu 2000).
> Bush mengakui bahwa sang arsitek dan "otak" kemenangannya adalah Karl Rove,
> seorang Kristen fanatik, yang juga penasehat ayahnya dulu, Bush Sr. saat
> menginvasi Irak di awal 90-an.
> Pak Muin tentu tahu bagaimana peran dan pengaruh Karl Rove di gedung putih
> (Jimmy Swaggart dan Pat Robertson tak ada apa-apanya dibandingkan Karl
> Rove). Karl Rove lah yang menjadi lokomotif utama bergabungnya kekuatan
> gereja di belakang Bush. Dan alasan-alasan moral tentang keutamaan ajaran
> Kristen selalu disampaikan, terbuka maupun terselubung, sebagai pembenaran
> invasi ke Irak yang dilakukan oleh "alliance of willing states" sebagaimana
> disindir oleh Hans Blix.
>
> Blix, mantan Menlu Swedia yang ditunjuk Sekjen PBB Kofi Annan untuk
> memimpin Komisi Monitoring dan Verifikasi PBB, membuat laporan yang
> kemudian menggegerkan dunia, karena temuannya adalah: tak ada program
> senjata pemusnah massal (WMD) di Irak, yang selama ini didengung-dengungkan
> Bush . Tak ada bukti yang menunjukkan itu sama sekali. Tanpa tedeng
> aling-aling, Blix mengungkapkan bahwa AS dan Inggris sengaja mendramatisasi
> ihwal WMD untuk pembenaran melakukan invasi. Dan sebagai akibat
> keberaniannya itu, kantor dan rumahnya disadap oleh pemerintah AS yang tak
> puas.
>
> Laporan Komisi yang dipimpin Blix menjadi titik balik yang signifikan
> terhadap opini rakyat AS untuk berbalik arah, dan melihat kebohongan Bush.
> Singkatnya, tidak benar pernyataan No. 2 Pak Muin bahwa gereja yang
> mendesak keluarnya pasukan AS dari Irak, apalagi dengan nada seakan-akan
> mereka yang paling berjasa.
>
> Memang perlahan-perlahan makin banyak gereja yang tadinya mendukung Bush,
> mulai mencabut dukungan dan bahkan berbalik menyerang keputusan Bush.
> Tetapi itu terjadi* SETELAH* munculnya laporan Komisi Blix. Ibaratnya,
> mereka, gereja-gereja itu seperti "tersadar" bahwa selama ini mereka
> dikerjai Bush saja, terutama oleh Karl Rove sebagai master mind dan senior
> advisor di pemerintahan.
>
> Tetapi, gereja (di AS) pun bukan satu-satunya pihak yang paling berjasa
> (seperti tersirat dari tulisan Pak BM) menyangkut penarikan pasukan dari
> Irak. Sejak awal invasi, Paus (Paulus II) dari Vatikan, malah sudah
> menentang invasi itu dengan keras, karena disebutnya tak sejalan dengan
> iman Katolik. Periode ini harus disebut karena awalnya imbauan
> Vatican/Gereja Katolik tak mempunyai cukup gaung di AS yang sedang
> bergairah untuk melampiaskan kemarahan mereka pasca 9/11 dan isu WMD.
>  Sikap Vatikan yang anti perang praktis tak berdampak bagi pemerintahan
> Bush.
>
> Elemen ketiga yang gencar menyuarakan penarikan mundur tentara AS dari
> Irak adalah justru dari kaum Diaspora Irak di AS dan Eropa, baik Irak
> Muslim maupun Irak Kristen. Mereka membentuk kelompok-kelompok yang
> intensif melobi Dewan Keamanan PBB dan lembaga-lembaga internasional lain,
> dengan membawa data-data rakyat sipil sebagai korban langsung invasi ke
> Irak. Upaya Diaspora Irak yang juga berpengaruh sebagai kelompok penekan
> bagi munculnya resolusi-resolusi PBB yang semakin memperkecil ambisi AS di
> bawah Bush.
>
> Elemen keempat, adalah kelompok-kelompok non-Kristen secara umum (termasuk
> banyak komunitas Islam di AS maupun di luar AS) yang secara konsisten
> mengkritik kebijakan Bush di Irak. Misalnya kalau ambo baca buku yang baru
> terbit (Oktober 2013) berjudul "Imam Shamsi Ali: Menebar Damai di Bumi
> Barat" yang ditulis Julie Nava (orang Indonesia yang tinggal di Michigan),
> terlihat sekali bagaimana upaya cukup intensif dari kelompok-kelompok
> non-Kristen di AS untuk terus membuat pemerintahan Bush mengevaluasi
> kebijakan invasi mereka dari waktu ke waktu. Banyak nama tokoh agama dan
> organisasi non-Kristen (dari Yahudi, Islam, Buddhist, Hindu, dll) yang
> disebutkan Imam Shamsi Ali dalam bukunya, yang secara reguler bertemu.
>
> Jadi, jika dilihat dari paling sedikit ada empat elemen yang terus menerus
> melakukan kampanye untuk penarikan pasukan AS dari Irak (entah mereka
> melakukannya sendiri-sendiri atau pun dalam program saling terkait),
> poinnya adalah terlalu sederhana jika Pak BM hanya menyebut "Yang
> menyebabkan Amerika keluar dari Irak adalah desakan-desakan Gereja di
> Amerika)."
>
> Apalagi setelah Bush kalah pemilu 2008, dan pengaruh Republik-Hawkish
> meredup sejenak digantikan pamor Obama/Demokrat yang memiliki citra tak
> begitu ambisius soal perang, maka kebijakan penarikan mundur pasukan AS
> dari Irak semakin mendapatkan katalisnya. Bukan lagi karena faktor gereja,
> tapi memang karena kebijakan luar negeri AS yang berbeda templatenya antara
> Republiken dan Demokrat. Sekiranya pada pemilu 2008 masih dimenangkan oleh
> kubu Republik (meski Bush tak bisa lagi menjadi presiden karena sudah dua
> kali menjabat), secara umum kebijakan AS di Irak masih akan tetap sama.
> Sebab jangankan menyangkut orang non-AS, bahkan menyangkut kesejahteraan
> warga AS pun para Senator Republiken baru-baru ini tak merasa berat
> memboikot kebijakan kesehatan paket Obama Care yang membuat beberapa kantor
> pemerintahan sempat menutup layanan selama beberapa saat karena tak ada
> dana operasi. Jadi jika untuk rakyat AS saja kubu Republik bisa secuek itu,
> apalagi untuk kesejahteraan rakyat Irak.
>
> 2/
> Sebetulnya relevansi antara isu JTR/LG ini dengan pemerintahan AS adalah
> pada selingkuh kekuasaan di era Bill Clinton (masih menjadi Gubernur
> Arkansas) yang membuat JTR didenda sebesar USD 8,6 juta pada 2001.
>
> http://www.justice.gov/opa/pr/2001/January/017crm.htm
>
> Jika di AS saja JTR bisa dijatuhi denda terbesar sepanjang sejarah kasus
> dana kampanye di AS, bisa dibayangkan bagaimana selingkuh kekuasaan itu
> terjadi di negara yang pengawasannya sangat lemah seperti Indonesia.
>
> Kalau Pak BM mengulas dari sisi ini berdasarkan pengalaman bapak saat
> tinggal di AS mungkin akan jauh lebih relevan dengan masa depan Sumbar.
> Ibaratnya, jika Arkansas saja, pada satu ketika, pernah "diacak-acak" JTR,
> apatah lagi Sumbar?
>
> 3/
> Adapun soal standar ganda evangelist seperti Jimmy Swaggart atau Pat
> Robertson yang bisa menggerung di layar TV tapi menjalani kehidupan
> supermewah di luar TV, sebenarnya tak berkait langsung dengan masalah LG di
> Sumbar ini.
> Karena itu problem partikular hanya bagi warga AS, khususnya jemaat yang
> bersangkutan.
>
> Dalam setiap agama, selalu ada sosok seperti Swaggart atau Robertson,
> meski tak persis benar. Tapi itu bukan isu utama dalam masalah ini.
>
> Wassalam,
>
> ANB
> 45, Cibubur
>
>
> * * *
>
>>
>>
>>
>> Bakhtiar Muin:
>>
>>
>>
>> Masalah yg urgent dulu adalah masalah pendirian RS Siloam, Sekolah,
>> superblock.
>>
>>
>> Ummat Islam sudah kebakaran jenggot dengan masuknya RS Siloam, dengan
>> misi kritenisasi terselubung. Emosi urang Minang bangkit, dengan
>> membangktkan masalah Aqidah. Berhasil mobilisasi massa ribuan orang untuk
>> menggagalkan pembangunan RS Siloam.
>>
>> Apakah angku2 disini, bisa membaca strategi James Riady dengan terlebih
>> dahulu masuk dengan rumah sakit Siloam?
>>
>>
>>
>> Mengikuti diskusi di group FB yg sdh mencapai 36 ribu orang yaitu group “
>> Ummat Islam Sumatera Barat Bersatu Tolak Investasi Lippo bermuatan misi
>> permurtatan”. Dari judul group saja, sudah kelihatan emosi ummat dan
>> kecurigaan misi permurtatan”. Kecurigaan itu, cukup beralasan, karena James
>> Ryadi adalah konglomerat yg religious menganut paham Kristen Evangelist,
>> dibawah Pat Robertson.
>>
>> Pahamkah angku2 aliran Evangelist Jimmy Swaggart, Pat Robertson, yg
>> sering di TV2 Amerika setiao hari minggu? Apakah angku2 sering menonton
>> aliran Avangelist ini TV?
>>
>> Apakah masyarakat Amerika suka dengan kaum Evangelist di Amerika? Coba
>> angku2 search di Internet, apakah Evangelist laku di Amerika?
>>
>> Pertama, kalau kita menonton Evangelist beribadah, kita terpukau, Jimmy
>> Swaggart, Pat Robertson itu, begitu asyiknya berkhotbah, sampai me nangis2,
>> jemaahnya juga nangis2, sampai separo kesurupan.
>> Ambo ingat menonton di TV mereka ramai2 me nangis2. Ambo juga menyaksikan
>> deklarasi PK di Bandung dulu juga, juga nangis2, siap bertempur dengan
>> partai syeitan. Saya masih ingat Yudi berpidato di deklarasi ber api2 di
>> gasibu depan gedung sate.
>>
>> Publik Amerika tersentak, ketika pendeta terkenal Evangelist terkenal,
>>  Jimmy Swaggart ditangkap polisi. Beliau punya Jet Pribadi, hidup mewah,
>> punya gadis cantik, pokoknya sangat wah. Padahal berdakwah nangis2 di TV,
>> kumpulkan uang untuk dakwahnya.
>>
>> Di Indonesia, juga terjadi presiden partai dakwah tertangkap tangan, ambo
>> tidak mau melanjutkan, sudah ada diberita di mana2.
>>
>> Jadi evangelist Amerika yg pro Israel, pendukung Bush, yg terkenal begitu
>> galak membunuhi ummat Islam di Irak, Afganistan, dllnya di diseluruh
>> daerah ummat Islam, sangat wajar ummat Islam Sumatera Barat, juga tidak
>> menyukai Evangelist.
>>
>> Tapi tahukah angku2 yg memperjuangkan agar Amerika keluar dari Irak dan
>> Afganistan, apakah Negara Indonesia yg mandul ini? Mesir, atau negara2 Arab
>> lainnya?
>>
>> Tekanan PBB, atau sekutu Amerika?
>>
>>
>> Tidak angku2 .
>>
>>
>>
>> Yang menyebabkan Amerika keluar dari Irak, dan sekarang di desak keluar
>> dari Afganistan, adalah desakan2 gereja2 di Amerika, yg pendeta2nya
>> berkhotbah di gereja, bahwa ummat didunia adalah bersaudara, mereka
>> berkhotbah Afganistan, Irak merupakan tragedy kemanusiaan. Jadi kalau
>> kebijakan Amerika tetap membunuhi ummat Islam di Irak, dan Afganistan,
>> Amerika akan bergejolak, seperti halnya rakyat Amerika menentang perang
>> Vietnam. Pemerintah Amerika tidak mau dipermalukan untuk kedua kalinya,
>> setelah perang Vietnam, didepan dunia, bahwa kebijakannya ditentang oleh
>> rakyat Amerika
>>
>> Sedangkan Evangelist, tetap pro Israel, dan mengambil sikap tidak
>> bersahabat dengan muslim.
>>
>> Jadi Ummat Islam Sumbar, anti terhadap investasi Lippo, sangat wajar,
>> karena sikap evangelist yg pro Israel dan tidak bersahabat dengan ummat
>> Islam.
>>
>> Tapi apakah urang Minang, masuk Kristen, ikut aliran Evangelist?
>>
>> Jadi saya sangat terkejut waktu Uztaz Hilmi, ikut mendoakan proyek Lippo,
>> dan Iwan Prayitno sebagai gubernur Sumbar ikut menekan tombol.
>>
>>
>>
>> Yang lebih heran lagi, Fauzi Bahar yg kader PAN mendukung sepenuhnya
>> proyek Lippo, sedangkan tokoh PAN Amien Rais ber teriak ke mana2 mengenai
>> konglomerat, dan kekejaman Amerika.
>>
>>
>> Saya langsung telpon ke Padang, Ayatollahnya PKS di Sumbar, memprotes,
>> kenapa Iwan sama Uztaz Hilmi, ikut mendukung proyek, terlihat dari berita
>> di TV. Uztaz Hilmi, mangkir dari panggilan KPK, pergi ke Padang peresmian
>> proyek Lippo.
>>
>> Jadi apa yg keliru disini?
>>
>>
>> Mereka2 itu kurang paham Evangelist Amerika, dan kebijakan politiknya,
>> sedangkan Ummat Islam Sumbar sudah cukup cerdas dan melawan.(bersambung)
>>
>>
>>
>> Salam
>>
>> Bakhtiar Muin
>>
>>
>
>  --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===========================================================
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===========================================================
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Grup Google.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke