Ungkapan berbeda tapi hampir sama dari tokoh komunis karl marx sbb:

"Pencetus dan pemikir utama Marxisme, Karl Marx, memiliki sikap yang ambivalen 
terhadap agama. Marx terutama memandang agama sebagai "candu" yang dimanfaatkan 
oleh kelas penguasa untuk memberikan harapan palsu bagi kelas buruh, tetapi di 
lain pihak, ia juga memandangnya sebagai bentuk protes kelas buruh terhadap 
keadaan ekonomi mereka yang buruk.[1] Ujung-ujungnya, Marx menolak keberadaan 
agama.[1]

Dalam interpretasi teori Marxis oleh kaum Marxis-Leninis yang utamanya 
dikembangkan oleh Vladimir Lenin, agama dianggap berdampak negatif bagi 
perkembangan manusia sehingga negara-negara sosialis yang menerapkan 
Marxisme-Leninisme bersikap ateistik dan antiagama. Itulah alasan mengapa 
beberapa pemerintahan berhaluan Marxisme-Leninisme pada abad ke-20 seperti Uni 
Soviet dan Republik Rakyat Cina membuat peraturan untuk memperkenalkan konsep 
ateisme negara. Akan tetapi, bukan berarti tidak ada kelompok komunisme agamis, 
bahkan komunisme Kristiani memegang peranan penting dalam perkembangan awal 
komunisme.

Vladimir Lenin dalam Tulisannya "Sosialisme dan Agama"[2], mengatakan bahwa 
"Agama harus dinyatakan sebagai urusan pribadi." Lenin meminta agar agama 
dipahami sebagai sebuah persoalan pribadi dan tidak menjadi perhatian negara. 
Menurut Lenin, setiap orang sudah seharusnya bebas mutlak menentukan agama apa 
yang dianutnya, atau bahkan tanpa agama sekalipun, yaitu, menjadi seorang 
atheis. Namun, Diskriminasi diantara para warga sehubungan dengan keyakinan 
agamanya sama sekali tidak dapat ditolerir oleh negara. Dalam tulisannya ini 
pula Lenin menginginkan agar penyebutan agama seseorang di dalam dokumen 
dibatasi."

Referensi: wikipedia

Keinginan Lenin di atas juga terlihat pada keinginan seorang pejabat yg mau 
menghapus data agama dari KTP dan dokumen resmi

Salam
Fashridjal M. Noor Sidin
L65bdg


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: "Bakhtiar Muin PhD" <bmsa...@gmail.com>
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Fri, 27 Dec 2013 06:23:26 
To: <mus-...@milis.isnet.org>; <rantaunet@googlegroups.com>
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: <bmsa...@gmail.com>
Subject: [R@ntau-Net] Agama itu racun...."katanya".....

Agama itu racun…”katanya”…

Dalam perjalanan pulang setelah mengikuti Super Investor Conference di Paris
bulan lalu, di atas pesawat Etihad Airways dari Paris ke Abu Dhabi, saya
duduk bersebelahan dgn orang Perancis bernama Jean-Louis Moreau... Dia
memperkenalkan dirinya sbg “Business Manager” di sebuah perusahaan Perancis
bernama “Servair” yg bergerak di bidang jasa layanan pesawat udara (airline
catering, cabin cleaning, on-board sales, newspaper handling) dan layanan
kebandaraan (lounges, drinks and snacks, PRM assistance, duty-free shops,
water and discharges), sementara saya perkenalkan diri saya sbg pengembang
yg akan membangun bandara baru di Bali Utara… ”Wah kloplah kita ini..sama2
berkecimpung di dunia penerbangan” katanya…

Servair sendiri adalah anak perusahaan “Air France” yg saat ini menduduki
peringkat ketiga terbesar dan terbaik di dunia... Clientnya meliputi lebih
dari 120 airline companies dan 40 airports yg tersebar di seluruh dunia...

Penerbangan dari Paris ke Abu Dhabi ditempuh dalam waktu 6,5 jam, kami
berangkat dari Airport Charles De Gaulle Paris jam 10:55 dan sampai di Abu
Dhabi International Airport jam 20:35 waktu setempat (beda waktu Paris dan
Abu Dhabi 3 jam)…jadi ada waktu yg cukup panjang buat kami ngobrol untuk
membunuh waktu…

Awal perkenalan dimulai dgn pembicaraan ringan.. saya tanya
kepadanya:”Kenapa anda tidak naik pesawat Air France, tapi malah pakai
Etihad Airways..bukankah Servair anak perusahaan Air France..apakah tdk ada
rasa nasionalisme?” Dia jawab santai:”Etihad pesawatnya baru dan modern,
servicenya bagus dan harga tiketnya murah..jadi pertimbangan ekonomis
sajalah..masalah nasionalisme?..ya kalau Perancis terancam atau diserang
musuh..baru saya ikut angkat senjata.. he..he..” Wah pragmatis bener nih
orang…

Memang pesawat Airbus A 340-600 yg kami tumpangi dari Paris ke Abu Dhabi ini
adalah model terbaru dari keluarga pesawat berbadan lebar A 340 buatan
“Airbus”, produsen pesawat terkemuka dunia yg berkantor pusat di Toulouse,
Perancis...

Pesawat berkapasitas 380 penumpang, bermesin 4 (Rolls-Royce Trent 500)
dengan kecepatan max 0,83 Mach (kecepatan suara) dan jangkauan jelajah
sampai 13,900 km ini, dibuat dgn teknologi canggih sehingga bisa mengurangi
berat struktur kompositnya, desain aerodinamis yg hemat bahan bakar,
“pilot-friendly cockpits”, serta “flight controls and systems” mutakhir, yg
secara keseluruhan meningkatkan efisiensi dan kemampuan pesawat secara
signifikan…makin canggih aja pesawat buatan Airbus ini…

Pembicaraan beralih topik…saya cerita kalau saya mengalami kesulitan selama
di Paris..”Loh kenapa.?” tanya dia.. ”Habis kebanyakan orang yg saya temui
nggak bisa bahasa Inggris, sementara saya nggak bisa bahasa Perancis, sudah
gitu semua petunjuk di jalan2 dan tempat2 umum pakai bahasa Perancis..jadi
terpaksa deh saya pakai bahasa Tarzan...

”Kenapa sih orang Perancis nggak mau pakai bahasa Inggris.?” tanya
saya..lantas jawabnya:”Memang sejak jaman dulu ada persaingan hebat antara
bangsa Inggris dan Perancis..yg puncaknya adalah kekalahan pasukan Perancis
di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte melawan pasukan koalisi
Inggris-Belanda-Jerman di bawah pimpinan Jenderal Duke of Wellington
(Bangsawan Inggris) dan sekutu Prussia-nya di bawah Feldmarschall Blücher pd
pertempuran Waterloo tgl 18 Juni 1815”… “Oooh itu toh sebabnya orang
Perancis nggak mau pakai bahasa Inggris, demikian pula orang Inggris nggak
mau pakai bahasa Perancis…saling gengsi nih yee”... canda saya kepadanya…

Dari pembicaraan yg ringan2, obrolan kami berkembang ke masalah yg lebih
serius dan sensitif bahkan panas…apa itu..?? Awalnya Si Louis ini ngomel2
sendiri:”Wah Perancis saat ini sedang dilanda kesulitan ekonomi…setelah
Yunani bangkrut, kemudian Spanyol, Portugal sekarang mulai menjalar ke
Perancis…banyak perusahaan bangkrut shg banyak orang Perancis
nganggur...belum lagi banyak imigran yg menetap di Perancis (Perancis negara
yg terbuka dan welcome thd orang asing) yg tentu menjadi beban tambahan buat
pemerintah/rakyat Perancis.. bahkan sekarang mulai jadi “ancaman” karena
dianggap merampas lapangan kerja buat orang2 Perancis yg lagi nganggur”
begitu keluh kesahnya…

”Kenapa sih banyak imigran datang ke Perancis.?” tanya saya…”Ya
itulah…mereka datang ke Perancis karena nggak bisa hidup di negaranya
sendiri..” Loh kenapa..? tanya saya lebih lanjut..”Bagaimana mereka bisa
hidup, wong di negaranya banyak kekerasan, teror, peperangan,
kriminalitas…kondisi ekonominya sulit, kondisi kesehatan buruk, perumahannya
kumuh…pendidikannya rendah dan terbelakang, dll..dll” ..pokoknya yg buruk2
dia sebutkan…sentimen amat nih orang pikir saya…

Lantas dia menyebut beberapa negara:”Afganistan, Pakistan, Sudan yg
mayoritas penduduknya beragama Islam…lalu Guyana, Angola, Filipina yg
mayoritas penduduknya beragama Kristen/Katholik…lantas Srilangka, India,
Kamboja yg mayoritas penduduknya beragama Hindu/Budha”… Eh sebentar
bung..potong saya:”Kenapa anda menyebut agama.? bahkan semua agama besar
anda sebutkan..apa hubungannya..?” sergah saya dengan nada agak
meninggi...mulai “panas” juga nih saya…

Dengan kalem dia menjawab:”Bung, di negara2 tsb agama dipraktekkan secara
intens oleh penduduknya…bahkan diantaranya merupakan agama resmi negara…tapi
coba lihat apa hasilnya?..agama kan seharusnya membuat kondisi umatnya lebih
baik..tapi kenyataannya koq malah menjadikannya lebih buruk!!”…Waduh..boleh
juga nih argumentasinya...

Jadi menurut saya agama justru “meracuni” peradaban manusia..ya, agama itu
racun..” katanya… Wah “gila” ini orang..begitu gumam saya.. mulai emosi
pulak saya.. tapi sedetik kemudian ada bisikan dari dalam,
sabar..sabar..kamu justru harus mampu memberikan argumentasi yg bisa
meng”counter” pendapatnya begitu kata hati saya…

Saya lantas bertanya:”Anda percaya Tuhan itu ada.?”.. Dengan mantab dia
jawab:”Tentu saja saya percaya Tuhan itu ada..sebab kalau nggak ada Tuhan ya
nggak akan ada alam semesta termasuk kita ini”.. Lalu saya sambung
pertanyaan saya:”Apakah anda beragama?” diapun menjawab:”Waktu kecil iya,
saya beragama ikut orang tua..tapi setelah dewasa saya tidak percaya lagi
sama agama..” Loh kenapa.? sela saya…

Diapun menjelaskan:”Banyak dogma agama yg tdk rasional dan tdk masuk
akal..banyak dongeng, mitos, takhayul dan hal2 gaib yg tdk logis..tdk bisa
dibuktikan secara ilmiah..tapi harus ditelan mentah2.. “Apa contohnya.?”
tanya saya.. “Contohnya akhirat..” katanya… “Akhirat itu cuman mitos yg
penuh kebohongan..dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah..”
Wah..wah..emang bener2 sableng nih orang…

“Anda ini aneh” kata saya..”Anda percaya Tuhan yg menciptakan semuanya…tapi
anda nggak percaya apa yg di “katakan-Nya”.. “Bukankah adanya akhirat itu
Tuhan sendiri yg menginformasikannya.?”.. Dia lantas menjawab:”Loh, justru
Tuhan telah memberikan akal dan kebebasan berpikir kpd kita..dengan itulah
kita ditantang utk bisa membuktikan apakah yang dikatakan-Nya benar..!!..

“Jadi kalau anda belum bisa membuktikan kebenarannya..anda tidak percaya.?”
Sergah saya.. “Iya betul..selama belum ada bukti ilmiah yg bisa meyakinkan
saya..maka saya tidak akan percaya..” Oh gitu ya.. Waduuh.. orang ini
ngeyelan banget ya…

Lantas saya mulai mencecar dia:”Apakah anda percaya nyawa itu ada?..apakah
manusia dan binatang itu bernyawa?..apakah anda juga bernyawa?.. Apakah
sudah ada bukti ilmiah bahwa nyawa itu ada?... Saya lihat dia mulai
goyah..dan setelah terdiam lama dia menjawab:”Jujur saya akui, saya percaya
bahwa nyawa itu ada...meskipun belum ada bukti ilmiah yg bisa meyakinkan
saya”…Nah lo mulai nyahok Si bule ini…

Kemudian saya lanjutkan berondongan saya:”Bung, tidak semua misteri yg ada
di alam semesta ini bisa kita pahami/mengerti atau kita buktikan dengan
logika berpikir kita (logis/rasional)…kenapa.?..ya karena otak manusia
sangat terbatas.. Kapasitas dari potensi pikiran sadar manusia (power of
thinking) hanya sebesar 12% dari otaknya, sedangkan sisanya adalah kapasitas
potensi bawah sadar (power of feeling) sebesar 88%... jadi justru kemampuan
“olah rasa” anda yg jauh lebih besar dari kemampuan “olah logika” anda..

“Makanya anda jangan hanya mengandalkan “logika” untuk “membuktikan” suatu
“misteri”..di alam semesta ini…tapi gunakanlah “rasa” anda.. Nah dengan
kombinasi logika dan rasa ini…mudah2an anda bisa memahami ajaran agama
dengan baik…begitu advis saya kepadanya..dan diapun mulai manggut2…

Kemudian saya mencoba meluruskan penilaian dia bahwa agama itu adalah racun…
”Bung Louis, kesalahan anda adalah menyamakan antara ajaran agama dengan
perilaku pemeluknya..di negara2 yg mayoritas penduduknya beragama Islam,
tentu pelaku tindak pencurian, perampokan, pembunuhan, kekerasan dll adalah
orang Islam..begitu pula kalau mayoritas penduduknya beragama
Kristen/Protestan, Hindu, Budha dll…pastilah pelakunya juga pemeluk agama2
tsb...

Apakah anda bisa serta-merta menyimpulkan bahwa agama tsb
jelek..racun..hanya karena pelaku kriminalnya pemeluk agama tsb.?? Tentu tdk
benar dan tdk adil…anda juga harus melihat betapa banyaknya para pemeluk
agama tsb yg melakukan perbuatan mulia, beramal sholeh, membantu orang2
miskin dll, justru karena menjalankan ajaran agamanya...

Bahwa negara2 tsb belum semaju negara2 Barat yg anda jadikan acuan..tentu
hal itu karena banyak faktor (system pemerintahan yg bersih, budaya dan etos
kerja masyarakatnya dll), bukan karena agamanya”… serta merta dia
menyahut:”Wah saya harus berterima kasih atas pencerahan yg anda
berikan..dan saya mohon maaf atas kesalahan saya dalam menilai negatif agama
anda dan agama lainnya”..dgn sportif dia mengakui kesalahannya dan dengan
tulus minta maaf… Woow keren.. beginilah tipe orang2
saintifik-teknokratik..lugas, tanpa basa-basi tapi sportif…

Pengalaman yg unik ini..menyadarkan saya bahwa di jaman modern dimana sains
dan teknologi telah menguasai peradaban manusia, “bukti empirik” ternyata
menjadi sangat penting utk meyakinkan seseorang shg mau percaya atas suatu
kebenaran.. Mereka akan minta bukti...dan jika tdk bisa dibuktikan mereka
menganggap kebenaran itu sebagai kebohongan/omong kosong belaka…termasuk
dalam hal beragama…

Ada anggapan bahwa agama berlawanan dgn sains, hanya karena ada dogma yg tdk
bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah… Padahal sebenarnya tdk mungkin
ada “pertentangan” antara agama Islam dgn sains..kenapa.? ya karena keduanya
adalah ilmu dan hukum yg ditetapkan Allah utk manusia dan alam semesta ini.
Sains merupakan bagian dari hukum alam (hukum Qauni’ah) yaitu segala aturan
yg berfungsi utk mengatur segala hal yg berhubungan dgn alam, sementara
hukum agama utk mengatur perilaku dan menjadi pedoman hidup manusia agar
selaras dgn alam semesta sesuai kehendak Sang Pencipta “Allah Azza Wajalla”…

Kita selalu ditantang utk menggunakan akal budi kita utk memahami alam
semesta ini, sesuai firman Allah dlm QS. Ali Imran: 190 yg artinya:”
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”…

Wallahu ‘alam bissawab.. Semoga bermanfaat..khususnya buat saya pribadi…

Salam,
NHA

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.

Kirim email ke