Mantaps, lanjutkan gerakan pemberdayaan mota transportasi dg roda basi iko sanak Kurnia. Yo mangkuih ilmu garam ko
Nanang, di jkt Sent from my iPad > On 6 Feb 2014, at 14.13, "@nofend ST. Mudo" <nof...@gmail.com> wrote: > > Slamat untuak uda Kurnia sarato pegiat MPKAS lainnyo... :) > > > Padang, Padek—Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan > melakukan uji kelayakan sarana railbus Padang, kemarin (5/2). Pengujian > dinamis itu sebagai syarat sertifikasi sebelum dioperasikan. Jalur > Padang-Duku dinilai layak, sedangkan rute Simpangharu-Tarandam masih > harus dilakukan pembenahan. > > Setahun sudah kereta api cepat itu tiba di Kota Padang melalui Pelabuhan > Teluk Bayur. Beberapa kali uji coba juga telah dilakukan. Namun, belum ada > kepastian mulai beroperasi hingga saat ini. Kendalanya, belum adanya Berita > Acara Serah Terima Operasi (Basto) dari Kementerian kepada Pemprov Sumbar. > Salah satu syarat Basto, sarana Railbus harus memiliki sertifikasi. > > Padahal, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika meninjau Bandara > Kualanamu Sumatera Utara menaiki railbus, sudah mengungkapkan kalau > operasional berikutnya adalah di Padang. > > “Semua jenis sarana kereta api yang beroperasi di Inonesia, harus memiliki > sertifikasi laik operasi. Baik sarana, lokomotif maupun gerbong,” kata > Penguji Sarana Perkeretaapian dari Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, Tri Syafei > di Stasiun KA Simpangharu, kemarin. > > Pengujian yang dilakukan pada railbus Padang kemarin merupakan pengujian > dinamis terkait kelayakan sarana. Secara analisis teknis, katanya, sarana > sudah dapat diterima dan layak diusulkan proses sertifikasinya. > > Dalam ketentuannya, sertifikasi akan ke luar 14 hari setelah dinyatakan > laik oleh tim penguji. “Secara analisis teknis kita, sarana railbus Padang > sudah dapat diterima dan bisa diusulkan proses sertifikasinya,” ujar Tri > Syafei usai pengujian. > > Itu dari sisi sarana. Sementara prasarana seperti jalur pelintasan, dari > dua rute yang diuji coba, yakni ke stoplat (stasiun mini-red) Duku dan > stoplat Tarandam, baru jalur ke stoplat Duku yang sudah layak. > > Sejumlah pembenahan masih dibutuhkan untuk jalur menuju stoplat Tarandam. > Sebut saja sterilisasi, ruang bebas, gangguan kabel yang menyeberang > lintasan dan lintasan liar. “Ruang bebas dan ruang milik jalan harus ada. > Lintas ke Tarandam sepertinya belum bisa dioperasikan-lah ya, jalurnya > masih seperti itu. Persiapan jalur diserahkan ke pihak Divre II Sumbar > melalui koordinasi dengan Dinas Perhubungan atau Pemda untuk sterilisasi,” > ungkapnya. > > Meski dari sisi prasarana itu belum memadai dan butuh perbaikan, hal itu > tidak mempengaruhi hasil sertifikasi. Sebab, pengujian yang > dilakukan, ialah pengujian sarana, dan buan prasarana. > > Pengujian prasarana ada tim khusus lainnya yang akan menguji. Seperti rel, > jembatan ataupun stasiun. “Sarana tidak ada masalah,” paparnya. > > Tahap pertama untuk daerah Sumbar disediakan satu transet railbus yang > terdiri dari tiga kereta (gerbong). Satu kereta menyediakan 28 tempat duduk > dengan kapasitas penumpang 68 orang. Total penumpang yang dapat ditampung, > berarti 68 dikalikan tiga kereta. > > Guna memenuhi persyaratan teknis yang belum layak, dapat dilakukan > pembenahan. Dia berharap railbus tersebut dapat beroperasi di Padang dan > melayani masyarakat. Butuh kerja sama dan kesadaran masyarakat untuk > membantu memperlancar sterilisasi sekitar rel. > > “Untuk saat ini baru satu. Ke depan kita akan melihat kebutuhan menumpang di > Sumbar,” paparnya. > > Diberitakan sebelumnya, satu set railbus yang dibawa dengan kapal Lestari > Abadi 03 dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pada 9 Desember 2012 lalu > tiba di Pelabuhan Teluk Bayur, dan dibawa ke stasiun kereta api Simpangharu > Padang. Railbus buatan PT Industri Kereta Api Madiun, Jawa Timur itu, lebih > unggul dari kereta api sejenis yang beroperasi di beberapa daerah lain > seperti Sumsel dan Jawa. “Ada tiga generasi, Palembang tahun 2009, kemudian > Solo, tahun 2010 dan baru Padang 2011. Ini lebih sempurna dibandingkan dua > generasi sebelumnya,” papar Teknisi Industri Kereta Api (INKA) Panji > Sulaksono, kemarin. > > Kecepatan maksimal berkisar antara 100 hingga 150 kilo meter per jam. > Melihat kondisi lintasan di Padang, tidak bisa lebih dari 60 kilo meter per > jam. Menurutnya, yang tersulit lintasan menuju Tarandam. “Kecepatan tadi, > tidak lebih dari 60 kilo meter perjam,” ungkap Panji. (d) > > Padang Ekspres • Kamis, 06/02/2014 > http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=49652 > Wassalam > > Nofend | 37+ | Cikasel-BKS > Powered by ALLAH SWT > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > =========================================================== > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti > subjeknya. > =========================================================== > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup > Google. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim > email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . > Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. =========================================================== Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.