V. PARA MURID

 

Part I

Sementara menunggu anak-anak itu datang, Bumi mengajak Kahar, Basri dan
Masnan ke ruang kerjanya. Maksud Bumi sebelum mereka bertemu lebih baik dia
memberitahu kepada teman-temannya latar belakang dari calon murid mereka
nantinya. Setelah duduk di tempat yang tersedia, Bumi mulai angkat bicara
untuk menyampaikan kepada teman-temannya.

 

“Saudara-saudaraku, aku pikir sebelum kalian berkenalan dengan calon murid
kalian terlebih dulu aku ingin memberi sedikit info yang aku ketahui kepada
kalian mengenai mereka supaya nanti lebih bisa cepat saling mendekatkan diri
satu dengan yang lainnya, bagaimana menurut kalian ?”

 

“Uda Bumi, gagasan uda bagus sekali jadi nanti kami tidak akan sungkan
berhubungan dengan keluarga si anak dan juga bisa lebih cepat memahami
karakter mereka, ini sangat membantu sekali untuk bisa mengatasi
kecanggungan diantara kami.” Kata Basri.

 

“Benar sekali uda, karena Basri dan aku pasti akan membawa pergi kedua murid
kami ke tempat kami, seharusnya kami lebih mengenal mereka supaya lebih
gampang menyesuaikan diri. Beda dengan Kahar berhubung belum berkeluarga dia
bisa saja tinggal di sini untuk mendidik muridnya itu.” Kata Masnan dengan
senyum kecil yang terlihat mencurigakan bagi Kahar.

 

“Aku sih tidak keberatan kalau Kahar mau latih muridnya di sini, aku malahan
senang artinya aku punya teman latih tanding yang hebat untuk membantu
meningkatkan ilmu silatku. Dan juga aku dapat bantuan tambahan orang untuk
menemani Siti kalau dia pergi ke nagari-nagari tetangga untuk mengobati
orang. Selama ini aku selalu menguatirkan dia kalau pergi jauh-jauh, pernah
sekali waktu hampir 3 bulan lamanya dia menghilang tanpa pengawal yang biasa
mendampinginya, aku cemas sekali tapi ternyata dia diundang oleh Rangkayo
Syamsul dari Koto Gadang untuk mengobati penyakit isterinya yang parah
sekali.  Karena diburu waktu Siti sampai lupa memberitahukan kepadaku ke
mana dia pergi.” Kata Bumi sambil tersenyum-senyum simpul.

 

Mendengar ini wajah Kahar menjadi merah sekali karena dia benar-benar malu,
saudara-saudaranya sudah bisa menebak isi hatinya kepada Siti. Untuk
menutupi perasaannya itu dia berusaha mengalihkan pembicaraan yang sudah
menjurus memojokan dia tersebut.

 

“Uda Bumi, bisa tidak uda ceritakan pada kami mengenai latar belakang
anak-anak tersebut?” kata dia cepat-cepat, takut mereka tambah semangat
menggodanya.

 

“Sabarlah Kahar, kenapa kamu terburu-buru begitu, apa yang kamu kejar? Apa
sudah tidak sabar mau ke ruang makan bantuin Siti siapkan makan siang?”goda
Bumi sambil tersenyum jahil.

 

“Bukan begitu uda, aku cuma ingin supaya aku bisa lebih mengenal muridku
dengan baik sehingga bisa memikirkan metode apa yang terbaik yang bisa
kuajarkan kepadanya karena waktu kita untuk mengajar mereka singkat sekali
hanya 5 tahun. Sedangkan mereka belum punya dasar-dasar ilmu yang memadai
untuk menerima pengajaran kita, benar kan ?”kata Kahar dengan tersipu dan
berusaha mengalihkan pembicaraan.

 

“Sudahlah uda jangan kamu ganggu juga adik kita itu, nanti yang ada malah
dia bisa benar-benar jadi manusia api seperti anakmu bilang.”kata Masnan
sambil tersenyum.

 

“Hehehehe….. kau benar Masnan, yah sudah aku akan mulai menceritakan
mengenai Burhan dulu, karena dia yang tertua dari kelima anak lainnya.”
Sahut Bumi.

 

“Burhan, merupakan anak yang tenang dan pendiam, dia sudah tidak mempunyai
orang tua lagi sejak nagarinya dilanda gampo(gempa) besar beberapa waktu
yang lalu. Sekarang dia tinggal bersama dengan keluarga mamak(paman)nya,
anak-anak mamaknya sepantaran dengan dia yang berusia 6 tahun, satu anak
perempuan berusia 7 tahun dan satu anak laki-laki berusia 3 tahun. Keluarga
mamaknya bukan keluarga berada, mereka juga keluarga miskin, untuk hidupnya
mamak dan isterinya harus bekerja di sawah orang lain dan menerima upah
untuk menghidupi keluarga mereka. Kehadiran Burhan sebenarnya memberatkan
mereka, tapi karena mereka sepasang suami isteri yang baik hati, mereka
tetap menerima kehadiran anak itu. Dan untungnya  Burhan seorang anak yang
tahu diri, suka membantu mamaknya dengan menemani dan menjaga kedua anak
mamaknya, membersihkan rumah bahkan kadang-kadang aku lihat dia sedang
memasak nasi untuk makanan mereka semua.

 

Aku suka sedih memikirkan nasibnya, dia baru berusia 6 tahun tapi kehidupan
yang keras membuat dia seperti bukan kanak-kanak lagi, cara berpikirnya
sudah seperti orang dewasa, penuh pengertian dan bijaksana, kadang-kadang
aku suka terheran-heran dengar semua perkataannya. Aku suka suruh Aswin
memanggil dia main ke sini sore-sore sambil aku ajarkan ilmu pernafasan
untuk menguatkan badannya, Aswin juga berteman baik dengan dia, bahkan
kadang-kadang aku melihat Aswin lebih mematuhi perkataan Burhan daripada
aku.” Kata Bumi dengan menghela nafas.

 

“Uda Bumi, sudah berapa lama kau ajarkan dia ilmu pernafasan?” Tanya Masnan.

 

“Kira-kira hampir 2 tahun, aku mengenal anak ini pertama kali ketika dia
sakit dan dibawa mamaknya berobat pada Siti, dia harus dirawat dengan
sebaik-baiknya karena kondisi dirinya parah sekali, ketika itu dia baru
datang diantar orang ke tempat mamaknya tidak lama sepeninggalan orang
tuanya. Badannya kurus sekali, kulitnya bercak-bercak merah, nafasnya
tinggal satu-satu  seakan-akan setiap saat bisa meninggal, menurut orang
yang membawanya dia tertimbun tanah selama 7 hari dan masih hidup waktu
ditemukan tapi dalam kondisi yang menggenaskan sekali. Dan menurut Siti, dia
digigit oleh semut beracun dan kelabang bertanduk yang sangat berbahaya
sekali racunnya. Campuran kedua racun ini menyebabkan dia dalam keadaan
kritis, yang mengherankannya lagi seharusnya dia sudah lama mati akibat
keracunan kedua binatang itu tapi entah kenapa dia tetap bisa bertahan hidup
sampai diantarkan ke sini, sudah menjelang 1 bulan dari gampo tersebut
terjadi. “

 

“Siapa orang itu uda, kenapa dia bisa tahu Burhan harus dibawa ke mamaknya
di sini?”Tanya Masnan dengan serius.

 

“Aku tidak tahu jelas siapa orang itu, kamu bisa tanyakan langsung pada
mamaknya ketika mereka datang. Yang aku tahu ketika orang itu datang, dia
hanya bilang bahwa dia disuruh seseorang untuk mengantarkan anak ini ke
Batang Kapeh karena mamaknya tinggal di sana , lalu seseorang itu memberikan
uang untuk biaya perjalanan mereka. Hanya itu saja keterangan yang aku
ketahui, selebihnya aku tidak tahu karena kesibukanku saat itu jadi tidak
membuat aku ingin mengetahui lebih lanjut.” Jawab Bumi.

 

“Tapi dia benar-benar anak yang tangguh, ketika dia diobati oleh Siti, aku
tahu sekali dia itu kesakitan karena Siti harus berusaha menetralisir kedua
racun yang mengendap di tubuhnya, jadi Siti terpaksa meminumkan kepadanya
air murni dari Danau Maninjau yang telah dicampur dengan sari bunga Cempaka
Biru. Ketika air campuran tersebut diminumkan padanya, tidak lama dia
menggeliat-geliat kesakitan dan seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat
segadang-gadang biji jagung, tapi dia menggigit bibirnya tidak mengeluarkan
rintihan sedikitpun. Menurut Siti, penderitaan dia itu belum tentu orang
dewasa bisa menahannya karena kerjanya pemunah racun itu harus melebur kedua
racun itu menjadi satu sebelum dikeluarkan melalui kencing. Dan dia harus
meminum ramuan tersebut selama 1 bulan penuh sampai kedua racun itu
benar-benar hilang dari tubuhnya.”

 

Bersambung..


No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG. 
Version: 7.5.518 / Virus Database: 269.21.7/1327 - Release Date: 12/03/2008
13:27
 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tuliskan Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian yg tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Agar dapat melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke