Sandiaga S. Uno<http://faisalibrahim.wordpress.com/2008/03/02/sandiaga-s-uno/>
March
2, 2008

*Sandiaga S. Uno Tak Dipersiapkan Orangtua Jadi Pengusaha *

*
*

SANDIAGA S Uno  adalah Indonesia Sejati, Ibunya :Jawa-Sunda, Ayahnya
Gorontalo, Kelahiran Rumbai-Riau, dan Beristri  orang betawi. Sandiaga Uno,
adalah Indoesia yang hidup.

Sejumlah jabatan strategis diduduki Sandi. Khusus dunia pertambangan, ia
tercatat sebagai salah satu pemegang saham perusahaan batu bara terbesar di
dunia, PT Andaro. Bagi Sandi, menjadi pengusaha adalah impian yang tak
pernah terlintas di benaknya. Orang tua Sandi, Razif Halik Uno, atau yang
lebih dikenal Henk Uno dan Rachmini Rachman, lebih suka anaknya mengikuti
jejaknya yakni bekerja di sebuah perusahaan mapan, sampai pensiun.

Darah pengusaha juga tak pernah mengalir di tubuh Sandi. Razif dan Rachmini
adalah pakar kepribadian. Mereka berdua belum pernah menggeluti dunia
bisnis. "Dulu, tak pernah terpikir oleh orang tua, saya itu akan
*nyambung*ke sini (dunia usaha)," tutur pria kelahiran Rumbai, 28 Juni
1969 silam.

Tapi bukan berarti langkah Sandi sebagai pengusaha itu tidak mendapat
dukungan berarti dari kedua orang tuanya. Bahkan, berkat jaringan sang ibu,
Sandi justru mendapat banyak peluang usaha.

Salah satu langkah berani diambilnya ketika pada awal 2000 sektor tambang
dan peminyakan terpuruk. Sandi justru berinvestasi di bidang ini. "*Nah*,
pas sekarang orang berebut tambang, berebut minyak, *ya* saya sudah
investasi *duluan*," ujar Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
(HIMPI) ini.

Meski begitu, Sandi tak pernah merasa jika kesepakatan bisnisnya diperoleh
karena faktor relasi kedua orang tuanya itu. Dia berpendapat, relasi hanya
bisa membukakan pintu. Jadi seperti jalan. "Untuk selanjutnya, saya harus
berjuang meyakinkan mereka."

Namun seluruh semangat kemandiriannya tersebut, diakui Sandi sebagai satu
hal yang diasah berkat terasing di negeri orang semasa menyelesaikan
pendidikannya. Suatu fase yang membentuk kemandirian dan keseriusan.

Beruntung dia belum sampai harus bekerja menjadi tukang bersih-bersih.
Tetapi Sandi mengaku pernah juga merasakan pengalaman bekerja sebagai
asisten laboratorium, dengan gaji US$3 (sekitar Rp25 ribu) per jam.

Untung pekerjaan itu tak dilakukannya dalam waktu lama. Sandi melihat ada
kesempatan memperoleh pendapatan lebih besar jika menjadi tutor. Gaji tutor
saat itu mencapai US$6 per jam. Nilai itu terus meningkat sampai menjadi
asisten dosen.

"Sudah jauh dari orang tua dan saudara, hanya ada teman-teman. Mau tak mau
saya terpaksa harus mandiri dan gigih. Selain udaranya dingin, bahasa pun
kadang-kadang tak dimengerti," kenang Sandi.

Uniknya, kemampuan dalam beradaptasi cukup cepat. Jadi, saat pulang ke Tanah
Air, Sandi sama sekali tak mengalami kerepotan akibat kejutan budaya
atau *shock
culture, se*perti umumnya orang telah tinggal lama di luar negeri.

Kondisi perekonomian yang porak-poranda melanda negeri ini pada 1997/1998
bisa disebut telah menjadi tahun-tahun menentukan bagi arah hidup Sandi.
Krisis itulah yang kemudian membuatnya berpaling, dan meninggalkan dunia
profesional. Padahal, dia sudah merintis sebuah perusahaan multinasional
hingga delapan tahun. "Terus terang pulang ke Indonesia itu gara-gara
krisis. Aku memutuskan pulang Juni 1998. Aku ini pengusaha kecelakaan,"
tuturnya.

Sebelumnya, begitu lulus sebagai sarjana akuntansi dengan predikat *summa
cum laude* dari The Wichita State University, Kansas, AS, tahun 1990, Sandi
langsung ditawari taipan Astra, William Suryajaya bergabung dengan Bank
Summa. Hanya satu setengah tahun ayah dari Anneesha Atheera dan Amyra
Atheefa bertahan menduduki jabatan *finance and accounting officer* di Bank
Summa, untuk kemudian kembali lagi negeri Paman Sam.

Saat itu dia mendapat tawaran beasiswa dari Bank Summa untuk menempuh
program MBA dari The George Washington University, Washington yang
diselesaikannya dengan sempurna. Indeks Prestasi Komulatif Sandiaga mencapai
4,00 alias *summa cum laude*.

"Banyak hal yang terjadi waktu sekolah. Mulai dari Bank Summa ditutup. Waktu
itu nggak etis banget [kalau] waktu itu saya tinggalkan bank dalam keadaan
susah. Apalagi saya sudah diberi beasiswa," tutur suami Noor Asiah itu.

Demi loyalitas itu, meski sudah mendapat tawaran dari, Sandi tetap
menyempatkan diri untuk kembali ke Bank Summa guna membantu proses
penyelesaian permasalahan bank tersebut. Menurut Sandi, penyelesaian itu
sangat terbantu sikap William untuk menyelesaikan semua kewajiban kepada
nasabahnya, termasuk harus kehilangan Astra.

Setelah itu Seapower Asia Investment Limited, dan MP Holding Limited Group
di Singapura menjadi tempatnya berlabuh. Lalu perusahaan minyak dan gas NTI
Resources Limited, Calgary, Canada menjadi tempatnya berkelana berikutnya.
Sandi kemudian kembali ke Jakarta setelah perusahaan investasi di Singapura
yang menjadi tempatnya bekerja tutup. "Saya tidak pernah berpikir untuk jadi
pengusaha. Setiap bulan pokoknya diberi fasilitas dan gaji."

Rupanya begitu pulang ke Jakarta, Sandi baru sadar ternyata dia tidak tahu
akan melangkah ke mana. Akhirnya dia mendirikan PT Recapital Advisors yang
berkutat dalam hal *review advisory*. Beruntunglah Sandi karena cukup akrab
dengan Edwin Soeryadjaya-anak Williaam. Keduanya lantas sepakat mendirikan
PT Saratoga Investama Sedaya yang membidangi *private equity* dan *direct
investment*.

Hanya saja meski Sandi sudah menjadi pengusaha. Kemauannya untuk terus turun
ke lapangan membuat kawan-kawan sesama pengusaha bingung. "Saya tidak mau
melepas keprofesionalan saya. Kami tidak tahu usaha yang kami jalankan,
kalau tidak benar-benar mengetahui usaha kami sendiri," tuturnya.

Ada filosofi menarik dalam hidup Sandi. Pandangan itu ia peroleh dari ajaran
kedua orang tuanya. Sedari kecil, Sandi dididik selalu berjiwa optimistis.
Ia percaya, jika esok pasti akan lebih baik dari hari ini. "Setiap kali ada
masalah, pasti ada solusi. Setiap ada keinginan, pasti ada jalannya."

Karena itu, Sandi melihat semua masalah berdasarkan hari per hari.
Menggelinding begitu saja. Dia hanya berprinsip tetap bisa survive. "Kalau
sudah melihat jauh ke depan, tapi tak bisa fleksibel, akhirnya juga susah.
Sebab, dunia usaha itu sangat dinamis, tiap detik berubah," ungkapnya.

Tak cukup sampai di situ, untuk kehidupan pribadi, Sandi juga menyadari
betapa pentingnya sisi spiritual bagi kehidupan yang dijalani. Dia sadar,
spiritual menjadi dasar mental bagi setiap langkahnya. "Apa yang saya
dapatkan saat ini adalah titipan."

Bermula dari prinsip inilah, Sandi selalu berusaha memperlakukan semua yang
telah didapatnya, baik dari segi bisnis maupun keluarga, merupakan suatu
refleksi bagi dirinya yang bersifat sementara. "Jadi kalau misalnya kalah
berarti memang belum waktunya," paparnya.

Dengan landasan agama itulah, Sandi melakukan berbagai kegiatan yang tak
melulu berorientasi bisnis. Ia bersama HIPMI juga bekerja sama dengan
pesantren pimpinan KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, dengan membentuk
Pemuda Pelopor. Organisasi yang dibentuk di Bandung ini menjadi ajang Sandi
untuk menelurkan pengusaha-pengusaha muda yang berlandaskan Islam.

Perhatiannya terhadap para pengusaha muda juga membuatnya berempati terhadap
pengusaha yang merintis usahanya dari nol dan mampu berkembang. "Saya ingin
*succes story* seperti ini ditularkan lagi kepada pengusaha-pengusaha yang
sekarang," katanya. ( *Turyanto )* *Biodata*
Nama : Sandiaga Salahuddin Uno

Tempat/tanggal lahir : 28 Juni 1969

*Pendidikan*:
- Bachelor of Business Administration, The Wichita State University, Kansas,
AS, lulus 1990

- Master of Business Administration, The George Washington University,
Washington, AS, lulus 92

*Pekerjaan*

- Summa Group, Jakarta (Mei 1990-Juni 1993)

- Seapower Asia Investment Limited, Singapura (Juli 1993-April 1994)

- MP Holding Limited Group, Singapura (Mei 1994-Agustus 1995)

- NTI Resources Limited, Calgary, Canada (September 1995-April 199 [image:
8)]

- PT Saratoga Investama Sedaya (April 1998- sekarang)

*http://jurnalnasional.com*



--

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. 
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur 
pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta 
maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke