Terima kasih menjelaskan beberapa perkara tentang political
economy Sumbar yang terkini. Kesan dari penjelasan anda saya simpulkan sebagai
berikut dan saya sertakan beberapa pandangan peribadi:
- Kelemahan
daya beli masyarakat kerna per capita income yang begitu rendah juga.
- APBD
Propinsi, Kota
dan Kabubaten terlalu bergantung kepada 'Subsidi' Pusat/Jakarta. Struktur
and oriantasi 'subsidi' begini sudah jelas tidak akan mampu pemajuan
semula atau pemodenan sektor enterpreneul ekonomyi Sumbar. Filsafah dan struktur
APBD begini payah mengwujudkan sistem pemerintahan tempatan/system of local
government yang sepatutnya darjah kebebasan dalam mengatur susun pentadbiran tempatan dan dalam
mengatur perancangan ekonomi dan perdagangan setempat/a larger degree of
financial independence in planning local economy under her jurisdiction.
Ketiadaan darjah kebebasan ini terwujud kerna Propinsi, Kota dan Kabupaten tidak mempunyai
otoriti merancang pembangunan setempat berdasarkan atau berdanakan dari sistem pajak tempatan/local taxation authority untuk .
- Pembangunan
dan penaman modal pelaburan memerlukan tanah, tetapi jumlah terbesar tanah
di Sumbar adalah tanah adat maka ini menjadikan satu dilemma pembangunan.
Dilemma ini nampaknya membuat Sumbar sukar untuk mengolah kebijakan pembangunan
kerna pembangunan memerlukan tanah dan bidang kuasa tanah terletak di Adat.
- Di
Sumbar nampaknya pehak pemodal dan punya dana/investor and capitalist tidak
dapat cukup perlindungan hukum. Ini sudah jelas serius. Kerna, mana mana
pemodal dan tuan punya dana memastikan pelaburannya mendapat jaminan
tetap. Kalau tidak, payah sekali mendapat keuntungan yang lumayan. Apa kah
yang telah di lakukan oleh Sumbar (Propinsi, Kota dan Kabupaten) dalam menegak hukum
dalam bentuk Rang Undang undang/RUU perlindungan pemodal, permodalan dan
pelaburan?
- Terkejut
besar saya dibuatnya apabila anda menyatakan Sumbar sudah finish dari sudut
ekonomi. Wowwwww. Economically speaking West Sumatra
is done, nothing left and KO. Are you talking about nothing left in order
Sumbar to be an independent and efficient economic producers or exporter to the outside world? In other words, Minang ((supra)state and society
would be contented to be only economic consumers. Adakah oleh kerna tidak
adanya pencerahan dan penyelesaian dalam soal tanah kepunyaan adat maka
Sumbar is being denied to rights to development. In other words,
internal/latent traditional societal and cultural values are directly responsible
denying Sumbar to progress economically? I really appreciate if more details
on this.
- Saudara
bersetuju bahwa financial remittances dari perantau telah banyak membantu
menghidupkan dan memajukan sektor pasar tradisional Minang. Saya tidak
sadar faktor financial remittances perantau telah membangun sendi sendi
pasar pasar lama. Kalau lah begitu nampaknya Sumbar dan Adat mesti
mengenengahkan atau melibatkan peranan Perantau dalam policy decision
making samaada di Sumbar (Propinsi, Kota
dan Kabupaten) dan Adat (Nagari). Di peringkat Sumbar, penglibatan dan
peranan Perantau mesti di resmikan. Perantau mesti ada perwakilan di
Sumbar maupun di Adat. Melalui sistem perwakilan ini secara resmi dan
formal Perantau terlibat lansung dalam policy decision making processes di
Ranah. Masyarakat di Ranah tidak dapat memperkecil-kecilkan lagi
/marginalize peranan dan penglibatan Perantau/Organisasi perantau dalam
policy decision making. Mungkin sudah sampai masanya Perantau/Perwakilan
perantau melibatkan secara proactive dalam kancah arena policy decision
making di Sumbar dan Adat. Bagaimana dan cara bentuknya itu hak orang
Minang menentukan.
- Saudara
ada menyentuh soal penguat-kuasaan hukum/law enforcement (dalam konteks
keIslaman) dimana kadang kala telah banyak merugikan dari menjayakan atau mendorong kegiatan positif
perekonomian di Sumbar. Sekiranya telah nyata bahwa dalam penguat-kusaan
ini merugikan pehak pehak tertentu mesti di maklumi dan di harapkan ada keseimbangan
dalam menjalankan tugas. Kerjasama antara agensi pemerentah tempatan dan
agama Islam maupun Adat sangat perlu untuk kebaikan bersama.
- Akhirnya,
saudara mempertegas bahwa "kemajuan atau upaya memajukan Sumbar sangat dipengaruhi oleh
hambatan-hambatan budayanya sendiri". Well, should I dwell on this topic, I
rather think not. There are plenty of books and researches on these development
deficit cultural and mental values. Banyak juga salah tafsiran atau
pemikiran jumud keagamaan dan Adat secara lansung atau tidak lansung terus
membantu dan pengaruhi nilai nilai
dan amalan amalan kemasyarakatan yang menghambat pemajuan dan melemahkan
karamah insaniyyah masyarakat Minang.
Sekali lagi, saya berterima kasih kepada anda kerna
telah menceritakan beberapa perkara tentang Sumbar--- On Fri, 5/2/08, Indra Jaya Piliang <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Indra Jaya Piliang <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Komentar-Re: [EMAIL PROTECTED] Re: Cakak Antarnagari - PRIHATIN To: RantauNet@googlegroups.com Date: Friday, May 2, 2008, 12:37 PM
Dear pak jamal. Ini diskusi yang sangat
serius, jadinya.
|
Be a better friend, newshound, and
know-it-all with Yahoo! Mobile.
Try it now.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet.
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting.
- Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply.
- Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi.
- Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku.
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---