LIBURAN Liburan ketika aku remaja Ketika aku jadi tuan rumah Ku bawa mereka Mandi di pincuran Berenang di Tiagan Mendaki ke Pinus Makan disawah Duduk-duduk di tepian Tabek Gadang Semua menyenangkan dan tak terlupakan Giliran anak-anakku ABG Aku selalu berusaha Membawa mereka pulang kampung Biar mereka ketemu kakek dan neneknya Biar mereka menikmati indahnya kampung Kubiarkan mereka mandi-mandi sepuasnya di tabek Main kesawah ikut temannya dikampung Sampai kulit mereka jadi bersisik Masih kuingat waktu itu Uang gajiku tak pernah berlebih dari bulan ke bulan Hingga aku tak punya tabungan Kuakalin saja gaji bulanan untuk ongkos PP Tak peduli dengan oleh-oleh untuk siapapun Tak peduli kami jadi beban Toh mamaku pensiunan dan punya sawah Kolam ikan, ayam dan itik juga ada Kakakku juga tidak keberatan kalau kukunjungi Dengan santai kami ngomong " Kami pulang gaya mahasiswa " Suatukali ketika hendak kembali ke Bengkulu Mamaku memintaku untuk membawa nasi untuk bekal di jalan Aku tidak menggubrisnya Ku bilang ke mama " Di jalan banyak rumah makan, nasinya panas " Diam-diam mamaku tetap membungkuskan nasi untuk kami Dengan enggan aku membawanya Ditengah jalan mobil macet dipesawangan Jauh dari rumah makan Betapa malunya aku ke diri sendiri Betapa panjangnya pikiran orang tua Liburan telah tiba Kali ini gadisku ingin naik pesawat ke Jakarta Biar irit Gadisku sudah liburan duluan Mulanya mau berangkat sendirian Alhamdulillah papanya dikirim ke Jakarta pada tanggal yang sama Akhirnya mereka bisa bersama Ku biarkan gadisku berlibur ke Jakarta Biar ketemu saudaranya Biar bertambah wawasan Biar muncul rasa syukur Biar punya cita-cita Pesawat yang akan mereka tumpangi Tak kunjung datang Setelah 2 jam menunggu Pesawat datang juga Baru beberapa menit naik pesawat Semua penumpang turun kembali Mesin tidak bisa nyala Tunggu 30 menit lagi. 30 menit berubah jadi 2 jam Akhirnya mesin bisa nyala Penumpang kembali naik ke pesawat Sekarang aku kena batunya Ketika pertama naik pesawat dulu Dan tidak bisa mendarat di Bengkulu Hingga bolak balik ke Palembang Aku tenang-tenang saja Menikmati goncangan pesawat menembus awan Anak-kecil yang pada menangis Orang tua yang pada berzikir Landasan pacu yang tidak kelihatan Tak sadar betapa gelisahnya yang menunggu Betapa berat rasanya aku melepas mereka pergi Wajahku sedikit tegang Terbayang andai mesinnya berhenti di udara Mulutku jadi komat kamit berdoa Memohon pada Allah Selamatkan perjalanan mereka Satu jam kemudian Perasaanku jadi lega Mereka selamat sampai di Jakarta Alhamdulillah Bengkulu, 17 Juni 2008 Hanifah Damanhuri
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---