Sementara itu pertempuran Lukman dan Siluman Merak Rawa sudah mencapai titik tertinggi, keduanya terlihat sedang mempersiapkan diri dengan ilmu pemuncak mereka. Dari beberapa kali bentrokan tangan tadi, Lukman sudah bisa mengukur tenaga dalam Siluman Merak Rawa masih kalah setingkat dari dirinya, tapi dia tidak bisa lengah juga karena semua ilmu dari siluman itu mengandung racun yang berbahaya dan mematikan jika kena anggota tubuh. Lukman mengerahkan ilmu Walet Menerjang Badai tingkat ke 9 yaitu Walet Memapas Angin, dengan mengandalkan ilmu peringan tubuh tingkat tinggi dia memainkan ilmu dahsyat ini, ilmu ini tidak mengeluarkan suara apapun dan tidak terasakan adanya angin yang bergerak di sekitarnya.
Siluman Merak Rawa tahu dia dalam keadaan berbahaya pemuda lawannya ini lebih hebat lagi dari pemuda sebelumnya, dia melihat ada kemiripan diantara kedua pemuda tersebut pasti mereka kakak beradik tapi pemuda yang pertama jauh lebih tampan dari yang ini. Dia merapalkan ilmu tertingginya ilmu Bayangan Merak Menarik Arwah, ini merupakan ilmu yang paling hebat dari perguruannya, walaupun dia baru sampai tingkat 4 tapi dia sudah susah dicari tandingannya. Dia tidak tahu bahwa musuh yang paling dicari kakak pertamanya adalah pemuda ini, karena selama ini dia dan Merak Pohon selalu harus menemani guru mereka bertualang ke tanah Jawa. Sejak guru mereka meninggal dunia beberapa bulan yang lalu, mereka dipanggil oleh kakak seperguruan mereka untuk kembali ke perguruan dan membantu sang kakak untuk membalas dendam. Terlihat keduanya sedang mempersiapkan diri untuk memuntahkan ilmu tertinggi mereka kepada lawan. Sementara itu Malik juga sudah mengimbangi permainan Merak Pohon, terlihat memang Malik kalah setengah tingkat dari musuhnya tapi untungnya dibantu dengan ilmu peringan tubuhnya yang bagus dia masih bisa menapaki semua serangan musuh dengan baik. Dengan ilmu Ula Kuniang Mengejar Bayangan dia menyerang dan bertahan melawan Merak Pohon, dan musuhnya sudah mulai hilang kesabarannya setelah melihat situasi bisa berubah sewaktu-waktu, segera dia memainkan ilmu Bayangan Merak Menarik Arwah tingkat 3 agar bisa cepat mengalahkan musuhnya. Merak Pohon kosentrasi mempersiapkan diri dengan mengerahkan tenaga dalamnya ke arah jari-jari tangannya sambil menahan gempuran dari Malik yang bergerak bagaikan ular menyusup di setiap celah lowong diantara serangannya. Pertandingan kedua orang ini berlangsung seru, tiba-tiba terdengar jeritan kesakitan dari arah pertempuran Darman dengan Barisan Merak Hitam, ternyata salah seorang dari teman rombongan Darman kena pukulan akibat sebelumnya dia sudah kena racun sehingga tenaga dalamnya berkurang dan menyebabkan gerakannya menjadi lambat untuk menghindari serangan. Keadaan pertempuran Darman dan teman-temannya melawan Barisan Merak Hitam terlihat tetap tidak membaik, karena rata-rata mereka semua sudah kepayahan akibat racun yang disebarkan oleh orang perguruan Merak Hitam. Jika kondisi mereka tidak keracunan mungkin mereka masih bisa bertahan dan tidak seperti sekarang sewaktu-waktu akan ambruk. Malik masih sempat melihat ke arah teriakan itu dan hampir saja kena pukulan dari Merak Pohon akibat kelengahannya itu, sedangkan Lukman tidak berani menoleh ke arah jeritan itu karena dia sudah melihat lawannya sudah siap melontarkan pukulan mematikan ke arahnya. Dalam keadaan yang semakin genting tiba-tiba mereka semua mendengarkan derap kaki kuda yang banyak sekali menuju ke lapangan itu. Lukman dan Malik yang tahu itu adalah rombongan mereka menjadi lebih lega dan tenang karena tahu situasi sebentar lagi akan berbalik, sedangkan dari pihak musuh mulai menyadari keadaan bisa memburuk jika yang datang adalah musuh. Sementara itu kedua pengawal Darman yang sudah hampir selesai mengobati diri menyadari akan kedatangan banyak orang, mereka cemas sekali takut musuh yang datang sedangkan mereka dalam masa kritis mengobati luka mereka. Darman dan teman-temannya yang sedang bertempur di sisi lainnya tidak memperhatikan hal itu karena mereka sedang sibuk kosentrasi untuk melayani serangan yang sangat teratur dari Barisan Merak Hitam jika lengah sedikit nyawa taruhannya. Seperti dugaan Lukman dan Malik memang yang sedang datang mendekat itu adalah rombongan mereka. Begitu sampai ke lapangan itu mereka semua bergerak ke lapangan untuk membantu teman-teman mereka, Pandeka Tangan Siluman dan Pandeka Konek berpencaran membantu Lukman dan Malik, sedangkan yang lain langsung terjun ke pertempuran Darman. Melihat kedatangan teman-temannya, mereka menjadi semangat sekali dan pertempuran menjadi tambah seru. Pandeka Konek yang hendak membantu Lukman segera dicegahnya, "Kakek, cepat kau tolong Darman, aku masih bisa atasi mereka. Darman dan yang lain keracunan hebat takutnya mereka tidak bisa ditolong lagi kalau terlambat!" Setelah melihat Lukman tidak bakalan kalah dari lawannya, cepat Pandeka Konek bergerak ke arah pertempuran Darman dan teman-temannya. Dia melihat pertempuran tersebut masih berlangsung alot sekali, Barisan Merak Hitam itu sungguh sebuah barisan kerjasama tim yang sangat kompak sekali, setiap orang tahu posisi masing-masing dan secara bergantian memainkan ilmu menyerang dan bertahannya dengan sangat baik sekali. Sedangkan di pihak mereka, keadaan Darman dan 8 orang temannya dalam keadaan payah sekali di seluruh tubuh mereka sudah banyak luka dan sewaktu-waktu bisa ambruk tapi setelah ditambah dengan Kasman dan 5 orang saudara perguruan Malik, keadaan mulai membaik walau tetap tidak bisa mengalahkan barisan tersebut. Barisan Merak Hitam ini dimainkan oleh 25 orang dengan sangat baik sekali, karena mereka dilatih langsung oleh ketua mereka dengan sangat keras. Mereka seolah-olah menyatu satu dengan yang lainnya, orang lain tidak tahu siapa yang memegang komando dari gerakan barisan yang memang sengaja dibuat sedemikian rupa sehingga orang lain tidak mengetahuinya kecuali oleh anggotanya sendiri. Sebenarnya kunci rahasia kelemahan barisan ini ada pada si pemegang komando, karena jika orang mengetahui siapa yang mengatur bisa mengincarnya dan mematikan gerakannya, otomatis jika gerakannya mati anggota yang lainpun akan kebingungan untuk menggerakan barisannya. Mereka berjumlah 25 orang merupakan sebuah barisan yang mempunyai jumlah orang yang sangat banyak jadi tidak gampang untuk mengatur gerakan penyerangan dan pertahanan jika mereka tidak ada yang mengepalainya. Bersambung.... --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---