Si Rick Rivai ko nan suksesnyo mah. Nan 'takongkang' banyak pulo. Dulu di Leiden kabanyo ado surang awak nan punyo restoran banamo Raja Mas. Sempat jaya...tapi sudah tu bangkrut/baguluang lapiak. Bayak carito didangan sabab inyo baguluang lapiak. Ado nan manyabuik dek pitih di laci babao ka meja ampok (Holland Casino ka dilawan...). Hobi badomino dari kampuang barangkali........lah sampai di rantau indak juo hilang.... Baitulah iduik jo ukun duya kini: nan acelak ditangkok lensa....nan tabanan tabanam surang saelah. Nan ampo tabang, nan boneh tingga....
Salam arek, Suryadi ----- Pesan Asli ---- Dari: Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: RantauNet@googlegroups.com Terkirim: Sabtu, 5 Juli, 2008 03:00:35 Topik: [EMAIL PROTECTED] Kisah Sukses Perantau Minang di Belanda, Pedomani Filosofi Minang Kisah Sukses Perantau Minang di Belanda, Pedomani Filosofi Minang Sabtu, 05 Juli 2008 "Alam Takambang Manjadi Guru" filosofis tersebut yang membuat Rick Rivai, salah seorang perantau Minangkabau, sukses berkarya di negeri Kincir Angin, Belanda. Dengan filosofis itu, ia melihat banyak hal yang dipelajari di Negara Kincir Angin tersebut di antaranya kedisiplinan, kerja keras dan pantang menyerah. Perjuangan dan kesabarannya berbuah manis, di tengah ketatnya persaingan dengan orang asing, ia dipercaya menjadi manajer di perusahaan fastfood milik Amerika. Ketika di era globalisasi, pepatah Minangkabau tidak lagi dilirik sebagai suatu hal yang penting, justru Rick Rivai yang hidup di negara asing menganggap hal tersebut sebagai filosofis hidup. Dengan memegang prinsip tersebut, Rick yang orangtuanya asli Magek Kabupaten Agam, berusaha mengambil setiap sikap dan tindak tanduk orang asing sebagai sesuatu pembelajaran yang mesti diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut yang membuat ia memegang prinsip hidup pantang menyerah. Terbukti ketika baru menginjakkan kaki di tanah kompeni itu, profesi apapun dilakukannya, yang penting halal dan mampu memberikan penghidupan kepada dirinya. "Saya mulai datang ke Belanda tahun 1990, awalnya saya sempat merasa tidak cocok dengan sistim kerja orang Belanda sehingga saya sering keluar masuk suatu perusahaan. Namun setelah beberapa tahun saya mulai dapat beradaptasi, prinsip dimana "Bumi dipijak di situ langik dijunjuang, saya pakai untuk terus bertahan. Meskipun demikian tetap saja saya keluar masuk suatu perusahaan. Hanya saja kali ini bukan karena tidak cocok, tetapi diminta satu perusahaan ke perusahaan lain, melainkan karena mereka butuh saya di perusahaannya," ujarnya saat mengunjungi redaksi Padang Ekspres, kemarin. ___________________________________________________________________________ Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist. Download sekarang juga. http://id.toolbar.yahoo.com/ --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---