astaga   apa berita benar atau baa  ?
ambo sendiri yang hidup di bukittinggi    indak  ado  manamukan nan   
saroman tu,  apo lagi ambo orang perhotelan ,   kalau ado , mungkin 
indak sa pulgar  itu bana , yang   nongrong di tapi jalan ayani, ambo 
acok lewat  jam 12, 1  bahkan jam 2 malam ,  tapi  jarang mancaliek .
mudahan  mudahan la  iko ina   sasarius  bana ,  dan  mdh mdh informasi 
ko sampai  ka telingo  Satpol PP  bukittinggi supaya di tindak lanjuti 
 dan  berita ko akan ambo   bawa  ka pemda  Nantik saat meeting ,
wasalam
syafril 38   bkt

Nofiardi wrote:

>Yang bene..er???
>
>...............
>Remang-Remang Kehidupan Malam di Bukittinggi
>oleh: Habib
>
>
>
>Feature | Sabtu, 19/07/2008 19:48 WIB
>
>
>
>Suasana malam di Jam Gadang
>Bukittinggi, ada kehidupan lain
>disudut-sudut kota yang tak terbaca.
>(Foto: Habib)BUKITTINGGI -- Hawa dingin malam pekan silam benar-benar 
>menidurkan Bukittinggi. Malam hanya menyisakan kelam. Tak banyak terlihat anak 
>muda nongkrong di tempat hiburan, tepatnya disebut café di kawasan Jalan A. 
>Yani, Kampung Cina, kota wisata itu. Di kawasan ini, ada beberapa buah café. 
>
>"Kalau bukan malam minggu memang agak sepi," kata seorang penjaga café. Hawa 
>Bukittinggi yang basah dan terpaan udara dari beberapa buah kipas angin di 
>ruang yang temaram di dalam café itu, membuat dingin terasa kian menyayat. 
>
>Tetapi kawasan yang satu ini memang tidak pernah sepi. "Uang tetap masih laku 
>hingga subuh di sini," kata seorang pengunjung yang mengaku datang dari 
>Payakumbuh. 
>
>Beberapa bule memang ada dalam cafe itu. Dan itu adalah pemandangan umum 
>sepanjang malam di Kampung Cina. 
>
>Toh, the show must go on. Tepat tengah malam, dari sebuah kendaraan mewah 
>keluar sesosok pria muda menenteng tas. Penampilannya tak jauh beda dengan 
>pengunjung café. Mengenakan baju kaos, berjaket kulit berwarna coklat, dan 
>kaki dibalut sepatu kets. Dandanannya amat santai. Wajahnya segar meski malam 
>sudah beranjak tua. 
>
>Pria itu duduk di pojok ruangan, memanggil pelayan, memesan secangkir minuman. 
>Tas yang dia tenteng diletakkan di sudut kursi duduknya. Sesaat mengeluarkan 
>handphone dari saku jaketnya, menekan nomor tujuan pada tuts alat komunikasi 
>kecil itu lalu berbicara beberapa saat. 
>
>"Abang sudah di sini, dimana sekarang?" kata pria itu. Terjadi dialog sejenak. 
>
>"Oke, sepuluh menit," kata pria itu. Handphone mati. Alat itu dimasukkan 
>kembali ke dalam saku jaketnya. Duduk sesaat. Menyeruput secangkir minuman 
>yang baru dia pesan. 'Aku makin cinta' tembang merdunya Vina Panduwinata 
>terdengar melonkolis di sudut-sudut café. 
>
>Tepat sepuluh menit kemudian, dua gadis masuk café. Berkaos oblong lengan 
>panjang. Ketat. Sangat seksi. Satu berwarna biru tua, satunya lagi berwarna 
>ungu. Keduanya melihat kiri kanan. Pria muda tadi yang melihat kedua gadis itu 
>melambaikan tangan. Kedua gadis mendekat. Bersalaman, duduk dan memanggil 
>pelayan. Keduanya juga memesan minuman. 
>
>Selanjutnya yang terdengar gelak tawa mereka. Bicara ngalor ngidul ke sana ke 
>mari dan tak begitu jelas. Sesekali terlihat, kedua gadis berusia sekitar 20 
>tahun itu mencubit nakal si pria. Sementara, di ruangan café itu, ada sekitar 
>8 pengunjung. Juga berpasang-pasangan. Asap rokok mengepul di langit-langit 
>café. 
>
>Dua puluh menit kemudian, pria dan dua gadis muda itu beranjak. Membayar 
>minuman lalu keluar café. Ketiganya masuk ke dalam mobil jenis Kijang Innova 
>milik si pria, lalu meluncur ke arah utara. 
>
>Penasaran, padangmedia.com membuntuti mobil itu. Menumpang taksi yang mangkal 
>di depan cafe. Karena lajunya tidak begitu cepat, mobil itu pun mudah diikuti. 
>Dan, sekitar 15 menit perjalanan, sepanjang 3 km di perbatasan Bukittinggi, 
>mobil itu masuk gerbang sebuah hotel. Langkah terputus. 
>
>"Tidak turun, Da? Tidak menginap?," tanya sopir taksi kepada padangmedia.com. 
>
>"Tidak, saya hanya ingin tahu kemana mobil itu pergi," jawab padangmedia.com. 
>
>"Wah, kalau yang seperti gituan di sini biasa, Da. Janjian di café-café, 
>ujungnya, ya, di hotel," kata sopir taksi. Peluang langkah investigasi 
>padangmedia.com kembali terbuka. Dialog dengan sopir taksi bernama Herman 
>(45), itu pun berlanjut. 
>
>"Selain di café-café, dimana lagi bisa betemu dengan gadis-gadis seperti itu?" 
>pancing padangmedia.com. 
>
>"Uda wartawan? Atau anggota (maksudnya aparat-red)?" tanya Herman, si sopir 
>taksi. 
>
>"Ah, saya hanya ingin tahu saja," elak padangmedia.com. Pria yang mengaku 
>orang Padang itu tak lagi bertanya. Lalu padangmedia.com meminta agar dibawa 
>kembali ke Bukittinggi. Mobil berbalik arah meninggalkan gerbang hotel. 
>Terjadi dialog-dialog di dalam taksi. 
>
>"Kalau uda mau cari gadis-gadis seperti gituan, di Bukittinggi mudah, Da." 
>kata Herman. 
>
>"Oya, mudah gimana?" pancing padangmedia.com lagi. 
>
>"Kita balik saja ke café tadi. Di depan café banyak gadis-gadis muda yang bisa 
>dibawa dan mendekat ketika dipanggil, apalagi mangsanya bawa mobil, karena 
>aksi mereka lebih aman," ujarnya. Sepuluh menit kemudian, taksi sampai kembali 
>ke kawasan Jalan A Yani, Kampung Cina. 
>
>Benar kata sopir taksi. Malam semakin beranjak, semakin ramai kawasan itu oleh 
>sekelompok anak muda, pria dan wanita. Berpakaian necis. Di depan café, parkir 
>sederatan sepeda motor. Di pinggiran jalan, mobil-mobil mewah parkir berjejer. 
>Terlihat ada satu mobil berplat merah. Di dalamya duduk tiga anak muda, satu 
>pria dua wanita. Dan, tak jauh dari café, warung-warung penjual nasi goreng, 
>sate maupun pecel lele di kawasan itu ramai ditandangi pembeli. 
>
>Taksi parkir tidak jauh dari Jembatan Limpapeh. Di trotoar, beberapa gadis 
>melintas. Berusia muda dan seksi. Beberapa orang di antaranya masuk ke dalam 
>café, yang lainnya berdiri di sudut-sudut pertokoan yang tutup dan tempat 
>mobil-mobil parkir. 
>
>Sekitar sepuluh menit kemudian, dua gadis mendekat ke arah taksi yang 
>ditumpangi padangmedia.com. "Bang, boleh minta rokok?" kata gadis berambut 
>pirang. Untung saja, sopir taksi memiliki persediaan rokok. Sebatang sigaret 
>merek Sampoerna itu pun diambil dari bungkusnya dan gadis itu membakar dan 
>menghisapnya. Asap rokok mengepul di dalam taksi. 
>
>"Diluar dingin, masuk saja ke dalam mobil," tawar si sopir taksi. 
>
>Merasa mendapat peluang, kedua gadis itu masuk. Pintu taksi terbuka dan 
>keduanya duduk di jok bagian belakang. "Iya, diluar dingin." kata kedua gadis 
>itu. 
>
>"Ada rencana ke Payakumbuh, Bang?" tanya gadis berambut panjang. 
>
>"Payakumbuh? Apa tinggal di sana?" tanya padangmedia.com. 
>
>"Iya, kami tadi dari Padang. Singgah di Bukittinggi sebentar, biasalah, kan 
>abang tahu sendiri," kata gadis berambut panjang sembari tersenyum. Manis. 
>
>padangmedia.com menawarkan sopir taksi jalan-jalan. Kedua gadis malah minta 
>dibawa ke sebuah hotel berbintang di kota wisata itu. Untung saja, si sopir 
>taksi cukup berpengalaman soal mengalihkan alasan gadis-gadis itu. Aman. 
>
>Di dalam taksi, padangmedia.com berhasil mendapatkan identitas kedua gadis 
>itu. Yang berambut panjang bernama Maya (untuk menjaga etika nama kedua gadis 
>itu disamarkan-red), 29 tahun, dan oleh Laura (bukan nama sebenarnya), 20 
>tahun, gadis disebelahnya, Maya dipanggil bunda. 
>
>Maya sudah pernah menikah, punya satu anak, namun dia ditinggalkan suaminya 
>yang kawin 'batambuah'. Karena merasa dikhianati, Maya memilih nekat menjadi 
>Pekerja Seks Komersil (PSK) yang mencari mangsa dari satu kota ke kota 
>lainnya. Di Sumatera Barat, Maya beroperasi di Kota Padang, Kota Bukittinggi 
>dan Payakumbuh. 
>
>"Anak saya baru berumur lima tahun dan saya titipkan sama orang lain," ujar 
>Maya. Wajahnya menunduk. 
>
>Sedangkan Laura mengaku baru mengenal Maya yang juga sama-sama tinggal di 
>Payakumbuh. Laura belum menikah dan sering dibawa Maya ke luar kota. Namun, 
>dia mengaku masih menjaga kegadisannya. 
>
>Sesaat kemudian, Laura yang selama di dalam taksi itu tampak gelisah meminjam 
>handphone padangmedia.com, lalu mengetik tuts dan mengirim SMS ke nomor tujuan 
>08136335xxxxx. Karena item terkirim tidak ia hapus, padangmedia.com sempat 
>membaca isi SMS itu. Bunyinya, "Bang, tunggu telpon aku besok ya. Aku janji 
>tidak bohong lagi. Aku tadi ke Padang dan sekarang di Bukit, kalau abang 
>sempat jemput aku kemari. Balas." Entah kepada siapa SMS itu ia kirim. Kalau 
>dari isi, tujuannya pada seorang lelaki. Tak jelas, apakah kakaknya, pacarnya, 
>atau juga ia berbohong kalau sebenarnya gadis itu sudah bersuami. Sampai 
>laporan ini ditulis, tak ada balasan yang diterima ke handphone 
>padangmedia.com. Laura mengaku tidak membawa HP. 
>
>Kota Bukittinggi yang kecil tidak membawa jauh perjalanan itu. Hingga 
>akhirnya, Maya dan Laura minta diantarkan lagi ke café karena ada orang yang 
>menelpon dan janjian di café. Taksi pun berbalik arah menuju kawasan Kampung 
>Cina yang tak pernah sepi, meski dingin malam menjadi saksi bisu remang-remang 
>kehidupan malam di kota itu. *** 
>
>© 2007 PADANGMEDIA.COM - TERBETIK TERBERITA - UP TO DATE
>
>The above message is for the intended recipient only and may contain 
>confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
>not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
>distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
>prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
>reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete 
>the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. 
>Thank you.
>
>
>>
>



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke