AWAN HITAM
 
 
SEWAKTU  akan  mendarat di  Singapura  dengan  penerbangan Qantas dari Sydney, 
pesawat terpaksa memasuki awan hitam. Di dalam awan hitam pesawat yang besar 
itu tergoncang, kami terkejut. Dari jendela  yang  tampak hanya awan hitam.  
Biasanya  sayap  pesawat tampak dengan jelas, sekarang tidak kelihatan sama 
sekali.  Hanya dari  ujung sayap pesawat sebentar-sebentar tampak  kilatan  
api, sebagai  akibat benturan sayap dengan awan hitam.  Dalam  suasana pesawat 
tergoncang itu, sementara  di luar tidak satu pun yang tampak, kami menjadi  
kecut. Sebagian kelihatan cemas. Saya raba tangan isteri  yang duduk  di 
samping, terasa dingin dan berkeringat, di wajahnya  terpancar ketakutan, dan 
bibirnya komat kamit memanjatkan doa.
Cukup lama pesawat berputar-putar menembus awan hitam, lebih kurang 20 menit. 
Selama itu pula di dalam pesawat yang  jumlah penumpangnya  kira-kira  300 
orang itu, tidak terdengar  yang berbicara,  semua  diam, semua bisu, setiap 
wajah  tampak  tegang. Pada saat seperti itu, terdengar anak kecil yang  
berciloteh dan kemudian dia bernyanyi. Dia berciloteh dan dia  bernyanyi karena 
dia tidak menyadari dan tidak tahu apa yang sedang  terjadi.  Mungkin goncangan 
pada pesawat dianggapnya suatu  kesenangan tersendiri,  seperti dalam buaian. 
Maka anak  itu  senang, lalu dia pun bernyanyi.
Kemudian saya perhatikan pula awak pesawat dan pramugarinya. Mereka  kelihatan 
tenang-tenang saja. Mereka bisa  tenang  karena mereka  telah terlalu sering 
mengalami peristiwa seperti itu,  dan mereka  yakin bahwa sang pilot akan 
berhasil mendaratkan  pesawat dengan baik. Seperti waktu itu, setelah 
berputar-putar selama  20 menit,  akhirnya  pesawat mendarat dengan  mulus.  
Dengan memakai peralatan komputer yang canggih, pesawat dengan mudah  
mendarat.  Dan semua penumpang memancarkan  rasa  syukur. Dari samping saya 
terdengar ucapan Alhamdulillah dari mulut isteri saya.  Saya pegang tangannya, 
masih saja dingin dan  berkeringat. Memang dia berkeringat dingin karena 
kecemasan.
Peristiwa  itu menimbulkan kesan tersendiri bagi saya.  Lalu 'iktibar apa yang 
dapat dipetik dari peristiwa ini? Anak  kecil yang tidak mengerti dan tidak  
tahu  apa-apa  dan tidak  memikirkan yang bukan-bukan, hatinya tetap aman  dan  
tenteram,  goncangan pada pesawat dianggapnya sebagai mainan,  dianggapnya 
seperti berada di atas buaian, dia tidak tahu apa itu  awan hitam  dan  dia  
juga tidak mengerti bahaya  yang  dapat  terjadi akibat awan hitam. Awak 
pesawat, pramugari serta pilot,  kelihatan  tenang-tenang saja.  Karena  
pengalaman mengajarkan kepadanya,  bahwa  hal  itu dapat  diselesaikan, dan 
pendaratan dapat dilakukan. Pilot  punya kepercayaan diri yang kuat, dia yakin 
dia bisa mengatasi  kesulitan itu, dan memang dia berhasil.
Yang  cemas hanya penumpang, cemas dan takut  karena  mereka membayangkan  
kemungkinan-kemungkinan  jelek  yang  akan  terjadi. Padahal  dalam  hidup  ini 
sering kita menemukan  apa  yang  kita takutkan  itu, namun kenyataannya, apa 
yang terjadi tidak seperti yang kita bayangkan semula.  Bayangan terhadap 
ketakutan itulah yang menghantui serta menimbulkan cemas dan khawatir.
Dalam  suasana seperti itu, sebetulnya untuk  apa  khawatir, untuk  apa cemas? 
Apa gunanya cemas, serta perlukah  cemas  itu? Dapatkah kecemasan dan 
kekhawatiran itu menolong kita?  Bukankah kita  dalam pesawat itu telah 
mempercayakan diri  kepada  pilot? Pilot  dengan  segala pengalaman dan  
kemampuannya tentu akan berhasil mengatasi masalah yang dihadapinya.  Orang  
yang sedang  dalam  ketakutan dan kecemasan sering menjadi  panik  dan 
melakukan gerakan dan tindakan yang tidak perlu.  Gerakan dan tindakan atau 
perbuatan yang tidak perlu ini sering memperburuk keadaan dan menyusahkan  
pilot yang sedang berjuang dalam mengambil  keputusan. Di dalam pesawat, yang 
jadi pemimpin dan memutuskan sesuatu terletak di tangan  pilot.  Berdasarkan  
pengalaman  dan  kepercayaan  yang diberikan  kepadanya,  maka keselamatan 
penumpang  terletak  pada keputusan yang diambil sang pilot.
Di saat  pesawat memasuki awan hitam, kita sebagai  penumpang memang  tidak  
dapat berbuat apa-apa dan  tidak  boleh  melakukan tindakan  dan gerakan 
apa-apa. Semua harus duduk di tempat  dengan tenang,  jangan  membikin  
keributan.  Tegakkan  sandaran  kursi, pasang  ikat  pinggang,  perhatikan  
instruksi-instruksi   yang diberikan  pilot.   Tidak perlu melakukan  tindakan  
dan perbuatan yang mungkin akan merugikan orang lain atau diri sendiri.  
Agaknya juga tidak perlu cemas dan  khawatir,  karena kecemasan dan 
kekhawatiran itu tidak menolong sama sekali, apalagi kecemasan yang berlebihan, 
karena kita tidak tahu dan tidak mengerti. Agaknya perlu dicontoh sikap anak 
kecil yang masih bisa tenang  dan  bernyanyi, atau ditiru sikap pramugari  
yang  masih tersenyum dalam suasana demikian.
Menghadapi  peristiwa itu, saya hanya bermohon  dan  berdoa, seperti  yang  
diajarkan  Rasulullah:  “Ya  Allah,  beri  kami kekuatan  untuk dapat mengubah 
apa yang bisa kami ubah  dan  beri kami  ketabahan  untuk dapat menerima apa 
yang  tidak  bisa  kami ubah.”
 
“Dalam hubungan anatomi antara otak dan tubuh yang baru ditemukan, yang 
menghubungkan keadaan mental kita dengan kesehtan fisik, pusat-pusat emosi 
memainkan peran yang penting, terutama melalui jaringan penghubung yang sangat 
kompleks baik ke sistem kekebalan tubuh maupun sistem kardiovaskuler. Hubungan 
biologis ini menjelaskan mengapa perasaan-perasaan yang menekan – sedih, 
frustasi, marah, tegang, cemas berlebihan – melipat gandakan resiko penyakit 
jantung untuk mengalami berkurangnya aliran darah ke jantung sampai ke tingkat 
yang membahayakan selama ia mengidap perasaan-perasaan tersebut. Berkurangnya 
aliran darah ini kadang-kadang dapat memicu serangan jantung.
Saat kelelahan dan ketegangan otot meningkat, misalnya, banyak diantara kita 
yang akan terjebak dalam suasana hati yang tidak menyenangkn, sehingga kita 
kehilangan semangat dan keuletan. Anda tentu pernah merasakan yang berikut ini 
: Masalah kecil terasa sebagai hambatan besar ; penundaan semenit tersa seperti 
satu jam; komentar main-main terasa bagai celaan yang menyakitkan hati.
 
Entah disadari atau tidak, perubahan suasana hati dapat mendorong kita 
mengambil tindakan untuk mengatur atau mengubahnya. Dengan suasana hati yang 
memburuk, kita mungkin terasa terdorong untuk mencari seorang teman, mencari 
sesuatu untuk dimakan, menyesap soda atau secangkir kopi, atau pergi 
berjalan-jalan. Ketika anda merasa lelah atau merasa tertekan, misalnya, anda 
meraa sulit membedakan apa yang dirasakan oleh tubuh anda (lesu, lapar, letih, 
ingin istirahat) dengan apa yang dirasakan oleh pikiran (gelisah, bingung) dan 
emosi anda (frustasi, tidak sabar, cemas, enggan).
 
Kecemasan yang biasa dihadapi setiap kali menghadapi tugas yang menantang 
dipandang sebagai penegasan atas ketidakmampuan mereka, dan ini pada 
gilirannya. Menurut Steel, walaupun mereka mempunyai potensi untuk berprestasi 
dengan baik, kecemasan yang dipicu oleh informasi stereotip yang negaif 
terbukti merusak kinerja mereka.
 
Lalu saya teringat buku esq karangan pak ary gibajar tentang kepasrahan
Ibadah qurban melambangkan tingkat kepasrahan/berserah diri tertinggi hanya 
kepada Allah dengan segala keikhlasan jiwa dan raga, sekaligus melatih 
melepaskan berhala-berhala yang mungkin telah kita sembah selain Allah Yang 
Maha Esa, disadari atau tanpa disadari. Kita tidak mempersembahkan hewan qurban 
kepada Allah Yang maha Kaya itu, tetapi justru untuk membebaskan diri dari 
belenggu-belenggu yang telah membuat kita lupa dengan prinsip tunggal kita 
yaitu Allah Yang maha Esa. Menyembah sesuatu yang sangat kita cintai, seperti 
kedudukan, uang, harta, nama, keluarga, atau anak, membuat iman kita goyah.
Qurban, bukan berarti Allah melarang kita mencintai anak-anak atau harta kita. 
Bukankah semua itu fana dan akan hilang? Marilah kita berpikir sejenak. Apabila 
terlalu mencintai hal itu secara berlebihan, bahkan melebihi cinta kepada Allah 
Yang Maha Esa, maka ketika semua itu hilang, anda akan kehilangan pegangan. 
Allah Maha Tahu. ‘Idul Qurban justru merupakan perwujudan sifat Allah Yang Maha 
Melindungi Batin.
 
Ketahuilah bahw akekayaanmu dan anak-anakmu hanyalah ujian (bagimu) Dan bahwa 
Allah, pada-Nyalah pahala yang besar
 
Qurban adalah suatu pelatihan untuk mengembalikan diri kita kepada fitrah diri, 
yaitu Star Principle. Monotheisme, hanya menyembah dan berprinsip kepada Allah 
Yang Maha Tunggal, tidak ada yang lain. Laa Ilaaha Illallah.
… “Sungguh, kita adalah milik Allah, dan kepada-Nya kita kembali”
.
IV.2.h. Ka’bah Sebagai Pusat Jiwa
 
Akhirnya sampailah kita pada akhir sebuah perjalanan, untuk datang melihat dan 
membuktikan bahwa akhir dari semua ini adalah untuk tiba di suatu tempat untuk 
pertama kalinya. Di pusat dari seluruh jiwa manuisa. Pusat yang menarik seluruh 
jiwa, sebuah energi dahsyat tak terperi, cahaya diatas cahaya. Kita bukanlah 
diri kita. Kita bukanlah manusia. Kita adalah makhluk spiritual yang menjelma 
menjadi manusia, yang pada akhirnya kita akan kembali menuju dimensi suci, 
mistis, penuh kedamaian.
Wahai jiwa yang tenang …. Wahai belahan jiwa. Kembalilah engkau kepada-Nya 
dengan jiwa yang penuh kedamaian. Ia sangat mencintaimu. Ia sangat merindukanmu 
bagai buluh perindu …
Laa mahbuba ila huwa Allah …


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke