--- On Thu, 8/28/08, Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DARI MOCHTAR NAIM To: RantauNet@googlegroups.com Cc: "Mochtar Naim" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thursday, August 28, 2008, 5:35 PM Assalamu’alaikum Pak Mochtar Naim, Bagaimana dengan wacana ini?? Salam Nofiardi KOTA BUKITTINGGI DIPERLUAS, 9 KECAMATAN AKAN BERGABUNG 31 Juli 2008 KOTA BUKITTINGGI DIPERLUAS, 9 KECAMATAN AKAN BERGABUNG Sehubungan dengan perubahan batas wilayah Kota Bukittinggi, yang telah ditindak lanjuti semenjak tahun 1986, kini mulai melihatkan hasil. Sembilan kecamatan di Agam Timur bakal bergabung ke Bukittinggi. Terkait dengan ini pihak Pemerintah pusat sudah setuju. Hanya kesepakatan ya atau tidaknya dikembalikan lagi ke masyarakat yang terkait. Pemerintah pusat hanya memberikan pandangan ke masyarakat, mana yang lebih baik jika berurusan ke lubuk basung atau memilih pelayanan yang efisien (mudah), pernyataan tersebut diungkapkan anggota DPRD_RI, H.Nur Syamsi Nurlan, SH. Dari 9 Kecamatan yang akan bergabung dengan wilayah Administratif di Kota Bikittinggi , Kec IV Koto, Banuhampu, Sungai pua, Kec IV Angkek, Canduang, Baso dan Kec Kamang Magek, Tilatang Kamang dan Paluluah. Menurut Putera asal Baso, Kab Agam, yang mewakili rakyat Sumatra Barat khususnya warga Agam dan Kota Bukittinggi, yang duduk di lembaga DPR-RI, jika perubahan wilayah dapat terealisasi nantinya, tanpa adanya konflik dan kedua daerah tidak saling bertkai antara Kab Agam dengan Kota Bukittinggi, maka pihak investor akan melirik ke Sumbar untuk membuat jembatan layang dari Jambi , Sumatera Barat dan Riau, ungkap H.Nur Syamsi Nurlan, SH. From: RantauNet@googlegroups.com [mailto: RantauNet@googlegroups.com ] On Behalf Of Mochtar Naim Sent: Friday, August 29, 2008 6:43 AM To: RantauNet@googlegroups.com Subject: [EMAIL PROTECTED] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DARI MOCHTAR NAIM Jawaban dari Mochtar Naim: Sdr Nofiardi yth, Sebagai sebuah wacana tentu kita hargai. Namun, apakah wacana itu fisibel. Kalau main paksa2an seperti di zaman Orba dulu tentu tidak akan ada yang mencikaraui. Karena tidak ada orang yag mau dan berani menantang matahari. Tetapi di zaman Reformasi sekarang ini di mana fox populi fox dei, maka keputusan itu ada di tangan rakyat. Bawakanlah wacana itu ke rakyat Agam, khususnya yang wilayahnya disarankan masuk kota itu. Kalau mereka setuju, itulah dia. Tapi kalau tidak, itulah pula dia. Jadi janganlah juga main gagah2an, melakukan apa2 tanpa membawaknnya kpd konsensus rakyat, apalagi rakyat yang terkena. Rasanya Nof, konsep Yogya-Sleman, Sbaya-Sidoarjo, atau Jabodetabek itu, tidak ada orang yang akan merasa dirugikan, karena sifatnya sama2 membangun untuk kepentingan dan keuntungan kesemua pihak. Kenapa kita tidak berpihak ke rakyat, kok lebih berpiihak ke investor yang hanya akan mengambil alih aset dan semua peluang yang tadinya ada di tangan rakyat. Paradigma pembangunan kita ke depan sudah harus mengutamakan kepentingan rakyat, bukan konglomerat atau pejabat. MN --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---