Dunsanak di Palanta nan ambo hormati
Walaupun ambo bukan urang Agam, ingin ambo manambah saketek komentar tentang 
kalimat:
"Pemerintah
pusat hanya memberikan pandangan ke masyarakat, mana yang lebih baik
jika berurusan ke lubuk basung atau memilih pelayanan yang efisien
(mudah), pernyataan tersebut diungkapkan anggota DPRD_RI,  H.Nur Syamsi
Nurlan, SH."
Di abad ke 21 ini, berkat kemajuan tehnologi, jarak, waktu bukanlah hambatan 
untuk melaksanakan suatu aktivitas manusia, apalagi cuma kegiatan untuk membuat 
KTP, Daftar Pemilu, IMB. dst. cukup menggunakan jaringan komputer saja. 
Antah kok Pemda tu masih mengharapkan UUD tidak boleh diubah atau mereka alun 
mangarati jo penggunaan jaringan komputer.
Perlu dipikir-pikir, apa untungnya sebutan "anak nagari" berubah sebutan 
menjadi "warga kelurahan" atau "warga RT" pabila nagari masuk ke kota. 

Kalau di nagari ado sebutan "anak nagari" jo "rakyat nagari" sedangkan kalau 
nagari masuk ke kota maka sebutan "anak nagari" akan hilang dengan sendirinya.
"Anak nagari" tak musti bermukim di nagari, sedangkan "rakyat nagari" adalah 
orang yang bermukim di nagari termasuk kaum pendatang/anak dagang.

Wassalam, silakan bangun nagari dunsanak.
 

Abraham Ilyas
www.nagari.org
www.nagari.or.id

--- On Sat, 8/30/08, Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Datuk Endang <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DARI 
MOCHTAR NAIM
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Saturday, August 30, 2008, 11:25 PM

Pak Mochtar yang ambo hormati. Sato saketek. Kalau bapakai bana demokrasi tu, 
ambo takana carito pada tahun 1995/1996, ado referendum untuak warga kecamatan 
Capelle dan d'Ijssel untuak nak nio masuak ka dalam Rotterdam Rijnmond (Greater 
Rotterdam). Di biliak suaro hanyo ado pilihan : ja atau niet. Baitu sajo nyo 
pak.
 
Wassalam,
-datuk endang


--- On Sat, 8/30/08, Mochtar Naim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:








--- On Thu, 8/28/08, Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DARI 
MOCHTAR NAIM
To: RantauNet@googlegroups.com
Cc: "Mochtar Naim" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thursday, August 28, 2008, 5:35 PM







Assalamu’alaikum Pak Mochtar Naim,
Bagaimana dengan wacana ini?? 
Salam 
Nofiardi   
  
KOTA BUKITTINGGI DIPERLUAS, 9 KECAMATAN AKAN BERGABUNG
31 Juli 2008 
  
KOTA BUKITTINGGI DIPERLUAS, 
 9 KECAMATAN AKAN BERGABUNG 
  
Sehubungan dengan perubahan batas wilayah Kota Bukittinggi, yang telah ditindak 
lanjuti semenjak tahun 1986, kini mulai melihatkan hasil. Sembilan kecamatan di 
Agam Timur bakal bergabung ke Bukittinggi. Terkait dengan ini pihak Pemerintah 
pusat sudah setuju. Hanya kesepakatan ya atau tidaknya dikembalikan lagi ke 
masyarakat yang terkait. 
Pemerintah pusat hanya memberikan pandangan ke masyarakat, mana yang lebih baik 
jika berurusan ke lubuk basung atau memilih pelayanan yang efisien (mudah), 
pernyataan tersebut diungkapkan anggota DPRD_RI,  H.Nur Syamsi Nurlan, SH. 
 Dari 9 Kecamatan yang akan bergabung dengan wilayah Administratif di Kota 
Bikittinggi , Kec IV Koto, Banuhampu, Sungai pua, Kec IV Angkek, Canduang, Baso 
dan Kec Kamang Magek, Tilatang Kamang dan Paluluah. 
Menurut Putera asal Baso, Kab Agam, yang mewakili rakyat Sumatra Barat 
khususnya warga Agam dan Kota Bukittinggi, yang duduk di lembaga DPR-RI, jika 
perubahan wilayah dapat terealisasi nantinya, tanpa adanya konflik dan kedua 
daerah tidak saling bertkai antara Kab Agam dengan Kota Bukittinggi, maka pihak 
investor akan melirik ke Sumbar untuk membuat jembatan layang dari Jambi , 
Sumatera Barat dan Riau, ungkap H.Nur Syamsi Nurlan, SH.   
  
  




From: RantauNet@googlegroups.com [mailto: RantauNet@googlegroups.com ] On 
Behalf Of Mochtar Naim
Sent: Friday, August 29, 2008 6:43 AM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] SURAT TERBUKA KEPADA GUBERNUR SUMBAR DARI MOCHTAR 
NAIM
  
  
 Jawaban dari Mochtar Naim: 





 Sdr  Nofiardi yth,

  
Sebagai sebuah wacana tentu kita hargai. 
Namun, apakah wacana itu fisibel. Kalau main paksa2an seperti di zaman Orba 
dulu tentu tidak akan ada yang mencikaraui. Karena tidak ada orang yag mau dan 
berani menantang matahari. Tetapi di zaman Reformasi sekarang ini di mana fox 
populi fox dei, maka keputusan itu ada di tangan rakyat. Bawakanlah wacana itu 
ke rakyat Agam, khususnya yang wilayahnya disarankan masuk kota itu. Kalau 
mereka setuju, itulah dia. Tapi kalau tidak, itulah pula dia. Jadi janganlah 
juga main gagah2an, melakukan apa2 tanpa membawaknnya kpd konsensus rakyat, 
apalagi rakyat yang terkena.
Rasanya Nof, konsep Yogya-Sleman, Sbaya-Sidoarjo, atau Jabodetabek itu, tidak 
ada orang yang akan merasa dirugikan, karena sifatnya sama2 membangun untuk 
kepentingan dan keuntungan kesemua pihak. Kenapa kita tidak berpihak ke rakyat, 
kok lebih berpiihak ke investor yang hanya akan mengambil alih aset dan semua 
peluang yang tadinya ada di tangan rakyat. Paradigma pembangunan kita ke depan 
sudah harus mengutamakan kepentingan rakyat, bukan konglomerat atau pejabat. MN

 




     







      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke