Doa ini indah sekali, Sanak Suryadi, dan mampu merangkum apa yang terasa dalam 
hati rakyat Indonesia dewasa ini. Dalam Negara Kesatuan yang menganut Sistem 
Pemerintahan Presidensial sekarang ini, pemimpin yang dimaksudkan oleh bung 
Noorca M.Massardi dalam 'Doa Seorang Warga Negara Menjelang Lebaran' ini 
pastilah presiden. 
Nampaknya bung Noorca ini demikiian bingungnya dengan demikian banyak calon 
presiden, sehingga merasa perlu kirim doa untuk meminta Tuhan memilihkan siapa 
yang akan jadi presiden.  Calon-calon presiden yang sudah atau siap-siap tampil 
adalah: SBY-Megawati-Wiranto-Prabowo- Sutrisno Bachir-Yusril Ihza 
Mahendra-Akbar Tanjung-Rizal Mallarangemg- Gus Dur [?]--Hassan Nur Wahid-- 
Sultan Hamengku Buwono X. Ada saya yang lupa ?
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]





----- Original Message ----
From: Lies Suryadi <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Monday, October 6, 2008 12:26:56 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] doa lebaran


Home / Seni /
Doa Seorang Warga Negara Menjelang Lebaran
Kompas, Minggu, 5 Oktober 2008 | 01:34 WIB 




Noorca M Massardi

Ya Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, sudah 63 tahun negeri ini 
menyatakan dirinya bebas merdeka dari para penjajah. Sudah ratusan tahun pula 
rakyat negeri ini merayakan hari-hari suci yang merupakan puncak-puncak 
pencerahan rohani, hari yang membebaskan diri dari segala dosa, sesuai 
agama-agama yang telah Engkau firmankan. Tapi mengapakah kondisi bangsa ini 
semakin hari kian terpuruk, bertambah nelangsa dan kehilangan harga diri, 
sehingga nyawa pun seolah tiada berguna?
Ya Allah Yang Maha Bijaksana, Engkau telah berikan segala macam isyarat dan 
tanda-tanda, Engkau telah tampakkan pelbagai gejala dan bencana, Engkau telah 
tunjukkan betapa maha besarnya kekuasaan-Mu di muka bumi dan alam semesta ini, 
tapi mengapakah Engkau belum juga memberikan seorang pemimpin sejati yang mampu 
mengentaskan bangsa kami dari segala derita dan nestapa ini?
Ya Allah Yang Maha Mengetahui, berikanlah kiranya kepada kami petunjuk yang 
nyata dari-Mu agar seluruh rakyat dan bangsa ini, agar seluruh lapisan 
masyarakat, semua suku bangsa, ras, golongan, dan para pemeluk agama di negeri 
ini mampu membaca dan memahami aneka isyarat dan pertanda yang telah Engkau 
berikan, agar negeri yang telah lama dinistakan, ditindas, disengsarakan, 
diabaikan, dan diperalat oleh para pemimpinnya selama ini, bisa segera eling 
dan waspada.
Ya Allah Yang Maha Pemurah, berikanlah kiranya kepada kami seorang pemimpin, 
cukup satu orang saja, tidak kurang dan tidak lebih. Seorang pemimpin yang 
mampu memberikan teladan sedikit saja akan kebajikan, kebaikan, kesederhanaan, 
keprihatinan, dan keadilannya, kepada rakyat yang dipimpinnya. Berikanlah 
kepada kami seorang pemimpin yang memiliki sekeping hati nurani, agar ia bisa 
merasakan dan memiliki empati, sehingga ia tidak terlena oleh sihir kekuasaan 
yang dimilikinya, yang sadar bahwa rakyat negeri ini sudah sungguh-sungguh 
menderita, dan tidak tahu lagi harus mengais rezeki dari mana dan dengan cara 
apa dan bagaimana, agar mereka bisa mempertahankan kehidupan dan penghidupan 
bagi diri dan keluarganya. Berikanlah kepada kami seorang pemimpin yang mampu 
merasakan betapa nelangsanya hidup sesudah dan di tengah bencana alam, betapa 
sengsaranya setiap detik harus mempertahankan diri dan hidup berkubang di dalam 
lumpur yang senyata-nyatanya, lumpur yang
 bukan metaforik, lumpur yang telah menenggelamkan harta benda dan segala milik 
warganya. Berikanlah kepada kami seorang pemimpin yang mampu menurunkan biaya 
hidup, dan meningkatkan daya beli, agar harga diri dan martabat kami tidak 
terus menerus dihinakan, dan nilai-nilai kemanusiaan kami dilecehkan setiap 
kali kami harus berebut dana bantuan langsung tunai dan berburu zakat fitrah 
yang tak seberapa, tapi harus mengorbankan nyawa kami yang semurah-murahnya dan 
sebanyak-banyaknya.
Ya Allah Yang Maha Mulia, berikanlah kiranya kepada kami seorang pemimpin, 
cukup satu orang saja, tidak kurang dan tidak lebih, seorang pemimpin yang 
tegar dan tegas namun tetap memiliki rasa iba, tanggung jawab, dan kepedulian 
kepada rakyatnya, sehingga ia tidak hanya mampu mengumbar kata dan pesona, 
namun mampu juga menggerakkan seluruh aparat pemerintahannya, untuk memberikan 
pengamanan, keamanan, kenyamanan, dan ketenteraman kepada seluruh rakyatnya, 
baik saat mereka hendak menunaikan ibadahnya, saat hendak melakukan silaturahim 
dengan sanak saudaranya, saat hendak menikmati pemandangan kampung halaman 
tanah kelahirannya, saat hendak berbagi zakat dan rezeki dengan masyarakat 
sekitarnya yang amat membutuhkan, saat hendak mencari nafkah, saat hendak 
mencari sekolah, saat hendak menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan 
secara turun temurun, saat hendak mengungkapkan apa yang ada di dalam hati, 
pikiran, dan cita-citanya. Sehingga pemimpin yang
 Engkau berikan kepada kami itu tidak akan lagi bersikap acuh tak acuh, tidak 
peduli, dan tidak mau bertanggung jawab sedikit pun atas aneka kekejaman, 
penganiayaan, pembunuhan, pelecehan, kecelakaan, dan kesengsaraan serta 
kemiskinan yang diderita rakyatnya setiap hari, sampai-sampai sebagian dari 
saudara-saudara kami sebangsa telah nyata-nyata terbawa ke dalam kekufuran dan 
kebiadaban, hanya untuk sekadar bisa hidup dan mempertahankan kehidupan diri 
dan keluarga serta masyarakat lingkungannya, seolah negeri ini tidak dipimpin 
oleh siapa-siapa.
Ya Allah Yang Maha Adil, sampai kapankah Engkau akan membiarkan bangsa dan 
negeri ini dijual tanahnya, airnya, hutannya, kekayaan alam, tambang, dan 
lautannya, kekayaan intelektualnya, keindahan dan pesonanya, kekayaan 
perusahaannya, kepemilikan sahamnya, kebijakan ekonominya, politiknya, 
hukumnya, perdagangannya, keamanan negerinya, sawah, ladang, dan perkebunannya 
kepada bangsa-bangsa dan para pengusaha asing. Sehingga bangsa dan negeri ini 
sudah tidak punya apa-apa lagi untuk masa depan anak-anak dan cucu kami. 
Padahal semua itu adalah anugerah yang telah Engkau rahmatkan kepada bangsa dan 
rakyat negeri ini. Sehingga kini kami tidak punya harga diri dan martabat lagi 
di mata bangsa-bangsa dan negeri lain.
Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, kalau memang Engkau akan dan ingin 
membiarkan semua itu terjadi karena kami dan para pemimpin kami baik yang 
dahulu maupun yang sekarang, tidak pernah mengingat akan diri-Mu, tidak pernah 
memedulikan kebaikan yang telah Engkau limpahkan selama ini, kami mohon ampun 
dan kami sungguh bertobat. Tapi pertobatan kami itu tidak akan pernah cukup 
berarti, selama Engkau juga tidak memberikan kepada kami seorang pemimpin, 
cukup satu orang saja, tidak kurang dan tidak lebih, yang punya visi jauh ke 
depan, yang lebih mementingkan rakyat dan umatnya ketimbang dirinya, istrinya, 
anak- anaknya, keluarga besarnya, sanak kerabatnya, partai politiknya, sukunya, 
golongannya, dan agamanya.
Ya Allah Yang Maha Pengampun, berikanlah kepada kami kesempatan satu kali lagi 
untuk sungguh-sungguh memilih seorang pemimpin sejati, yang tulus dan ikhlas 
bertekad menjadi khalifah-Mu di bumi tercinta ini, yang setiap kata, perbuatan, 
dan kinerjanya diputuskan dan dijalankan semata-mata berdasarkan firman dan 
amanah-Mu, yang semata-mata bekerja untuk kebaikan rakyat dan umatnya, agar 
mereka senantiasa bersyukur, sehingga kami bisa hidup dalam kepastian, bisa 
memiliki harapan akan usaha, pendidikan, pekerjaan, dan masa depan yang lebih 
baik, bisa saling menghormati perbedaan yang telah Engkau rahmatkan, dan bisa 
membangun serta mengambil dan membeli kembali seluruh harta kekayaan, hak, 
martabat, dan harga diri kami, yang telah dijual dan digadaikan para pemimpin 
kami kepada bangsa dan negara lain.
Ya Allah seru sekalian alam, kami tidak tahu lagi apa yang harus kami minta 
dari-Mu karena terus terang kami sungguh-sungguh merasa malu dan seolah tidak 
pernah bersyukur. Padahal, selama ini Engkau tidak putus-putusnya memberikan 
segala kenikmatan kepada 270 juta rakyat kami ini. Tapi kabulkanlah kiranya 
permintaan terakhir kami yang tidak seberapa ini: Berikanlah kepada kami 
seorang pemimpin, cukup satu orang saja, yang secara ksatria mau dan rela 
bertanggung jawab atas segala sesuatu yang sudah dan akan terjadi di negeri 
ini, yang punya kalbu, akal, pikiran, dan pandangan jauh ke depan, yang mau 
mengorbankan diri, keluarganya, bahkan nyawanya, untuk kemaslahatan seluruh 
rakyat dan negeri ini, tidak kurang dan tidak lebih.
Tapi kalau permintaan ini pun tidak Engkau kabulkan, maka berikanlah kepada 
kami satu Tuhan, satu Allah SWT, Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, dan Maha 
Penyayang kepada bangsa dan negeri ini. Ampunilah kiranya permohonan kami yang 
terakhir ini, ya Allah. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar 
walillahilham…!?
Noorca M Massardi Pengarang dan Pewarta Tinggal di Jakarta
________________________________
Dapatkan nama yang Anda sukai! 
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail.com

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke