dunsanak sadonyo, 
 
Salapeh hari rayo kapatang, sungguh mengesankan menonton film laskar pelangi, 
memberi inspirasi bagi banyak orang untuk mewujudkan kehidupa yg lebih bermakna.

Namun bersamaan dengan itu mulai terjadi pula krisis finansial dari amerika 
sana, yang menjalar ke seluruh dunia. Bagaikan efek kupu2, kibasan sayap kupu2 
di new york bisa menimbulkan hujan badai di pantai pelangi, pulau belitung.  

Ternyata ada kaitan antara kedua hal tersebut, silakan simak ceritanya ;
http://hdmessa.wordpress.com/2008/10/10/laskar-saham/

salam
HM malin sinaro

--------------

Telah lelah rasanya mata si Kundi menatap deretan angka di monitor komputer, 
deretan angka2 kejatuhan nilai saham dan mata uang , dg berbagai istilah aneh 
nya ; mortgage, swap, Repo, CDS , toxic dept dan setumpuk istilah aneh lain nya 
. 
 Telah bosan pula mendengar analisa2 para ahli finansial yg tambah menakutkan 
nya
begitu menakutkan nya angka2 itu, sampai layar monitor komputer pun jadi terasa 
kelam...
 
Akhirnya ia pun terduduk lesu, karena gorengan saham nya terjun bebas, 
investasi pada beberapa broker jeblok juga, mata uang pun berjatuhan, investasi 
lain nya di properti , walau bernilai tinggi jadi barang mati, karena susah 
dijual, saat  duit pun jadi seret, karena sungai likuiditas bank yg mengering 
kena kemarau keserakahan .
 
Baru lah ia menyadari betapa sebenarnya apa yg ia lakukan selama ini sebenarnya 
adalah hal2 yg berkaitan dg riba dan perjudian.Dua hal yang harus dijauhi kata 
guru agamanya di SD dulu, tapi saat ini jadi begitu akrab bagi dirinya. 
Ternyata benar lah pula apa kata gurunya dulu, betapa menyengsarakan nya kedua 
hal tersebut. 
Ia kini merasa sendirian tak ada lagi teman tempat berkeluh kesah, kehidupan 
modern yg begitu individualis dan materialis, membuatnya jadi bagai tak punya 
teman ,karena ia memang tak merasa perlu berteman kalau tak memberi keuntungan 
baginya.
 
Si Kundi pun sempat teringat pada si Ikal teman laskar pelangi di masa kecilnya 
dulu, ia pun menatap ke luar jendela gedung pencakar langit tempat nya bekerja 
, lamunan nya jauh sampai ke seberang samudra sana ,ke dusun kecil di pulau 
belitung tempat ia tinggal di masa kecil dulu..
 
Si Kundi yang kini telah begitu kaya dan sukses, menjadi seorang financial 
investment manajer pada sebuah perusahaan financial broker di jalan berdinding 
tembok tinggi (wall street) di tengah kota puncak dunia (new york), walau telah 
berada di tengah kemewahan kota besar, banyak uang, tapi kini ia jadi merasa 
begitu miskin nya, jauh lebih miskin daripada keluarga si lintang anak nelayan 
miskin , teman nya dulu.
 
 Entah kenapa ia merasa lebih bahagia, saat berada di gedung SD yg hampir 
roboh, daripada berada di lantai atas  menembus awan di gedung pencakar langit 
tempat ia bekerja yg walaupun mewah dan menyenangkan, tapi jadi begitu gersang 
nya,karena hati nya hancur..., betapa kekayaan nya telah terbang , bagaikan 
debu tertiup angin laut , bahkan kini ia jadi terbelit hutang yang demikian 
besar nya.
 
Rasanya ia ingin kembali lagi ke masa lalu, jadi anak kecil miskin di kampung 
pelangi yg penuh kebahagiaan, miskin harta, tapi kaya jiwa.., karena 
sesungguhnya kekayaan bukanlah pada materi tapi pada kekayaan jiwa nasihat 
gurunya dulu.
 
Ia jadi teringat pula dengan pesan gurunya di SD nya dulu waktu belajar agama 
di gedung sekolah yg selalu bocor saat hujan deras ; "Saat kalian, hidup di 
dunia ini, jadilah orang yang banyak memberi, bukan nya yg banyak meminta / 
menerima". Istilah agamanya, orang terbaik ialah orang yg banyak memberi 
manfaat nya bagi orang lain.
 
Benar juga kata gurunya dulu, karena saat ini ia hanya mengejar2 keuntungan 
duniawi, mencari berbagai peluang untuk mendapatkan untung sebesar mungkin, 
hanya ada duit dalam otak nya. Ternyata kekayaan itu semua, tak selalu memberi 
kebahagiaan, bisa terbang sekejap mata dan hanya jadi fatamorgana belaka..
 
Karena merasa telah kaya, ia tak merasa perlu berbuat kebaikan pada orang lain, 
ngapain ?,  emang gue pikiran 
( EGP ) ? , bukan kah semua kekayaan ini dicari dengan jerih payah, sendiri, 
ngapain pula harus berbagai dengan orang lain , enak sajah pikirnya. Mendingan 
cari kebahagian dan keuntungan sendiri , peduli amat dg yg lain
 
Ternyata benar kata gurunya dulu, kebahagian hakiki bukanlah karena kita 
memiliki banyak materi, tapi karena banyak memberi manfaat pada orang lain, 
membahagiakan orang lain , itulah kebahagiaan tertinggi ( authentic happiness , 
kata ahli psikologi ) 
 
Ia pun mulai menyadari betapa investasi terbaik bukan lah dg banyak portfolio 
investasi finansial di berbagai tempat , yang akan bisa hilang dalam sekejap. 
Investasi terbaik dan akan selalu menguntungkan ialah dengan amal soleh dan 
sodaqoh yg pahalanya akan terus mengalir walau kita telah meninggal kelak ( 
amal jariyah ). Investasi akhirat jauh lebih menguntungkan daripada investasi 
dunia.
 
Karena saking sibuknya mengejar dunia, urusan agama pun telah lama ditinggalkan 
nya, sholat pun hanya setahun sekali saat idul fitri atau sekali2 ikut 
jum'atan...
 
Ia pun jadi teringat pula saat di depan kelas gurunya bercerita ttg banjir nabi 
nuh, dimana orang2 durhaka tenggelam , teman sebangku nya si Ikal, nyeletuk 
pada nya dan bilang, "karena kamu jarang sholat, mulailah belajar berenang", 
sebuah ungkapan polos anak2 yg sebenarnya begitu dalam makna nya, bahkan sampai 
saat ia dewasa.
 
Si Kundi pun sadar betapa kesibukan mengejar materi duniawi, telah benar2 
menenggelam kan nya.
Ia pun berdoa "Wahai , Tuhan ku, betapa telah lama aku meninggalkan Mu, demi 
mengejar dunia semata.. ampunilah hamba Mu yang penuh kesalahan ini..
 
Tampaknya saat saat ini pun, nampaknya dunia akan mengalami banjir besar pula 
dalam bidang ekonomi karena krisis finansial, yang bermula di Amerika, ternyata 
telah menyebar begitu cepat ke seluruh dunia ; pasar saham mulai tergenang 
banjir, mata uang pun mulai tenggelam... 
Bagaikan efek2 kupu , kibasan sayap kupu2 di new york, bisa menimbulkan hujan 
badai di pulau belitung sana.., Krisis finansial akan melanda seluruh dunia, 
dan negara yg lemah akan mengalami dampak yg lebih parah. Ia takut , bahwa 
negerinya tercinta akan mengalami krisis pula seperti tahun 1997, karena mata 
uang rupiah terus merosot nilainya....
 
ya Tuhan ku, lindungilah hamba Mu ini, dalam bencana dunia ini...
janganlah pula engkau benamkan aku dalam kesengsaraan di akhirat kelak..
 
amien
 
note :
dongeng ini di ilhami oleh cerita film laskar pelangi dan krisis finansial 
dunia,  2 issue menarik di Indonesia selepas lebaran 2008.
Isi cerita hanyalah plesetan belaka, mohon maaf bila ada ketidaktepatan


      

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke